Anda di halaman 1dari 26

PENJUALAN

ANGSURAN

Yusrin abdul

Pengertian

Penjualan angsuran adalah penjualan


yang pembayarannya dilakukan secara
bertahap dimana pembayaran yang
terjadi dalam transaksi penjualan
angsuran adalah pembayaran uang
muka dan pembayaran angsuran secara
periodik (biasanya termasuk bunga)

Macam-Macam Penjualan
angsuran

Penjualan aset tetap


Penjualan barang dagangan
Tukar tambah

Masalah akuntansi dalam


penjualan angsuran

Masalah yang berhubungan dengan laba


penjualan.
Masalah yang berhubungan dengan cara
perhitungan bunga dan angsuran.
Masalah yang berhubungan dengan
tukar tambah.
Masalah yang berhubungan dengan
pembatalan penjualan angsuran.

Metode pencatatan akuntansi


penjualan angsuran aset tetap
Laba diakui pada saat penjualan

1.

laba diakui seluruhnya


Periode berikutnya tidak ada pengakuan laba
Setiap periode diterima pokok angsuran
Mengakui pendapatan bunga

Laba diakui proporsional dengan kas diterima

2.

Laba penjualan dicatat sebagai laba kotor yang belum


direalisasi (Unrealized gross profit)
Akhir periode diakui laba terealisasi sebesar prosentasi
laba kotor dikalikan kas yang diterima

Prosentasi laba kotor diperoleh dari jumlah laba dibagi


dengan harga jual dikalikan dengan 100%
1.
Kegagalan pelunasan piutang angsuran atau
pemilikan kembali aset tetap
2.
Tukar tambah aset

Penjualan aset

Penjualan aset tetap seperti tanah,


gedung, kendaraan, mesin dan
sejenisnya biasanya akan menimbulkan
masalah pada saat pengakuan laba. Hal
ini disebabkan karen jangka waktu
angsuran terhadap aset tetap biasanya
lebih lama.

Contoh Kasus
Pada 2 januari 2009, PT.Apolo Menjual
20 unit motor dengan HPP @ Rp10.000.000, Harga Jual @ Rp 12.500.000,Penjualan diatas dilakukan dengan perjanjian
sebagai berikut
Uang muka sebesar 20% dari penjualan total
Pembayaran angsuran dilakukan 6 bulan sekali
(pembayaran pertama dilakukan setelah 6
bulan pertama)
Pembayaran angsuran ditambah bunga 10%
per tahun (bunga dihitung dari saldo pokok
angsuran)
Angsuran dilakukan delapan kali

diminta

Buat jurnal pada saat penjualan dengan


metode laba diakui seluruhnya dan
metode laba diakui proporsional
Buat tabel perhitungan bunganya
Buat jurnal pembayaran angsuran ke 1
sampai ke 8
Buat jurnal penyesuaian akhir periode,
karena pengaruh metode laba diakui
proporsional.

Pembahasan
Diketahui
Harga jual/unit Rp. 12.500.000,Harga Pokok/Unit
Rp. 10.000.000,Didapat
Total Penjualan Rp.250.000.000,Total Harga Pokok
Rp.200.000.000,Laba Penjualan Rp. 50.000.000,Uang Muka
Rp. 50.000.000,Sisa Angsuran Rp.200.000.000,Angsuran Pokok setiap 6 bulan Rp. 25.000.000,Bunga = 10% pertahun (5% untuk 6 bulan)
% laba = laba penjualan / total penjualan = 20%

Jurnal pada saat penjualan


Metode

Deskripsi

Debit

Laba diakui
seluruhnya

Kas
Piutang Angsuran
Motor
Laba Penjualan

50.000.000,200.000.000,
-

Laba diakui Kas


secara
Piutang Angsuran
proporsiona
Motor
l
Laba belum
direalisasi

50.000.000,200.000.000,
-

Kredit

200.000.000,50.000.000,-

200.000.000,50.000.000,-

Tabel Perhitungan Bunga

Angsuran

Saldo Pokok

Angsuran Pokok

Bunga

Total

Saldo Pokok Akhir

200.000.000

25.000.000

10.000.000

35.000.000

175.000.000

175.000.000

25.000.000

8.750.000

33.750.000

150.000.000

150.000.000

25.000.000

7.500.000

32.500.000

125.000.000

125.000.000

25.000.000

6.250.000

31.250.000

100.000.000

100.000.000

25.000.000

5.000.000

30.000.000

75.000.000

75.000.000

25.000.000

3.750.000

28.750.000

50.000.000

50.000.000

25.000.000

2.500.000

27.500.000

25.000.000

25.000.000

25.000.000

1.250.000

26.250.000

Jurnal Pembayaran
angsuran

Tangga
l

Deskripsi

1 juli 09

Kas
Piutang Angsuran
Pendapatan Bunga
(mencatat angsuran ke
1)

35.000.000

1 des
09

Kas
Piutang Angsuran
Pendapatan Bunga
(mencatat angsuran ke
2)

33.750.000

1 juli 10

Kas
Piutang Angsuran
Pendapatan Bunga
(mencatat angsuran ke
3)

32.550.000

Kas

31.250.000

1 des

Debet

Kredit

25.000.000
10.000.000

25.000.000
8.750.000

25.000.000
7.500.000

Jurnal Pembayaran
angsuran

Tangga
l

Deskripsi

1 juli 11

Kas
Piutang Angsuran
Pendapatan Bunga
(mencatat angsuran ke
5)

30.000.000

1 des
11

Kas
Piutang Angsuran
Pendapatan Bunga
(mencatat angsuran ke
6)

28.750.0000

1 juli 12

Kas
Piutang Angsuran
Pendapatan Bunga
(mencatat angsuran ke
7)

27.500.000

Kas

31.250.000

1 des

Debet

Kredit

25.000.000
5.000.000

25.000.000
3.750.000

25.000.000
2.500.000

Jurnal penyesuaian (metode


laba diakui proporsional)
Tanggal

Deskripsi

Debit

Kredit

31 des
09

Laba belum direalisasi 20.000.000


Laba penjualan

20.000.000

31 des
10

Laba belum direalisasi 10.000.000


Laba penjualan

10.000.000

31 des
11

Laba belum direalisasi 10.000.000


Laba penjualan

10.000.000

31 des
12

Laba belum direalisasi 10.000.000


Laba penjualan

10.000.000

PEMILIKAN KEMBALI ASET


TETAP

Apabila konsumen gagal melunasi hutanghutangnya maka seluruh rekening riil yang
berhubungan dengan piutang angsuran
dibatalkan dan aset tetap yang dijualbelikan
dinilai sebesar nilai pasar pada waktu itu.
Perusahaan juga akan mengakui keuntungan
atau kerugian karena kegagalan pelunasan
piutang angsuran dimana keuntungan atau
kerugian diakui sebesar selisih antara harga
pasar dengan nilai buku dari aset tetap
tersebut.

Pemilikan kembali aset


tetap

1.

2.

Cara menghitung laba/rugi pemilikan kembali


adalah tergantung dari metode yang
digunakan saat melakukan pencatatan
penjualan aset tetap tersebut. Jika perusahaan
menggunakan metode
Laba diakui pada saat penjualan maka nilai
buku dari aset tetap yang dikembalikan
sebesar piutang angsuran yang belum dilunasi.
Laba diakui proporsional maka nilai buku dari
aset tetap yang dikembalikan sebesar piutang
angsuran dikurangi dengan laba kotor yang
belum direalisasi yang berhubungan dengan
aset tetap yang dikembalikan.

Contoh kasus
HPP aset
Rp. 40.000.000, Harga Jual
Rp. 45.000.000, Uang Muka
Rp. 20.000.000, Angsuran (20 kali)
Setelah angsuran ke 8 pembeli menyatakan tidak sanggup
melunasi sisa angsuran
Harga pasar aset
Rp. 16.000.000,Diminta
1. Buat jurnal pengakuan laba saat penjualan dan untuk laba
pemilikan kembali aset tetap dengan metode laba diakui
seluruhnya.
2. Buat jurnal pengakuan laba saat penjualan dan untuk laba
pemilikan kembali aset tetap dengan metode laba diakui
secara proporsional

Metode diakui pada saat


penjualan

Harga jual
Rp. 45.000.000,Uang muka
Rp. 20.000.000,- (-)
Piutang angsuranRp. 25.000.000,Pokok yang sudah dby Rp. 10.000.000,- (-)
Nilai buku
Rp. 15.000.000,Harga pasar aset Rp. 16.000.000,Laba pemilikan kembali
Rp
1.000.000,-

Jurnal metode laba diakui


seluruhnya
Saat

Deskripsi

Debit

Penjualan

Kas
Piutang angsuran
Aset tetap
Laba penjualan

20.000.000
25.000.000

Aset tetap
Piutang angsuran
Laba pemilikan
kembali

16.000.000

Pengembali
an

Kredit

40.000.000
5.000.000
15.000.000
1.000.000

Metode Laba diakui secara


proporsional
%laba kotor = 5.000.000/45.000.000 x 100% = 11,11%
Realisasi laba = 30.000.000 x 11,11% = 3.330.000 (laba
penjualan)
Selisih laba = 5.000.000 3.330.000 = 1.670.000 (aset gagal)
Harga jual
Rp. 45.000.000,Uang muka Rp. 20.000.000,- (-)
Piutang angsuran
Rp. 25.000.000,Pokok yg sdh dbyr Rp. 10.000.000,Laba aset yang ggl Rp. 1.670.000,- (-)
Nilai buku
Rp. 13.330.000,Harga pasar aset
Rp. 16.000.000,- (-)
Laba pemilikan kmbl
Rp. 2.670.000,-

Jurnal Metode Laba diakui


proporsional
Saat
Penjualan

Kas
Piutang angsuran
Aset tetap
Laba belum direalisasi

Pengembalian Aset tetap


Laba belum direalisasi
Piutang angsuran
Laba pemilikan kembali
Laba penjualan

20.000.000
25.000.000
40.000.000
5.000.000
16.000.000
5.000.000
15.000.000
2.670.000
3.330.000

TUKAR TAMBAH (TRADE In)

Pada perusahaan tertentu yang melayani


penjualan secara angsuran seringkali memberikan
kemudahan bagi para konsumennya, contohnya
dealer motor, dimana motor lama diganti dengan
motor baru.
Barang bekas biasanya dianggap sebagai uang
muka atau bagian dari uang muka.
Barang tersebut biasanya juga dinilai lebih tinggi
oleh perusahaan dengan tujuan agar pembeli
tertarik untuk melakukan transaksi ini.
Setelah menerima barang bekas, perusahaan
akan memperbaikinya sehingga bisa dijual
kembali ke pasaran dengan harapan harga
jualnya bisa sama dengan harga di pasaran.

Contoh kasus
PT. Ya-Maho menjual motor baru kepada Tn.
Dani, dimana Tn. Dani menyerahkan motor
miliknya sebagai uang muka, kesepakatan
antara kedua belah pihak antara lain.
Harga motor bekas Rp.
3.000.000,Harga motor baru Rp. 12.000.000,Harga pokok motor baru Rp. 10.000.000,PT. Ya-Maho akan menjual kembali motor bekas
tersebut dengan kemungkinan sebagai berikut
Biaya service Rp.
500.000,Harga jual kembali Rp. 5.000.000,Laba Kotor Rata-rata penjualan
Rp. 25%

Contoh kasus
Perhitungan perkiraan harga pokok motor bekas
Harga jual motor
Rp. 5.000.000
%laba kotor
(Rp.1.250.000)
Biaya Service
(Rp. 500.000) (Rp.1.750.000)
Perkiraan HPP
Rp. 3.250.000
Harga pertukaran
Rp. 3.000.000
Cadangan selisih harga pertukaran
Rp.
250.000

Jurnal Penjualan tukar


tambah
Deskripsi

Debit

Motor (lama)
3.250.000
Piutang angsuran
9.000.000
Motor (Baru)
Laba
Cadangan selisih harga pertukaran

Kredit

10.000.000
2.000.000
250.000

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai