Anda di halaman 1dari 17

PEMBIAYAAN SYARIAH

Presented by : Dwita Sakuntala, S.E., M.Si


Refren. Book : Mengelola Kredit Secara
Sehat

PENDAHULUAN
Bank syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki

fungsi intermediari seperti hal pada bank konvensional, yaitu


menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk
pembiayaan kepada kelompok masyarakat yang memerlukan.
Pembiayaan di bank syariah berbeda dengan apa yang disebut
dengan kredit di bank konvensional.
Perbedaan pokok antara pembiayaan bank syariah dengan kredit
pada bank konvensional, antara lain :
Pada bank syariah pembiayaan terletak pada kesepakatan bank dengan
nasabah yang memerlukan dana untuk membiayai kegiatan atau
aktivitas tertentu. Kesepakatan ini dibedakan atas akad, seperti akad jual
beli, akad penanaman modal atau investasi, akad sewa beli, dll.
Sedangkan pada bank konvensional kredit merupakan perjanjian
pemakaian sejumlah uang antara nasabah dengan bank.
Pada bank syariah, penyaluran dana untuk pembiayaan berlaku sistem
bagi hasil antara nasabah dengan bank berdasarkan kesepakatan,
sedangkan pada bank konvensional ada tambahan pengembalian bunga
pada pokok pinjaman.

PRINSIP PEMBERIAN
PEMBIAYAAN
1. Prinsip evaluasi pembiayaan

Untuk memastikan pembiayaan yang disalurkan sesuai dengan


kebutuhan nasabah, pembiayaan dapat dimanfaatkan dan
pembiayaan dapat dikembalikan tepat pada waktunya.
Prinsip evaluasi adalah 5 C (character, capacity, capital,
condition of economy dan collateral)

2. Four eye principle

Merupakan prinsip pembiayaan yang memisahkan kewenangan


di antara unit-unit yang terlibat dalam proses pembiayaan.
Seperti adanya unit bisnis dan unit risiko pembiayaan.

3. Prinsip one obligor

Prinsip atas dasar pemikiran bahwa suatu perusahaan yang


tergabung
dalam
kelompok
usaha,
risiko
perusahaan
dipengaruhi oleh risiko grup secara keseluruhan dan sebaliknya.
Tujuan prinsip ini adalah agar fasilitas pembiayaan yang
diberikan tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian
Pembiayaan (legal lending limit)

PRINSIP PEMBERIAN PEMBIAYAAN


(Lanjutan ...)
4. Prinsip konsolidasi eksposur

Proses pemberian fasilitas pembiayaan memperhitungkan kondisi


nasabah secara individual dan bagian dari grup usaha (konsolidasi).
Merupakan pendekatan untuk mengetahui total pembiayaan yang
diperoleh nasabah maupun grup nasabah dengan menjumlahkan
pembiayaan yang telah dan akan diberikan bank kepada nasabah
pembiayaan maupun grup nasabah pembiayaan tersebut.

5. Kepatuhan terhadap regulasi

Pemberian fasilitas pembiayaan harus mengacu pada regulasi


(peraturan), seperti SOP (standard operating procedure) dan kebijakan
pembiayaan yang ditetapkan secara internal dan mematuhi regulasi
eksternal yang ditetapkan oleh regulator dalam hal ini Bank Indonesia.

6. Prinsip pemantauan pembiayaan

Pembiayaan yang diberikan harus dipantau secara aktif dan konsisten.


Pemantauan meliputi pemantauan usaha nasabah pembiayaan dan
pemenuhan persyaratan pembiayaan.
Dengan pemantauan, maka bank dapat melakukan segera langkahlangkah awal pencegahan dan perbaikan bila terjadi penurunan kualitas
pembiayaan.

JENIS PEMBIAYAAN
1. Berdasarkan tujuan penggunaan
2. Berdasarkan keperluan
3. Berdasarkan cara penarikan
4. Berdasarkan metode pembiayaan
5. Berdasarkan jangka waktu
6. Berdasarkan sifat penarikan
7. Berdasarkan sifat pelunasan
8. Berdasarkan valuta
9. Berdasarkan lokasi bank
10. Berdasarkan perjanjian atau akad

pembiayaan.

Pembiayaan Berdasarkan Tujuan


Penggunaan
1. Pembiayaan konsumtif :

Pembiayaan perumahan
b. Pembiayaan mobil
c. Pembiayaan multiguna
d. Kartu pembiayaan, yaitu
pembiayaan tanpa agunan
a.

2. Pembiayaan komersial :

Pembiayaan mikro
b. Pembiayaan usaha menengah
c. Pembiayaan korporasi / perusahaan
a.

Pembiayaan Berdasarkan
Keperluan
1. Pembiayaan modal kerja, seperti untuk

pembelian bahan baku, biaya produksi,


biaya pemasaran dan biaya operasional
lainnya
2. Pembiayaan investasi, seperti untuk
pembelian
barang
modal
ataupun
ekspansi
3. Pembiayaan proyek, untuk membiayai
pembangunan suatu proyek baru baik itu
untuk investasi maupun modal kerja

Pembiayaan Berdasarkan Cara Penarikan


1. Sekaligus,

yaitu
fasilitas
pembiayaan dengan penarikan
satu
kali
sebesar
limit
pembiayaan yang telah disetujui.
2. Bertahap
sesuai jadwal yang
ditetapkan, seperti pembiayaan
suatu proyek sesuai dengan
penyelesaian proyek
3. Rekening koran, yaitu penarikan
pembiayaan sesuai kebutuhan
nasabah

Pembiayaan Berdasarkan
Jangka Waktu

Pembiayaan
Berdasarkan Metode
Pembiayaan

1. Pembiayaan
2.

1. Pembiayaan Bilateral,

pembiayaan nasabah
yang hanya diberikan
oleh satu bank
2. Pembiayaan Sindikasi,
pembiayaan yang
diberikan oleh dua
atau lebih lembaga
keuangan

3.

jangka pendek
Pembiayaan
jangka
menengah
Pembiayaan
jangka panjang

Pembiayaan
Berdasarkan
Sifat Penarikan
1. Pembiayaan

langsung
2. Pembiayaan
tidak langsung

Pembiayaan
Berdasarkan
Sifat Pelunasan
1. Pembiayaan

dengan angsuran
2. Pembiayaan
dibayarkan
sekaligus pada saat
jatuh tempo

Pembiayaan
Berdasarkan Valuta
1. Pembiayaan

dengan mata uang


Rupiah
2. Pembiayaan
dengan mata uang
asing

Pembiayaan
Berdasarkan Lokasi Bank
1. Pembiayaan onshore,

diberikan pada nasabah dalam


negeri dalam bentuk valuta
asing dan dilaksanakan di
cabang bank dalam negeri
2. Pembiayaan offshore,
diberikan pada nasabah dalam
negeri dalam bentuk valuta
asing dan dilaksanakan di
cabang bank luar negeri

Pembiayaan Berdasarkan
Perjanjian atau Akad Pembiayaan
1. Berdasarkan perjanjian transaksi jual beli
2. Berdasarkan perjanjian transaksi penanaman

modal
3. Berdasarkan perjanjian transaksi sewa
menyewa dan sewa beli
4. Berdasarkan perjanjian transaksi pinjam
meminjam

AKAD PEMBIAYAAN
1. Murabahah, yaitu akad pembiayaan berupa transaksi jual

beli barang sebesar harga perolehan barang ditambah


margin keuntungan yang disepakati penjual dan pembeli.
2. Mudharabah, yaitu akad transaksi berbasis investasi atau
penanaman modal pada satu kegiatan usaha tertentu.
Bank dan nasabah sepakat menjalin kerjasama suatu
usaha dimana bank menyediakan modal 100% dan
nasabah menyediakan ketrampilan.
3. Musyarakah, yaitu pembiayaan yang berbasis bagi hasil,
dimana bank dan nasabah sepakat menjalin kerjasama
suatu usaha dimana bank sebagai penyedia dana dan
nasabah menyediakan ketrampilan dan juga sebagian
dana.

AKAD PEMBIAYAAN
(Lanjutan)
4. Salam, yaitu akad pembiayaan yang sama dengan

pembiayaan murabahah. Perbedaannya dimana barang


yang menjadi objek transaksi diserahkan dibelakang
untuk pembiayaan akad salam, sedangkan pembiayaan
murabahah di serahkan di muka.
5. Istishna, yaitu pembiayaan yang dilakukan untuk
transaksi jual beli di mana pembayaran dilakukan dimuka
dan penyerahan barang di lakukan di belakang.
6. Ijarah, yaitu akad transaksi pemanfaatan hak guna tanpa
diseratai perpindahan kepemilikan
7. Qard, yaitu transaksi pinjam meminjam dana. Tanpa
imbalan dengan pengembalian sebesar pokok pinjaman

PROSES PEMBERIAN
PEMBIAYAAN
1. Pengumpulan data/informasi dan verifikasi
2. Analisis dan persetujuan pembiayaan
3. Administrasi dan pembukuan pembiayaan
4. Pemantauan pembiayaan
5. Pelunasan dan penyelamatan pembiayaan

PROSES ADMINISTRASI DAN


PEMBUKUAN PEMBIAYAAN
1. Surat pemberitahuan keputusan pembiayaan
2. Perjanjian pembiayaan
3. Pengikatan agunan
4. Penutupan asuransi
5. Disbursement

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai