Firqah
Firqah
BIODATA PEMATERI
FOKUS KAJIAN
1)
2)
3)
4)
Syiah
Khawarij
Mutazilah
Ahlussunnah Wal-Jamaah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Primordialisme kesukuan
yang merupakan warisan
jahiliyah.
Perebutan kepemimpinan.
Persinggungan dengan
pengikut agama lain.
Penerjemahan materi-materi
filsafat.
Mengkaji permasalahanpermasalahan yang sulit
dipahami oleh akal.
Metode Penafsiran terhadap
ayat-ayat mutasyabihat.
Istinbath al-Ahkam.
HALAMAN 169
,
,
.(4-2 : )
Akar
Perpecahan
Imam pertama
Ali, kemudian
Hasan bin Ali,
lalu Husain bin
Ali. Namun
mereka berbeda
pendapat
mengenai
pengganti Imam
Husain, menjadi
dua kelompok:
Pertama,
imamah beralih
kepada Ali, putra
Husain bin Ali.
Kedua, imamah
beralih kepada
Muhammad bin
Hanafiyah, putra
Ali bin Abi
Thalib.
Berdasarkan
perbedaan antara
kedua kelompok
ini, muncullah
sekte-sekte
dalam Syiah.
2. Zaidiyah
Mempercayai kepemimpinan Zaid bin Ali bin
Husain bin Ali, setelah kepemimpinan Husain
bin Ali.
Merupakan sekte Syiah moderat, karena
mengakui keabsahan khilafah Abu Bakar,
Umar bin Khattab dan meyakini bahwa
imamah tidak harus dengan nash, tapi boleh
dengan pemilihan.
3. Ghulat
Kelompok ekstrem yang berlebih-lebihan
dalam memuji Ali bin Abi Thalib.
Telah lama
punah.
Berkembang
sampai saat
ini di Yaman
(bagian utara),
Sawahil,
Tabaristan,
dan Najran
(selatan Saudi
Arabia)
Telah punah
Merupakan
sekte terbesar
Syiah saat ini,
berkembang di
Iran dan diikuti
beberapa
kalangan di
Indonesia.
Syahadat Syiah
Shalat Syiah
1. Azariqah
Akar Perpecahan
Semua kalangan
Khawarij sepakat
bahwa mereka
harus keluar
(kharaja kharijkhawarij) dari
kepemimpinan
yang sebenarnya
diakui oleh
mayoritas kaum
muslimin. Namun
mereka
berpendapat
mengenai hukum
orang yang
berbeda keyakinan
dengan mereka. Di
antara mereka ada
yang berpendapat
ekstrim, ada pula
yang memiliki
sikap dan
pemikiran
moderat.
Orang yang berbeda keyakinan dengan mereka, bukan hanya tidak mukmin, namun juga musyrik, halal untuk diperangi dan
dibunuh.
Wilayah orang yang berbeda keyakinan adalah dar al-kufr (wilayah kaum kafir), karena itu hartanya boleh diambil, anakanak dan kaum wanitanya boleh ditawan dan boleh dijadikan budak.
Anak-anak orang yang berbeda keyakinan dengan mereka kekal di neraka, karena dosa ayahnya.
Berkayakinan bahwa para nabi bisa saja berbuat dosa besar dan kecil.
2. Najdat
Tidak berpendapat anak pihak yang berbeda keyakinan boleh dibunuh.
Keberadaan imam (pemimpin) bukan kewajiban syariat, namun kewajiban atas dasar maslahat (jika kaum muslimin dapat
saling memberi nasihat dan menebarkan kebaikan, maka tidak diperlukan imam)
Menjadi kelompok pertama Khawarij yang meyakini konsep taqiyyah (menampakkan diri bukan Khawarij demi menjaga
keselamatannya).
Telah
punah.
Sempat berkembang
pesat hingga dapat
menguasai Bahrain,
Hadhramaut, Yaman,
dan Thaif, namun
saat ini telah punah.
3. Shafariyah
Berbeda pendapat mengenai pelaku dosa besar: Pertama, menganggap bahwa dosa yang tidak ada sanksinya (had), tidak
menjadikan pelakunya dihukumi sebagai pezina, pencuri, atau pelaku qadzaf, selain yang ada sanksinya, maka pelakunya
kafir. Kedua, berpendapat bahwa pelaku dosa tidak dinilai kafir.
Tidak berkeyakinan bahwa pihak yang tidak sependapat boleh dibunuh, tidak berkeyakinan bahwa wilayah mereka dar alharb (zona perang), tidak berkeyakinan bahwa wanita dan anak-anak boleh ditawan, namun yang diperangi hanya markas
pemerintah.
Telah
punah.
4. Ajaridah
Membiarkan (tidak menyerang) pihak yang berseberangan jika diketahui sebagai orang yang bertakwa, karena itu, mereka
tidak mewajibkan jihad terus menerus.
Tidak berkeyakinan harus keluar dari wilayah yang dihuni pihak yang berseberangan, meski hal itu lebih utama.
Tidak berpendapat bahwa harta pihak yang berseberangan boleh diambil hartanya.
Tidak boleh membunuh orang yang tidak memerangi mereka.
5. Ibadhiyah
Sekte paling moderat di antara sekte Khawarij lain dan lebih dekat dengan kelompok Aswaja.
Berkeyakinan, pihak berbeda bukan musyrik dan bukan mukmin, namun kafir (kufur) nikmat, bukan kufur akidah.
Tidak boleh membunuh pihak yang berbeda, wilayah mereka adalah dar Islam (wilayah Islam), kecuali markas pemerintah,
namun mereka tidak menyatakan bahwa markas itu harus diserang.
Bila terlibat perang dengan kelompok muslim lain, harta mereka tidak dianggap ghanimah, kecuali kuda dan
persenjataannya.
Boleh menikah dengan seseorang dari pihak berbeda, boleh saling memberikan kesaksian, dan saling mewarisi.
Telah
punah.
Karena moderasinya,
berkembang sampai kini
di Aljazair, Tunisia,
Libia, Zanjibar, Tanzania,
dan Omman. Mereka
memiliki ulama-ulama
dan pendapat-pendapat
fikih yang baik.
1.
2.
3.
4.
5.
Prinsi Tauhid
Prinsip Adl
Prinsip al-Wad wa al-Waid (janji
dan ancaman)
Prinsip al-Manzilah baina alManzilatain (tempat di antara
dua tempat)
Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar
) .
.(80 1
209 )
78-77 / 1
.(
. . .
.
:
.
:
: :
:
:
. .
.
:
:
: :
:
.
.
.
:
: : :
:
:
.
:.
.
Fiqh
Imam Abu
Hanifah
Imam Malik
Imam
Syafii
Imam
Ahmad bin Hanbal
Tauhid
Tashaww
uf
Imam al-Ghazali
(450-505 H)
Mengambil jalan
tengah antara:
a. Rasionalis ekstrem
(Mutazilah) dengan
literalis ekstrem
(Khawarij Salafi/Wahabi)
b. Syii dan Nashibi
c. Jahmiyah dan
Musyabihah,.
d. dll
,
,
)(59 :
Al-Safaraini,
Lawami alAnwar, 1/73
Al-Zabidi, Ithaf
al-Sadah, 2/6-7
Karakter
Atsariyah
(Literalis)
Karakter
Nazhariyah
Aqliyah
(Rasional)
Karakter
Shufiyah
PERKEMBANGAN
Salafi Yamani
Atsariyah
Salafi/Wahabi
Salafi Haraki
Asyari
Dianut oleh Nahdhatul
Ulama (NU)
Nazhariyah
Aqliyah
Maturidi
Shufiyah
Thariqah Dasuqiyah
Thariqah Syadziliyah
Thariqah Qadiriyah
Thariqah Tijaniyah
Thariqah Rifaiyah
Dan lain-lain
Di Indonesia
Ide Ibn Abdul Wahhab diduga pertama kali dibawa oleh beberapa ulama
asal Sumatera Barat pada abad ke-19 (1803 1832) .
Inilah gerakan Salafi pertama di tanah air yang kemudian lebih dikenal
dengan gerakan Kaum Padri, salah satu tokoh utamanya adalah Tuanku
Imam Bonjol.
Ide pembaruan ini secara relatif juga memberikan pengaruh pada gerakangerakan Islam modern yang lahir kemudian, seperti Muhammadiyah,
PERSIS, dan Al-Irsyad.
Kembali kepada al-Quran dan al-Sunnah serta pemberantasan TBC
(Takhayul, Bidah, Churafat), kemudian menjadi isu mendasar yang diusung
gerakan ini. Meski nampaknya gerakan-gerakan ini tidak sepenuhnya
mengambil, apalagi menjalankan, ide-ide gerakan purifikasi ibn Abd alWahhab.
Ketika seseorang
duduk di Majlis Salafi
Turatsi, ustadz-ustadz
as-Shafwah
mengatakan haram
hukumnya bermajelis
dan bertaklim dengan
Salafy Yamani.
Ketika
seseorang hadir di
taklim kelompok Salafy
Sururi, ustad-ustadznya
mengatakan bahwa
Salafy Wahdah Islamiyyah
adalah khawarij maaf anjing-anjing neraka yang
menggunakan sistem
berhala.
Muhamad
Umar
As
Seweed (pemimpin Salafy
Yamani
pasca
Jafar
Umar)
mengatakan
bahwa Jafar Umar Thalib
itu
ahli
bidah
dan
khawarij.
Bahkan
kelompok
as-Seweed
menyusun buku dengan
judul Pedang tertuju di
Leher Jafar Umar Thalib,
yang artinya Jafar Umar
Thalib halal dibunuh.
As
Seweed
juga
berseteru
dengan
Salafi
al-Shafwah.
Perseteruan
itu
dapat Anda lihat di
http://www.salafy.or.id/print.
php?id_artikel=557
dan
http://www.scribd.com/doc/1
2229113/Persaksian-UstadzMuhammad-Umar-asSewedTentang-Yayasan-AlSofwah
-Ini
belum
termasuk
kelompok
salafi
yang
telah di-tahdzir (diberi
peringatan oleh ustadz
mereka) dan kemudian
bertaubat, tetapi tidak
bergabung dengan salafi
"asli" dan membentuk
kelompok-kelompok
sendiri, yang saling sesat
menyesatkan,
bahkan
saling mengkafirkan.
Allah SWT
menjaga
pengikut
Ahlussunnah
Wal-Jamaah
dari sikap
saling
mengkafirkan.