PLURALISME, LIBERALISME,
DAN SEKULARISME AGAMA
(SEPILIS)
Pengantar Studi Islam
2013 M/1435 H
HAKIKAT SEPILIS
HAKIKAT SEPILIS
HAKIKAT SEPILIS
PLURALISME AGAMA
Theologia abu-abu (Pluralisme) yang kehadirannya seperti serigala berbulu domba, seolaholah menawarkan teologi yang sempurna, karena itu teologi tersebut mempersalahkan
semua rumusan Teologi Tradisional yang selama ini dianut dan sudah berakar dalam
gereja. Namun sesungguhnya Pluralisme sedang menawarkan agama baru.
[Pdt. Dr. Stevri Lumintang]
Asal-usul paham pluralisme bukanlah dari umat Islam, tapi dari orang
Barat, yg mengalami trauma konflik & perang antara Katolik &
Protestan, juga Ortodok. Misal pada 1527, di Paris terjadi peristiwa yg
disebut The St Bartholomeus Days Massacre. Suatu malam di tahun itu,
sebanyak 10.000 jiwa orang Protestan dibantai orang Katolik.
Peristiwa mengerikan inlah yg mengilhami revisi teologi Katolik dalam
Konsili Vatikan II (1962-1965). Semula diyakini bahwa extra ecclesiam
nulla salus (outside the church no salvation), tak ada keselamatan di
luar gereja. Lalu diubah, bahwa kebenaran dan keselamatan itu bisa
saja ada di luar gereja (di luar agama Katolik/Protestan).
Jadi, paham pluralisme agama tidak memiliki akar sosio historis yang
asli dalam sejarah & tradisi Islam, tapi diimpor dari setting sosio
historis kaum Kristen di Eropa dan AS.
LIBERALISME
Pertahankanlah agama Islam, berusahalah sekuat tenaga memerangi orang yang
menghina al-Quran, menghina sifat Allah dan tunjukkanlah kebenaran kepada para
pengikut kebatilan dan penganut akidah sesat. Ketahuilah, jihad dalam usaha
memerangi (pemikiran-pemikiran) tersebut adalah wajib
(KH. Hasyim Asyari, Mawaidz, hal. 33 dalam kompilasi kitab Hasyim Asyari, Irsyadu
al-Sariy fi Jami Mushannafati al-Syaikh Hasyim Asyari).
LIBERALISASI PEMIKIRAN
LIBERALISME:
BERTENTANGAN DENGAN ISLAM
SEKULARISME
IDE BERBAHAYA
Sekularisme merupakan akar dari liberalisme yang sejatinya masuk secara paksa ke
Indonesia melalui proses penjajahan, khususnya oleh pemerintah Hindia Belanda.
Prinsip negara sekuler telah termaktub dalam Undang-Undang Dasar Belanda tahun
1855 ayat 119 yang menyatakan bahwa pemerintah bersikap netral terhadap agama,
artinya tidak memihak salah satu agama atau mencampuri urusan agama.
(Suminto, 1986:27)
SEKULARISME BERBAHAYA
SEKULARISME BERBAHAYA
BAGI AKIDAH
SEKULARISME BERBAHAYA
BAGI AGAMA
SEKULARISME BERBAHAYA
BAGI PENDIDIKAN