Anda di halaman 1dari 22

Hindawi Publishing Corporation

Infectious Diseases in Obstetrics


and Gynecology
Volume 2012, Article ID
430585, 5 pages
doi:10.1155/2012/430585

Syphilis Infection during Pregnancy:


Fetal Risks and ClinicalManagement
MarcoDe Santis, Carmen De Luca, IleniaMappa, Terryann
Spagnuolo, Angelo Licameli, Gianluca Straface,2 and Giovanni
Scambia1

1Department of Obstetrics and Gynaecology, Universit`a Cattolica del Sacro Cuore, Policlinico A.
Gemelli, Rome, Italy
2Department of Obstetrics and Gynaecology, Policlinico Abano Terme, Abano Terme (PD), Italy

Presentan
Ardi I11112040

Pembimbing
dr. Teguh Alyansyah,Mked(DV),SpDV

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
Sifilis merupakan penyakit
infeksi menulat seksusal (IMS)
WHO: 12 juta orang terinfeksi
setiap tahun
CDC: setiap orang yang
menderita Sifilis harus
melakukan screening HIV
Tanpa skreening dan
pengobatan, 70% wanita
terinfeksi akan memiliki hasil
kehamilan yang buruk

Sifilis pada masa kehamilan bila


tidak ditangani dengan baik

Lahir mati, penyakit


kongenital, prematur, BBLR,
kematian neonatus dan bayi,

PEMBAHASAN

Transmisi
Sifilis menular melalui kontak ruam sifilis,
yang disebut chancre
Transmisi terjadi saat oral, vaginal, atau
anal seks.

Manifestasi klinik
Lesi pertama sifilis terjadi 3 minggu setelah kontak
terutama di genital eksterna, vagina, serviks, anus, atau
dalam rektum
Sering asimtomatik pada wanita
Lesi sifilitika berbatas tegas, bulat, kecil, tidak nyeri,
bertahan 3-6 minggu
Lesi sifilitika dapat meningkatkan transmisi HIV dengan
merusak mukosa dan barrier epitel
Setelah beberapa minggu atau bulan, akan menyebar luas
di kutaneus, mukosa, dan kadang sistemik, yang
menandakan Sifilis sekunder (6-8 minggu), terdapat
gejala konstitusi

Tanpa terapi kedua fase sifilis dapat sembuh; masuk ke


fase laten
Dapat transmisi ke fetus
Sifilis tersier terjadi pada 3 samapi 15 tahun dari waktu
infeksi awal
Akan timbul infiltratif tumor kulit, tulang, hati (gumma),
CNS (neurosifilis), dan gangguan kardiovaskuler
Tidak infeksius

Infeksi Fetus
Spirocheta menembus plasenta menginfeksi
fetus usia gestasi 14 minggu (resiko meningkat
sesuai usia gestasi)
Manifestasi klinis usia gestasi, pengobatan
maternal, tahap penyakit maternal, respon imunologi
fetus
penyebab kematian fetus: infeksi plasenta dan
penurunan aliran darah ke janin

Cont
Wanita yang tidak diobati 70% beresiko menularkan
Sifilis kepada bayi yang dikandungnya
35% bayi terinfeksi Sifilis lahir dengan CS
Setelah terjadi infeksi, tiap sistem organ dapat
terkena karena penyebaran yang luas Spirochetes

Klasifikasi CS
Sifilis Kongenital Dini
Tanda/gambaran klinis muncul < 2 tahun
Manifestasi klinis muncul karena infeksi aktif dan proses
inflamasi
Sifilis kongenial lanjut
tanda/ gambaran klinis muncul > 2 tahun
gambaran klinis berupa stigmata berupa jaringan parut
akibat induksi lesi sebelumnya

Sifilis Kongenital Dini


Penemuan klinis: hepatomegali, jaundice, elevasi serum transaminase,
pemanjangan protrombin time, limfadenopati generalisata
Manifestasi hematologi: anemia, leukositosis, cytopenia, trombositopenia,
hydrops fetalis
Manifestasi mukokutaneus: pada minggu pertama kelahiran lesi
makulopapular kecil berwarna merah tembaga , simetris pada kaki dan
tangan, deskuamasi dan krusta muncul 1-3 minggu
Rhinitis, saddle nose
Tulang: osteokondritis sendi
Nefrotik sindrom: edema generalisata
Manifestasi okular (lebih jarang): korioretinitis, katarak, uveitis, glaukoma.

Sifilis Kongenital Lanjut


sangat jarang
Terjadi pada 40% anak yang tidak diobati
Hutchinsons Triad: gigi hutchison (gigi kecil, sisi gigi
konveks, daerah menggigit konkaf), interstitial keratitis, tuli
karena gangguan nervus VIII (unilateral/bilateral, mungkin
berespon terhadap kortikosteroid)
Rinitis sifilis; menyebabka pertumbuhan maksila yang tidak
sesuai
Destruksi kartilago nasal: perforasi septum nasal dan terjadinya
hidung pelana

Manifestasi Neurologis pada LCS


retardasi mental, hidrosefalus, gangguan kejang,
abnormalitas saraf kranial (buta dan tuli), paresis
generalis juvenile
gangguan pada tulang < ECS
Cluttons joints: pada lutut, simetris, steril,
sinovitis nyeri tekan lokal, gerakan terbatas

Diagnosa
Identisifikasi Treponema pada spesimen klinis atau
serologis
Mikroskop lapang pandang gelap: paling spesifik untuk
mendiagnosa saat ditemukan chancre atau kondiloma
latum
Serologi: Nontreponemal (NTTs) dan Treponemal test
(TTs) NTTs (untuk screening), TTs (untuk
konfirmasi diagnosis)
NTTs paling sering digunakan VDRL dan RPR

Prenatal Diagnosis
Noninvasif
USG setelah usia gestasi 20 minggu hidrops fetalis,
abdomen yang besar abnormal (hepatosplenomegali),
hidraamnion, plasenta tipis,
Invasif
Amnionsintesis: mikroskop lapang pandang, test
infektivitas kelinci, PCR
Sampling darah perkutaneus umbilikalis: hematologi dan
test kimiawi (untuk mencari IgM antitreponema fetus)

Pengobatan
Pencegahan penularan ke fetus: terapi adekuat pada
ibu
Obat pilihan: penisilin G parenteral
Tidak menembus BBB
Penisilin G prokain dalam akua pilihan untuk terapi
Neurosifilis

Cont
Sifilis primer, sifilis sekunder, sifilis laten dini
penisilin G benzatin 2,4 juta unit dosis tunggal.
Ada anjuran boleh diberikan 2 kali
Sifilis laten lanjut/sifilis tidak diketahui durasinya, :
penisilin G benzathine
Neurosifilis: penisilin G prokain dalam akua 18-24 jt
unit/hari, diberikan 3-4 jt unit/4jam IV (atau lewat
infus) selam 10-14 hari

Cont
Reaksi Jarisch-Herxheimer dapat terjadi setelah 2-12
jam terapi, dengan gejala : demam , malaise, sakit
kepala, mialgia.
Terapi dengan kortikosteroid
Terapi maternal dapat tidak adekuat bila kelahiran
terjadi dalam 30 hari setelah terapi/titer antibodi
maternal 4 kali lebih tinggi dari titer sebelum terapi

Kesimpulan
Infeksi sifilis pada masa kehamilan masih merupakan
permasalan dalam dunia kesehatan di dunia
Jika ibu hamil beresiko, direkomendasikan untuk
screening sifilis pada kunjungan prenatal pertama, dan
diulangi 32 minggu kemudian
CDC: setiap wanita melakukan serologi screening
untuk sifilis ada kunjungan prenatal pertama, dan pada
ibu hamil dengan resiko tinggi, dilakukan dalam 3
trimester dan saat akan melahirkan

Cont
Prekonsepsi serologik tes dapat menjadi kunci untuk
mengurangi insiden CS
Prekonsepsi konseling sangat penting untuk: evaluasi
wanita dan pasangannya dari IMS, identifikasi
perilaku resiko tinggi, promosi dan edukasi tentang
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai