Anda di halaman 1dari 82

GRINDING DAN SIZING

Semester Ganjil 2015/2016


Kelas X Kimia Industri
SMK-SMTI Bandar Lampung

Apa itu Grinding??

Memecah
Menghancurkan
Mengecilkan

ukuran

SIZING???
SIZE

UKURAN

Sizing

Menyeragamkan Ukuran

Mengapa grinding dan sizing itu penting dalam


industri?
Raw Material
padat terlalu
besar

Pengecilan
Ukuran

Sizing

Raw Material
berbagai ukuran
Raw Material
ukuran tertentu
3

Tujuan pengecilan ukuran padatan


1. Memfasilitasi pengambilan
bahan-bahan yang diinginkan
dalam struktur padatan

4. Bila ukuran partikel produk


yang dicampur homogen dan
lebih kecil dari sebelumnya maka
bahan akan lebih cepat dan lebih
mudah bercampur.

2. Mendapatkan partikelpartikel yang sesuai dengan


ukuran padatan yang
diharapkan
3. Meningkatkan rasio luas
permukaan per volume

Pengecila
n Ukuran

Luas Permukaan
Besar

1. Mempercepat
Pelarutan
2. Mempercepat reaksi
kimia
3. Mempertinggi reaksi
penyerapan
4. Menambah kekuatan
warna

1. Dapat diangkut dengan lebih mudah


2. Mempunyai bentuk komersial yang lebih baik
3. Lebih mudah diproses lebih lanjut

Mengidentifikasi keadaan fisik, ukuran,


dan kandungan air bahan olahan
Sifat bahan yang menentukan tahap awal untuk
persiapan proses utama grinding, yaitu:

a) Density/Massa Jenis ()
Bahan yang memiliki density besar akan mudah bergerak ke
bawah dalam unit pengolahan bahan kimia.
Densitas akan menentukan jenis bahan yang dipakai dalam unit
pengolahan sehingga alat tersebut tidak mudah rusak.
6

a) Density/Massa Jenis
()

Rumus:

Density
kg/L,gr/mL,kg/
m3,

Massa
kg,gr,

Volume
L,mL, m3,.

Contoh:
1. Suatu benda mempunyai massa 15
gram dan volume 5 cm3. Berapakah
density benda tersebut?
2. Batuan yang memiliki berat satu kg

dan density 25 gr/mL, diperkirakan


memiliki volume

Jawab
1. Diketahui: m = 15

gram
V = 5 cm3
Ditanya: ?
m
15 g
Jawab:

3 gr cm 3
V

5cm 3

2. Diketahui: m = 1 kg =
1000 gr
= 25 g/mL
Ditanya: V ?
Jawab:

m
1000 gr
V

40mL
25 gr / mL

BENTUK TAK BERATURAN

Water

V = V2 V1
V2
V1

Gelas Ukur
10

b) Bulk Density (b)


menyatakan total massa butiran/padatan dibagi total volume
yang ditempati oleh kumpulan butiran /padatan tersebut

Massa total butiran = X kg (4 kali


massa 1 butir)
Volume kubus = Y m3

m
X
b

V
Y
11

Contoh
Sebuah

kotak dengan
volume 100 cm3 diisi
dengan kelereng. Massa
satu
butir
kelereng
adalah 75 gram. Kotak
itu terisi penuh oleh
empat butir kelereng.
Berapakah bulk density
kotak
yang
berisi
kelereng itu?

12

massa 1 kelereng = 75 gram


massa 4 kelereng (m) = 4 x
75 = 300 gram
Volume kotak (V) = 100 cm3

m 300
b

3 gram / cm 3
V
100

Jadi, bulk density = 3 gr/cm3

Latihan:
Sebuah kolom absorber
berbentuk tabung dengan
diameter 14 m dan tinggi
satu meter, diisi dengan
absorben. Kolom tersebut
mampu
menampung
absorben sebanyak tujuh
karung absorben. Satu
karung absorben beratnya
11 kg. Berapakah bulk
density kolom absorber
tersebut?
13

Diketahui:
D = 14 m r = D/2
= 14/2 = 7 m
t=1m
Jumlah absorben = 7
karung
Massa 1 karung = 11
kg
Ditanya: b ?

Jawab:

m
b
V

22
2
2
2 karung
m
=
jumlah
karung
x
V total r t (7) 1 berat
(7) 1
1m 3 22 7 m 3
tabung

= 7 x 11 kg

7 11kg
b
3
22 7 m
2

14

b 1

kg
2 m3

Bulk Density tinggi

Bulk Density rendah

15

Mudah bergerak

Massa Besar

Volume Kecil

Massa Kecil

Volume Besar

c) Hardness
Hard

Keras

HARDNESS
16

menyatakan kekerasan
suatu bahan
menyatakan ukuran ketahanan
suatu bahan terhadap goresan
dengan membandingkan
kemampuan bahan yang lebih
keras untuk menggores bahan
yang lebih lunak
Menentukan tenaga alat
pemecah yang
diperlukan

SkalaMohs

Kekerasan Bahan

17

Derajat
Mohs

Jenis
Bahan

Derajat
Mohs

Jenis Bahan

Talc

Feldspar

Gypsum

Quartz

Calcite

Topaz

Fluorite

Corundum,
Sapphire

Apatite

10

Diamond

Bahan dengan skala Mohs kurang dari 4 bersifat

lunak, 4 7 : sedang, di atas 7 bersifat keras


Contoh: jika suatu bahan dapat digores dengan

Quartz tapi tidak dengan Topaz, berarti bahan


tersebut ada pada skala 7,5
Contoh: kuku skala Mohs 2,5

koin tembaga skala Mohs 3


paku dari baja skala Mohs 5,5
18

Tugas

19

Skala
Mohs

Bahan

Rumus
Kimia

Fungsi

Gambar

Talc

Mg3Si4O10(O
H)2

10

Diamond

1. Talc
Talc adalah mineral

paling lunak dan paling


rendah dalam skala
Mohs
Tidak larut dalam air
Kegunaan: kosmetik
(seperti bubuk talc)
dan pembuatan kertas
Komposisi kimia:
Mg3Si4O10(OH)2 atau
H2Mg3(SiO3)4

2. Gypsum
Merupakan mineral

sulfat lunak dengan


komposisi kalsium
sulfat dihidrat
(CaSO42H2O)
Dapat digunakan
sebagai pupuk

3. Calcite
Merupakan mineral

karbonat dan
merupakan bentuk
paling stabil dari
kalsium karbonat
(CaCO3)
Kegunaan: pemupukan
(mengurangi keasaman
tanah), pemurnian gula
bit, material konstruksi
untuk menstabilkan
tanah

5. Apatite

4. Fluorite
Disebut juga fluor-

spar
Merupakan
mineral yang
terdiri atas
calcium fluoride
(CaF2)
Fluorite
fluorescence
kemampuan
memancarkan
cahaya

5. Apatite
Apatite = hydroxylapatite = fluorapatite =

chlorapatite
Merupakan mineral yang diproduksi oleh
organisme
Komposisi kimia : Ca5(PO4)3(OH,Cl,F) atau
Ca10(PO4)6(OH,F,Cl)2, dan formula untuk masingmasing mineral Ca10(PO4)6(OH)2, Ca10(PO4)6(F)2
dan Ca10(PO4)6(Cl)2.
Kegunaan: sebagai bahan pupuk (sumber fosfor)

6. Feldspar
Feldspar = Orthoclase
Merupakan komponen

kunci penyusun granit


Rumus Kimia: KAlSi3O8
NaAlSi3O8
CaAl2Si2O8
Kegunaan: sebagai
bahan pembuatan
kaca, keramik, dan
sebagai filler dalam
cat

7. Quartz
Memiliki

struktur kristal
heksagonal
yang terdiri
atas kristal
silikon dioksida
(SiO2)
Kegunaan:

perhiasan

8. Topaz
Terbuat dari

kombinasi antara
aluminium dan
fluorin
Rumus Kimia:
Al2SiO4(OH-,F-)2

9. Corundum/Sapphire
Merupakan bentuk

kristal dari
aluminium oksida
Merupakan mineral
dasar penyusun
batuan
Secara alamiah,
warna bersih (tak
berwarna)
Pengotor
berwarna

10. Diamond
Merupakan

material paling
keras yang terjadi
secara alamiah
Komposisi kimia: C

d) Brittleness
Menyatakan kerapuhan padatan
Bahan dengan tingkat brittleness tinggi akan

mudah dihancurkan dengan alat pemecah


Brittleness tergantung pada struktur dan
ukuran kristal
Contoh: mika bentuk pelat
magnetit bentuk butiran

31

e) Friction
Friction Friksi Gesekan
Menyatakan ketahanan partikel sehingga

tidak tergeser
Benda yang mudah bergeser mudah
dipecah dalam alat pemecah

32

F) Moisture Content/Kadar Air


Moisture Uap/air
Content Kandungan/isi
Moisture Content menyatakan kandungan air

dalam bahan
Alat penghancur umpan ukuran besar dan sedang,
disarankan moisture content-nya tidak lebih dari 4
%, karena akan lengket dan menempel pada mesin
Alat penghancur ukuran umpan kecil untuk
penghancuran basah dipersyaratkan kadar airnya
minimum 50 %
33

Kadar

air
3

4
%
sangat
menguntungkan
dalam
operasi
pemecahan bahan dan baik untuk dust
control (kontrol debu)
Bila kadar air lebih dari 4 % bahan
akan
menjadi
lengket
dan
ada
kemungkinan terjadi gumpalan dalam
alat
Bila kadar air kurang dari 4 % maka
akan banyak menghasilkan debu
34

g) Ukuran dan Jumlah Bahan yang


Dipecah
Alat

pemecah
memiliki
spesifikasi
tertentu.
Spesifikasi alat di desain untuk
memecah bahan dengan ukuran dan
kapasitas yang tertentu.

35

ALAT-ALAT PEMECAH PADATAN


Dalam industri, pengecilan ukuran padatan diperlukan
untuk:
1. Memperoleh padatan dengan kisaran ukuran/luas
permukaan yang diinginkan
Untuk proses tertentu, luas permukaan padatan menjadi
faktor penting. Untuk mendapatkan luas permukaan
yang besar, padatan dengan ukuran besar dipecah
sehingga menjadi lebih kecil.
Contoh:
dalam proses yang bersifat heterogen (dua fase)

36

Sebelum dipecah
Volume A
Luas permukaan X

Setelah dipecah
Volume A
Luas permukaan Y

Dipecah

Volume tetap luas permukaan lebih besar


37

Untuk bahan baku semen, seperti batu kapur,

alumina,
dan
silika,
dihancurkan
untuk
mendapatkan padatan dengan ukuran tertentu,
demi kemudahan dalam proses berikutnya.
Dalam

industri pengolahan makanan, produk


makanan diperoleh melalui tahap pengecilan
ukuran.

Contoh: gandum menjadi tepung, pembuatan

tepung kentang, tepung tapioka, dll.


38

2. Memisahkan Mineral/Kristal Senyawa Kimia


Yang Tergabung Dalam Bentuk Padatan
Seringkali padatan berukuran besar terdiri dari
berbagai campuran bahan.
Untuk mendapatkan bahan tertentu dari
campuran
tersebut,
dilakukan
pemecahan
padatan, untuk selanjutnya dilakukan pemisahan
komponen-komponen penyusunnya.
Misalnya untuk memperoleh bijih tembaga, nikel,
dan besi, perlu dilakukan pemecahan terhadap
batu yang mengandung bahan-bahan tersebut.
39

Sifat-Sifat Pemecahan
Terjadinya pemecahan tergantung

pada sifat fisik dan respon material


terhadap gaya yang bekerja
Proses pemecahan dapat terjadi
secara kompresi, pukulan, gesekan,
atau pemotongan

40

Kompresi (tekanan)

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

digunakan untuk pemecahan kasar zat padat


keras, setengah keras, rapuh, lunak, dan tidak
lengket dengan hasil halus relatif sedikit
41

Pukulan (impact)
Kondisi Awal

Kondisi Akhir

digunakan untuk pemecahan bahan yang keras,


setengah keras, tidak lengket, dan rapuh dengan
hasil yang berukuran kasar, sedang, dan halus
42

Gesekan (atrisi)
Kondisi Awal

Kondisi Akhir

menghasilkan hasil yang sangat halus dari bahan


yang lunak
43

Pemotongan
Kondisi Awal

Kondisi Akhir

digunakan untuk bahan yang lunak, kenyal, dan


berserat, memberikan hasil yang ukurannya pasti
dengan sedikit atau beberapa yang halus.
44

Perbedaan Grinding dan Crushing


Grinding

Crushing

Produk lebih halus

Produk lebih
besar/kasar
Aksi Kompresi

Aksi Gesekan

45

Penghancur Ideal
berkapasitas besar
input energi yang dibutuhkan per satuan

produk rendah.
produknya memiliki distribusi ukuran tunggal.

46

Klasifikasi Alat Pemecah


Berdasarkan ukuran umpan:

1. Coarse Size Reduction (Kasar)


2. Intermediate Size Reduction (Sedang)

3. Fine Size Reduction (Halus)

47

1. Coarse Size Reduction (Kasar)


untuk ukuran padatan umpan dengan ukuran

besar: 2 96 inchi atau lebih


1 inchi = 2,54 cm
2 96 inchi = 5,08 243,84 cm = 5,08 cm 2,4 m
Dikelompokkan

menjadi

2:
a. Untuk bahan keras
b. Untuk bahan lunak
48

a. Coarse Size Reduction Umpan Keras


Untuk jenis bahan yang keras (batu-

batuan, bijih mineral, bijih logam,


dll)
Jenis

pemecah yang digunakan


adalah jenis Jaw Crusher, Gyratory
Crusher,
dan
Primary
Impact
Crusher.

49

Jaw Crusher
Jaw

Rahang

Paling banyak digunakan untuk crusher primer

crusher
primer????
memiliki satu set jaw; yang

Jaw Crusher
terdiri dari satu jaw
dalam posisi tetap/stagnan dan satu jaw yang dapat bergerak
maju mundur

50

Jaw Crusher
Paling efektif untuk batuan sedimen sampai batuan yang
paling keras seperti granit dan basalt
Feed dapat berukuran 1,5 60 inchi (3,81 cm 152,4 cm)
Untuk hasil ledakan, ukuran feed sampai dengan 90 % dari
bukaan feed-nya
Untuk kerikil, disarankan material dengan ukuran 80 % dari
bukaan
Ada dua jenis umum Jaw Crusher:
1. Blake Crusher (penghancur gerak berengsel di atas)
2. Dodge Crusher (penghancur gerak berengsel di bawah)
51

Sumbu eccentric
Fixed Jaw
Lengan Pitman
Toggle

Blake Crusher
52

Moveable Jaw

Blake Crusher

53

1. Blake Crusher
Prinsip kerja:
Roda berputar, lengan Pitman bergerak naik
turun
karena
adanya
sumbu
eccentric,
mengakibatkan toggle bergerak horisontal (ke
kiri dan ke kanan) movable jaw bergerak
menekan
dan
memecah
bongkah-bongkah
padatan yang masuk dan melepaskannya saat
movable jaw bergerak menjauhi fixed jaw.

54

o
D
2.

55

e
g
d

s
u
Cr

r
e
h

2. Dodge
Crusher
Prinsip kerja:
Perputaran sumbu eccentric mengakibatkan
lengan pitman bergerak naik turun. Gerakan
ini menyebabkan movable jaw frame sebelah
atas bergerak horisontal ke kiri ke kanan
(movable jaw bagian bawah relatif tidak
banyak
bergerak),
menekan
bongkahbongkah
padatan
sampai
pecah
dan
melepaskannya ke bawah.
56

2. Dodge Crusher
Biasanya berukuran lebih kecil dibanding Blake Crusher
Movable jaw bagian bawah dipasang tetap sehingga lebar

bukaan pengeluaran (discharge opening) relatif konstan


Ukuran bahan yang dihasilkan relatif lebih seragam
Sangat rawan terhadap kebuntuan (clogged) akibat
discharge opening yang konstan

57

Perbandingan Blake Crusher dan Dodge Crusher


Blake Crusher
Produksi tinggi

Produksi terbatas

Tidak mudah tersumbat


Lebih sering dipakai

Tempat keluarnya

Ukuran produk

bervariasi

58

Dodge Crusher

produk mudah tertutup


oleh bahan-bahan
halus (tersumbat)
Ukuran produk lebih
seragam

b. Coarse Size Reduction Umpan Lunak


Untuk jenis bahan lunak dengan derajat

Mohs < 4 (batu bara, gipsum, limestone, dll)


Jenis crusher yang digunakan adalah jenis
Hammer Mill, Impactor Breaker, dan
Toothed Roll Crusher (Crusher roda bergigi).
Biasanya
alat
ini
dirancang
untuk
menghasilkan produk berukuran kecil dalam
jumlah banyak
59

1. Hammer Mill

60

Hammer Mill

61

Hammer Mill
Digunakan untuk batu kapur berkualitas tinggi
Menghasilkan produk halus dengan kapasitas besar
Umumnya digunakan untuk pemecah sekunder dengan

ukuran feed sampai dengan 20 cm


Pemecah sekunder???
Kapasitasnya tergantung dari kehalusan produk yang
diinginkan
Ukuran umpan hampir sama dengan toothed roll crusher
Lebih serbaguna pemakaiannya; untuk bahan-bahan
berserat, liat, sampai batuan keras
62

2. Toothed Roll Crusher


63

Prinsip kerja:
Roda (flywheel) berputar,
akan memutar toothed roll.
Bongkahan yang masuk
akan tergencet pada wear
plate/crushing plate dan
pecah. Gigi-gigi pada roll
selanjutnya akan menggerus
partikel padatan menjadi
ukuran yang lebih kecil lagi.

2. Toothed Roll Crusher


64

Toothed Rool
Crusher
Untuk kapasitas s/d 500 ton/jam
Untuk ukuran umpan s/d 20 inchi (50,8 cm)
Baik untuk bahan yang tidak terlalu keras

agar gigi-gigi pada roll tidak rontok/patah

65

b. Intermediate Size Reduction (Sedang)


Digunakan untuk ukuran padatan umpan dengan

ukuran sedang : 1 3 inchi (2,54 7,62 cm)


Contoh alat:
1. Cone Crusher/Gyrasphere
2. (Smooth) Roll-Crusher
3. Disintegrator/Cage Mill
4. Disk Crusher

66

1. Cone
Crusher
67

Cone
Crusher

68

Cone Crusher
Banyak digunakan sebagai mesin pemecah batu

sekunder dan tersier


Digunakan untuk umpan berupa pasir dan kerikil
serta material yang memiliki ukuran butir
(sebelum dipecah) 20 25 cm yang tidak lagi
memerlukan crusher primer
Ukuran umpan: 0,8 14,3 inchi (< umpan
gyratory crusher)
Ukuran produk: 0,5 inchi 20 mesh (0,033 inchi)
69

2. (Smooth) Roll-Crusher

70

(Smooth) RollCrusher
Prinsip Kerja:

71

Dua silinder horisontal diputar dengan arah


berlawanan. Umpan masuk ke celah-celah roll,
tergencet dan pecah. Ukuran produk dapat
diatur dengan mengatur jarak antara 2 silinder.
Tidak cocok untuk material keras karena rollnya mudah koyak
Banyak digunakan untuk penghancuran batu
bara, fosfat dan batuan dengan kandungan
silikat rendah

3. Disintegrator/Cage
Mill

72

Disintegrator/Cage
Mill
Prinsip kerja:
Cages (terdiri dari batang-batang silinder
panjang) saling berputar berlawanan arah.
Bahan masuk akan terseret diantara 2 cages,
tergerus dan hancur. Dalam satu baris dapat
terdiri atas: 2, 3, 4, 6, dan 8 silinder berurutan.
Hasil gilasan berkali-kali antara cages
menyebabkan ukuran produk dapat sangat kecil.
73

Disintegrator/Cage
Mill
Sering digunakan untuk menggilas bahan

tambang (quarry rock); batuan fosfat; pupuk padat


Ukuran umpan maksimum 8 inchi
Ukuran produk dapat mencapai 325 mesh (0,0017
inchi)
Jika bahan yang diolah lunak dan lengket, misalnya
lempung, hasil gerusan dapat berupa lembaran

74

3. Fine Size Reduction (Halus)


Digunakan untuk padatan umpan dengan ukuran

kecil : 0,25 0,5 inchi (0,635 -1,27 cm)


Berdasarkan proses penghancuran yang terjadi,
alat ini dibedakan menjadi 2 macam:
1. Penghancuran partikel disebabkan oleh
gesekan antarpartikel maupun antara partikel
dengan dinding. Contoh: Bowl Mill, dan (Ring)
Roller-Mill/Roller Press
2. Penghancuran partikel karena benturan/pukulan
dengan media lain. Contoh: Ball Mill
75

1. Bowl Mill
Prinsip kerja:
Umpan masuk ke dalam mangkok yang
berputar. Di dalam mangkok tersebut,
padatan tergerus oleh roller yang
berputar berlawanan arah dengan arah
putaran mangkok. Partikel yang cukup
halus akan terbawa ke atas oleh udara
berkecepatan tinggi (yang dihembuskan
ke dalam roller-mill) dan keluar ke atas.
Di luar, produk selanjutnya di tangkap
menggunakan cyclone mengikuti gaya
sentrifugal (berputar) dan menumbuk
dinding. Padatan yang menempel pada
dinding akan jatuh ke bawah

76

Bowl Mill
Bowl = mangkok
Alat utamanya berupa sebuah mangkok yang

dilengkapi dengan roll-roll di dalamnya


(mangkok dan roll masing-masing mempunyai
alat penggerak terpisah)
Mangkok dilapisi dengan bahan yang memiliki
kekerasan > kekerasan bahan yang digerus.
KENAPA???
77

2. Ball Mill
Ball = bola

78

Ball Mill
Prinsip kerja:
Silinder/kompartemen
berputar pada sumbu
horisontalnya. Partikel
padatan didalamnya
akan terlempar dan
tergilas bola-bola
penggilas menjadi
butir-butir yang halus.

79

Ball Mill
Sering juga disebut Tumbling Mill
Berupa kompartemen yang berbentuk

silinder/konis yang berputar pada sumbu


horisontalnya
Di dalamnya berisi bola-bola penggilas sebagai
media penghancur
Ruang dalam ball mill kadang-kadang disekatsekat, dan masing-masing ruang/sub
kompartemen diisi dengan bola penggilas
dengan ukuran yang berbeda
80

Ball Mill
Produk dikeluarkan dengan:
Overflow melalui lubang yang terpasang pada sumbu,
dan/atau
Kemiringan dan partikel keluar melalui lubang-lubang
pada sisi bagian keluar mill
Dihembus oleh udara (untuk partikel yang sangat
halus dan kering)
Ukuran umpan tergantung pada kerapuhannya
untuk padatan yang sangat rapuh: diameter 2,5 4
cm
ukuran umpan secara umum s.d. 1 cm
81

Ball Mill
Ukuran bola penggilas (diameter): 1 6 inchi
Semakin besar ukuran bola, semakin halus

produk yang dihasilkan


Volume bola penggilas: s.d. 50 % volume
kompartemen
Bola penggilas dapat terbuat dari besi, baja,
porselen, dll, tergantung bahan yang akan
dihancurkan
Ball Mill dapat dioperasikan dalam keadaan
kering maupun basah
82

Anda mungkin juga menyukai