Anda di halaman 1dari 12

BAB

PENDAHULUA

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Hasil Rekayasa Teknik dibidang Irigasi :
Bangunan Irigasi di DI Jatiluhur, DI Karangkates, dll
Tahapan Pembahasan :
1. Sejarah
2. Kebutuhan Air Irigasi
3. Tipe bangungan dan saluran irigasi
4. Cara mendesain Bangunan Irigasi
5. Pertanian Budidaya padi pola SRI (System of Rice
Intensification)

BEBERAPA PENGERTIAN
a.

b.

c.
d.

Daerah Pengaliran : adalah daerah pada aliran sungai


(DPS), dimana apabila terjadi peristiwa-peristiwa
alamdan
perubahan
hidro-klimatologi,
akan
mempengaruhi kondisi pengaliran pada sungai tersebut.
Daerah irigasi atau daerah pengairan : adalah kesatuan
wilayah atau daerah yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi.
Daerah potensial : adalah daerah yang mempunyai
kemungkinan baik untuk dikembangkan.
Daerah fungsional : adalah bagian dari daerah potensial
yang telah memiliki jaringan irigasi yang telah
dikembangkan ; luas daerah fungsional ini sama atau
lebih kecil dari daerah potensial.

BEBERAPA PENGERTIAN
a.

b.
c.
d.

e.
f.

Jaringan irigasi : adalah saluran dan bangunan yang


merupakan
satu
kesatuan
dan
diperlukan
untuk
pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan,
pembagian, pemberian dan penggunaannya.
Petak irigasi : adalah petak lahan yang memperoleh
pemberian air irigasi dari satu jaringan irigfasi.
Penyediaan irigasi : adalah penentuan banyaknya air yang
dapat dipergunakan untuk menunjang pertanian.
Pembangian air irigasi : adalah penyaluran air yang
dilaksanakan oleh pihak yang berwenang dalam exploitasi
pada jaringan irigasi utama hingga ke petak tersier.
Pemberian air irigasi : adalah penyaluran jatah air irigasi
dari jaringan utama ke petak tersier.
Penggunaan air irigasi : adalah pemanfaatan air irigasi

MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan irigasi pada suatu daerah adalah upaya untuk
penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian,
dari sumber air ke daerah yang memerlukan dan
mendistribusikan secara teknis dan sistemmatis.
Tujuan Pembahasan sesuai Buku ini :
Agar terselenggaranya desain bangunan irigasi yang sesuai
dengan standar dan pedoman, sehingga bangunan irigasi
tersebut aman dan memenuhi standart
Maksud Pembangunan Jaringan Irigasi :
Sebagai faktor penopang pada usaha peningkatan produksi
pangan khususnya padi adalah tersedianya air irigasi di
sawah sawah sesuai dengan kebutuhan

BAB
IRIGASI DA

SEJARAH
Menyalurkan air melalui

IRIGASI
IRRIGATION =
saluran pembawa ke tanah pertanian dan selanjutnya
melalui saluran pembuang dibuang ke sungai
Sejarah :
1. Subak di Bali
2. Tuo Banda di Sumbar
3. Tudang Sipulung di Sulsel
4. Pranata Mangsa di Jawa
Bangunan Irigasi Pertama :
5. Prasasti Harinjing dari Jawa Timur di simpan di
Museum Jakarta
6. Data tertua , bangunan irigasi di desa Tugu, dekat
Cilincing pada abad V Masehi

SEJARAH

Bangunan Irigasi Pertama :


3. Bendung pertama untuk irigasi teknis = Bendung
Sampean Situbondo Jawa Timur (di Kali Sampean)
dirancang oleh Ir. Van Theil tahun 1832. Struktur kayu
jati yang diisi dengan batu kali. P = 45 m ; h = 8 m.
4. 1832 -1852 dibangun bendung Lengkong di Mojokerto
(34.000 ha)
5. 1880-1890 bendung Glapan , di Kali Tuntang Jawa
Tengah
6. 1 Januari 1889 Irrigatie Afdeling Serayu untuk DI
Banyumas dan Bagelen Jawa Tengah
7. 1892 Irrigatie Afdeling Brantas untuk DI MalangKediri-Surabaya
8. Dan Irrigatie Afdeling Serang untuk DI SemarangDemak-Purwodadi

SEJARAH

Bangunan Irigasi Pertama :


3. Bendung pertama untuk irigasi teknis = Bendung
Sampean Situbondo Jawa Timur (di Kali Sampean)
dirancang oleh Ir. Van Theil tahun 1832. Struktur kayu
jati yang diisi dengan batu kali. P = 45 m ; h = 8 m.
4. 1832 -1852 dibangun bendung Lengkong di Mojokerto
(34.000 ha)
5. 1880-1890 bendung Glapan , di Kali Tuntang Jawa
Tengah
6. 1 Januari 1889 Irrigatie Afdeling Serayu untuk DI
Banyumas dan Bagelen Jawa Tengah
7. 1892 Irrigatie Afdeling Brantas untuk DI MalangKediri-Surabaya
8. Dan Irrigatie Afdeling Serang untuk DI SemarangDemak-Purwodadi

AIR IRIGASI

Cara penentuan kebutuhan air irigasi :


1. Menurut tinggi air yang dibutuhkan . Kubikasinya
adalah tinggi air x luas lahan yang ditanami
2. Banyaknya air yang dibutuhkan per kesatuan luas
untuk sekali penyiraman atau untuk selama
pertumbuhan m3/ha
3. Kesatuan pengaliran air = isi persatuan waktu
pengaliran untuk kesatuan luas (liter/detik/ha)
lazim digunakan di Indonesia
4. Menentukan luas tanaman yang dapat diairi oleh
pengaliran air yang banyaknya tertentu

SALURAN IRIGASI

Sal Irigasi Saluran Pembawa dan Pembuang


Dari jenis dan fungsi : Sal Pembawa sal primer , sekunder,
tersier dan kuarter
Dari letak saluran garis tinggi/kontur dan garis punggung
Dari konstruksinya saluran tanpa pasangan dan dengan
pasangan
2 parameter pokok desain hidrolik saluran, jika Q renc.
Diketahui :
1. Rasio h dan B
2. Sloope /kemiringan saluran
Air irigasi di saluran :
3. Tanpa sedimen di saluran tanah
4. Bersedimen di saluran pasangan (mempengaruhi desain
saluran)
5. Bersedimen di saluran tanah paling umum di Indonesia

SALURAN IRIGASI TANPA PASANGAN


Sbg saluran paling umum dan ekonomis digunakan
Terdapat problem sedimentasi dan erosi pada saluran
Desain hidroliknya harus menyeimbangkan sedimentasi
dan erosi sepanjang tahun dg perbandingan h dan B
Penampang paling baik = setengah lingkaran yang
lazim dlm praktek trapesium
Kemiringan memanjang saluran didesain berdasarkan
tinggi taraf muka air / tinggi air yang dibutuhkan di
sawah. Yg dihitung berdasarkan head loss di setiap
banguan dan di sepanjang saluran
Kemiringan talud didesain berdasarkan jenis tanah, h
saluran dan rembesan aliran
V = k. R2/3 . I1/2
R = A/P .. Q = V.A
1/2

Anda mungkin juga menyukai