Anda di halaman 1dari 12

Sheila Permata Ayuni

C1B014012

TOPIK
Pengaruh Lamanya Waktu
Penggunaan Aktif Sosial Media, Jam
Kerja Efektif Karyawan dan Kebijakan
Perusahaan Mengenai Penggunaan
Sosial Media Terhadap Produktivitas
Karyawan

Potensi sumber daya manusia pada hakekatnya


merupakan salah satu modal dan memegang suatu
peran yang paling penting dalam mencapai tujuan
perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu
mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin.
sebab kunci sukses suatu perusahaan bukan hanya
pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana
saja. Tapi faktor manusia merupakan faktor yang
terpenting pula, menurut Rivanto, tahun 1986.

penggunaan aktif sosial media yang semakin


mudah di akses, baik oleh anak- anak, remaja hingga
orang dewasa, bahkan tidak jarang para karyawan
yang sedang bekerja di kantor juga mempergunakan
sosial media.

penggunaan sosial media tersebut dapat


berpengaruh terhadap berkurangnya waktu kerja
yang efektif untuk para karyawan, karena terlalu
lama waktu yang digunakan untuk membuka social
media yang dimiliki, terkadang para karyawan
melupakan tugas- tugas yang seharusnya dapat di
selesaikan secara cepat.

Kesinambungan waktu antara penggunaan sosial


media dan waktu kerja efektif bagi karyawan sangat
berpengaruh terhadap produktivitas yang dimiliki
oleh karyawan.
Kebijakan- kebijakan perusahaan yang mengatur
mengenai jam efektif bekerja dengan waktu
penggunaan sosial media dapat membantu karyawan
menyeimbangkan antara waktu menggunakan social
media yang dimiliki dan menyelesaikan tugas yang
dimiliki guna meningkatkan produktivitas karyawan
yang
akan
mempengaruhi
produktivitas
perusahaannya.

tidak adanya kebijakan dan arahan penggunaan


media sosial bagi karyawan yang ujung-ujungnya jadi
merepotkan banyak pihak juga.
Kebijakan dan arahan bagi karyawan itu sebenarnya
tidak diciptakan untuk mengekang kebebasan bermedia
sosial namun sebaliknya justru menjaga kesinambungan
hubungan perusahaan dengan karyawan terutama
dengan masuknya media sosial yang suka atau tidak
suka akan digunakan juga oleh karyawan
Sumber: https://dailysocial.id/post/dailyssimo-perlunyakebijakan-media-sosial-di-perusahaan

Fakta
survey yang baru- baru ini dilakukan, sebanyak 81%
karyawan di Indonesia diketahui mengakses sosial
media saat bekerja. Hal tersebut terungkap dalam
survei yang dilakukan JobStreet.com kepada 14,000
koresponden pad awal bulan Mei. Berdasarkan
Statistica.com jumlah pengguna sosial media di
Indonesia tahun 2014 adalah 66,4 juta. Pada tahun
2015 ini jumlah pengguna sosial media akan meningkat
hingga 75,84 juta. Angka tersebut akan terus
meningkat dan diperkirakan mencapai 84,5 juta
pengguna di tahun 2016.
Sumber:
http://www.jobstreet.co.id/career-resources/81-karyawan-di-indonesia-mengakses-sosialmedia-saat-bekerja/#.V-qZiZN96Rs

Berdasarkan hasil survey, dalam sehari sebanyak


35% karyawan mengaku menghabiskan waktu paling
tidak 2 jam untuk melihat apa yang terjadi di akun
sosial media mereka. Lalu 24% koresponden lain
menyatakan menggunakan sosial media 1 jam per
hari. Dalam urutan ketiga sebesar 22% mengaku
menghabiskan lebih dari 4 jam. Terakhir sebesar 19%
menghabiskan waktu 3 jam per hari untuk membuka
akun sosial media mereka.
Sumber: http://www.jobstreet.co.id/career-resources/81-karyawan-di-indonesia-mengakses-sosialmedia-saat-bekerja/#.V-qZiZN96Rs

Tingginya angka penguna sosial media sangat


memungkinkan karyawan mencurahkan keluh kesah
mereka terhadap kantor mereka. Seperti kekecewaan
terhadap manajemen kantor, konflik dengan rekan
kantor atau curhat mengenai atasan mereka. Hal
tersebut tidak dapat dihindari menginggat karyawan
dapat dengan mudah mengakses akun sosial media
mereka melalui ponsel atau gadget pribadi mereka.

Fakta lain yang ditemukan sebesar 22% karyawan


di Indoneisa setidaknya memiliki 3 akun sosial media
yang berbeda (Twitter, Facebook, Path, Instagram,
Tumblr, YouTube, Vine, dll). Lali 21% memiliki lebih
dari 5 akun sosial media. Diurutan ketiga 18%
karyawan mengaku punya 4 akun sosial media.
Sejumlah 16% koresponden mengaku memiliki 2 akun
sosial media dan 13% karyawan memiliki 5 akun
sosial media. Lalu selanjutnya ada 10% karyawan
yang memiliki 1 akun sosial media dan hanya 1% saja
yang tidak memiliki akun sosial media.
Sumber: http://www.jobstreet.co.id/career-resources/81-karyawan-di-indonesia-mengakses-sosialmedia-saat-bekerja/#.V-qZiZN96Rs

ILO (International Labour Organization) sebagai lembaga yang


mengatur ketenagakerjaan secara global dan menyeluruh, telah
menetapkan jam kerja ideal bagi seluruh pegawai dan karyawan
kantor. Dalam Jurnal ILO yang berjudul Working Time in The
Twenty First Century.
menjelaskan batas waktu bekerja per hari adalah 8 jam yang
artinya ada waktu bekerja selama 48 jam per minggu. Hitungan
ini sudah termasuk perhitungan hari libur yang diambil pada hari
Minggu.
Masih dalam jurnal yang sama, ILO juga menjelaskan bagi pekerja
part time atau pekerja lepas pada suatu perusahaan dapat
mengikuti standar jam kerja yang telah ditentukan yaitu 8 jam per
hari atau hal ini dapat menjadi kesepakatan antara pekerja dan
perusahaan dan menjadi pilihan alternative.
Standar yang dibuat ILO yang disebutkan penetapan jam kerja
selama 8 jam per hari dan 48 jam per minggu adalah sebuah
perubahan yang dilakukan oleh lembaga ketenagakerjaan
internasional ini mulai dari tahun 2005 keatas. Oleh karena itu
adalah wajar apabila ILO menetapkan standar seperti itu.
Sumber: https://www.selasar.com/budaya/bagaimanakah-jam-kerja-ideal

Rumusan Masalah
Mendasar
Apakah banyaknya sosial media yang dimiliki oleh
karyawan berpengaruh terhadap intensitas waktu
membuka sosial media?
Apakah intensitas waktu membuka sosial media
berpengaruh pada jam kerja efektif karyawan?
Apakah kebijakan perusahaan berpengaruh
terhadap intensitas waktu membuka sosial media?
Apakah jam kerja efektif karyawan berpengaruh
terhadap produktivitas karyawan?

Anda mungkin juga menyukai