Anda di halaman 1dari 19

RHINITIS VASOMOTOR

Oleh :
Hendrik Susanto
Pembimbing :
dr. Rahmawati Jalal, Sp. THT-KL

DEFINISI
Rhinitis

vasomotor

adalah

suatu

keadaan

idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi,


alergi,

eosinofilia,

(kehamilan,
(kontrasepsi

perubahan

hipertiroid),
oral,

dan

hormonal

pajanan

antihipertensi,

obat

B-bloker,

aspirin, klorpromazin dan obat topikal hidung


dekongestan)

yang

disebabkan

bertambahnya aktifitas parasimpatik.

oleh

SINONIM
Vasomotor

catarrh, vasomotor rinorrhea,


nasal vasomotor instability, non spesific
allergic rhinitis, non - Ig E mediated
rhinitis atau intrinsic rhinitis.

EPIDEMIOLOGI
Klasifikasi

pasien dengan rhinitis adalah


43% rhinitis alergi, 23% rhinitis non
alergi, dan 34% rhinitis campuran.
> wanita dewasa
Dekade ke 3-4.

ETIOLOGI
Etiologi

pasti rinitis vasomotor belum


diketahui dan diduga akibat gangguan
keseimbangan sistem saraf otonom yang
dipicu oleh beberapa hal tertentu.

FAKTOR RESIKO
Beberapa

faktor yang mempengaruhi


keseimbangan vasomotor :
Obat-obatan

: CPZ, ergotamin
Faktor fisik : asap rokok, udara dingin.
Faktor endokrin : kehamilan, hipertiroid
Faktor psikis : cemas

PATOFISIOLOGI
1.

Neurogenik (disfungsi sistem otonom):

Simpatis : vasokonstriksi, sekret


Parasimpatis : vasodilatasi, sekret
Normal : simpatis lebih dominan
2. Neuropeptida : saraf sensoris serabut C ->
Substance P dan calcitonin gene-related protein
-> hiperaktifitas hidung

3. Nitrit Oksida
Nekrosis epitel -> interaksi dengan subepitel ->
aktivitas serabut trigeminal, vaskular,
mukosa hidung
4. Trauma

GEJALA KLINIS

Gejala berupa hidung tersumbat, bergantian dari


hidung kiri ke kanan, tergantung posisi, rinore
yang mukoid
Berdasarkan gejala yang menonjol, kelainan ini
dibedakan dalam 3 golongan, yaitu :
Golongan bersin (sneezers),
Golongan rhinorea (runners),
Golongan tersumbat (blockers).

DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Rhinoskopi
Rinoskopi anterior tampak gambaran klasik
berupa edema mukosa hidung, konka hipertrofi
dan berwarna merah gelap / merah tua dapat
pucat. Permukaan konka dapat licin / berbenjol
(tidak rata).
Pada rongga hidung terdapat sekret mukoid,
biasanya sedikit.

3. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Test

kulit (skin test) biasanya negatif,


serta kadar Ig E total dalam batas
normal.

DIAGNOSIS BANDING
Pembanding

Rhinitis Alergi

Rhinitis Vasomotor

Mulai serangan

Belasan tahun

Dekade ke 3 4

Riwayat terpapar allergen Riwayat terpapar allergen (-)


Etiologi

(+)
Reaksi

Ag-Ab

rangsangan spesifik

terhadap Reaksi

neurovaskuler

terhadap
rangsangan

beberapa
mekanis

atau

kimia, juga faktor psikologis


Gatal & bersin

Menonjol

Tidak menonjol

Pembanding

Rhinitis Alergi

Rhinitis Vasomotor

Gatal dimata

Sering dijumpai

Tidak dijumpai

Test kulit

Positif

Negatif

Sekret hidung

Peningkatan eosinofil Eosinofil

tidak

meningkat
Eosinofil darah

Meningkat

Normal

Ig E darah

Meningkat

Tidak meningkat

Neurektomi
vidianus

n. Tidak membantu

Membantu

PENATALAKSANAAN

Hindari pencetus
Simptomatis : dekongestan oral, cuci hidung,
kauterisasi konka hipertrofi dengan AgNO3,
kortikosteroid topikal
Operasi : bedah beku, elektrokauter, konkotomi
parsial konka inferior, neurektomi n. vidianus.

KOMPLIKASI
Sinusitis
Polip

nasi

PROGNOSIS
Golongan obstruksi lebih baik dari pada
rhinore.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai