Anda di halaman 1dari 20

Abses Hati Amebik

Kelompok C 2 :
Cinthya Ayu Christine (102009068 )
Apriyogi Dwi Jaya (102010122 )
Inne Ikke Citami Putri(102011034 )
Eiffel (102011058 )
Bonny Pabetting (102011122 )
Stephanie Angelina Utomo ( 102011180)
Candy Novia Agustini ( 102011292)
Paskalia Endosetriani Romas
( 102011326)

Skenario :
Laki-laki usia 38 tahun datang dengan keluhan
nyeri perut kanan atas sejak 1 hari smrs. Nyeri
terutama pada sisi kanan di bawah dada. Nyeri
memburuk saat tidur terlentang dan berkurang
bila kaki ditekuk atau agak membungkuk. Hasil
pemeriksaan fisik : TB = 178 cm , BB = 60 kg, TD
= 100/60 mmHg, suhu = 36,5 C, RR = 19, nadi =
86, NT abdomen atas (+), murphing sigh (-). Hasil
pemeriksaan penunjang : Hb = 11 g/dL, leukosit =
7500, trombosit = 354.000, USG = space
occupying lesion hipoechoic inhomogen batas
tegas 5,7x6,4 cm. Sugestif abses hati.

Identifikasi istilah yang tidak


diketahui
tidak ada

Rumusan masalah
Laki-laki 38 tahun datang dengan
keluhan nyeri perut kanan atas dibawah
dada sejak 1 hari smrs. Nyeri memburuk
saat tidur terlentang.

Analisis masalah
4. Etiologi

3. Diagnosis

5.
Epidemiologi

2.
Pemeriksaan

6.
Patofisiologi

Abses
hati
amebi
k
7.
Manifestasi
Klinis

1. Anamnesia

8.
Penatalaksan
an

10. Prognosis

9. Komplikasi

Hipotesis
Laki-laki 38 tahun pada kasus diatas
menderita abses hati amebik.

Anamnesis
Yang perlu ditanyakan :
Apakah kulit kuning (ikterus)
Apakah pasien demam serta merasakan lelah, nyeri
otot, lemas, sakit kepala, tidak bisa makan, mual
Apakah pasien mengalami hematemesis melena
(muntah + BAB darah)
Adakah sakit perut dikuadran kanan atas
Adakah bengkak-edema dikaki, perut membuncit,
berat badan turun, gatal-gatal
Apakah warna urin pasien gelap seperti air teh dan
warna tinja apakah seperti dempul/putih.

Pemeriksaan

Fisik
Penunja
ng

Nyeri spontan perut kanan


Demam tinggi
Nyeri tekang lokal iga 8,9,10

Leukositosis (15.000-25.000)
Pemeriksaan feses
Foto dada : peninggian kubah
diafragma kanan ,dan abses
paru.
Foto polos abdomen :
hepatomegali

Diagnosis Kerja
Bentuk
infeksi
pada
hati
yg
disebabkan oleh karena infeksi
bakteri,parasit,
jamur
maupun
nekrosis steril yg bersumber dari
system gastrointestinal yg ditandai
dgn
adanya
proses
supurasi
denganpembentukan pus yg terdiri
dari jaringan hati nekrotik, sel-sel
inflamasi atau seldarah di dalam
parenkim.

Lanjutan ....
Abses hepar terbagi 2 secara umum,
yaitu Abses Hepar Amuba (AHA) dan
Abses Hepar Piogenik (AHP).
AHA
merupakan
salah
satu
komplikasi
amebiasis
ekstraintestinal, dan paling sering
terjadi di daerah tropis/subtropik.

Diagnosis Banding
Abses hati piogenik Hepatoma
Etiologi

Kuman gram (E.coli)

Alkohol, obesitas,
penyakit hati lain.

Epidemiologi

Pria > wanita, usia


antara 40-60 tahun

Pria > wanita, usia


antara 50-60 tahun

Manfestasi klinis

Demam ringan-tinggi,
hepatomegali nyeri
tekan, ikterus, tandatanda hipertensi
portal.

Demam, ikterus, atrifi


otot, nyeri/tidak
nyaman di kuadran
kanan atas.,
hepatomegali.

Pemeriksaan
penunjang

Leukositosis tinggi,
anemia, LED ,
bilirubin , albumin ,
foto toraks : diafragma
kanan meninggi, efusi
pleura, abses hati.

AFP : peningkatan 6070% (normal > 400


ng/mL)

Etiologi
AHA terutama disebabkan oleh E.
Histolytica. Entamoeba Histolytica
juga dapat menyebabkan massa
pada dinding abdomen (ameoboma)
seperti halnya disentri akut.

Epidemiologi

Pria : wanita berkisar 3:1


sampai 22:1
Usia berkisar 20-50 tahun

Patofisiologi
E. Histolitika
Komensal di lumen usus
besa
Daya tahan tubuh menurun
Trofozot patogen
Nembus mukosa usus
Dari ulkus di dinding usus
besar
Amoba nyebar ke hati
Melalui cabang-cabang
v.porta
Abses hati

Manifestasi Klinis
Abses hepar amuba sering terjadi pada umur 20-45
tahun. Terjadi sering 7 sampai 9 kali pada laki-laki.
Sebagian besar pasien datang dengan penyakit
akut dan durasi gejalanya kurang dari 2 minggu.
Nyeri perut, demam dan anorexia.
Asites terdapat pada pasien abses hepar amuba
dengan obstruksi vena cava inferior, dan batuk
dengan dahak berlebihan menunjukkan putusnya
hubungan dengan bronkus lobus kanan bawah hati.
1/3-1/2 didahului dengan diare darah+lendir.

Penatalaksanaan
Medikalmentosa
Metronidazole : 3x750 mg selama 5-10
hari dan ditambah dengan
Kloroquin fosfat : 1 g/hr selama 2 hari
dan diikuti 500/hr selama 20 hari,
ditambah;
Dehydroemetine : 1-1,5 mg/kg BB/hari
intramuskular (maksimum 99 mg/hr)
selama10 hari.

Tindakan Pembedahan
Pembedahan dilakukan bila :
Abses disertai komplikasi infeksi
sekunder.
Bila terapi medikamentosa tidak
berhasil.

Komplikasi

Infeksi sekunder
Ruptur atau penjalaran langsung
Komplikasi vaskuler
Parasitemia, amoebiasis serebral

Prognosis
Prognosis yang buruk, apabila terjadi
keterlambatan
diagnosis
dan
pengobatan, jika hasil kultur darah
yang
memperlihatkan
penyebab
bacterial organisme multiple, tidak
dilakukan drainase terhadap abses,
adanya ikterus, hipoalbuminemia,
efusi pleural atau adanya penyakit
lain.

Kesimpulan
Abses hati merupakan infeksi pada hati yang di
sebabkan bakteri, jumur,maupun nekbrosis steril
yang dapat masuk melalui kandung kemih yang
terinfeksi,infeksi dalam perut, dsb. Adapun gejalagejala yang sering timbul diantaranya demam tinggi,
nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, dll. Dan
pada umumnya diagnosis yang di pakai sama seperti
penyakit lain yaitu pemeriksaan fisik,pemeriksaan
penunjang, dan laboratorium. Secara konvensional
penatalaksanaan dapat dilakukan dengandrainase
terbuka secara operasi dan antibiotik spektrum luas.
Hipotesi diterima

Terimakasih.....

Anda mungkin juga menyukai