Anda di halaman 1dari 33

Presentasi Portofolio

Ny. T/ 46 th dengan Akut Lung Oedem

Presentator : dr Anita Hugeng M


Pembimbing : dr Arif Fatoni

RS Muhammadiyah Jombang
23 Juni 2016

Identitas

History taking
Keluhan Utama :

Sering

Kronologis

Phisical Examination
Dilakukan tanggal 29 April 2016 pukul 19.00 WIB
Status Generalis
Keadaan umum :
Kesan sakit
: Tampak sakit berat, cemas,
gelisah.
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan darah
: 230/130 mmHg
Nadi
: 125 x/ menit, reguler
Pernafasan
: 38 x/menit
Suhu
: 37C

Status Generalis
Kepala

Bentuk normosefali, rambut


distribusi merata.

Wajah

Inspeksi : Simetris, Pucat (-), Sianosis (-) dan Ikterik (-)

Mata

hitam, berombak dan tidak mudah dicabut,

Kelopak mata : Ptosis (-), Edema (-)


Konjunctiva pucat +/+
Sklera ikterik +/+
Pupil isokor, tepi rata, diameter 3mm, Refleks cahaya langsung +/+, Refleks
cahaya tidak langsung +/+
Eksofthalmus (-) dan Nystagmus (-)
Gerakan bola mata baik

Telinga

Normotia, Nyeri tarik nyeri tekan tragus -/-, meatus akustikus eksternus lapang +/+,
serumen -/-, membran timpani intak +/+

Hidung

Bentuk normal, tidak terdapat septum deviasi, sekret -/- hiperemis mukosa -/-

Status Generalis (2)


Bibir

Bentuk normal, simetris, tampak kering, tidak tampak sianosis


dan mukosa bibir atas dan bawah tidak hiperemis

Mulut

Oral hygiene buruk, caries +/+.

Tenggorokan

Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, lidah normal, uvula ditengah, mukosa


faring bergranuler dan tidak hyperemis

Leher

Trakhea teraba ditengah, JVP 5+4 cmH20, KGB serta kelenjar tyroid
tidak teraba membesar dan tidak terdengar bruit di arteri carotis.

Pulmo
Inspeksi

Jantung
Inspeks

Abdomen
Inspeksi

Ekstremitas
Ekstremitas : Simetris, tidak sianosis,
pitting edema -/-, akral hangat

Pemeriksaan penunjang
Parameter

Nilai

Nilai normal

Hb

12,5

11,4 - 15,1

Lekosit

16.400

4300 11300

Trombosit

97.000

150.000 450.000

HCT

43,1

35 - 54

LED

25-50/jam II

0 20

Limfosit

17 48

Monosit

4 10

Granulosit

94

43 76

Gol. dar

GDA

130

< 170

Pemeriksaan radiologi
Tanggal 29 April 2016

CTR > 50%Kardiomegali


Bats wing appearance

Working diagnose
Akut lung oedem

Planning terapy

Oksigen nasal NRM 6-10L/menit


IV line : asering 10 tpm
Monitoring : EKG monitoring, Saturasi O2
Fasorbid (sublingual) 5mg
Lasix (intravena) 0,5-1mg/kgBB
Gastridin 2x50mg
Rawat inap atas indikasi sesak nafas hebat.
Kateterisasi urin.
Pro HCU rujuk RSUD
Konsul Sp.PD

Advice dr. ghofir Sp.PD:


Inf asering 10 tpm
Inj farsik 3x1 amp
Inj ceftriaxone 2x1gr
Inj antrain
Inj gastridin
Tx oral tetap
Jika kondisi tidak membaik rujuk RSUD
jika tidak mau pro HCU

Planning monitoring

Keluhan subjektif
Keadaan umum dan kesadaran
Tanda vital
Saturasi O2

Tinjauan
pustaka

Definisi

Etiologi

Faktor
kardiogenik
Gagal jantung
kiri

Faktor non-kardiogenik
ARSD

Isufisiensi
limfatik

Pnemonia, Aspirasi As.


Lambung

Unkwnow
n

Post. Lung
transplant

Bahan Toksik inhalan

Pulmonary
Embolism

Lymphangitic
arsinomiclosis

Eclamasia
High altitude Pulmonary
edema

Ketidakseimbangan Staling
Silicosis
Force
Tekanan Kapiler
Paru

Tekanan Onkotik Plasma

Tekanan Negative
Interstitial

Tekanan Onkotik
Interstitial

Cairan berpindah ke
interstitial
Akumulasi cairan berlebih (transudat /
eksudat)
Alveoli terisi
cairan
Gangguan pertukaran
gas
Gangguan perfusi
jaringan

Cardiac ouput

Pemasangan alat bantu nafas


(ventilator)

O2
jaringan
Pengambilan O2

Gangguan pola nafas

Bed rest fisik

Kelelahan

Intoleransi aktivitas

Pemasangan
selang
endotrakheal

Defisit perawatan
diri

Area invasi
M.O

Resiko tinggi
infeksi

Manifestasi klinis
Stadium 1

Edema Paru

Edema Paru Non Kardgeniki

Kardiogenik
Anamnesis

Penyakit Jantung Akut

Pemeriksaan klinik
Perifer :

Luar
Akral dingin

S3 gallop/Kardiomegali:
JVP :
Ronkhi :
Tes Laboratorium

Enzim kardiak :

Akral hangat, nadi meningkat


(-)

(+)

Tidak meningkat

Meningkat

Ronkhi kering

Ronkhi basah

EKG :
Foto thoraks :

Pennyakit Dasar di Jantung

Biasanya normal
Iskemia/infark

Distribusi edeme perifer

Distribusi edema perihiler

PCWP :

Mungkin meningkat

Biasanya normal

Shunt :

18 mmHg

18 mmHg

Meningkat ringan

Sangat meningkat

0,5

0,7

Intrapulmoner :
Cairan :
Edema/protein :

Diagnosis

Pemeriksaan penunjang
Gambaran Radiologi yang
ditemukan :
Pelebaran atau penebalan
hilus (dilatasi vaskular di hilus)
Corakan paru meningkat
(lebih dari 1/3 lateral)
Kranialisasi vaskuler
Hilus suram (batas tidak jelas)
Interstitial fibrosis (gambaran
seperti granuloma-granuloma
kecil atau nodul milier)

Infiltrat di daerah
basal (edema
basal paru)
Edema
Butterfly atau
Bats Wing
(edema sentral)

Elektrokardiograf
biasanya EKG normal atau ada tanda
isekemik atau infark spt hipertrofi
ventrikel kiri.
Pasien edema paru kardiogenik non
iskemik terdapat gambaran
gelombang T negatif lebar dengan
QT memanjang dan membaik dalam
24 jam setelah klinis stabil.

Laboratorium
Pada edema paru kardiogenik :
AGD pO2 rendah, pCO2 mula-mula rendah
hiperkapnia.
Enzim kardiospesifik jika penyebabnya infark
miokard.
Darah rutin, ureum, kreatinin, elektrolit,
urinalisis, foto thoraks, EKG, enzim jantung (CKMB, Troponin T), angiografi koroner.
Kadar BNP (Brain Naturetic peptide) untuk
membedakan edema paru kardiogenik dengan
penyakit lain seperti asma bronkial akut.

Penatalaksanaan
Posisi duduk.
Oksigen (40 50%) sampai 8 liter/menit. Jika maka
dilakukan intubasi endotrakeal, suction, dan
ventilator.(pO2 > 60%)
Infus emergensi. Monitor tekanan darah, monitor
EKG, oksimetri bila ada.
Nitrogliserin sublingual atau intravena.
Nitrogliserin peroral 0,4 0,6 mg tiap 5 10 menit.
Diuretik Furosemid 40 80 mg IV bolus dapat
diulangi atau dosis ditingkatkan tiap 4 jam atau
dilanjutkan drip continue sampai dicapai produksi
urine 1 ml/kgBB/jam.

Bila perlu (tekanan darah turun / tanda hipoperfusi) :


Dopamin 2 5 ug/kgBB/menit atau Dobutamin 2 10
ug/kgBB/menit untuk menstabilkan hemodinamik.
Trombolitik atau revaskularisasi pada pasien infark
miokard.
Intubasi dan ventilator pada pasien dengan hipoksia
berat, asidosis/tidak berhasil dengan oksigen.
Atasi aritmia atau gangguan konduksi.
Operasi pada komplikasi akut infark miokard, seperti
regurgitasi, VSD dan ruptur dinding ventrikel / corda
tendinae.

Penatalaksanaan edema paru non kardiogenik

Memperbaiki ventilasi dengan:


Pemberian O2 sehingga O2 dalam udara inspirasi mencapai 50100%
Intubasi endotrakheal
Menggunakan alat bantu nafas (ventilator) bila diperlukan

Mempertahankan sirkulasi, dengan :


Memperbaiki dehidrasi atau mengurangi cairan bila terjadi over
hidrasi

Diperlukan terapi spesifik untuk hal-hal khusus :


Tempat tinggi, dengan oksigen dan transportasi ke daerah yang
lebih rendah
Bila obat atau racun sebagai penyebab, beri obat antagonis.

Prognosis
Prognosis jangka panjang tergantung
pada penyakit dasar dan faktor penyebab
yang dapat di obati atau pencetus, serta
faktor kormobiditas yang menyertai.
Hingga saat ini mortalitas akibat edema
paru akut masih tinggi.
Setelah mendapatkan penanganan yang
tepat dan cepat pasien dapat membaik
dengan cepat.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai