Anda di halaman 1dari 67

Kementerian Keuangan RI

SUKUK NEGARA
INSTRUMEN KEUANGAN BERBASIS
SYARIAH
Suminto, Ph.D
Direktur Pembiayaan Syariah
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan RI

Disampaikan pada seminar Prospek, Peluang, dan Tantangan


Perbankan Syariah dan Keuangan Islam dalam Menghadapi MEA,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21 April 2016
Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) I

Key Success Project Financing Sukuk

Suminto, Ph.D. adalah


Direktur
Pembiayaan Syariah,
Komitmen Pemerintah untuk
mengembangkan
Kementerian Keuangan.
project financing sukuk sebagai
alternatif sumber
Menyelesaikan S1 Ilmu
dana pembangunan proyek,
serta Internasional,
dukungan
Hubungan
stakeholders terkait termasuk
DPR Airlangga.
dan DSN MUI.
Universitas
Mendapatkan gelar M.Sc. in
Penyiapan proyek yang baik
dan pelaksanaan
Development
Finance dari
University
dan Ph.D
proyek yang disiplin, taat Hiroshima
aturan, dan
tepat waktu.
in Development Economics dari
Ritsumeikan APU, Jepang. Saat
ini juga aktif sebagai Ketua II
DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia (IAEI), pengurus DPP
Masyarakat Ekonomi Syariah
(MES), serta anggota Pleno
Dewan Syariah Nasional-Majelis
Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

SUKUK: WHAT AND WHY?

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Pengertian Sukuk
Sukuk
() (
Periode
Klasik
Sertifik
at/
dokume
n

Pertama kali dikenal pada


abad pertama Hijriah
Didasarkan pada konsep
transfer kewajiban finansial
dari perdagangan,
pinjaman, kerjasama, dan
kegiatan komersil lainnya.
Digunakan oleh pedagang
muslim dalam perdagangan
internasional pada abad
pertengahan
Diserap di Eropa pada abad
ke 18, menjadi asal istilah
cheque.

Istilah dalam bahasa Arab


Artinya: Dokumen, Sertifikat
Singular (), Plural ()(

Periode
Kontemporer
Dimaksudkan sebagai
Sukuk Investasi,
untuk membedakan
dengan saham,
obligasi, sertifikat
dana, atau portofolio
investasi.

Instrumen pasar
modal syariah

Didasarkan pada
konsep monetisasi
aset, melalui proses
penerbitan sukuk
(taskik).

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Pengertian Sukuk Investasi (1)


Sukuk Investasi
Investment Sukuk

()(
Certificates of equal value representing undivided shares in
ownership of tangible assets, usufruct and services or (in
the ownership of) the assets of particular projects or special
investment activity.
However, this is true after receipt of the value of the sukuk,
the closing of subscription and the employment of funds
received for the purpose for which the sukuk were issued.


,
.
(AAOIFI Sharia Standards Nomor 17 tentang Investment Sukuk)

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Pengertian Sukuk Investasi (2)


Sukuk Investasi
Investment Sukuk

()(
Efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang
bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu
(tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu/ undivided
share)) atas:

aset berwujud tertentu (ayan maujudat);


nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul ayan)
tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada;
jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan
ada;
aset proyek tertentu (maujudat masyru muayyan);
dan/atau
kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath
(Peraturan
Bapepam-LK
Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah)
istitsmarin
khashah)
Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Karakteristik Sukuk
Sertifikat bernilai sama yang diterbitkan oleh pihak penerbit untuk menetapkan
klaim pemegang sukuk atas hak dan kewajiban finansial yang direpresentasikan
dalam sukuk.
Merepresentasikan kepemilikan bersama atas aset (underlying asset) yang
ditujukan untuk kepentingan investasi. Aset tersebut dapat berupa aset berwujud,
hak guna, jasa, atau berupa kombinasi dari kesemua aset tersebut ditambah
dengan intangible rights, hutang/piutang, dan aset moneter. Sukuk tidak
merepresentasikan pemberian utang oleh investor kepada pihak penerbit sukuk.
Diterbitkan berdasarkan akad-akad syariah. Penerbitan sukuk dengan
menggunakan akad syariah tersebut harus sesuai dengan aturan syariah yang
terkait penerbitan dan perdagangannya.
Perdagangan suatu jenis sukuk mengikuti ketentuan syariah yang mengatur
mengenai perdagangan hak atas aset yang direpresentasikan dalam sukuk.
Pemegang sukuk (investor) secara bersama-sama berbagi keuntungan yang
dihasilkan (return) sesuai dengan yang dinyatakan dalam prospektus, dan berbagi
kerugian sesuai dengan porsi kepemilikan sukuk
(AAOIFI Sharia Standards Nomor 17 tentang Investment Sukuk)
Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Sukuk vs Obligasi
Sukuk

Obligasi

Deskripsi

Surat berharga yang diterbitkan


berdasarkan prinsip syariah,
merepresentasikan kepemilikan
investor atas underlying asset.

Surat berharga berupa pernyataan


utang dari penerbit kepada
investor.

Akad

Menggunakan akad syariah untuk


menghasilkan kewajiban finansial
antara issuer dengan investor

Perjanjian utang piutang.

Underlying
asset

Memerlukan underlying asset


sebagai dasar penerbitan dan
sumber pembayaran imbalan.

Tidak perlu.

Landasan
syariah

Perlu landasan syariah berupa fatwa


dan/atau opini syariah.

Tidak perlu.

Penggunaan
proceeds

Untuk hal-hal yang tidak


bertentangan dengan prinsip
syariah.

Tidak ada.

Return/
Imbalan

Return terkait dengan aset, akad dan


tujuan pendanaannya.

Berupa bunga.

Perdagangan
di pasar
sekunder

Penjualan atas kepemilikan


underlying asset.

Penjualan surat utang.

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Ekonomi Syariah Sebagai Solusi

Islamic
Finance

Alexandros Severis 09/06/2009

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Arsitektur Ekonomi Syariah

FALAH
(Kesejahteraan dunia dan
akhirat)

KEADILAN
Terhindar dari
Riba, Maysir,
Gharar,
Dzalim, Haram

AQIDAH

KESEIMBAN
GAN
Riil-finansial,
Risk-return,
Bisnis-sosial,
Materialspiritual,
Manfaat-lestari

SYARIA
H

AKHL
AK

KEMASLAHA
TAN
Agama, Ilmu,
Kehidupan,
Harta,
Keturunan

UKHUWA
H

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Prinsip Keuangan Syariah


Sebagai instrumen keuangan berbasis syariah, penerbitan
sukuk harus sesuai dengan prinsip keuangan syariah
No financial transaction should be based
on the payment or receipt of interest
Profit from indebtedness or the trading of
debts is seen to be unethical

Any financial transaction


should be based on
tangible, identifiable
underlying asset

Parties to a financial
contract should share in
the risks and rewards
derived from such
financing or investment
transaction

Uncertainty in the terms


of financial contract is
considered unlawful,
but not risk per se

Financial derivative are


not permissible under
sharia compliant
finance

No financial transaction should


be directed towards economic
sectors considered unlawful

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

11

Key Milestones of Sukuk

Indonesia first global


sovereign sukuk

Indonesia
enacted
Sukuk Law
& issued it
first
sovereign
sukuk (on
August)

Sumber: Deloitte

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

12

Volume Penerbitan Sukuk di Seluruh Dunia


USD Million

Sejak 2001 s.d 2015, total volume penerbitan


sukuk di seluruh dunia telah mencapai +
USD767 miliar

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

13

Outstanding Sukuk di Seluruh Dunia


Per Januari 2016, total outstanding sukuk di seluruh
dunia mencapai
+ USD300 miliar

Sumber: Deloitte

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

14

Sukuk telah Diterbitkan di +31 Negara

Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Sukuk juga Diterbitkan di Negara-Negara Non-Muslim


Germany
Saxony-Anhalt
state issued
Sovereign Sukuk in
2004

UK
Issued 200
million Sovereign
Sukuk in 2014

Luxembourg
Issued 200
million Sovereign
Sukuk in 2014

Japan
Issued Corporate
Sukuk in 2010

France
Mudharabah
Corporate Sukuk in
2012
Societe Generale
Sukuk

Hong Kong
Issued Sovereign
Sukuk in 2014 &
2015

US
GE Capital Sukuk in
2009
Goldman Sachs
Sukuk in 2014

South Africa
Issued US$500
million Sovereign
Sukuk in 2014
Modul Training of Trainer Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

16

II

SUKUK NEGARA:
BASIC STATISTICS

Milestone Sukuk Negara


Sejak tahun 2008, Pemerintah mulai menerbitkan
Sukuk Negara secara reguler di pasar domestik
maupun global.
UU Nomor 19/2008
Debut penerbitan Sukuk
Negara (IFR)

2008

Lelang Sukuk Negara


secara reguler (dua
minggu sekali)

Green Shoe
Option (GSO)

2010

2012

2009
Debut penerbitan Sukuk
Ritel (SR)
Debut penerbitan Global
Sukuk (SNI)
Debut penerbitan Sukuk
Dana Haji (SDHI)
Debut Lelang Sukuk
Negara

2011
Debut penerbitan
Islamic T-Bills (SPN-S)
Lelang perdana Project
Based Sukuk (PBS)

Debut
penerbitan
Global
Sukuk
menggunakan struktur
sukuk wakalah (5th
Global Sukuk)

2014

2013
Debut penerbitan Project
Financing Sukuk

Penerbitan
Global Sukuk
dalam dual
tranche (5 & 10
tahun)
Penerbitan
Sukuk Tabungan
2016
(on
progress)

2015
Penerbitan Global Sukuk
dalam single tranche
terbesar (USD2 bio)

18

Total Penerbitan Sukuk Negara


Sejak tahun 2008 s.d 21 April 2016, total
penerbitan Sukuk Negara telah mencapai Rp495.73
triliun

19

Outstanding Sukuk Negara


Per 21 April 2016, Outstanding Sukuk Negara
(yang belum jatuh tempo) sebesar Rp376,22
triliun

Porsi outstanding Sukuk


Negara mencapai 15%
dari
total
outstanding
Surat Berharga Negara.

20

Distribusi Sukuk Negara


(per 21 April 2016)
Distribution by Tenor

Distribution by Series

Distribution by Currency

Distribution by Tradability

21

Performa Pasar Sekunder Sukuk


Negara
(per 7 April 2016)
Average Daily Trading, 2008-2015

Average Daily Trading, Jan 2015 April 7, 2016

22

Kepemilikan Sukuk Negara


(per 21 April 2016)

23

INFRASTRUKTUR PENERBITAN
SUKUK NEGARA

III

Faktor Pendukung Sukuk Negara


Legal infrastructure yang
memadai:
Underlying
UU Nomor 19/2008
assets
Perusahaan Penerbit Tax neutrality
SBSN (SPV)
Legal
Infrastructur
e
3 metode
penerbitan Sukuk
Negara:
Lelang
Bookbuilding
Private placement

Sukuk
Negara

6 jenis instrumen Sukuk Negara:

Fatwa/Opini Syariah
DSN MUI & Struktur
Sukuk:
6 Fatwa terkait Sukuk
Negara & Opini Syariah
untuk tiap penerbitan
4 struktur sukuk yang
digunakan:
o Ijarah Sale and Lease
Back
o Ijarah Asset to be
Leased
o Ijarah Al Khadamat
o Wakalah

Islamic Fixed Rate (IFR)


Sukuk Negara Indonesia (SNI) / Global
Project Based Sukuk (PBS)
Sukuk
Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI)
Surat Perbendaharaan Negara
Syariah (SPN-S)

25

Landasan Hukum

Legal
Infrastructure

UU Nomor 19 Tahun 2008


tentang
Surat Berharga Syariah Negara

Peraturan pelaksanaan
lainnya

Memberi landasan hukum penerbitan Sukuk Negara:

Kewenangan Pemerintah untuk menerbitkan Sukuk Negara

Pendirian Perusahaan Penerbit SBSN (SPV)

Penggunaan Barang Milik Negara dan Obyek Pembiayaan


sebagai underlying asset

Memberi kepastian hukum bagi investor :

Pemerintah wajib membayar Imbalan dan Nilai Nominal Sukuk


Negara

Kewajiban Menteri meminta Fatwa/Opini Syariah kepada DSNMUI.

Perlakuan perpajakan terhadap Sukuk Negara sama


dengan perlakuan terhadap Surat Utang Negara
26

Special Purpose Vehicle (SPV)


Peran dalam
Penerbitan Sukuk

Definisi & Bentuk


Hukum
SPV adalah badan hukum
independen dengan tujuan
terbatas, yang didirikan
khusus untuk menerbitkan
sukuk & obligasi

Badan hukum SPV dapat


berbentuk korporasi, trust,
partnership, perseroan
terbatas, subsidiary, atau
entitas terpisah.

Sebagai penerbit sukuk


Sebagai wali amanat
(trustee/ principle trustee)
untuk mewakili
kepentingan investor;
Melakukan transaksi /
perikatan dengan pihak
lain (counterpart).
Menunjuk pihak lain
sebagai co - trustee

Karakteristik

Modal kecil. Berasal dari


perusahaan sponsor sehingga
SPV 100% dimiliki oleh
sponsor/obligor
Dapat didirikan di dalam negeri
atau di negara lain (tax heaven
country )
Tidak memiliki manajemen
maupun karyawan (ex-officio)
Bankruptcy remote
Off-balance sheet
Single SPV vs. one-off SPV.

SPV dalam penerbitan Sukuk Negara adalah Perusahaan


Penerbit SBSN.

Penerbitan Sukuk Negara dapat dilaksanakan secara


langsung oleh Pemerintah atau melalui Perusahaan
Penerbit SBSN. [Pasal 6 UU Nomor 19/2008].

27

Underlying Assets
Jenis Underlying
Asset
Sukuk Negara
Barang Milik
Negara (BMN)
Tanah dan bangunan/
Selain tanah dan
bangunan
Diperoleh dari
pembelian melalui
APBN atau perolehan
lainnya yang sah
Dengan persetujuan
DPR

Objek Pembiayaan
Kegiatan/Proyek
Pemerintah yang telah
dialokasikan
pembiayaannya dalam
APBN:

Jasa
Jasa layanan Haji
Pengadaan barang dan
jasa yang tercantum di
APBN

- Proyek infrastruktur
- Pengadaan barang dan
jasa

Penggunaan BMN sebagai underlying asset dilakukan dalam kerangka Hak Manfaat
Hak Manfaat adalah hak untuk memiliki dan mendapatkan hak penuh atas pemanfaatan suatu
aset tanpa perlu dilakukan pendaftaran atas kepemilikan dan hak tersebut (Pasal 6 UU
No.19/2008)

28

Tax Neutrality (1)


Underlying Asset Transaction
Tax is a hidden cost in any funding structure, potential tax liability and tax
inefficiencies will affect any financing structure
In Islamic Finance, due to the underlying asset within each transaction, tax
neutrality as well as the tax treatment of profits need to be resolved

IJARAH SUKUK:
(1) Funds

Compan
yA

(1) Sale of asset


(2) Ijarah (Lease)

(1) Sukuk issuance

SPV

(2) Funds

Investors

(2) Ijarah payments

Due to the additional underlying asset transactions required for Syariah


financing, tax neutrality rules would mean that the underlying transactions
would be ignored for tax purposes
This will mean that the Sukuk will be treated to be similar as any conventional
bonds so that it is not treated worse off
29

Tax Neutrality (2)


Treatment of the Profit
Tax neutrality would mean that the profits from Sukuk (coupon payment)
is treated as interest for tax purposes
Therefore, all tax rules relating to interest, such as interest tax
deduction, withholding tax or exemptions will equally apply on the
profits
Stamp duty or VAT treatment would also need to be in line with
conventional financing
This ensures that Islamic financing is provided with the same treatment as
conventional financing

Impact of Tax Neutrality


No Tax Neutrality

Tax Neutrality

Disposal of
asset/properties may be
to income tax or capital
gains tax

Underlying disposal of the asset/properties requires for


Islamic transactions will be disregarded for income tax
subject purposes. Therefore, no additional tax impact
on the sale and lease back required in Islamic
transaction

Double stamp duty for the


sale and lease back of
assets/properties

Stamp duty excemption on the underlying sale and


disposal will mean that no additional stamp duty will
be applicable compared to a conventional transaction

Uncertainty in respect of
what a company can take
as a tax deduction

Profit element will be treated as interest for tax


purposes. Tax deductability on the expenses incured
available so long as test of tax deductibility have been

30

Kesesuaian Syariah
Penerbitan
Sukuk
Negara
memerlukan
Fatwa
dan
Pernyataan Kesesuaian Syariah (Opini Syariah) dari Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
Fatwa DSN-MUI terkait Sukuk Negara:
Fatwa adalah
suatu ketetapan
hukum yang
dikeluarkan oleh
pihak yang
memiliki keahlian
di bidang
syariah.

Pernyataan kesesuaian
syariah yang dikeluarkan oleh
pihak yang memiliki
kewenangan dan keahlian di
bidang syariah, yang
menyatakan bahwa sukuk yang
diterbitkan tidak bertentangan
dengan prinsip syariah.

Fatwa No.69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN


Fatwa No.70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan
SBSN
Fatwa No.71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease
Back
Fatwa No.72/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale
and Lease Back
Fatwa No.76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset
to be Ketetapan
Leased DSN MUI Nomor 1 Tahun 2012 tentang Kriteria
FatwaProyek
No. 95/DSN-MUI/VIII/2014
tentang SBSN Wakalah
Sesuai dengan Prinsip Syariah

Setiap penerbitan Sukuk Negara


telah mendapat Opini Syariah dari
Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia
31

Beberapa Pertimbangan
Dalam Penentuan Struktur
Sukuk Negara
Issuer
Perspective
Positive Law Compliance

Sharia
Compliance
Fatwa & Sharia
endorsement

Investor
Perspective
Tenor (short/long term)

Jurisdiction/Regulatory
Framework

Return (fixed/variable )

Simplicity and Transaction


Documents

Tradability

Underlying Asset
Utilization of Proceeds
(general
financing/projects)

STRUKTUR
SUKUK

Globally accepted
Risk Appetite

32

SBSN Ijarah - Sale and Lease Back


1
Deskripsi

Jenis Sukuk dalam


AAOIFI
Fatwa DSN-MUI
Underlying Asset
Imbalan
Tradability
Seri Sukuk Negara

Sukuk yang diterbitkan dengan menggunakan


mekanisme sale and lease back (transaksi jual
beli aset dimana pihak pembeli kemudian
menyewakan kembali aset yang telah dibelinya
kepada pihak penjual)
AAOIFI Sharia Standards Nomor 17 (3/1)
Nomor 72/2008
BMN (Tanah/Bangunan)
Uang sewa (ujrah)
Fixed return
Tradable
IFR, SR, SNI

Struktur SBSN Ijarah - Sale &


Lease Back

1d. Proceeds
(Pembayaran atas Aset)

SPV

Investors

(Issuer/ Trustee)

1c. Proceeds
(Pembayaran
atas sukuk)

2a. Lease of Asset

MoF - GOI

(Obligor/Originator)

2b. Periodic Lease Payment

Paying
Agent

Jatuh Tempo

4a. Sukuk Redemption

3. Sale of Asset

4b. Sukuk Redemption

SPV

(Issuer/ Trustee)

5. Sukuk

Pasar Sekunder

Penerbitan &Pembayaran
Imbalan SBSN

1b.Sukuk
issuance

1a. Sale of Asset


(Beneficial Title)

Investor

MoF - GOI

(Obligor/Originator)

Sale & Lease Back adalah Jual beli suatu aset yang kemudian pembeli menyewakan aset
tersebut kepada penjual.
Akad yang digunakan adalah akad bai (jual beli) dan akad ijarah (sewa) yang dilaksanakan
secara terpisah

Aliran Dana
Aliran Sekuritas /dokumen

34

Keterangan Struktur SBSN Ijarah - Sale


& Lease Back
I. PENERBITAN SBSN:
1a. Penjualan Hak Manfaat* Barang Milik Negara (BMN) oleh Pemerintah kepada Perusahaan Penerbit SBSN
untuk digunakan sebagai Aset SBSN (Akad Bai).
1b. Penerbitan SBSN oleh Perusahaan Penerbit SBSN sebagai bukti atas penyertaan/ kepemilikan investor
terhadap Aset SBSN.
1c. Dana hasil penerbitan SBSN dari investor (pembeli SBSN) kepada Perusahaan Penerbit SBSN
1d. Pembayaran atas pembelian hak manfaat Aset SBSN oleh Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah.
II. PEMBAYARAN IMBALAN SBSN:
2a. Penyewaan Aset SBSN oleh Pemerintah untuk digunakan dalam operasional pemerintahan sehari-hari
(Akad Ijarah).
2b. Pembayaran Imbalan (ujrah) atas penyewaan Aset SBSN oleh Pemerintah sebagai penyewa
(Mustajir/Lessee) kepada Pemegang SBSN selaku pemberi sewa (Mujir/Lessor) melalui Agen Pembayar.
III. JATUH TEMPO SBSN:
3.
Pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah dari pemegang SBSN melalui Perusahaan Penerbit SBSN (Akad
Bai).
4a&4b
Pembayaran atas pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah kepada pemegang SBSN melalui Agen
Pembayar sebagai pelunasan SBSN
5.
Jatuh tempo SBSN

*) Hak Manfaat adalah hak untuk memiliki dan mendapatkan hak penuh atas pemanfaatan suatu aset tanpa
perlu dilakukan pendaftaran atas kepemilikan dan hak tersebut (UU No.19/2008 tentang SBSN
35

SBSN Ijarah Asset to be Leased


2
Deskripsi

Jenis Sukuk dalam


AAOIFI
Fatwa DSN-MUI
Underlying Asset
Imbalan
Tradability
Seri Sukuk Negara

Sukuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip


syariah, sebagai bukti kepemilikan atas bagian
dari aset SBSN yang menjadi obyek ijarah, baik
yang sudah ada maupun akan ada.
AAOIFI Sharia Standards Nomor 17 (3/1)
Nomor 76/2010
Proyek & BMN Tanah/Bangunan
Uang sewa (ujrah)
Fixed return
Tradable
PBS, SR

Struktur SBSN Ijarah Asset to be


Leased
INVESTOR

Penyewa
- Pembeli

6. Akad Ijarah Asset to be


Leased

7. Pembayaran uang sewa


(ujrah)
10. Pembelian Aset SBSN
pada saat jatuh tempo
(akad bai)
11. Pembayaran Aset
SBSN

8.
Pembayaran

GoI

Imbalan

1. Pemesanan obyek
ijarah

4.SBSN
Proceeds

3. Penerbitan
SBSN

SPV
A.Penerbit
B.Wali amanat
C.Pemberi Kuasa
D.Pemberi Sewa

12. Pelunasan
SBSN

2a. Pemberian kuasa (Akad


Wakalah) pembangunan
Proyek
2b. Akad Bai atas Barang
Milik Negara (jika
diperlukan)

5. Proceeds

GoI
Wakil/
Penerim
a Kuasa

9. BAST Proyek

Pembangunan Proyek

* Ijarah Asset to be Leased adalah akad ijarah yang obyek ijarahnya sudah
ditentukan spesifikasinya, dan sebagian obyek ijarah sudah ada pada saat akad
dilakukan, tetapi penyerahan keseluruhan obyek ijarah dilakukan di masa yang
akan datang sesuai kesepakatan

37

I.

Keterangan Struktur SBSN Ijarah


Asset to be Leased
Penerbitan SBSN:
1.

Pemesanan Obyek Ijarah dengan spesifikasi tertentu oleh Pemerintah kepada Perusahaan Penerbit SBSN
(PP SBSN) untuk disewa melalui akad Ijarah Asset to be Leased.
2a. Pemberian kuasa (Wakalah Agreement) oleh PP SBSN kepada Pemerintah dalam rangka pembangunan
proyek yang akan dijadikan sebagai obyek Ijarah.
2b. Pembelian (Akad Bai) tanah dan/atau bangunan yang berupa Barang Milik Negara yang akan dijadikan
sebagai bagian obyek Ijarah (dalam hal diperlukan).
3. Penerbitan SBSN oleh PP SBSN sebagai bukti atas bagian penyertaan investor terhadap Aset SBSN

Dana hasil penerbitan SBSN (Proceeds) dari investor kepada PP SBSN.

Proceeds dari PP SBSN (Pemberi Kuasa) kepada Pemerintah (Wakil).


II. Pembayaran Imbalan SBSN
Akad Ijarah Asset to be Leased antara Pemerintah (Penyewa) dengan PP SBSN (Pemberi Sewa).
Pembayaran uang sewa (ujrah) secara periodik oleh Pemerintah kepada PP SBSN, untuk diberikan kepada
investor sebagai imbalan SBSN.

Pembayaran imbalan SBSN secara periodik kepada investor melalui Agen Pembayar.

Penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) proyek antara Pemerintah (wakil) dan PP SBSN
(Pemberi Kuasa).
III. Jatuh Tempo SBSN:
Pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah dari pemegang SBSN melalui Perusahaan Penerbit SBSN (Akad
Bai) pada saat jatuh tempo.
Pembayaran atas pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah kepada pemegang SBSN melalui Agen
Pembayar sebagai pelunasan SBSN.

Jatuh tempo dan Pelunasan SBSN.


38

SBSN Ijarah Al Khadamat


3
Deskripsi

Jenis Sukuk dalam


AAOIFI
Fatwa DSN-MUI
Underlying Asset
Imbalan
Tradability
Seri Sukuk Negara

Sukuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip


syariah, sebagai bukti kepemilikan atas bagian
dari aset SBSN berupa jasa yang menjadi obyek
ijarah.
AAOIFI Sharia Standards Nomor 17 (3/2/4)
Nomor 9/2000*
Jasa Layanan Haji
Uang sewa (ujrah)
Fxed return
Non-Tradable
SDHI

* Fatwa No.9/2000 tentang Pembiayaan Ijarah

Struktur SBSN Ijarah Al Khadamat

40

1.

Keterangan Struktur SBSN Ijarah Al


Khadamat
Perjanjian penyediaan jasa layanan haji oleh Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah (akad

ijarah al-khadamat)
2. Penerbitan SBSN (Sukuk Dana Haji Indonesia/SDHI) oleh Perusahaan Penerbit SBSN sebagai bukti
atas bagian penyertaan/kepemilikan investor terhadap Aset SBSN berupa jasa layanan haji
3. Dana hasil penerbitan SBSN dari investor (pembeli SBSN) kepada Perusahaan Penerbit SBSN
4. Pemberian kuasa (wakalah) dari Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah untuk pengadaan
jasa layanan haji
5. Penyerahan dana pengadaan jasa layanan haji dari Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah.
6. Pengadaan jasa layanan haji oleh Pemerintah selaku Wakil.
7. Laporan pengadaan jasa layanan haji dari Pemerintah selaku Wakil kepada Perusahaan Penerbit
SBSN selaku Muwakkil
8. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) pengadaan jasa layanan haji antara
Pemerintah dengan Perusahaan Penerbit SBSN
9. Pembayaran ujrah jasa layanan haji oleh Pemerintah selaku pengguna jasa (Muajjir) kepada
Pemegang SBSN selaku penyedia jasa (Ajir) melalui Agen Pembayar.
Metode pembayaran ujrah:
- Cicilan Ujrah = Dibayar secara periodik selama periode ijarah
- Sisa Ujrah = Dibayar pada saat jatuh tempo
10. Dana pelunasan SBSN
11. Jatuh tempo SBSN

41

SBSN Wakalah
4
Deskripsi

Jenis Sukuk dalam


AAOIFI
Fatwa DSN-MUI
Underlying Asset
Imbalan
Tradability
Seri Sukuk Negara

Sukuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah,


sebagai bukti kepemilikan atas bagian dari aset dalam
kegiatan investasi yang dikelola Perusahaan Penerbit
SBSN selaku Wakil dari pemegang SBSN.
AAOIFI Sharia Standards Nomor 17 (3/6/3)
Nomor 95/2014
BMN Tanah/Bangunan (51%) & Proyek (49%)
Keuntungan investasi
(dapat berupa uang sewa / Margin / Fee)
Tradable
SNI

Struktur Dasar SBSN Wakalah


Investor
(Muwakkil)
2.
Proceeds

1a.
Declaration of Trust

1b.
Penerbitan
SBSN

9.
Pelunasan SBSN

6.
Imbalan
periodik

Perusahaan Penerbit
SBSN
A.
B.
C.

Penerbit SBSN
Wali Amanat
Wakil bil Istithmar

3. Kegiatan investasi

4.
Proceeds

GoI

7. Pembelian Aset SBSN


8. Pembayaran atas
pembelian Aset SBSN

GoI
(Obligor)

5.
Keuntungan investasi

Aset
SBSN

(Originator)

43

Keterangan Struktur Dasar SBSN


Wakalah
PENERBITAN:
1a. Perusahaan Penerbit SBSN menyatakan dirinya bertindak sebagai Wakil dari pemegang SBSN, untuk
mengelola dana hasil penerbitan SBSN dalam rangka kegiatan yang menghasilkan keuntungan:
-

Perusahaan Penerbit SBSN menyampaikan kepada calon investor tentang rencana penggunaan dana
dalam berbagai kegiatan yang akan dilakukan;

Akad wakalah yang digunakan: wakalah dengan ujrah (wakalah bil ujrah) atau wakalah tanpa ujrah (bi
dunil ujrah);

Perusahaan Penerbit SBSN menginformasikan kegiatan investasi yang dilakukan, antara lain: jenis
kegiatan, komposisi kegiatan, perhitungan keuntungan masing-masing kegiatan, dan perhitungan
komposit;

Dalam hal SBSN akan diperdagangkan di pasar sekunder, Perusahaan Penerbit SBSN menjaga
komposisi kegiatan penggunaan dana minimal 51% dalam bentuk aset berwujud.

1b. Penerbitan SBSN Wakalah oleh Perusahaan Penerbit SBSN.


2.

Dana hasil penerbitan SBSN (proceeds).

KEGIATAN INVESTASI DAN IMBALAN SBSN:


3. Perusahaan Penerbit SBSN melakukan berbagai kegiatan yang menguntungkan, baik berupa kegiatan
ijarah, tijarah, dan kegiatan lainnya yang sesuai prinsip syariah.
4. Dana kegiatan investasi.
5. Keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan tersebut akan diberikan kepada pemegang SBSN
sebagai imbalan. Imbalan SBSN dapat diberikan selama jangka waktu SBSN secara periodik dan/atau
pada saat jatuh tempo sesuai kesepakatan.
6. Pembayaran imbalan SBSN secara periodik kepada pemegang SBSN.
JATUH TEMPO
7. Pada saat jatuh tempo, Pemerintah membeli Aset SBSN dengan membayar harga sesuai kesepakatan.
8. Harga pembayaran atas pembelian Aset SBSN.
9. Pelunasan SBSN.

44

Struktur SNI Global Sukuk : Wakalah (1)

45

Struktur SNI Global Sukuk : Wakalah (2)

46

Keterangan Struktur SNI Global Sukuk

47

Dokumen Hukum Penerbitan


(1)
Penerbitan
Domestik:
1. Dokumen transaksi:

di

Pasar

2. Dokumen pasar modal:


Offering Memorandum (Prospektus)

48

Dokumen Hukum Penerbitan (2)


Penerbitan di Pasar Internasional (Islamic
GMTN Program)
No.

SBSN Ijarah
Sale & Lease Back

1.

Master declaration of trust

2.

Master purchase
agreement

3.

SBSN Wakalah
Initial Issuance
Amended and restated master declaration
trust
Amended and restated master purchase
agreement
Master procurement agreement

Drawdown
Supplemental declaration of
trust
Supplemental purchase
agreement
Supplemental procurement
agreement

4.

Master lease agreement

Amended and restated master lease


agreement

5.

Servicing agency
agreement

Wakala agreement

6.

Substitution undertaking

Amended and restated substitution


undertaking

7.

Transfer undertaking

Amended and restated transfer undertaking

8.

Purchase undertaking

Amended and restated purchase


undertaking

9.

Costs undertaking

Amended and restated costs undertaking

10.

Agency agreement

Amended and restated agency agreement

Supplemental lease agreement

49

6 Jenis Instrumen Sukuk Negara


1

IFR
Islamic Fixed Rate

Penerbitan perdana pada


Agustus 2008 melalui
Bookbuilding. Selanjutnya
melalui lelang pada 2009
- 2012
Tenor: menengah
panjang
Imbalan: setiap 6 bulan
Underlying assets: BMN

SDHI

Sukuk Dana Haji Indonesia


Transaksi private
placement dengan
Kementerian Agama.
Tidak dapat
diperdagangkan.
Tenor: menengah panjang
Imbalan: setiap 6 bulan
Underlying assets: jasa
layanan Haji.

SR
Sukuk Ritel

Ditujukan bagi individu WNI


(mendukung financial
inclusion).
Tenor: 3 3,5 tahun.
Penerbitan melalui
Bookbuilding.
Imbalan: setiap bulan
Underlying assets: BMN &
Proyek
Minimum/maksimum
pembelian :Rp5 juta dan
5kelipatannya/ Rp5 miliar.

SPN-S

SNI

Sukuk Negara Indonesia


Diterbitkan di pasar
internasional dalam valuta
USD.
Diversifikasi basis investor
terutama investor syariah &
timur tengah.
Tenor: 5 10 tahun
Imbalan: setiap 6 bulan
Underlying assets: BMN &
Proyek

PBS

Surat Perbendaharaan
Negara - Syariah

Project Based Sukuk

Islamic Treasury Bills.


Diterbitkan melalui lelang
sejak Agustus 2011.
Tenor: 6 bulan.
Imbalan: discounted basis.
Underlying assets: BMN

Diterbitkan melalui lelang


sejak 2012.
Tenor: menengah
panjang
Imbalan: setiap 6 bulan
Underlying assets: Proyek
APBN.
50

Penerbitan Sukuk Ritel (SR) 2009


s.d 2016
SR-001

SR-002

SR-003

SR-004

SR-005

SR-006

SR-007

SR-008

Masa
Penawaran

30 Jan 20 Feb
2009

25 Jan 5 Feb
2010

7 - 18
Feb 2011

5 - 16
Maret
2012

8 - 22
Feb 2013

14 - 28
Feb 2014

23 Feb
6 Mar
2015

19 Feb 4 Mar
2016

Penerbitan

25 Feb
2009

10 Feb
2010

23 Feb
2011

21 Mar
2012

27 Feb
2013

5 Mar
2014

11 Mar
2015

10 Mar
2016

Jatuh
Tempo

25 Feb
2012

10 Feb
2013

23 Feb
2014

21 Sept
2015

27 Feb
2016

5 March
2017

11 Mar
2018

10 Mar
2019

Tenor

3 tahun

3 tahun

3 tahun

3,5 tahun

3 tahun

3 tahun

3 tahun

3 tahun

Kupon

12.00%

8.70%

8.15%

6.25%

6.00%

8.75%

8.25%

8.30%

Total Penerbitan
(triliun rupiah)

Total Investor
(orang)

Rata-rata Pembelian
per investor
(juta rupiah)

51

Statistik Global Sukuk (SNI) 2009-2016


2009
SNI-14

Year

2011
SNI-18

2012
SNI-22

2013
SNI-19

2014
SNI-24

2015
SNI-25

2016
SNI-21

SNI-26
Islamic GMTN
Islamic GMTN
Islamic GMTN
Islamic GMTN
Islamic GMTN
Islamic GMTN
Prog, Reg S/144
Prog, Reg S/144 A Prog, Reg S/144 A Prog, Reg S/144 A Prog, Reg S/144 A Prog, Reg S/144 A
A

Format

144 A / Reg S

144 A / Reg S

Tenor

5 years

7 years

10 years

5.5 years

10 years

10 years

5 years

Issue date

23 Apr 2009

21 Nov 2011

21 Nov 2012

17 Sep 2013

10 Sep 2014

28 May 2015

29 Mar 2016

Maturity date 23 Apr 2014

21 Nov 2018

21 Nov 2022

15 Mar 2019

10 Sep 2024

28 May 2025

29 Mar 2021

Coupon
Structure

8.80% p.a

4.00% p.a
3.30% p.a
Ijarah Sale and Lease Back

6.125% p.a

4.35% p.a

4.325 % p.a.

Orderbook

USD4.76 billion

USD6.5 billion

USD5.3 billion

USD5.7 billion

USD10 billion

USD6.8 billion

USD2.62 billion

USD5.98 billion

Issue size
USD650 million
Distribution Middle East
by
(30%)
Demography Asia (32%)
Europe(11%)
US (19%)
Indonesia
(8%)

USD1 billion
Middle East
(30%)
Asia (32%)
Europe (18%)
US (8%)
Indonesia
(12%)

USD1 billion
Middle East
(30%)
Asia (23%)
Europe (15%)
US (12%)
Indonesia (20%)

USD1.5 billion
Middle East
(20%)
Asia (25%)
Europe (16%)
US (24%)
Indonesia (15%)

USD 1.5 billion


Middle East (35%)
Asia (20%)
Europe (15%)
US (20%)
Indonesia (10%)

USD2 billion
Middle East
(41%)
Asia (12%)
Europe (16%)
US (21%)
Indonesia
(10%)

USD750 million
Middle East
(42%)
Asia (31%)
Europe (15%)
US (2%)
Indonesia (10%)

USD1.75 billion

Bank (17%)
Funds (59%)
Central Bank
& SWF (11%)
Private banks
(7%)
Insurance
(6%)

Bank (35%)
Funds (40%)
Central Bank &
SWF (17%)
Private banks
(5%)
Insurance (3%)

Bank (34%)
Funds (51%)
Central Bank &
SWF (7%)
Private banks
(4%)
Insurance (4%)

Bank (28%)
Funds (57%)
Central Bank &
SWF (13%)
Others (2%)

Bank (42%)
Funds (39%)
Central Bank &
SWF (15%)
Private banks
(2%)
Insurance (2%)

Distribution
by Investor
Type

Bank (37%)
Funds (45%)
Retail (14%)
Insurance
(4%)

3.400%
Wakalah

Bank (38%)
Funds (40%)
SWF (13%)
Private banks
(4%)
Insurance/
Pension funds
(5%)

10 years

29 Mar 2026
4.550%

Middle East
(28%)
Asia (25%)
Europe (22%)
US (15%)
Indonesia
(10%)

Bank (25%)
Funds (59%)
SWF (8%)
Private banks
(4%)
Insurance/
Pension funds
(4%)

Penerbitan Global Sukuk terbaru: SNI-21 &


SNI-26 Tahun 2016
SNI-21
Terms & Condition
SNI-21

By demography

Insurance
/ Pension
funds 5%

SNI-26

Issuer

Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III

Obligor

The Republic of Indonesia

Rating

BB+ (S&P)/Baa3 (Moodys)/BBB- (Fitch)

Format

Islamic GMTN, 144A/Reg-S

Structure

Sukuk Al Wakala

Pricing date

21 March 2016

Issue date/
Setelmen

29 March 2016

Tenor

5 year

10 year

Issue size

USD750 million

USD1.75 billion

Maturity

29 March 2021

29 March 2026

Coupon

3.400%

4.550%

Yield

3.400%

4.550%

Price

100%

100%

Listing

Singapore SE, NASDAQ Dubai

Joint Lead
Managers

CIMB, Citigroup (B&D), Deutsche Bank, Dubai


Islamic Bank, Standard Chartered Bank

Co-Managers

PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas

By investor type

Middle
East &
Sharia
42%

Private
banks 4%

Funds
40%

Asia
31%

SNI-26
By demography

By investor type
Insurance/
Pension
funds 4%

Middle
East &
Sharia
28%

Asia 25%

Private
banks 4%

Indonesia: Negara Penerbit Intl Sovereign


Sukuk (Denominasi USD) Terbesar
Selama periode 2009 s.d 2016, Pemerintah telah
menerbitkan Global Sukuk (SNI) di pasar
internasional senilai USD10,15 miliar.

Total Outstanding of Intl (USD) Sovereig


Total Issuance of Intl (USD) Sovereign Sukuk

Total penerbitan sovereign sukuk di pasar internasional (denominasi USD)


mencapai USD40,3 miliar.

Indonesia berkontribusi sebesar 25,2% (USD10,2 miliar) dari total penerbitan


international sovereign sukuk (denominasi USD).

Indonesia menjadi negara dengan outstanding international sovereign sukuk


(denominasi USD ) terbesar, yaitu: USD9,5 miliar.
54

Performa Lelang Sukuk Negara (SPN-S, IFR,


PBS)
Lelang Sukuk Negara semakin diminati dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2015, total
incoming/awarded bids mencapai Rp146
triliun / Rp56,3 triliun.
Lelang tahun 2009-2016

Incoming vs Awarded Bids Tahun 201

Per 7 April

55

Metode Penerbitan

Lelang

Pasar Domestik

Book
Building

Private
Placement

Pasar
Internasional

Book
Building

Penjualan Sukuk Negara melalui Peserta lelang,dengan cara


mengajukan penawaran pembelian kompetitif / nonkompetitif
dalam suatu periode penawaran menggunakan sistem lelang.
Seri Sukuk Negara yang dilelang: PBS, SPN-S
Dilaksanakan 2 minggu sekali sesuai calendar of issuance
Penjualan Sukuk Negara melalui Agen Penjual,
dimana Agen Penjual mengumpulkan
Pemesanan Pembelian dalam suatu periode
penawaran.
Seri Sukuk Negara: SR
Penjualan Sukuk Negara kepada Pihak,
dengan terms and conditions sesuai
kesepakatan
Seri Sukuk Negara: SDHI, PBS
penjualan Sukuk Negara melalui Agen Penjual
(Joint Lead Managers), dimana Agen Penjual
mengumpulkan Pemesanan Pembelian dalam
suatu periode penawaran.
Seri Sukuk Negara: SNI
Denominasi USD, 144A/Reg-S issue format
56

Mekanisme Lelang
DJPPR - KEMENKEU
Pengumuman
Rencana Lelang

2
Aturan Main dan
Pemantauan Lelang

1.a

Dealer A

Bidding

Investor

3
1.b
Bidding

Dealer B

6.b

Awarded
Bid
Peserta
Lelang

7 DVP Setelmen
a. Pembayaran Dana
b. Perpindahan Sekuritas

Decision Support System

Hasil Lelang yg
diputuskan oleh
Menteri
Keuangan

Trading Platform

6.a

Tabulasi /
Alokasi

DSS-Kemenkeu

BI-SSSS
Awarded
Bid

Data
Bidding

6
Pengumuman
Hasil Lelang

BI-RTGS
v.s.
BI-SSSS

57

Mekanisme Private Placement


PIHAK

BANK INDONESIA

Permohonan
Permohonan
Pembelian
Pembelian SBSN
SBSN
kepada
kepada Menkeu
Menkeu
c.q.
c.q. Dirjen
Dirjen PPR
PPR

Menkeu c.q.
DJPPR

Dit. PS

Menerima
Menerima
Permohonan
Permohonan
Pembelian
Pembelian SBSN
SBSN
dari
dari Pihak
Pihak

3b

Negosiasi
Negosiasi dengan
dengan
Dit.
Dit. PS
PS

6a

Menerima
Menerima Surat
Surat
Persetujuan
Persetujuan
Pembelian
Pembelian

Menerima
Menerima Surat
Surat
Persetujuan
Persetujuan
beserta
beserta Terms
Terms &
&
Conditions
Conditions SBSN
SBSN

Menyetorkan
Menyetorkan dana
dana
tunai
tunai ke
ke rek
rek BUN
BUN

KEMENTERIAN KEUANGAN

8b

Dit. EAS

Pengecekan
Pengecekan
Kelengkapan
Kelengkapan
Administrsi
Administrsi
Permohonan
Permohonan dan
dan
Pembahasan
Pembahasan
Internal
Internal
3a
Negosisasi
Negosisasi Terms
Terms
&
& Conditions
Conditions SBSN
SBSN
dengan
dengan Pihak
Pihak
4

Persetujuan
Persetujuan Atas
Atas
Penjualan
Penjualan dan
dan
Terms
Terms &
&
Conditions
Conditions
6b

Membuat
Membuat Berita
Berita
Acara
Acara dan
dan draft
draft
kesepakatan
kesepakatan
Melakukan
Melakukan persiapan
persiapan
pelaksanaan
pelaksanaan
Setelmen
Setelmen

6c

8a
SETELMEN
SETELMEN

8c

9
Mencatatkan
Mencatatkan
kepemilikan
kepemilikan SBSN
SBSN
pada
pada Subreg
Subreg Pihak
Pihak

10

Mengumumkan
Mengumumkan //
Press
Press Releasae
Releasae
Hasil
Hasil Transaksi
Transaksi

Monitoring
Monitoring
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Setelmen
Setelmen
11
Akuntansi
Akuntansi dan
dan
Pelaporan
Pelaporan

58

Mekanisme Bookbuilding untuk Global Sukuk


Step
Step1:1:

Step
Step2:2:

Determining
the underlying
asset.

Appointing:

Preparing the
sukuk
structure

Due diligence
by legal
counsel

- Arrangers or
Joint Lead
Managers
- Legal Counsel

Step
Step3:3:
Preparing
documentation:
- Offering circular
- Capital market
documents
- Legal documents

Step
Step4:4:
Deal/non deal
roadshow

Step
Step5:5:

Step
Step6:6:

Pricing and
allocation

Clearing and
settlement

Closing
document

Listing at
stock
exchange

Evaluating all
documents for
sharia
compliance by
the National
Sharia Board
Proofread

59

Mekanisme Bookbuilding untuk Sukuk Ritel


Step
Step1:1:
Determining
the underlying
asset.
Preparing the
sukuk
structure

Step
Step2:2:
Appointing:
- Selling agents
- Legal Counsel

Due diligence
by legal
counsel

Step
Step3:3:
Preparing
documentation:
- Offering memo
- Capital market
documents
- Legal documents

Step
Step4:4:

Step
Step5:5:

Pricing

Allocation

Marketing

Closing
document

Step
Step6:6:
Clearing and
settlement
Listing at
stock
exchange

Evaluating all
documents for
sharia
compliance by
the National
Sharia Board
Proofread

60

IV

SUKUK NEGARA
UNTUK PEMBIAYAAN PROYEK

Dasar Hukum Project Financing


Sukuk
UU No.19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
Pasal 4:
SBSN diterbitkan untuk membiayai APBN termasuk membiayai
pembangunan proyek.
Proyek yang dibiayai SBSN adalah proyek yang telah mendapatkan alokasi
dalam APBN.
Pasal 7 ayat (2):
Dalam rangka penerbitan SBSN untuk pembiayaan proyek, Menteri
berkoordinasi dengan Menteri yang bertanggungjawab di bidang
perencanaan pembangunan nasional.
Koordinasi a.l. meliputi jenis, nilai, dan waktu pelaksanaan proyek yang
akan dibiayai, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
program APBN.
PP No.56/2011 tentang Pembiayaan Proyek melalui Penerbitan
SBSN, memuat ketentuan a.l. meliputi:
Kewenangan, cakupan dan persyaratan proyek.
Prosedur
perencanaan
(pengusulan,
penilaian
&
penganggaran),
pelaksanaan, (pencairan & penggantian dana), pelaporan, pemantauan &
evaluasi proyek.
Pengelolaan obyek hasil pembiayaan (proyek).
Dalam PP No.56/2011 pengaturan pembiayaan proyek melalui SBSN adalah untuk
poyek Pemerintah Pusat (tidak diatur untuk pembiayaan proyek Pemda, BUMN/D
atau Swasta).

Peraturan Pelaksanaan Project Financing Sukuk

Peraturan Menteri
Keuangan

No.129/PMK.08/20
11
Peraturan Menteri
Keuangan

No.220/PMK.08/20
15
Peraturan Menteri
Keuangan

No.25/PMK.05/201
6
Peraturan Menteri
Keuangan No.

44/PMK.08/2014

Penggunaan Proyek sebagai


Underlying Asset Sukuk Negara

Tata Cara Pembiayaan Proyek/


Kegiatan Melalui Penerbitan
SBSN
Tata Cara Pelaksanaan
Pembayaran Dan Penggantian
Dana Kegiatan Yang Dibiayai
Melalui Penerbitan SBSN
Tata Cara Pemantauan, Evaluasi
dan Pelaporan Pembiayaan
Proyek/ Kegiatan Yang Dibiayai
Melalui Penerbitan SBSN

Cakupan & Persyaratan Project Financing Sukuk


Cakupan Proyek:
1. Pembangunan infrastruktur (sektor energi, telekomunikasi,
perhubungan, pertanian, industri manufaktur dan perumahan
rakyat).
2. Penyediaan pelayanan umum.
3. Pemberdayaan industri dalam negeri.
4. Pembangunan lain sesuai dengan kebijakan strategis
pemerintah.
Persyaratan

Proyek:

1.

Merupakan proyek Pemerintah Pusat.

2.

Sesuai prioritas RPJM.

3.

Memenuhi kriteria kesiapan dan kelayakan untuk dilaksanakan dari


Bappenas.

4.

Telah memperoleh persetujuan dari DPR.

5.

Telah mendapatkan alokasi dalam APBN.

6.

Memenuhi kriteria dan tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

7.

Tidak akan dipindahtangankan/dihapuskan selama menjadi Aset SBSN.


6

Kriteria Syariah Proyek Sebagai


Underlying Asset
Kriteria Proyek yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah :
A. Proyek memiliki kejelasan perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian,
sekurangnya meliputi aspek:
Rencana pemanfaatan.
Ketetapan
DSN MUI
Nomor
01/DSNMUI/III/2012

Rencana pembangunan proyek dari segi manfaat mudharat (analisis


mashlahat proyek).
B. Pemanfaatan Proyek bukan untuk tujuan yang berkaitan dengan:
1. Penyelenggaraan dan/atau adanya kontribusi terhadap jasa
keuangan konvensional (ribawi).
2. Penyelenggaraan dan/atau adanya kontribusi terhadap kegiatan yang
mengandung unsur perjudian (maysir).
3. Penyelenggaraan dan/atau adanya kontribusi terhadap produksi,
distribusi, perdagangan dan/atau penyediaan barang/jasa yang
dilarang (haram).
4. Penyelenggaraan dan atau adanya kontribusi terhadap kegiatan yang
bersifat merusak/berbahaya (mudharat) terhadap akhlak moral
maupun lingkungan.

65

Project Financing Sukuk 2013-2016


Sejak tahun 2013, Pemerintah mulai fokus pada penerbitan
Project Financing Sukuk sebagai alternatif sumber
pembiayaan berbagai proyek infrastruktur di Indonesia.

2013
Rp800
milyar

Rel Jalur Ganda


Cirebon Kroya
di
bawah
Kementerian
Perhubungan.

2014

2015

Rp1,5 triliun

Rp7,1 triliun

Rel Jalur Ganda


Cirebon Kroya di
bawah Kementerian
Perhubungan
(lanjutan).
Rel Jalur Ganda
Manggarai
Jatinegara di bawah
Kementerian
Perhubungan.
Asrama Haji di
beberapa propinsi di
bawah Kementerian
agama.

Rel kereta api di


Jabodetabek, Jawa
Tengah, dan
Sumatera di bawah
Kementerian
Perhubungan.
Jalan dan jembatan
di beberapa provinsi
di bawah
Kementerian
Pekerjaan Umum.
Infrastruktur
Pendidikan Tinggi
dan Kantor Urusan
Agama di bawah
Kementerian Agama.

2016

Rp13,67
triliun
Rel kereta api di
Jabodetabek, Jawa
Tengah, dan
Sumatera di
bawah
Kementerian
Perhubungan.

Jalan dan
jembatan di
beberapa provinsi
di bawah
Kementerian
Pekerjaan Umum.
Infrastruktur
Pendidikan Tinggi
dan Kantor Urusan
Agama di bawah 66

Wassalaamualaik
um Wr. Wb.
Terima Kasih, Jazakumullah
Khairan
Pertanyaan, Informasi dan Saran:
Direktorat Pembiayaan Syariah
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan RI
web: www.djppr.kemenkeu.go.id
telp. 351-6296, Fax. 351-0728
e-mail: webmaster@djppr.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai