Anda di halaman 1dari 38

TEKNIK PERAWATAN

IGNATIUS GUNAWAN WIDODO,ST.,M.T.

BAB I PENGERTIAN MAINTENANCE ?


Contoh: Kita punya sebuah motor.
Apa yang kita lakukan supaya motor tetap dapat
berfungsi dengan baik ?
Apa tujuan kita memiliki sepeda motor ?
Umumnya :
tujuan non komersial.
Untung rugi bukan pertimbangan.

PENGERTIAN MAINTENANCE ?
Yang kita lakukan (elemen aktifitas perawatan)
Membersihkan (lap, cuci)
Memeriksa (dapat dilakukan sambil membersihkan)
Mengencangkan (mur/baut, jari2 yang kendor, rantai, memompa
ban, menyetel arah kaca spion, menyetel rem)
Melumasi (rantai, kabel rem, pedal rem)
Menyediakan suku cadang (bohlam, busi)
Perbaikan ringan (dilakukan sendiri)
Perbaikan berat (dilakukan oleh bengkel)
Tujuan
Supaya performancenya tetap baik (performancemesin,
tampilan)
Aman dikendarai
Tidak mencemari lingkungan

PENGERTIAN MAINTENANCE ?
Kita punya armada motor (untuk ojek).

Tujuan komersial:
untung rugi merupakan pertimbangan penting.
Motor harus dijaga supaya tetap produktif dan tidak rewel.
Melibatkan banyak orang: perlu digaji, perlu koordinasi.
Inventarisasi: merek motor, tahun pembuatan, jadwal
pengoperasian, jadwal perawatan.

PENGERTIAN MAINTENANCE ?
Asal kata : to maintain
Arti: (1) memelihara
Arti: (2) merawat
Arti: (3) menjaga
Apa yang di maintain?
mesin/peralatan: supaya tidak rusak
performance (kualitas, kuantitas, efisiensi): supaya
memenuhi kriteria
aspek keselamatan: supaya tidak membahayakan
personil
aspek lingkungan: supaya tidak mencemari
lingkungan

PENGERTIAN MAINTENANCE ?
Teknik (bayangkan anda hanya menghadapi 1 motor)

Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana

melumasi
cara menyetel
cara membongkar & memasang
cara mendeteksi kerusakan

Manajemen (bayangkan anda mempunyai 100 motor)

Bagaimana menyediakan personil, menentukan tugas dan wewenangnya


Mendidik, melatih dan menyemangati personil
Merekam data dan informasi
Bagaimana menyediakan dan membeli suku cadang
Bagaimana membuat planning
Bagaimana menjadwal
Bagaimana menyediakan dana
Bagaimana mengorganisasikan (visi, misi)

PENGERTIAN MAINTENANCE ?
Teknik
Fokus ke mesin, lebih jelas (bukan berarti mudah)
Ada manual teknik dari pembuat mesin
Ada catatan sejarah perawatan mesin
Ada code dan standard (SNI, API, ASME, JIS, DIN dll)
Ada peraturan keselamatan kerja, peraturan lingkungan
hidup,OSHA (Occupational Safety and Hazard Association)

Manajemen
Fokus ke manusia
Ada ilmunya tapi tidak exact seperti yang teknik
Melibatkan unsur seni
Dipengaruhi budaya setempat (etos kerja, disiplin, rasa
memiliki)
Tergantung xxxx

Bagaimana maintanance di Industri ?

Untuk suatu pabrik apa yang dilakukan dan


tujuannya serupa dgn untuk motor ?
Jumlah orang yang terlibat lebih banyak
Jumlah dana lebih banyak
Aspek komersial memerlukan pengorganisasian
semua kegiatan:
Strategi perawatan
Penugasan & koordinasi
Inventarisasi aset dan SDM
Penyediaan suku cadang
Pembelian barang dan jasa
Sistem informasi
Perencanaan perawatan/perbaikan
Penjadwalan perawatan/perbaikan

Pabrik dengan jumlah peralatan dan jenis sangat


banyak.
Peralatan putar (rotating equipments)
Pompa, kompresor, turbin, diesel
Peralatan statik (tidak berputar)
Pressure vessels, reaction column, knocking drum,
heat exchanger, tangki, piping
Elektrik
Motor listrik, generator, transformer, distribution
panels
Instrumen dan sistem kendali
Pressure gauge, termometer, level meter, flow meter
PLC, DCS
Hidrolik, pneumatik
Bangunan, prasarana (jalan, gedung, platform, air,
bengkel, dlsb)

DefinisiPemeliharaan (maintenance)

Pemeliharaan(maintananance)
merupakan
fungsi yang penting dalam suatu pabrik.
Sebagai
suatu
usaha
menggunakan
fasilitas/peralatan produksi agar kontinuitas
produksi dapat terjamin dan menciptakan suatu
keadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai
dengan
rencana.
Selain
itu,
fasilitas/peralatan
produksi
tersebut
tidak
mengalami kerusakan selama dipergunakan
sebelum
jangka
waktu
tertentu
yang
direncanakan tercapai.

Definisi Pemeliharaan (maintenance)


The American Management Association, Inc. (1971),

adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang


dilakukan untuk menjaga kondisi fasilitas
produksi agar dapat dipergunakan sesuai
dengan fungsi dan kapasitas sebenarnya secara
efesien ini berbeda dengan perbaikan.
Pemeliharaan
atau
mantainance
juga
didefinisikan untuk menjaga suatu barang
dalam, atau memperbaikinya sampai suatu
kondisi yang bisa diterima ( BS3811,1974 dalam
Corder, 1992 ).

Definisi Pemeliharaan

Di Indonesia, istilah pemeliharaan itu sendiri telah


dimodifikasi oleh Kementrian Tekhnologi ( sekarang
Departemen Perdagangan dan Industri ) pada bulan april
1970, menjadi teroteknologi. Kata teroteknologi ini diambil
dari bahasa Yunani Terein yang berarti merawat, memelihara,
dan menjaga.

Teroteknologi adalah kombinasi dari manajemen, keuangan,


perekayasaan dan kegiatan lain yang diterapkan bagi asset
fisik untuk mendapatkan biaya siklus hidup ekonomis. Hal ini
berhubungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk
keandalan serta mampu pemelihara dari pabrik, mesinmesin, peralatan, bangunan, dan struktur dan instalasinya,
pengetesan, pemeliharaan,modifikasi, dan penggantian,
dengan umpan balik informasi untuk rancangan, untuk kerja
dan biaya ( Corder,1992 ).

Tujuan :

Menurur Corder (1992 ), tujuan pemelihraan yang utama


dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut :
1. Memperpanjang usia kegunaan assets ( yaitu setiap
bagian dari suatu tempat kerja , bangunan dan isinya)
2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang
dipasang untuk produksi (atau jasa) dan mendapatkan
laba investasi (return of investment) maksimum yang
mungkin
3. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan
sarana tersebut.

Klasifikasi maintenance

Unplanned maintenance: kegiatan perawatan tidak terjadwal


karena keadaan darurat.
Planned maintenance: kegiatan perawatan terjadwal (biasanya
jangka panjang/tahunan). Seringkali mesin produksi tidak dapat
dihentikan begitu saja untuk maintenance.
Breakdown maintenance (RTF = Run To Failure): strategi
perawatan dimana mesin dibiarkan saja beroperasi sampai
kerusakan terjadi.
Preventive maintenance:
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan
untuk pencegahan (preventif).
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan
kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesinmesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

Corrective maintenance:
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan
kondisi
fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang
dapat diterima.
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatanpeningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan
menjadi lebih baik.
Running maintenance: kegiatan maintenance
yang dapat dikerjakan ketika mesin sedang beroperasi
Shutdown maintenance: kegiatan maintenance
yang hanya dapat dikerjakan ketika mesin sedang
tidak beroperasi

Emergency maintenance: kegiatan perawatan/ perbaikan


untuk mengatasi kerusakan yang tidak terduga.
Istilah-istilah dalam perawatan
Availability: ketersediaan/kesiapan mesin utk dioperasikan
MTBF (mean time between failure): jangka waktu
antara dua kerusakan berturut-turut.
MTTR (mean time to repair): jangka waktu untuk
menyelesaikan perbaikan.
Down time: periode waktu dimana mesin tidak dapat
dioperasikan
Facility register (master equipment list): basis data
peralatan, termasuk komponen dan perlengkapannya

Maintenance management: pengelolaan kegiatan perawatan


Maintenance planning: perencanaan kegiatan perawatan selama 1tahun.
Maintenance scheduling: penjadwalan kegiatan perawatan
selama 1 tahun.
Overhaul: membongkar mesin sebagian atau keseluruhan dan memperbaikinya supaya
diperoleh kondisi sesuai standar.
User: pengguna
Owner: pemilik
Vendor: penyedia alat/mesin
Efficiency: running hours / (running hours + down time)
Trip: mesin mati secara otomatis karena ada parameter operasi (suhu, getaran dll) yang
melebihi batas aman.
Shut in: mesin dimatikan secara sengaja.
Shut down: mesin mati dengan sendiri.

Bab II TEKNIK DALAM PERAWATAN


Teknik dalam Perawatan pada umumnya dilakukan dengan dua cara:
1. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown maintenance)
Perbaikan dilakukan pada mesin ketika mesinnya telah mengalami
kerusakan.
Kerusakan pada mesin disebabkan antara lain karena:
1)Proses kerusakan komponen yang tidak dapat diperkirakan dan tidak
dapat dicegah.
2)Kerusakan yang terjadi berangsur-angsur dan berkurangnya kekuatan
komponen karena pemakaian/keausan. Kejadian ini dapat diatasi dengan
adanya inspeksi yang teratur dan mengetahui cara pencegahannya.

Dalam penanganan perawatan ini, perbaikan dilakukan ketida


mesin sedang tidak berfungsi dan departemen menyetuji
adanya perbaikan mesin tersebut. Cara perawatan ini
memakan biaya yang lebih tinggi karena adanya biaya
tambahan, membayar operator produksi yang menganggu,
kemungkinan membayar lembur bagi tenaga perawatan yang
melakukan kerja perbaikan. Perawatan ini merupakan
perawatan yang tidak direncanakan.

2. Perawatan preventif (preventive


maintenance)
Perawatan dilakukan dengan jadwal yang
teratur, sehingga kadang-kadang disebut
sebagai perawatan yang direncanakan atau
perawatan yang dijadwal.
Fungsi penting dari cara perawatan jenis ini
adalah menjaga kondisi operasional peralatan
serta meningkatkan kehandalannya.
Tujuannya adalah menghilangkan penyebabpenyebab kerusakan sebelum kerusakan terjadi.
Perawatan yang terjadwal selalu lebih ekonomis
daripada perawatan yang tidak terjadwal.

Pekerjaan perawatan preventif ini dilakukan


dengan mengadakan inspeksi, perbaikan
kecil,
pelumasan
dan
penyetelan
peralatan seteliti mungkin.

Frekuensi inspeksi ditetapkan menurut


tingkat
kepentingan
mesin,
tingkat
kerusakan dan kelemahan mesin.
Inspeksi
berkala ini sangat membantu
pengecekan untuk menemui penyebabpenyebab yang menimbulkan kerusakan,
dan juga untuk mempermudah usaha
perbaikannya melalui tahapan-tahapannya.

Perawatan prefentif mempunyai tujuan sebagai


berikut:
1. Untuk mencapai tingkat kesiapan industri yang
maksimum dengan mencegah kerusakan dan
mengurangi periode waktu perbaikan menjadi
seminimum mungkin.
2. Menjaga kondisi mesin sebaik mungkin untuk
mempertahankan produk yang berkualitas tinggi.
3. Memperkecil tingkat kerusakan dan menjaga nama
baik industri.
4. Menjamin keselamatan pekerja.
5. menjaga industri pada tingkat efisiensi produksi
yang maksimum.
6. Mencapai esmua tujuan tersebut dengan cara yang
sangat ekonomis.

Pekerjaan-pekerjaan dasar pada


perawatan preventif adalah:
1. inspeksi,
2. pelumasan,
3. perencanaan dan penjadwalan,
4. pencatatan dan analisis,
5. latihan bagi tenaga perawatan, serta
6. penyimpanan suku cadang.

1. Inspeksi
Pekerjaan inspeksi dibagi 2 yaitu :
1. Inspeksi bagian luar dapat ditujukan
untuk mengamati dan mendeteksi
kelainan-kelainan yang terjadi pada mesin
yang sedang beroperasi, misalnya: timbul
suara yang tidak normal, getaran, panas,
asap dan lain-lain.
2. Inspeksi bagian dalam ditujukan untuk
pemeriksaan elemen-elemen mesin yang
dipasang pada bagian dalam seperti: roda
gigi, ring, paking, bantalan dan lain-lain.

Frekuensi

inspeksi perlu ditentukan secara


sangat hati-hati, karena terlalu kurangnya
inspeksi
dapat
menyebabkan
mesin
kerusakan yang sulit untuk diperbaiki dengan
segera.
Sedangkan terlalu sering diadakan inspeksi
dapat menyebabkan mesin kehilangan waktu
produktivitasnya.
Dengan
demikian frekuensi pelaksanaan
inspeksi
harus
benar-benar
ditentukan
berdasarkan
pengalaman,
dan
jadwal
program
untuk
inspeksi
perlu
dipertimbangkan dengan matang.

Untuk inspeksi mesin dapat dikategorikan


menjadi dua macam:
1. Kategori mesin yang penting.
Mesin-mesin dalam kelompok ini sangat besar
pengaruhnya terhadap jalannya produksi secara
keseluruhan, sedikit saja terjadi gangguan akan
memerlukan
waktu
yang
lama
untuk
memperbaikinya. Untuk itu perlu diberikan
penekanan yang lebih kepada inspeksi mesinmesin tersebut.
2. Kategori mesin biasa.
Frekuensi inspeksi untuk kelompok ini tidak
terlalu berpengaruh terhadap jalannya produksi.

2. Pelumasan.
Komponen-komponen mesin yang bergesekan seperti roda
gigi, bantalan dsb, harus diberi pelumasan secara benar
agar dapat bekerja dengan baik dan tahan lama. Dalam
pemberian pelumas yang benar perlu diperhatikan jenis
pelumasnya, jumlah pelumas, bagian yang diberi pelumas
dan waktu pemberian pelumasnya ini.
3. Perencanaan dan Penjadwalan.
Suatu jadwal program perawatan perlu disiapkan dan
harus ditaati dengan baik. Program perawatan harus
dibuat secara lengkap dan teperinci menurut spesifikasi
yang diperlukan, seperti adanya jadwal harian, mingguan,
bulanan, tiap tiga bulan, tiap setengah tahun, setiap tahun
dan sebagainya. Suatu contoh bagan untuk jadwal
perawatan preventif bisa dilihat pada gambar 1.

4. Pencatatan dan Analisis.


Catatan-catatan yang perlu dibuat untuk
membantu kelancaran pekerjaan perawatan ini
adalah:
1. Buku manual operasi.
2. Manual instruksi perawatan.
3. Kartu riwayat mesin.
4. Daftar permintaan suku cadang.
5. Kartu inspeksi.
6. Catatan kegiatan harian.
7. Catatan kerusakan, dan lain-lain.
Catatan-catatan ini akan banyak membantu
dalam menentukan perencanaan dan keputusankeputusan yang akan diambil.

Analisis yang dibuat berdasarkan catatancatatan tersebut akan membantu dalam hal:
1) Melakukan pencegahan kerusakan daripada
memperbaiki kerusakan yang terjadi.
2) Mengetahui tingkat kehandalan mesin.
3) Menentukan umur mesin.
4) Memperkirakan kerusakan mesin dan
merencanakan untuk memperbaikinya
sebelum terjadi kerusakan.
5) Menentukan frekuensi pelaksanaan inspeksi.
6) Menentukan untuk pembelian mesin yang
lebih baik dan cocok berdasarkan
pengalaman masa lalu.

5. Latihan Bagi Tenaga Perawatan.


Untuk berhasilnya program perawatan preventif dengan baik,
perlu adanya latihan yang mendasar bagi tenaga perawatan. Baik
teknisi maupun pengawas harus terlatih dalam menjalankan
pekerjaan perawatan, inspeksi dan perbaikan-perbaikan dengan
cara yang sistematis.

6. Penyimpanan Suku Cadang.


Sistem penyimpanan suku cadang memegang peranan penting
yang berpengaruh terhadap efisiensi waktu produksi. Namun
demikian berdasarkan pertimbangan dan pengalaman, untuk
order dalam jumlah besar perlu ditentukan banyaknya suku
cadang yang benar-benar dibutuhkan, karena penyimpanan suku
cadang yang terlalu banyak dapat menimbulkan biaya yang
besar. Banyaknya suku cadang yang dibutuhkan, ditentukan pula
oleh faktor-faktor lain seperti sumber penyalurnya, waktu
pengantaran dan persediaan suku cadang di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai