Anda di halaman 1dari 11

Minyak pelumas pada suatu sistem permesinan berfungsi

untuk memperkecil gesekan-gesekan pada permukaan


komponen-komponen yang bergerak dan
bersinggungan. Selain itu minyak pelumas juga berfungsi
sebagai fluida pendinginan pada beberapa motor. Karena
dalam hal ini motor diesel yang digunakan termasuk dalam
jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar, maka
system pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor
dibantu dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk
mendinginkan dan melumasi engine bearing dan
mendinginkan piston.

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Pada marine engine lubrication oil system dipengaruhi oleh


beberapa kondisi operasi kapal seperti trim, roll & pitching serta
list. Acuan regulasi untuk sistem pelumas sama dengan system
bahan bakar yaitu section 11 rules volume 3.

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Secara umum sistem kendali dapat dikelompokkan menjadi:


a.
Manual dan otomatis,
b.
Lup tertutup (closed-loop) dan lup terbuka (openloop),
c.
Kontinyu (analog) dan diskrit (digital),
d.
Servo dan regulator,
e.
Menurut sumber penggerak: elektris, pneumatis
(udara), hidraulis (zalir), dan mekanis.

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

pengendalian secara otomatis adalah


pengendalian yang dilakukan oleh mesinmesin/peralatan yang bekerja secara
otomatis dan operasinya di bawah
pengawasan manusia. Pengendalian secara
otomatis banyak ditemukan dalam proses
industri, pengendalian pesawat, pembangkit
tenaga listrik, dan sebagainya.

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Sistem kendali lup tertutup adalah sistem pengendalian


di mana besaran keluaran memberikan efek terhadap
besaran masukan sehingga besaran yang dikendalikan
dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan
melalui alat pencatat (indikator atau recorder),
selanjutnya perbedaan harga yang terjadi antara
besaran yang dikendalikan dan penunjukan alat
pencatat digunakan sebagai koreksi yang pada
gilirannya akan merupakan sasaran pengendalian.

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Kontinyu (analog) Pengendalian jenis analog ini dapat dibagi


menjadi:
a.
Kesebandingan (proportional)(P), yaitu sistem kendali
yang mempunyai keluaran sebanding dengan penyimpangan
(deviasi), contoh: pengendalian uap melalui katup, transmitter
tekanan, dan lain-lain.
b.
Integral (I), yaitu sistem kendali yang keluarannya selalu
berubah selama terjadi penyimpangan, dan kecepatan perubahan
keluaran tersebut sebanding dengan penyimpangan (proportional
speed floating control), contoh: aras cairan di dalam tangki,
sistem tekanan gas.
c.
Diferensial (D).
d.
Kombinasi P, I, dan D.

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Servo dan Regulator Sebuah regulator adalah bentuk


lain daripada servo, perbedaan utama antara servo
dengan regulator adalah pada regulator diberi sinyal
tambahan (sinyal gangguan, u) sehingga akan
menghasilkan keluaran yang berbeda dengan servo.
Istilah regulator diperoleh dari pemakaiannya mulamula sebagai pengendali kecepatan dan tegangan, yaitu
sebagai pengatur tegangan atau pengatur kecepatan

Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Anda mungkin juga menyukai