Pendahuluan
Analisis
Keberadaan
Air
Metode analisis
Metode analisis
kadar air pada
prinsipnya
Metode
langsung
atau
metode
kimia
Metode
tidak
langsung
atau
metode
fisik
AM
L
A
D
AIR
N
BAHA
N
A
G
N
A
P
Sifat Kimia
Air
Struktur molekul air disusun oleh sebuah atom
oksigen yang berikatan secara kovalen dengan
2 atom hidrogen. Ikatan kovalen yang
terbentuk diantara atom-atom ini sangat kuat
sehingga molekul air hanya dapat dipecahkan
oleh perantara yang paling agresif sepeti
energi listrik atau zat kimia seperti logam
kalium.
Atom O yang
mempunyai muatan
negatif dan atom H
yang mempunyai
muatan positif
menjadikan air bersifat
sepeti magnet yang
mempunyai dua kutub.
Kondisi seperti ini
menyebabkan air dapat
ditarik dengan senyawa
lain baik yang
bermuatan positif atau
bermuatan negatif
Sifat Fisik
Air
Sifat fisik
Nilai
Berat molekul
18,01534
0,000oC
100oC
Suhu kritis
374,15 oC
Tekanan kritis
Densitas
Viskositas
Tegangan
permukaan
Tekanan uap
Kapasitas panas
Konduktivitas
panas
Difusivitas panas
dengan tekanan 1
atm. Perubahan suhu
pada air dapat
menyebabkan ai
mengalami
perubahan fisik.
Suhu pada saat air
berubah dari cair
menjadi gas
dikatakan dengan
titik didih air. Pada
tekana 1 atm
(mmHg) titik didih
air dicapai pada suhu
100oC. Pada suhu
0oC, panas kembali
dilepaskan dan
terbentuklah kristal
air es. Suhu ketika
air berubah dari cair
menjadi kristal es
yaitu pada suhu 0oC
dinamakan dengan
titik beku air. Diatas
0oC air akan kembali
Keterikatan Air
dalam Bahan
Pangan
Tipe air dalam
bahan pangan
Air
monolayer
Air monolayer
adalah air yang
terikat dalam bahan
pangan secara kimia
melalui ikatan
hidrogen atau ikatan
ionik dengan
komponen bahan
pangan. Air tipe ini
sulit dihilangkan
pada proses
pengeringan dan
Air
multiayer
Air mutilayer
adalah air yang
terikat pada
molekul air
monolayer. Air tipe
ini lebih mudah
dihilangkan
dengan
penguapan atau
pengeringan
dibandingkan
dengan air
Air bebas
Hubungan aw
dengan Keawetan
Bahan Pangan
Air bebas pada bahan
pangan yang
dinyatakan dengan aw
sangat erat kaitannya
dengan keawetan
bahan pangan selama
penyimpanan.
Kondisi aw pada
bahan pangan
memungkinkan
penurunan mutu
bahan akibat
aktivitas mikroba
dan reaksi kimia
Metode
OvenDesikasi
Termogravimetri
DistilasiKarl
Karl Fischer
Pengeringan Oven
Bahan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga semua air
menguap yang ditunjukkan oleh berat konstan bahan setelah
periode pemanasan tertentu. Kehilangan berat bahan yang terjadi
menunjukkan jumlah air yang terkandung
Prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan dengan cara
pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan
berarti semua air sudah diuapkan
Perlakukan
Pendahuluan Sampel
Cawan
Persiapan
Oven
Prosedur:
Cawan kosong dan tutupnya dikeringan dalam oven
selama 15 menit dan ddidinginkan dalam desikator.
Cawan kering ditimbang. Sebanyak 5 g sampel
ditimbang dengan cepat kedalam cawan kering,
kemudian dihomogenkan. Tutup cawan dibuka, tutup
cawan beserta isinya dikeringkan dalm oven suhu
1000 1050 C selama 6 jam. Cawan yang berisi
sampel dipindahkan ke dalam desikator, ditutup
dengan penutup desikator didinginkan lalu ditimbang
kembali. Cawan dimasukkan kembali ke dalam oven
sampai diperoleh berat konstan
Prosedur:
Cawan
kosong
dan
penutupnya
dikeringkn dalm oven suhu 1050 C
selama 30 menit dan dinginkan dalam
desikator, cawan kering ditimbang.
Sebanyak 5 g sampel di timbang
dengan cepat kedalam cawan kering,
kemudian dihomogenkan. Tutup cawan
dibuka, cawan yang berisi sampel
tersebut beserta tutupya dikeringkan
dalam oven bersuhu 700 C dengan
tekanan 25 mmHg selama 6 jam
Desikasi Kimia
Analisi dengan bantuan bahan kimia yang mempunyai
kemampuan menyerap air tinggi, seperti: fosfor pentaoksida
(P2O5), barium monoksida (BaO), magnesium perklorat
(MgCl3), kalsium klorida anhidrous (CaCl2), dan asam sulfat
(H2SO4) pekat. Senyawa P2O5, BaO, dan MgClO3 merupakan
bahan kimia yang direkomendasi oleh AOAC (1999).
Metode ini sangat sesuai untuk bahan yang mengandung
senyawa volatil (mudah menguap) tinggi, seperti rempahrempah. Penggunaan suhu kamar dapat mencegah hilangnya
senyawa menguap selama pengeringan
Termogravimetri
Analisi kadar air dengan metode ini dilakukan
dengan cara mengeluarkan air dari bahan pangan
dengan bantuan panas.
Perubahan berat karena hilangnya air dalam bahan
selama pemanasan akan di catat secara otomatis
oleh neraca termal sebagai fungsi suhu dan waktu
Distilasi
suatu metode yang digunakan untuk menetapkan
kadar air suatu bahan pangan yang mudah
menguap, memiliki kandungan air tinggi, dan
bahan yang mudah teroksidasi
Metode destilasi ini menggunakan pelarut yang
tidak dapat saling bercampur dengan air dan
diisuling bersama-sama dari contoh yang telah
ditimbang dengan teliti. Pelarut tersebut memiliki
titik didih sedikit di atas titik didih air. Pelarut
yang biasa digunakan adalah toluene, xylene, dan
campuran pelarut-pelarut ini dengan pelarut lain.
Metode ini sering digunakan pada produik-produk bahan pangan yang mengadung
sedikit air atau mengandung senyawa volatil, diantaranya adalah keju biru, kopi dan
bahan volatil seperti rempah-rempah yang banyak mengandung minyak volatile
Karl Fischer
Metode ini digunakan untuk mengukur
kadar air contoh dengan metode
volumetri berdasarkan prinsip titrasi.
Titran yang digunakan adalah pereaksi
Karl Fischer (campuran iodin, sulfur
dioksida, dan pridin dalam larutan
metanol).
Pereaksi karl fischer sangat sensitif
terhadap air. Sehingga metode ini dapat
diaplikasikan untuk analisis kadar air
bahan pangan yang mempunyai
kandungan air sangat rendah (seperti
minyak/lemak, gula, madu, dan bahan
kering)
Analisis Kadar
Air dengan
Metode Tidak
Langsung
PENDAHULUAN
Pengukuran kadar air
dengan metode tidak
langsung dilakukan tanpa
mengeluarkan air dari
bahan pangan sehingga
pengukuran ini bersiat
tidak merusak (destruktif)
Konstanta
Dielektrik
Konduktivitas
DC dan AC
Konduktivitas DC
dan AC
Konstanta
Dielektrik
Konstanta
Dielektrik
ADANYYA ELEKTROLIT
PENYERAPAN GELOMBANG
MIKRO
PENYERAPAN
PENYERAPAN GELOMBANG
GELOMBANG
MIKRO
Peralatan
utama
yang
MIKRO
Peralatan utama
yangdigunakan
digunakanpada
pada
pengukuran
pengukurankadar
kadarair
airini
iniadalah
adalah22buah
buah
antena
antenaang
angmasing-masing
masing-masingberfungsi
berfungsi
sebagai
sebagaipemancar
pemancardan
danpenerima
penerima
gelombang
gelombang
Saat
Saat
analisis,sampel
analisis,sampel
ditempatkan
di
ditempatkan di
antara
antara kedua
kedua
antena
antenatanpa
tanpa
menyentuhnya
menyentuhnya
Pengukuran
Pengukuran
penerapan
penerapan
gelombang
gelombang
tidak
tidak
memerlukan
memerlukan
kontak
kontakdengan
dengan
sampel
sampel
PENYERAPAN
SONIK
DAN
PENYERAPAN SONIK DAN
ULTRASONIK
ULTRASONIK
METODE SPEKTROSKOPI
Spektroskopi
infra merah
Spektroskopi
Nuclear
Magnetik
resonance
(NMR)
Spektroskopi infra
merah
Spektroskopi infra
merah
Pita-pita penyerapan
IR pada molekul air
teradi pada panjang
gelombang 0,76 ,
0,97, 1,16 , 1,45,dan
1,94 m.
Spektroskopi infra
merah
Pada analisis biji-bijian dan tepungtepungan,analisis kadar air bukan
berdasarkan intensitas IR yang diserap
melainkan berdasarkan sinar IR yang
dipantulkan sampel. Pengukuran dilakukan
pada gelombang 1,94 m(intensitas paling
tinggi).
Spektroskopi
Nuclear
Magnetik
resonance
(NMR)
Analisis dengan metode NMR didasarkan
pada sifat-sifat nuklir dari atom-atom
hidrogen dalam molekul air.
Atom hidrogen dalam molekul air
perputarannya berbeda dengan
perputarannya dalam molekul lain maka
perputaran ini dapat diidentifikasi untuk
parameter uji kadar air . Kadar air yang diuji
sekitar 5-100% dengan ketelitian 0,2%
Spektroskopi Nuclear
Magnetik resonance
(NMR)
Spektrofotometer NMR terdiri atas 4 unit
Spektrofotometer NMR terdiri atas 4 unit
utama :
utama :
Magnet
Magnet
permanen
permanen
Sistem
Sistem
sumber
sumber
medan
medan
magnet
magnet
Generator
Generator
radio
radio
frekuensi
frekuensi
Penerima
Penerima
radio
radio
frekuensi
frekuensi
Spektroskopi Nuclear
Magnetik resonance
(NMR)
Cara
Cara Kerja
Kerja ::