Menurut Keputusan Direksi PLN Disusun Oleh 1.Erwin Suharto 2.Prionanta Silaen 3.Reza Imam Kurniawan 4.Rinaldi Afriyanto 5.Yogi Rikardo Pakpahan
Landasan Hukum/Peraturan Yang Digunakan
Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa 1. Keputusan Presiden 2. Peraturan Presiden 3. Peraturan Menteri 4. Keputusan Direksi
1. Pekerjaan Tambah Kurang
Pekerjaan tambah kurang (Variation Order atau Change Order) adalah perubahan pekerjaan yang diakibatkan oleh suatu kondisi yang tidak sesuai dengan rencana, sehingga diperlukan revisi pada pelaksanaanya, yang dapat mengakibatkan adanya biaya tambah atau kurang. Umumnya Terjadi Karena: 1)perencanaan yang kurang matang, 2) akibat kondisi lapangan yang tidak dapat diprediksi dengan baik sebelumnya 3) pada kasus tertentu diperlukan percepatan pelaksanaan proyek dari rencana semula
KepDir No.620 K 2013
Secara umum, proses manajemen perjanjian/kontrak ini mengikuti prinsip-prinsip yang tercantum pada KepDir No.620 K 2013 dan salah satu pointnya adalah : Adanya Pemeriksaan Lapangan yang efektif dan dilakukan secara kemitraan. Jika diperlukan dan disepakati, dapat dilakukan Pekerjaan Tambah Kurang.
KepDir No.305 K 2010 dan Surat
Edaran Direksi No.0014 E.2014 Pekerjaan Tambah Kurang memungkinkan terjadi di jenis kontrak Harga Satuan (Unit Price). Sesuai KepDir No.305 K 2010 ps 7.1.1.2 Sesuai KepDir No.305 K 2010 ps 7.3.2.2.b.2.b.3 dan Surat Edaran Direksi No.0014 E.2014 ps 4.6.22.9 b.2.b.iv Jika terdapat pekerjaan tambah, maka perkiraan waktu pelaksanaan harus ditentukan secara tertulis oleh para pihak.
Sesuai KepDir No.305 K 2010 ps 8.7.1 dan Surat
Edaran Direksi No.0014 E.2014 ps 7.4.2.1 Apabila terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan dengan spesifikasi teknis dan gambar yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian/Kontrak, maka Penyedia Barang/Jasa dan Pengguna Barang/Jasa dapat melakukan perubahan (Addendum/Amandemen) Perjanjian/Kontrak yang meliputi antara lain: a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Perjanjian/Kontrak. b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan. c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Sesuai KepDir No.305 K 2010 ps 8.7.2&3 dan
Surat Edaran Direksi No.0014 E.2014 ps 7.4.2.2&3 Pekerjaan Tambah yang tidak dapat dielakkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan, dengan ketentuan nilainya tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam kontrak awal maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada justifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional oleh Direksi Pekerjaan. Dalam hal pekerjaan tambah melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam kontrak awal maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada justifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional oleh Direksi Pekerjaan dan wajib mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Barang/Jasa sebelum pelaksanaannya.
Sesuai KepDir No.305 K 2010 ps 8.7.4 dan Surat
Edaran Direksi No.0014 E.2014 ps 7.4.2.4 Perintah perubahan pekerjaan harus dibuat secara tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa kepada Penyedia Barang/Jasa, ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Sesuai KepDir No.305 K 2010 ps 8.12.2 dan
Surat Edaran Direksi No.0014 E.2014 ps 7.5.5.2. Menyatakan bahwa Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna barang/jasa atas pertimbangan yang layak dan wajar. Yang dimaksud halhal yang layak dan wajar untuk perpanjangan waktu pelaksanaan salah satunya adalah Pekerjaan Tambah