Anda di halaman 1dari 57

TANTANGAN

SEKULARISME DAN LIBERALISME


DI DUNIA ISLAM

AINUL YAQIN

MATERI DAURAH ASWAJA 2014

SEJUMLAH MAHASISWA USULUDDIN IAIN SUNAN


GUNUNG DJATI MEMBUAT SPANDUK BERTULISKAN
KALIMAT

SELAMAT DATANG DI AREA BEBAS


TUHAN
MEREKA
JUGA
MEMEKIKKAN KALIMAT

ANJING HU AKBAR
sumber: Tempo, Selasa,
12 Oktober 2004

SPANDUK MAHASISWA FAKULTAS


USULUDDIN UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Kalimat tersebut adalah


kelatahan belaka

tetapi tidak bisa diangap


remeh


Sesungguhnya ada seseorang yang berbicara


dengan satu kalimat, ia tidak menganggapnya
berbahaya; dengan sebab satu kalimat itu ia
terjungkal selama 70 tahun di dalam neraka.
(HR at-Tirmidzi, no. 2314. Ibnu Majah, no. 3970)

:
(217 :2 )

Mengaku-aku adanya takwil dalam dalam ucapan yang


jelas dan nyata (sharih) maka pengakuannya tersebut
tidak dapat diterima

Sayyid Abdullah bin Husain bin Thahir bin


Muhammad bin Hasyim Baalawi Al-Hadhromi
dalam Kitab Sullam al-Taufiq



: ......
......
Wajib atas setiap muslim memelihara eksistensi
keislamannya dan menjaga dari segala hal yang merusak,
membatalkan, atau memutuskan keislamannya yaitu
kemurtadan. Dan semoga Allah senantiasa melindungi
kita semua dari hal-hal diatas. .Murtad itu ada tiga
klasifikasi yaitu murtad keyakinan, murtad tindakan, dan
murtad ucapan.

Mengapa ini terjadi

Kelatahan dipicu oleh problem

metodologi studi Agama di


Perguruan Tinggi akibat pengaruh
liberalisme


)
(
Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tidak
bertambah petunjuknya maka tidak bertambah dari sisi
Allah kecuali jauhnya (HR. Al-Dailami)

CATATAN PROF. NAQUIB AL-ATTAS

1. .....the decline of the muslims was caused by corrupt


leadership,..... Corrupt leadership is the effect and not
the cause. And it is the effect of confusion and error
in knowladge of islam and its worldview (Islam and
secularism, Istac Kuala Lumpir, 1993: page 114)
2. ...doubt is elevated as an epistemological method by
means of which the rationalist and the secularist believe
that truth is arrived at. (Islam and the Philosophy of
Science, ISTAC, Kuala Lumpur, 1989: page 8)
Teori Hegel pengetahuan absolut
Teori skeptis Descartes

Pengertian Sekularisme
dari kata Sekular yang berasal dari bahasa Latin saeculum
yang bermakna ganda yakni ruang dan waktu. Istilah ruang
kemudian menunjuk pada pengertian di sini, di dunia atau
keduniaan/kebendaan, sedangkan waktu menunjuk pada
kekinian (al Attas: Islam and Secularism, page: 16)
Sekularisasi artinya pembebasan dari agama (Secularization
the deliverance of man first from religion) (al Attas: Islam
and Secularism, page: 17)
Sekularisasi juga bermakna pelepasan diri dari ikatan
agama atau pemisahan antara urusan dunia dan akhirat
(Harvey Cox, The Secular City, hal 2)
Sekularisme adalah aliran atau sistem doktrin dan praktik
yang menolak segala bentuk yang diimani dan diagungkan
oleh agama; atau pandangan bahwa masalah keagamaan
(ukhrawi/surgawi) harus terpisah sama sekali dari masalah
kenegaraan (urusan duniawi).

Pengertian Liberalisme
Istilah Liberalisme berkaitan dengan kata Libertas
(bhs. latin) yang artinya kebebasan (A. Heuken SJ:
Ensiklopedi Gereja).
Liberalisme sebagai istilah diartikan sebagai sebuah
ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah
nilai yang utama (sumber: Wikipedia Ensiklopedi
Online)
'Liberalisme' juga didefinisikan sebagai suatu etika
sosial yang menganjurkan kebebasan dan kesetaraan
(Coady, C. A. J)
Prinsip dasar liberalisme adalah keabsolutan dan
kebebasan yang tidak terbatas

Cakupan Liberalisme
Faham liberalisme memasuki berbagai bidang
antara lain:

1. Liberalisme Politik: yaitu sistem politik yang


menekankan kebebasan individu tanpa boleh
dibatasi oleh otoritas pemerintah maupun normanorma agama. (liberalisme politik melahirkan
sistem demokrasi liberal)

07/10/16

12

Demokrasi Liberal Mempunyai


Beberapa Prinsip
a.Pemisahan agama dari negara dan pemisahan
antara urusan publik (umum) dan urusan privat
(pribadi) (sekular)
b.Meminimalisir (menghilangkan) campur tangan
negara dalam urusan privat.
kaum liberal menolak eksistensi RUU APP
karena dianggap terlalu mencampuri urusan
pribadi,
menolak UU No.1/PNPS/1965
Menolak pasal 2 ayat (1) UU No. 1 th 1974
c.Menjamin Kebebasan individu dan HAM
d.Pembelaan hak minoritas secara mutlak

Kaum liberal ingin memperjuangkan konsep


HAM secara mutlak tanpa boleh dibatasi
termasuk oleh agama
Catatan: di Indonesia para aktivis liberal menuntut
judisial review terhadap UU No. 1/PNPS/th 65
(berasal dari PNPS No. 1/th 1965 yang telah
diundangkan dengan UU No. 5 th. 1969) tentang
larangan penodaan agama karena mereka
beranggapan UU tersebut bertentangan dengan
HAM dan demokrasi

2. Liberalisme Ekonomi menekankan ekonomi pasar yang


mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang bebas,
dan menolak adanya campurtangan pemerintah terlalu jauh
untuk mempengaruhi mekanisme pasar (subsidi).
(liberalisme ekonomi melahirkan sistem kapitalisme dan
pasar bebas) kasus penghilangan/pengurangan subsidi
BBM dapat dibaca dari sisi ini

3. Liberalisme Sosial Budaya yang menuntut adanya


kebebasan berekspresi secara luas, termasuk kebebasan
berpendapat tanpa terlalu dibatasi oleh norma-norma,
termasuk norma agama. Liberalisme budaya secara umum
menentang keras campur tangan pemerintah yang
mengatur sastra, seni, perjudian, seks, pelacuran, aborsi,
alkohol, masalah pakaian, dsb. kasus Miss World, Miss
Universe

4. Liberalisasi Agama (Liberalisme teologi) adalah


salah satu pemikiran agama yang menekankan
penyelidikan agama yang berlandaskan norma di
luar otoritas tradisi agama itu sendiri
Liberalisme agama yang semula berlaku pada
Kristen akhirnya juga menimpa Islam. Dalam hal ini
liberalisme Islam adalah cara pengkajian ajaran
Islam secara bebas tanpa boleh dibatasi oleh
kaidah-kaidah yang selama ini telah baku seperti
kaidah ilmu tafsir, ilmu hadits, ushul fiqih, dsb.

LATAR BELAKANG LAHIRNYA FAHAM


SEKULARISME DAN LIBERALISME

Faham Sekularisme, liberalisme, dan Pluralisme yang


merupakan satu kesatuan marupakan faham yang
berasal dari Barat (Eropa), yang disebarkan ke luar
Eropa antara lain melalui proses globalisasi
Latar belakang:
1. antitesis terhadap pengalaman sejarah dan problemproblem yang dihadapi oleh Barat:
a. Problem sejarah Eropa dan Kristen
b. Problem teologi Kristen
c. Problem Teks Bibel
2. Nostalgia masa lalu (kejayaan Yunani)

A. PROBLEM SEJARAH
1. Eropa mengalami zaman pertengahan atau disebut juga
Abad kegelapan (The dark Eges) dimulai sejak
runtuhnya Imperium Romawi tahun 476 M s/d masa
renaissance (lahir kembali) abad ke-14

2. Pada masa ini Kekuasaan dipegang oleh Gereja yang


mengklaim diri sebagai wakil Tuhan telah melakukan
hegemoni terhadap masyarakat dan melakukan
tindakan brutal. Fakta ini telah melahirkan trauma
sejarah berkepanjangan.

Sejarah Kekristenan banyak diwarnai perpecahan


(skisma) dan kekafiran (heresy); dengan konflik antar
kelompok yang berujung pada peperangan
(Pernyataan Benard Lewis)

3. Kasus terkait dengan dominasi gereja:


a. Lahirnya INQUISISI sebuah institusi kepausan yang
dibentuk untuk menangani / memberantas kaum heretics
yaitu kelompok masyarakat yang menganut faham/ajaran
yang berbeda dengan gereja Katolik
b. Kecurangan Institusi Kepausan praktek jual beli surat
pengampunan dosa memicu pemberontakan Marthin
Luther tahun 1517
c. Lahirnya Gereja Protestan sebagai reaksi atas Dominasi
Gereja Katholik telah memicu pertarungan antara
keduanya tahun 1572 (The St. Bartholomews Day
Massacre) Diperkirakan 10.000 orang mati. Selama
berminggu-minggu, jalan-jalan di Paris dipenuhi dengan
mayat-mayat laki-laki, wanita, dan anak-anak, yang
membusuk.

B. KEKECEWAAN TERHADAP TEOLOGI


KRISTEN (MASALAH KETUHANAN)
1.

Problem konsep Tuhan

Dikalangan ilmuwan Barat terdapat perdebatan Apakah


Yesus Tuhan atau Nabi atau bahkan Malaikat?

Kelompok Catharism (salah satu dari kelompok heresy)


mempercayai bahwa Yesus adalah Malaikat bukan Tuhan.

Konsep ketuhanan Kristen merupakan hasil kesepakatan


yang disebut Konsili Nicea tahun 325 M yang dipelopori
oleh Kaisar Konstantin

Dr. C. Groenen teolog Belanda menyatakan : seluruh


permasalahan kristologi di dunia Barat, berasal dari
kenyataan bahwa di dunia Barat, Tuhan menjadi problem

2. Kontroversi Seputar Yesus

Benarkah Yesus mati untuk Menebus Dosa ?


Keraguan John Dominic Crossan Guru Besar
Biblical Studies di DePaul University Chicago.

Yesus itu ada ataukah tokoh Fiktif atau simbolik ?


Pernyataan Arthur Drews (1865-1935)

Kisah terkait dengan moralitas Yesus (Pernyataan


Marthil Luther dikutip oleh Arnold Lunn dalam
bukunya The Revolt Against reason: Yesus pernah
berzina tiga kali dengan seorang wanita di sumur,
dengan Maria Magdalena, dan dengan wanita
pezina)

C. PROBLEM TEKS BIBEL


1. Susah dibuktikan dari mana asal usul teks Bibel
2. Tidak ditemukannya Bibel baik perjanjian Baru maupun
Perjanjian Lama dalam bahasa Asli

3. Bahkan susah dibuktikan Bibel yang asli menggunakan


bahasa Apa ?

4. Bibel tertua ditemukan dalam bahasa Yunani tetapi tidak


ada keseragaman di antara manuskrip-manuskrip yang
ada (lebih dari 5000 manuskrip).

Kesimpulan Prof. Bruce M. Metzger, guru besar


Perjanjian Baru di Princeton Theological Seminary :
The Text of the New Testament: Its Transmission,
Corruption, and Restoration (teks perjanjian baru
mengalami penyebaran, pengurangan dan
perbaikan / penyesuaian : (Oxford University Press,
1985).

6. Pertentangan dengan akal /nalar ilmu


pengetahuan Pembrangusan terhadap Aktivitas
Ilmiyah (kasus Galileo Galilei dan N. Copernicus)
7. Adanya kisah-kisah yang aneh (Solomon
terjerembab sebagai penyembah berhala, David
sebagai pezina padahal keduanya adalah Nabi)

ANTITESIS (titik balik)


1. Berbagai problem tersebut memunculkan sikap
traumatis terhadap Kristen yang akhirnya
melahirkan pandangan traumatis terhadap agama
secara umum termasuk Islam

2. Munculnya sikap traumatis tersebut memicu


lahirnya berbagai faham dan pemikiran antara lain:

a.

Paham sekularisme (pembebasan urusan


dunia/negara dari campurtangan agama)

b. Paham skeptisisme dan atheisme (pengingkaran


terhadap agama) seperti pernyataan ekstrim
Feurbach yang kemudian menginspirasi pemikiran
Karl Max: Manusia hanya dapat mengakhiri
keterasingannya dan menjadi diri sendiri apabila
meniadakan agama

c. Liberalisme (pembebasan dari segala


dominasi dan ikatan norma yang dipandang
dapat menjadi hambatan perkembangan
termasuk dalam hal ini liberalisme agama
yaitu membebaskan diri secara penuh dari
doktrin agama dan bahkan melakukan
liberalisasi dan dekonstruksi secara
keseluruhan terhadap doktrin agama.

d. Pluralisme (include Pluralisme Agama) yaitu


menyamakan agama-agama atau bahkan
mempersatukan agama)

BAGIAN DARI NOSTALGIA MASA LALU

Barat merasa mempunyai masa lalu yang


cemerlang dengan kejayaan peradaban
Yunani dan Romawi
Kebangkitan renaissance ingin mengenang
dan merefleksikan kembali kejayaan Yunani
Berbagai pemikiran yang berkembang
banyak diilhami oleh pemikiran Yunan
termasuk relatifisme, skeptisisme.

Semua pengalaman traumatik di Barat tidak


pernah terjadi di Islam
Islam tidak mengalami problem Kitab Suci

Otentisitas (keaslian) Al-Quran diakui dan


sekaligus dapat dibuktikan secara akurat.
Islam Tidak pernah mengalami problem
Teologi

Konsep-konsep berkaitan dengan


ketuhanan, perwahyuan dan kenabian
sangat jelas dan rasional
Islam memiliki riwayat kejayaan tersendiri

1. Adanya serangan Intensif dari Peradaban Barat


(Ghazwul Fikri & Ghazwuts Tsaqafi) antara lain
melalui kegiatan orientalisme, berangkat dari
dendam Barat pada Islam karena kekalahannya
dalam perang Salib, serta adanya kecemburuan
Barat terhadap kesempurnaan Islam yang
memiliki dasar-dasar keagamaan yang rasional
dan outentik (al-Quran, al-Sunnah, dan khazanah
Islam yang lain)

Kecemburuan Barat dan Kristen terhadap Islam telah


berjalan cukup lama bahkan sejak jauh sebelum perang
Salib. Karena itu mereka melakukan bebagai upaya untuk
menyerang sumber-sumber Islam (fakta ini telah
disinyalir dalam al-Quran QS. Al-Baqarah: 120)
kaisar Leo III (717-741) telah menuduh al-Quran
diubah oleh Hajaj bin Yususf
Pertus Venerabilis (1094 1156) melakukan segala
daya untuk menyerang Islam al-Quran jiplakan Bibel
Gerakan orientalisme pasca perang Salib (ada yang
dengan cara-cara kasar tapi ada yang dengan sangat
halus dan tersebunyi)

2. Gejala sindroma Inferioritas dari sebagian umat


Islam (perasaan terpinggir) akibat kondisi umat
Islam secara umum saat ini yang mengalami
keterpurukan dan keterbelakangan, hal ini
melahirkan sikap minder yang secara bersamaan
melahirkan sikap mengidolakan Barat.
4. Adanya kelatahan itlektual akibat krisis
kepercayaan diri
5. Adanya interaksi yang tidak kritis dan selektif
dengan Peradaban Barat (terutama para sarjana
yang bersekolah di Barat yang akhirnya menjadi
agen-agen penyebaran pemikiran dari Barat)

5. Kepentingan Pragamatis kaum oportunis/aji


mumpung (beberapa kelompok Liberal termasuk
di dalamnya para aktivis LSM liberal memang
memperoleh dana yang cukup besar dari
donatur-donatur Barat seperti The Asia
Foundation, The Ford Fundation, dsb.

CATATAN PROF. NAQUIB AL-ATTAS


Kebudayaan Barat berjaya justru kerana kelemahankelemahan kaum kita muslimin jua..... meskipun
negara-negara itu telah menghancurkan belenggun
penjajahan Barat, namun tiada juga benar-benar
bebas.. ..... Kebudayaan Barat telah menyelundup
menyerang hati sanubari kita, jiwa kita. Caranya
menghasilkan keadaan demikian: memutus kaum
muslimin dari ilmu pengetahuan mengenai Islam dan
memasukkan dengan cara halus ke dalam sistem
pelajaran itu faham ilmu Barat dan unsur-unsur, nilainilai, dan faham serta konsep-konsep kebudayaan
Barat. (Risalah Untuk Kaum Muslimin, ISTAC, Kuala
Lumpur, 2001; hal 47)

ISLAM LIBERAL
Berpijak pada:
Relatifisme (menganggap semua kebenaran
subyektif), menolak klaim kebenaran agama,
menolak fatwa aliran sesat dll.
Skeptisisme (meragukan kebenaran) menjadikan
keraguan sebagai pijakan berfikir meragukan
Mushaf Utsmani, meragukan al-Hadits,
Dan bahkan agnostisisme (pengingkaran atas
adanya kebenaran) manusia tidak mampu
mencapai kebenaran menolak hukum Tuhan

ISU-ISU YANG DIUSUNG ISLAM LIBERAL


Sekularisasi (pemisahan urusan dunia dari agama)
Pluralisme Agama (penyamaan agama-agama dan
termasuk tercermin dalam kegiatan yang mencampur
adukukkan agama seperti; doa bersama, kawin beda
agama, Natalan bersama yang melibatkan lintas agama,
termasuk lahirnya LSM lintas agama, dsb)
Dekonstruksi Syariah (pembongkaran konsep syariah)
kasus Fiqih Lintas Agama
Reorientasi tafsir (melakukan penafsiran ulang)
Kajian kritis Doktrin-Doktrin Agama
Kesetaraan gender (menuntut adanya kesejajaran laki-laki
dan perempuan dalam arti 50% : 50%)
HAM, Demokrasi, dan Kebebasan Berekspresi

Contoh Cara Berfikir Liberal

Dengan Pendekatan hermeneutika ajaran yang ada


dalam al-Quran direduksi menjadi sekadar masalah
keadilan.
Selanjutnya keadilan dimaknai sebagai kesetaran.
Selanjutnya ayat-ayat yang dipandang tidak sejalan
dengan prinsip kesetaraan dilakukan takwil atau
diangap kondisional sehingga harus dikotak.
Dengan logika berfikir seperti ini kaum liberal
mengusulkan draft Counter Legal Hukum Islam yang
antara lain membebaskan perempuan muslimah
menikah dengan non muslim, memberikan hak talaq
tidak hanya pada laki-laki, tapi juga perempuan,
masa iddah juga untuk laki-laki, dll.
Dengan logika ini pula di antara mereka ada yang
melegalkan homoseksul, menolak fatwa sesat, dll.

Contoh Implikasi model berfikir liberal:


Kasus buku Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan
tulisan Aksin Wijaya di buku tersebut penulis
menyimpulkan Kesakralan Al-Quran hanyalah
prasangka atau dugaan yang belum dibuktikan
kebenarannya. (Hal. 123)
Kasus seminar tentang homoseksual pandangan Islam.
Dalam diskusi ini dinyatakan bahwa homoseksual bukan
perilaku yang bertentangan dengan syariat Islam.
(pernyataan ini senada dengan pernyataan Dr. Musdah
Mulia: Tidak ada perbedaan antara lesbian dengan nonlesbian. Dalam pandangan Tuhan, manusia dihargai
hanya berdasarkan ketaatannya. (There is no difference
between lesbians and nonlesbians. In the eyes of God,
people are valued based on their piety). (sumber: The
Jakarta Post Jumat 28 Maret 2008)

CONTOH LAIN PRODUK BERFIKIR LIBERAL

Teks Al Quran telah berubah dari teks ilahi menjadi teks


manusiawi sejak wahyu diturunkan. Teks Al Quran
terbentuk dalam realitas budaya selama 20 tahun. Oleh
sebab itu al-Quran adalah produk budaya (muntaj tsaqafi)
(Nasr Hamid Abu Zaid)
Kitab Suci: Kolaborasi Tuhan dan manusia ( tulisan Rofiah
RWS, alumni fak Syariah IAIN Walisongo dalam Majalah
Justisia edisi 28 th. XIII 2005)
Semua agama adalah baju, sarana, wasilah, alat untuk
menuju tujuan pokok: penyerahan diri kepada Yang Maha
Benar. (Ulil Abshar dalam Kompas, 18 Nop 2002)
Dalam aqidah Islam, hak pengimanan dan penyesatan
hanya milik Allah dengan kata lain manusia tidak mampu
mengetahunya. (Guntur Romli, Jawa Pos, 14 November
2007).

Dalam Studi kritik Quran pertama kali yang perlu dilakukan adalah
kritik historisitas Quran. Adalah Muhammad saw seorang figur yang
saleh dan berhasil mentransformasikan nalar kritisnya dalam berdialektika
dengan realitas Arab. Namun setelah Muhammad saw wafat, generasi
pasca-Muhammad terlihat tidak kreatif. Jangankan meniru kritisisme dan
kreatifitas Muhammad dalam memperjuangkan perubahan realitas
zamannya, generasi pasca-Muhammad tampak kerdil dan hanya
membebek pada apa-apa saja yang asalkan dikonstruk Muhammad. Dari
sekian banyak ketidakkreatifan generasi pasca-Muhammad yang paling
mencelakan adalah pembukuan Quran dengan dialek Quraisy oleh
Khalifah Ustman Ibn Affan yang diikuti dengan klaim otoritas mushafnya
sebagai mushaf terabsah dan membakar mushaf-mushaf milik sahabat
yang lain. Imbas dari sikap Usman yang tidak kreatif ini adalah terjadinya
militerisme nalar Islam untuk tunduk mensakralkan Quran produk
Quraisy
(Pengantar Redaksi Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Semarang
edisi 23 th XI)

Sekilas Tentang Faham Pluralisme Agama


Definisi MUI: Paham yang mengajarkan bahwa
semua agama sama dan karenanya kebenaran
setiap agama relatif; oleh sebab itu, setiap
pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa
hanya agamanya saja yang benar sedangkan
agama yang lain salah. Pluralisme agama juga
mengajarkan bahwa semua pemeluk agama
akan masuk dan hidup berdampingan di surga.
(Keputusan Munas VII MUI tahun 2005)

Benarkah Definisi MUI tidak Berdasar ?

Banyak kritikan terhadap fatwa MUI yang


menuduh MUI membuat definisi
pluralisme agama asal-asalan : MUI itu
nakalan atau khilal. Kata Pluralisme,
Liberalisme, dan sekularisme
didefinisikan dulu oleh MUI baru definisi
MUI yang dihukumi (pernyataan ini
dimuat oleh Majalah Justisia edisi 28
tahun XIII 2005)

Sumber Definisi MUI antara lain:

Pandangan John Hick:

...pluralism is the view that great world faiths embody


different perceptions and conceptions of, and
correspondingly different respones to, the Real or the
Ultimate... (...pluralisme agama adalah suatu
gagasan bahwa agama-agama besar dunia merupakan
persepsi dan konsepsi yang berbeda tentang dan
secara bertepatan merupakan respon yang beragam
terhadap Yang real atau Yang Maha Agung )(John
Hick, dalam An Interpretation of Religion..., hal 36)

"every single individuals beliefs, values,


lifestyle, and truth claims are all equal,
(pandangan yang menyatakan bahwa setiap
keimanan, nilai, gaya hidup dan klaim kebenaran
dari setiap individu, adalah sama) (McDowell, J.
& Hostetler, B., 1998; 2)

Pluralisme merupakan faham yang lahir


sebagai kelanjutan dari Sekularisme dan
Liberalisme

Pandangan John Hick yang lain

yaitu suatu pandangan bahwa agama-agama besar


mewujudkan persepsi dan konsepsi yang berbedabeda tentang, dan secara bersama memiliki respon
yang berbeda terhadap The Real (Yang Ada) atau The
Ultimate, dan bahwa di dalam masing-masing agama
itu sendiri secara terpisah merupakan trasnsformasi
eksistensi manusia dari pemusatan diri menuju
pemusatan realitas sedang terjadi. Dengan demikian
tradisi agamaagama besar dianggap sebagai
tempat alternatif menuju Dzat Yang Wujud di mana
manusia dapat menemukan keselamatan,
pembebasan, dan pemenuhan (John Hick, dalam
The Encyclopedia of Religion Vol 12, hal 331)

Pandangan Friedich Heiler disampaikan dalam


konperensi internasional sejarah agama di Tokyo
September 1958 dia menyampaikan gagasan perlunya
mewujudkan persatuan agama yang merupakan tugas
penting dari ilmu perbandingan agama. (dimuat dalam
Comparative Religion: A History hal 268-269)
Pandangan Arnold Toynbee: misi agama-agama besar
tidaklah kompetitif, melainkan komplementer atau saling
melengkapi . Kita bisa meyakini agama kita sendiri tanpa
harus menganggapnya sebagai satu-satunya wadah
kebenaran. Kita bisa mencintai tanpa harus merasakan
bahwa ia satu-satunya jalan keselamatan (An Historians
Approach to Religion, hal 296-297)

Diana L. Eck, pakar penganjur pluralisme dalam


tulisannya berjudul: What is Pluralism? (dimuat di
http://www.pluralism.org/pluralism/what_is_pluralism
8-5-2014) menegaskan :
pluralism is not diversity alone but the energetic
engagement with diversity (pluralisme bukanlah
keberagaman saja, tetapi merupakan sikap yang
terlibat secara energik dengan keanekaragaman).
pluralism is not just tolerance, but the active
seeking of understanding across lines of difference
(pluralisme bukan hanya sekedar toleransi, tapi
sikap aktif saling mencari pemahaman terhadap
lintas perbedaan).

Pandangan Troeltsch:
Dalam semua agama termasuk Kristen selalu
mengandung elemen kebenaran dan tidak satu
agama pun yang memiliki kebenaran mutlak (dimuat
dalam buku Chistianity and Other Religions, edited
by JohnHick and Brian Hebblethwaite)
Pandangan Ulil Abshar Abdalla:
Semua agama sama. Semuanya menuju jalan
kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.
(Gatra 21 Desember 2002)

45

Pandangan Abdul Munir Mulkan:


Jika semua agama memang benar sendiri, penting
diyakini bahwa surga Tuhan yang satu itu sendiri terdiri
dari banyak pintu dan kamar. Tiap pintu adalah jalan
pemeluk tiap agama memasuki kamar surganya.
Syarat memasuki surganya ialah keikhlasan
pembebasan manusia dari kealpaan, penderitaan,
kekerasan dan ketakutan, tanpa melihat agamanya.
Inilah jalan universal surga bagi semua agama. Dari
sini kerjasama dan dialog pemeluk berbeda agama
jadi mungkin. (Abd. Munir Mulkan, Ajaran dan Jalan
Kematian Syeikh Siti Jenar hal 44)

46

Kesimpulan terkait fatwa MUI

Dengan melihat beberapa pandangan tersebut


dan masih banyak lagi pandangan senada,
jelas sekali bahwa definisi MUI tidak asalasalan seperti yang dituduhkan.
Definisi MUI adalah penyederhanaan dari
berbagai pandangan tersebut.

PLURALISME DAN PLURALITAS


Pluralisme Agama merupakan faham yang mengarahkan

pada pencampuradukan agama sedangkan pluralitas


adalah sebuah kenyataan di negara atau daerah tertentu,
terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara
berdampingan (kemajemukan agama).
Pluralisme Agama bertentangan dengan ajaran Islam

sedangkan pluralitas agama merupakan realitas yang


diakui kenyataannya oleh Islam
Pluralisme agama menjadi strategi kaum Kristen untuk

merusak aqidah Islam kasus perayaan Natal dan


pengajian di GOR Sidoarjo, kasus tabligh Akbar lintas
agama yang dibuat oleh Gubernur Kalteng Teras Narang
48

BAGAIMANA MENYIKAPI LIBERALISME


Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan diri umat
Islam terhadap kebenaran Ajaran Islam
Meningkatkan pemahaman Islam (al-Quran dan alSunnah)
Memahami konsep-konsep dalam Islam secara benar
Memahami worldview Islam
Meningkatkan pemahaman terhadap sejarah peradaban
Islam
Membiasakan berfikir cermat dn kritis terhadap
berbagai ide baru yang berasal dari luar Islam
Berusaha menggali khazanah Islam untuk ditawarkan
sebagai konsep dalam penyelesaian berbagai problem
kontemporer

Teori kepemimpinan Situasional oleh Paul


Hersey dan Kenneth H. Blanchard
)(Management of Organizational Behavior

: :





Ihya Juz I, dar al-Marifah, 1982 hal.59

Teori New Public Service dari Janet V. Dernhart


dan Robert B. Dernhart dalam bukunya The New
Public Service, Serving not Steering yang
diterbitkan penerbit ME Sharpe,Inc. New York pada
tahun 2003

Hukum orang yang menjalankan apa yang


tersebut dalam al-Quran dan Hadits
menurut arti yang tidak sebenarnya
sehingga bertentangan dengan empat
madzhab adalah sesat dan menyesatkan.

(Tanwirul Qulub)

Implementasi
al-Tawassuth, al-tawazun, wa al-itidal
1. Keseimbangan antara dalil aqli dan naqli dengan
menempatkan dalil aqli di bawah dalil naqli
2. Dalam memahami sifat Allah tidak tathil
(mengingkari sifat-sifat Allah seperti yang dilakukan
oleh kaum muatthilah) , tidak tajsim
(menggambarkan Allah mempunyai organ tubuh
seperti kaum mujassimah), dan tidak tasybih
(menyerupakan Allah dengan makhluk seperti kaum
musyabbihah)
3. Berpegang teguh pada al-Quran dan al-sunnah
dengan mengikuti pemahaman al-salaf al-shaleh
4. Bersikap toleran pada masalah-masalah furuiyah

6. Meninggalkan sikap al-ghuluwwu (berlebihan) dan al-tatharruf


(ekstrim)
Mendudukkan rasio secara proporsional (tidak menolak sama
sekali penggunaan rasio dan tidak mendudukkan rasio melebihi
nash tidak terlalu tekstual tetapi juga tidak liberal
Dapat menerima hal-hal yang baru baik berkaitan dengan budaya
dan pemikiran yang berasal dari luar sepanjang tidak
bertentangan dengan syara
Menjalankan ajaran agama secara proporsional antara
ukhrawiyah dan duniawiyah serta seiring antara syariat dan
hakikat
Seimbang antara ikhtiar (memilih), kasab (usaha), dan tawakkal
(berserah diri)
Bersikap hati-hati dalam menjatuhkan vonis kafir, sesat, dan
sebagainya.
Mendudukkan jelas antara sifat kehambaan dan ketuhanan

Dikeluarkan dari cakupan


Ahlussunnah wal jamaah
1. Golongan yang mencela Shahabat Nabi Saw seperti
kaum Syiah/rafidhah dan para pendukungnya
2. Golongan liberal yang mendudukkan rasio secara
berlebihan
3. Golongan sekular yang memisahkan antara negara dan
agama (dalam pandangan ahlussunnah tujuan dibentuk
pemerintahan adalah lihirsati al-dn wa siysati aldunya)
4. Golongan mutazilah yang dalam menyucikan Allah
seraya mengingkari sifat-sifat Nya (muathilah)

5. Golongan mujassimah (yang menggambarkan Allah


mempunyai organ tubuh ) dan Musabbihah (golongan
yang menyerupakan Allah dengan yang lain)
6. Golongan jabariyah dan kaum patalistik yang
memandang bahwa manusia makhluk yang tidak
punyai pilihan
7. Kaum tekstual dan ekstrim seperti Golongan
Khawarij, kelompok-kelompok teroris, dll
8. Golongan takfiri yang gampang mengkafirkan
9. Golongan pengikut tasyawwuf yang meninggalkan
syariat
10. golongan pengikut aliran hulul dan ittihat
(manunggale kawulo gusti)

Anda mungkin juga menyukai