Anda di halaman 1dari 12

PUSKESMAS ENTIKONG

TRIAGE
Triase adalah metode
pengidentifikasian korban
secara cepat, Triase ini
utamanya didasarkan pada
urgensi (tingkat keparahan),
kemungkinan hidup dan
ketersediaan sarana perawatan

TUJUAN TRIASE
Dengan demikian tujuan triase adalah:
1) Identifikasi secara cepat korban yang
membutuhkan stabilisasi segera
(perawatan di lapangan);
2) Identifikasi korban yang hanya dapat
diselamatkan dengan pembedahan
darurat (life saving surgery)

IDENTIFIKASI PASIEN DALAM TRIASE MENGGUNAKAN


METODE START (Simpel Triage and Rapid Treatmen)

Dalam triase dengan metode ini digunakan kartu merah,


hijau dan hitam sebagai kode identifikasi korban

Photo used with permission of the Emergency Education Council of Maryland Region 5.

LABEL MERAH
Merah, sebagai penanda korban yang
membutuhkan stabilisasi segera dan korban
yang mengalami:
Syok oleh berbagai kausa;
b) Gangguan Pernapasan dan Gangguan
Sirkulasi;
c) Trauma kepala dengan pupil anisokor;
d) Perdarahan eksternal masif;
e) Luka bakar area Leher dan Muka
a)

LABEL KUNING
Kuning, sebagai penanda korban yang memerlukan
pengawasan ketat, tetapi perawatan dapat ditunda
sementara. Termasuk dalam kategori ini:

a) Korban dengan risiko syok (korban dengan


gangguan jantung, trauma abdomen);
b) Fraktur multipel;
c) Fraktur femur/pelvis;
d) Luka bakar luas;
e) Gangguan kesadaran atau trauma kepala;
f) Korban dengan status yang tidak jelas.

LABEL HIJAU
Hijau, sebagai penanda kelompok korban yang tidak
memerlukan pengobatan atau pemberian pengobatan
dapat ditunda, mencakup korban yang mengalami:
a) fraktur minor;
b) luka minor, luka bakar minor;
c) korban dalam kategori ini, setelah pembalutan luka
dan
atau pemasangan bidai dapat
dipindahkan pada akhir operasi lapangan;
d) Korban dengan prognosis infaust, jika masih hidup
pada akhir operasi lapangan, juga
akan dipindahkan ke fasilitas kesehatan.

LABEL HITAM
hitam, sebagai penanda korban yang
telah meninggal dunia.

MATUR NUWUN
BRO

Anda mungkin juga menyukai