PP Anbb Resti
PP Anbb Resti
Sundariningsih
Asfiksia
neonatorum
perdarahan
tali pusat
infeksi
Hisprung
kejang
Gangguan
pernafasan
A. Asfiksia neonatorum
Yaitu kesulitan atau kegagalan
untuk
memulai
dan
melanjutkan
pernafasan atau suatu keadaan pada
bayi baru lahir yang mengalami gagal
bernafas secara spontan dan teratur
segra setelah lahir, sehingga bayi tidak
dapat memasukan oksigen dan tidak
dapat mengeluarkan zat asam arang
Pembagi
dari tubuhnya (Vivian,
2010: 102).
an
serta
Tanda
dan
Gejala
PENATALAKSANAAN
rangsangan
taktil).
Bila
tidakada
1. Definisi
Perdarahan
yang terjadi
pada tali pusat
bisa timbul
sebagai akibat
trauma dari
pengikatan tali
pusat yang
kurang baik
atau kegagalan
proses
pembentukan
thrombus
normal. Selain
itu, perdarahan
tali pusat juga
bisa sebagai
petunjuk
adanya
penyakit pada
bayi.
B. Perdarahan Tali
Pusat
2. Etilogi
Perdarahan
tali pusat
dapat terjadi
karena
robekan
umbilicus,
robekan
pembuluh
darah,
plasenta
previa, dan
abrupsio
plasenta.
3.
Penatalaksanaa
n
Penatalaksanaan
disesuaikan
dengan penyebab
dari perdarahan
tali pusat yang
terjadi.
Untuk
penanganan
awal, harus
dilakukan
tindakan
pencegahan
infeksi pada tali
pusat.
Segela lakukan
informed concent
dan inform choice
pada keluarga
pasien untuk
C. KEJANG
1. Definisi
Kejang pada neonates bukanlah sebuah penyakit,
namun merupakan suatu gejala penting akan adanya
penyakit lain sebagai penyebab kejang atau adanya kelainan
susunan saraf pusat.
2. Penyebab
Penyebab utama kejang aadalah kelainan bawaan di
otak, sedangkan penyebab sekundernya adalah gangguan
metabolic atau penyakit lain seperti penyakit infeksi.
a. Komplikasi pada saat kehamilan dan kelahiran.
b. Kelainan seperti hipoglikemi, hipokalsemia,
hipomagnesemia, hiponatremia, hiperbilirubinemia,
ketergantungan piridoktrin, dan kelainan metabolism asam
amino (Vivian, 2010: 106).
D. Gangguan pernafasan
1.
Penyebab gangguan pernafasan pada bayi baru lahir antara lain sebagai
berikut.
Lanjutan ...
2. Penilaian
Gejala/tanda-tanda gangguan pernafasan pada bayi baru lahir
secara mudah dapat diketahui dengan cara menghitung
frekuensi pernafasan dan melihat tarikan dinding iga serta
warna kulit bayi (sianosis atau pucat) dan merintih.
3. Penanganan
Menjaga jalan nafas tetap bebas.
Pencegahan terjadinya hipoksi/asidemia.
Penanganan/tindakan.
Pengobatan.
Rujukan.
(Prawiroharjo, 2009: 370)
E. INFEKSI
1. Prinsip dasar
Infeksi pada bayi baru lahir lebih sering ditemukan pada BBLR. Infeksi lebih sering
ditemukan pada bayi yang lahir di RS dibandingkan yang lahir diluar RS. Bayi baru
lahir mendapatkan kekebalan (imunitas) transplasenta terhadap kuman yang
berasal dari ibunya. Sesudah lahir, bayi terpapar dengan kuman yang juga berasal
dari orang lain.
2. Penilaian
Diagnosis infeksi pada bayi baru lahir tidak mudah. Infeksi pada bayi baru lahir
cepat sekali menjalar menjadi infeksi umum. Beberapa gejala perubahan tingkah
laku bayi baru lahir seperti, malas minum, gelisah ataupun mungkin tampak
latergis, frekuensi nafas meningkat, berat badan tiba-tiba turun, muntah dan diare.
Selain itu, seperti edema, sklerema, ikterus, dan kejang. Suhu tubuh dapat
meningkat, normal ataupun kurang dari normal.
3. Penanganan
Pertahankan tubuh bayi tetap hangat.
F. HISPRUNG
1.
Definisi
Lanjutan ..
2. macam-macam
hisprung
Berdasarkan panjang segmen yang
terkena, dapat dibedakan 2 tipe yaitu :
lahir
Distensi abdomen bertambah
Serangan konstipasi dan diare terjadi
selang-seling
Terganggu tumbang karena sering
diare.