Anda di halaman 1dari 86

AUTENTIKASI

ARSIP NEGARA HASIL ALIH MEDIA


DALAM BENTUK MEDIA ELEKTRONIK
Disampaikan pada Seminar dan Workshop Nasional Autentikasi Arsip Digital dan
Otomasi Pengelolaan Arsip Yang Diselenggarakan oleh Universitas Airlangga
Surabaya, 22 Oktoberber 2015

Oleh

Dr. H. ANDI KASMAN, S.E., M.M


Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


(ANRI)

BIODATA
Nama
:
Dr. Andi Kasman, SE., MM
Tempat/tgl.Lahir
:
Mare-Bone-Sulawesi Selatan, 30 Agustus 1965
Instansi
:
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
Pangkat/Golruang :
Pembina Utama Madya/IV D
Jabatan ASN
:
Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan (Pimpinan

Tinggi Madya Eselon I A)


Jabatan Profesi :
Ketua Umum Pengurus Nasional Asosiasi
Arsiparis Indonesia (AAI)
Pendidikan
Status
:
Anak

:
Doktor (S-3) Ilmu Pemerintahan UNPAD Bandung
Menikah dengan Ir. Hj. Andi Arnida Massusungan, M.Sc.
:
3 (tiga) orang, yaitu:
1. Andi Muhammad Arief Makkuaseng (laki-laki),
Mahasiswa FIKOM UNPAD
2. Andi Fariz Izdiharuddien Makkuaseng (laki-laki),
Mahasiswa Fak.Ternak IPB
3. Andi Tenri Sheila Makkuaseng (perempuan), SMA
Sumbangsih Jakarta.
Alamat Kantor
:
Jl. Ampera Raya Nomor 7, Cilandak Timur, Jakarta
Selatan 12560
Telp. 021-7805851 Pesawat 102,
Fax : 021-7810280, 7805812
Website
: www.anri.go.id,
Rumah Pribadi
:
Jl. Sambiloto 2 No. 8 & 10 Komplek Perumahan

BIODATA SINGKAT
DR. H. ANDI KASMAN MAKKUASENG, SE., MM
S1 : Sarjana Ekonomi (Manajemen) pada Universitas Hasanuddin
(UNHAS), Ujung Pandang, Sul-Sel,
Th. 1989;
- S2 : Magister Manajemen Keuangan pada STIE IPWI Jakarta, Th. 2001;
- S3 : Doktor Ilmu Pemerintahan pada Universitas Padjadjaran (UNPAD),
Bandung Th. 2013;
- 13th General Conference and Seminar Selection and Appraisal of
Records Southeast Asian Regional Branch of International Council on
Archive (SARBICA), Bangkok-Thailand, 2002;
- Training Management-Indonesia Sports Initiative Programm, Institute For
Training and Development (ITD) Amherst, Massachusetts, U.S.A.2003;
- Training on Archives Management in Historical Perspectives, Cooperation
ANRI & Leiden University Netherlands, 2006;
- International Gathering on Tsunami and Archives: The Unexpected
Possibilities, Cooperation ANRI & International Council on Archives (ICA),
2006;
- Lectures on The Use of Archives and Historian and Archivists, Cooperation
ANRI, Universitas Indonesia, Leiden University Netherlands, Municipal
Archives of Dordrecht Netherlands, 2007;
- Lectures on Recordkeeping System: The Australian Experienes,
Cooperation ANRI & National Archives of Australia, 2007;
- 16th International Council on Archives Congress, International Council on
Archives, National Archives of Malaysia, and Ministry of Unity, Culture,
Arts, and Heritage Malaysia, Kuala Lumpur Convention Centre
Malaysia,2008;
- Lectures on Archives Management, Cooperation ANRI, Leiden
-

BIODATA SINGKAT
DR. ANDI KASMAN, SE., MM

Pengalaman Jabatan di ANRI :

CPNS ANRI Th. 1993


Ajun Arsiparis Madya ANRI Th. 1994 - 1996 (Jabatan Arsiparis
Ahli)
Pgs.Kepala Sub Bidang Perencanaan ANRI Th. 1995 - 1996
(Jabatan Struktural Eselon IV a)
Kepala Sub Bidang Perencanaan ANRI Th. 1996 - 2001 (Jabatan
Struktural Eselon IV a)
Kepala Bagian Perencanaan ANRI Th. 2001 - 2003 (Jabatan
Struktural Eselon III a)
Kepala Bidang Penyelenggaraan DIKLAT Kearsipan ANRI Th. 2003
- 2006 (Jabatan Struktural Eselon III a)
Kepala Sub Direktorat Bimbingan dan Supervisi Sistem Kearsipan
IV, TMT 17 Januari 2006 s/d 2 Januari 2007 (Jabatan Struktural
Eselon III a)
Kepala Sub Direktorat Kearsipan Pusat I, TMT 2 Januari 2007 - 2
Juli 2007 (Jabatan Struktural Eselon III a)
Plt. Direktur Kearsipan Pusat, TMT 2 Januari 2007 - 2 Juli 2007
(Jabatan Struktural Eselon II a)
- Direktur Kearsipan Pusat, TMT 2 Juli 2007 - 24 Mei 2008 (Jabatan
Struktural Eselon II a)
- Direktur Akreditasi dan Profesi Kearsipan, TMT 24 Mei 2008 21
Desember 2009 (Jabatan Struktural Eselon II a)

POKOK BAHASAN
1. Kebijakan Pemerintah dalam E-Government Bidang Kearsipan
Nasional

(e-arsip) ;

2. ARSIP NEGARA: Pengertian, Jenis Media, dan Dimensi


Kegunaanya;
3. Autentikasi Alih Media Arsip Negara;
4. Pengaman Arsip Negara Hasil Alih Media.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
( ANRI )

POKOK BAHASAN-1
Kebijakan Pemerintah dalam
E-Government Bidang Kearsipan Nasional

(e-arsip)
Oleh
DR. ANDI KASMAN, S.E., M.M
Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


( ANRI )

PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
DILAKSANAKAN BERASASKAN : (Pasal 4, UU No.43 Tahun
2009)
Penyelenggaraan kearsipan dilaksanakan
1.
berdasarkan landasan hukum dan selaras
KEPASTIA
dengan per-UU, kepatutan dan keadilan dalam
N HUKUM
kebijakan penyelenggaraan negara.
Penyelenggaraan kearsipan harus berpegang
2. KEAUTENTIKAN
pada asas menjaga keaslian dan
DAN
keterpercayaan arsip sehingga dapat digunakan
sebagai bukti dan bahan akuntabilitas
KETERPERCAYAAN
3.KEUTUH
AN
4. ASAL
USUL
5. ATURAN
ASLI

Penyelenggaraan kearsipan harus menjaga


kelengkapan arsip dari upaya pengurangan,
penambahan, dan pengubahan informasi maupun
fisiknya yang dapat menggangu keautentikan dan
keterpercayaan arsip
Asas yang dilakukan untuk menjaga arsip tetap
terkelola dalam satu kesatuan pencipta ( provenance) ,
tidak dicampur dengan arsip yang berasal dari pencipta
lain, sehingga arsip dapat melekat pada konteks
peciptaannya
Asas yang dilakukan untuk menjaga arsip tetap ditatat
sesuai dengan pengaturan aslinya (original order) atau
sesuai dengan pengaturan arsip ketika masih digunakan
untuk pelaksanaan kegiatan pencipta arsip

PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
DILAKSANAKAN BERASASKAN : (Pasal 4, UU No.43 Tahun 2009)
6. KEAMANAN
DAN
KESELAMATAN
7.
KEPROFESIONALA
N
8.
KERESPONSIF
AN
9.
KEANTISIPASIFA
N
10.
AKUNTABLITAS

Penyelenggaraan kearsipan harus memberikan


jaminan keamanan arsip dari kemungkinan kebocoran
dan penyalahgunaan informasi oleh pengguna yang
tidak berhak
Penyelenggaraan kearsipan harus dilaksanakan harus
dilaksanakan oleh SDM yang profesional yang memiliki
kompetensi di bidang kearsipan
Penyelenggaraan kearsipan harus tanggap atas permasalahan
kearsipan maupun masalah lain yang terkait dengan
kearsipan khususnya bila terjadi suatu sebab kehancuranm
kerusakan atau hilangnya arsip
Penyelenggaraan kearsipan harus memberikan ruang untuk
peran serta dan partisipasi masyarakat di bidang kearsipan
Penyelenggaraan kearsipan harus memperhatikan arsip
sebagai bahan akuntabilitas dan harus bisa merfleksikan
kegiatan dan peristiwa yang direkam

PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
DILAKSANAKAN BERASASKAN : (Pasal 4, UU No.43 Tahun 2009)
11.
KEMANFAATAN

12.
AKSESIBILITAS

13. KEPENTINGAN
UMUM

Penyelenggaraan kearsipan harus dilaksanakan harus dapat


memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara

Penyelenggaraan kearsipan harus dilaksanakan harus dapat


memberikan kemudahan, ketersediaan dan keterjangkauan
bagi masyarakat untuk memanfaatkan arsip

Penyelenggaraan kearsipan harus dilaksanakan dengan


memperhatikan kepentingan umum

E-Government
Di Bidang Kearsipan Nasional

E-ARSIP
Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis (SIKD), dan Sistem
Informasi Kearsipan Statis (SIKS).
Peraturan Kepala ANRI Nomor 15 Tahun 2009
tentang Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis dan Aplikasi Sistem Informasi
Kearsipan Statis

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI


KEARSIPAN
KEARSIPAN STATIS
DINAMIS
(SIKS)
(SIKD)

Adalah model
aplikasi sistem
informasi yang
dapat
dipergunakan
dalam
pengelolaan
arsip dinamis

Adalah model
aplikasi sistem
informasi yang
dapat
dipergunakan
dalam
pengelolaan arsip
statis bagi

Dukunga
n
Pimpinan

Prasarana
dan
Sarana
Kearsipan

SIKD/SIK
S

Instrume
n Pokok
PAD
(NSPK)

TUJUAN

SDM
Kearsipan
(Arsiparis)

IMLEMENTASI
SIKD/SIKS pada
K/L/D
TERWUJUDNYA TERTIB ARSIP

1. Pengelolaan arsip
dinamis/arsip statis sesuai
kaidah kearsipan dan
peraturan perundanganundangan
2. Akses dan layanan informasi
kearsipan dinamis dan statis
yang autentik dan terpercaya,
utuh dan lengkap

PROSES UMUM
Pengelolaan Arsip Dinamis
SISTEM ARSIP DINAMIS
(Berbasis TIK) )
Arsip
keluar

SIKD

Arsip
masuk

Elektronik

Elektronik

Non-Elektronik

Format elektronik

Non-Elektronik

Pertinggal

Digitalisasi

Pertinggal

Format asli

Arsip bernilai
Guna Kesejarahan

Modul Lain:
Manajemen Penugasan
(Task Management)

SISTEM ARSIP
NONELEKTRONIK

Pemusnahan
Arsip

Lembaga
Kearsipan

UK PADA
SISTEM
PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS

Manual

Aplikasi
SIKD/SIKS

SISTEM SIKN DAN JIKN


SISTEM SIKN

Modul
Penghimpun
Data

Website JIKN

Pangkalan
Data
Simpul/Pusat
SIKN
PENGGUNA
ARSIP
NEGARA
SEBAGAI
INFORMASI
PUBLIK

Ekspor
Data

Aplikasi
Lain

Pembuatan
Daftar Arsip

Penghimpunan &
Sinkronisasi Data

Pengelolaan
Data/Informasi

Layanan Informasi Kearsipan

POLA HUBUNGAN APLIKASI


SIKD, SIKS, SIKN, DAN JIKN

Pencipta Arsip
PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS

Aplikasi
SIKD

Penyediaan
Informasi
Kearsipan

Internet

APLIKASI
SIKN
PENGELOLAAN
Penyediaan
ARSIP STATIS
Informasi
Kearsipan

Aplikasi
SIKS

Lembaga Kearsipan

PORTAL
JIKN

Pengguna
Masyarakat

TABEL 1.1
Implementasi Kebijakan Pengarusutamaan Tata
Kelola Pemerintahan Yang Baik (Perpres No. 2 Tahun
2015)

MATRIK BIDANG PEMBANGUNAN HUKUM DAN


APARATUR (Perpres No. 2 Tahun 2015)

Target Ouput 20152019


MATRIK BIDANG PEMBANGUNAN HUKUM DAN APARATUR
(Perpres No. 2 Tahun 2015)

Sub Bidang
Aparatur
Program
Lintas/Program/Ke
giatan Prioriytas
Nasional
20. Pembinaan Kearsipan Pusat

Tahun Pelaksanaan (Output)


2015

2016

2017

2018

2019

11 Instansi

25 Instansi

35 Instansi

45 Instansi

55 Instansi

POKOK BAHASAN-2
ARSIP NEGARA: Pengertian, Jenis
Media, dan Dimensi Kegunaanya
Oleh
DR. ANDI KASMAN, S.E., M.M
Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


( ANRI )

KEARSIPAN INDONESIA

UU No. Prp. 19 Tahun 1961


Tentang Pokok-Pokok Kearsipan Nasional

PENYELENGGARAAN
KEARSIPAN
NASIONAL

UU
UU No.
No. 7
7 Tahun
Tahun 1971
1971
Tentang
Tentang Ketentuan-ketentuan
Ketentuan-ketentuan
Pokok
Pokok Kearsipan
Kearsipan
UU
Tentang

No. 8 Tahun 1997


Dokumen Perusahaan

UU No. 43 Tahun 2009


Ttg Kearsipan

Arsip Sebagai Simpul Pemersatu Bangsa

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Negara
Pasal 33 Jo Pasal 81 UU No. 43 Thn 2009
Arsip yang tercipta dari kegiatan Lembaga
Negara dan kegiatan yang menggunakan
Sumber Dana Negara dinyatakan sebagai
Arsip Milik Negara.
Setiap orang yang dengan sengaja
menguasai dan/atau memiliki Arsip Negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
untuk kepentingan sendiri atau orang lain
yang tidak berhak dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun atau
denda paling banyak Rp.250.000.000,00

Arsip Sebagai Simpul Pemersatu Bangsa

Arsip Nasional Republik Indonesia

Penyelenggaraan Kearsipan Bertujuan


Pasal 3 huruf b UU No. 43 Thn 2009
Menjamin ketersediaan Arsip yang autentik dan terpercaya
sebagai alat bukti yang sah
Bahwa penyelenggaraan kearsipan harus dapat menjamin
Arsip sebagai rekaman kegiatan atau peristiwa yang dapat
disediakan atau disajikan dalam kondisi autentik dan
terpercaya, sehingga dapat berfungsi sebagai alat bukti
yang sah maupun dapat menjadi sumber informasi dalam
pelaksanaan kegiatan pada masa yang akan datang
Arsip yang autentik adalah arsip yang memiliki struktur, isi,
dan konteks, yang sesuai dengan kondisi pada saat
pertama kali arsip tersebut diciptakan oleh orang atau
lembaga yang memiliki otoritas atau kewenangan sesuai
dengan isi informasi arsip
Arsip Terpercaya adalah arsip yang isinya dapat dipercaya

NGERTIAN ARSIP/DOKUMEN PERUSAHAA


UU No. Prp. 19 Th
1961

UU No. 7 Th.
1971

UU No. 43 Th. 2009

UU No. 8 Tahun 1997

Secara Umum: Wujud


tulisan dalam bentuk
corak teknis
bagaimanapun juga,
dalam keadaan tunggal,
berkelompok maupun
dalam suatu kesatuan
bentuk dan fungsi usaha
perencanaan,
pelaksanaan dan
penyelenggaraan
kehidupan kebangsaan
pada umumnya;
Secara Khusus:
kumpulan surat dan
bahan penolong lainnya,
dengan fungsi
memastikan ingatan
dalam administrasi
negara dibuat secara
fisis atau yuridis dengan
perkembangan
organisasi, yang
disimpan dan dipelihara
selama diperlukan

Arsip adalah
naskah-naskah
yg dibuat &
diterima oleh
lembagalembaga negara
& badan-badan
pemerintahan
serta badanbadan swasta
dan/atau
perorangan
dalam bentuk
corak apapun,
baik dalam
keadaan tunggal
maupun
berkelompok,
dalam rangka
pelaksanaan
kegiatan
pemerintah &
kehidupan

Arsip adalah
rekaman kegiatan
atau peristiwa
dalam berbagai
bentuk & media
sesuai dgn
perkembangan
teknologi informasi
& komunikasi yg
dibuat & diterima
oleh lembaga
negara,
pemerintahan
daerah, lembaga
pendidikan,
perusahaan, orgn
politik, orgn
kemasyarakatan, &
perseorangan
dalam pelaksanaan
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, &

Dokumen
Perusahaan adalah
data, catatan dan
atau keterangan
yang dibuat dan atau
diterima oleh
perusahaan dalam
rangka pelaksanaan
kegiatannya, baik
tertulis di atas kertas
atau sarana lain
maupun terekam
dalam bentuk corak
apapun yang dapat
dilihat, dibaca atau
didengar (Pasal 1).

ARSIP ELEKTRONIK
ARMA Standards Program: Glossary of Records Management Terms, 1984.:
Machine-Readable Record: Coded information which to be understood, must be
translated by a computer.
(Arsip terbacakan mesin: Informasi dalam bentuk kode yang untuk memahaminya
harus diterjemahkan terlebih dahulu dengan komputer)
International Council on Archives (ICA) ; Committee on Electronic Records, Guide
for Managing Electronic Records from an Archival Perspective (Consultation Draft),
1996.:
... an electronic record is a record that is suitable for manipulation, transmission
or processing by a digital computer.
(... arsip elektronik adalah arsip yang bisa dimanipulasi, ditransmisikan atau
diproses dengan menggunakan komputer digital.)

UU INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK


Dokumen elektronik setiap informasi elektronik yang dibuat,
diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk
analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang
dapat dilihat, ditampilkan dan/atau didengar melalui komputer
atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada
tulisan, suara atau gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya,
huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang
memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang
mampu memahaminya.
Peraturan Kepala ANRI Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman
Autentikasi Arsip Elektronik
Arsip Elektronik adalah arsip yang diciptakan (dibuat atau
diterima dan dismpan) dalam Format Elektronik.

ARSIP TEKSTUAL
Paper Records/Paper Based
Records
Conventional Records

Human Readable Records ARSIP AUDIO


Arsip
VISUAL
Hard Copy
Elektronik,Ele
(1.Gambar
ctronic
Corak/Tipol
Statik/Still Images,
Records/Electr
ogi dan
2.Citra
onic,BasedMedia Arsip
Bergerak/Moving
Records,Compu
Images,
sesuai
ter Records
3.Rekaman
dengan
Machine
Suara/Sound
perkembanga
Readable
Recording)
RecordS
n teknologi
Informasi dan
Komunikasi

Arsip Bentuk
Mikro, Microfilm,
Microfiche,
Computer
Output Microfilm

Arsip Kartografik &


Kearsitekturan/Cart
ographic &
Architectural
Records

MEDIA REKAMAN
ARSIP
Arsip Tekstual
(Kertas)

Naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, 1708-05
Surat Presiden Soekarno kepada Istrinya Sari Dewi, 3 Oktober
1965

MEDIA REKAMAN ARSIP


Arsip Rekaman
Suara

Arsip Gambar Statik

Arsip Citra Bergerak

Arsip Kearsitekturan

Arsip Kartografi

Arsip Elektronik
28

STRUKTU
R

ARSIP
YANG
AUTENTIK

ISI

Format
Fisik
(Bentuk)
Format
Intelektual
(Susunan)
Dat
a
fakt
a

Inform
asi

Lingkungan
Administrasi

Fond
Series
Item

KONTEKS

Sistem yang
digunakan dalam
Penciptaan Arsip

ARS
IP
FISIK
AUTENTIK & LEGAL
( Utuh, Lengkap)
UU No.43/ 2009 Ps. 41 ayat 1

INFORMAS
I
TERPECAYA
( Struktur, Isi,Konteks)
UU No.43 /2009 Ps.41
ayat 3

(Sumber: Presentasi Prof.Dr.Noerhadi Magetsari pada Seminar Nasional Kearsipan yang diselenggarakan oleh Pengurus Nasional AAI tanggal 10
November 2011 di Jakarta)

Arsip dan Kegunaannya


MASA YANG AKAN DATANG
Menyediakan informasi yang
dapat digunakan sebagai
referensi untuk kebijakan perencanaan
3 ( tiga )
Dimensi Kegunaan
ARSIP

MASA KINI

Menyediakan informasi
untuk pelaksanaan program dan kegia

MASA LAMPAU
Rekaman kegiatan atau peristiwa
dari suatu aktivitas sebagai alat bukti ya
yang bersipat Asimetris

Dokumen/Arsip
Negara
autentik
Utuh dan
Lengkap
terpercaya

Bahan
akuntabilit
as dan alat
bukti yang
sah

POKOK BAHASAN-3
AUTENTIKASI ALIH MEDIA ARSIP
NEGARA
Oleh
DR. ANDI KASMAN, S.E., M.M
Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


( ANRI )

DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG NO.43 TAHUN 2009 BAB VI Pasal 68 dan 69
Tentang AUTENTIKASI Yang dimaksud dengan autentikasi arsip
statis adalah pernyataan tertulis atau tanda yang menunjukkan
bahwa arsip statis yang bersangkutan adalah asli atau sesuai
dengan aslinya.
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2012 . Pasal 48 dan Pasal 49
tentang Pelaksanaan UU 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 1999


tentang Tata Cara Pengalihan Dokumen Perusahaan Ke Dalam
Mikrofilm Atau Media Lainnya Dan Legalisasi
PERATURAN KEPALA ANRI
1. Nomor 15 Tahun 2009 tentang Aplikasi SIKD dan Aplikasi SIKS
2. Nomor 19 Tahun 2011 tentang Penilaian Kriteria dan Jenis Arsip yang Memiliki
Nilai Guna Sekunder;
3. Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Autentikasi Arsip Elektronik
4. Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan Umum
Pengelolaan Arsip Elektronik ;
5. Nomor 15 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Surat
Elektronik di Pencipta Arsip;

Pasal 2 ( UU No.43 Th 2009 )


Memberikan kepastian hukum dalam
penyelenggaraan kearsipan
Memberi landasan hukum bagi semua aktivitas
penyelenggaraan kearsipan dan memberikan
kepastian serta rasa aman bagi para penyelenggara
kearsipan
PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
keseluruhan kegiatan meliputi kebijakan, pembinaan kearsipan, dan
pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan nasional yang
didukung oleh

LEMBAGA

SISTEM

PRASARAN
A

SDM

ARSIP NEGARA
FUNGSI

ARSIP DINAMIS

ARSIP STATIS

meliputi
1. Arsip Vital
2. Arsip Aktif
3. Arsip Inaktif

menjadi
tanggung jawab
PENCIPTA
PENCIPTA ARSIP
ARSIP
AUTENTIKASI
ARSIP ALIH MEDIA ARSIP
DINAMIS DALAM BENTUK
MEDIA ELEKTRONIK
(sebagai alat bukti yang
sah dan sumber informasi)

menjadi
tanggung jawab
LEMBAGA
LEMBAGA
KEARSIPAN
KEARSIPAN
AUTENTIKASI
ALIH MEDIA ARSIP STATIS
DALAM BENTUK MEDIA
ELEKTRONIK, Microform,
Microfilm, dan Microfiches
(Psl 100 PP 28/2012)

UU No. 43 Th. 2009 Psl 40 Ayat (3) Jo PP No. 28/2012 Psl. 30

Pengelola Arsip Dinamis


Wajib dilakukan oleh

LN, PEMDA, PTN,


BUMN/BUMD

Perusahaan dan
PTS yang
kegiatannya
dibiayai dengan
APBN, APBD,
dan/atau
Bantuan Luar
Negeri

Pihak ketiga yang


diberi pekerjaan
berdasarkan
perjanjian kerja
dengan LN,
PEMDA, PTN,
BUMN/BUMD
sebagai pemberi
kerja

UU No. 43 Th. 2009 Psl 40 sd Psl 56 Jo PP No. 28/2012 Psl. 31

Pengelolaan Arsip Dinamis

Penciptaan
Arsip

Penggunaa
n Arsip

Pemeliharaan
Arsip

Penyusutan
Arsip

UU No. 43 Th. 2009 Psl. 49 Jo PP No. 28 Th. 2012 Psl. 40 sd Psl 51

Pemeliharaan Arsip Negara


(Berpedoman pada Klasifikasi dan JRA)

Pemberkasan
Arsip Aktif

Penataan
Arsip
Inaktif

Pengaturan
Klasifikasi Arsip
Daftar Arsip Aktif Fisik Arsip
(Daftar Berkas dan Pengolahan
Informasi
Daftar isi Berkas)

Arsip
Daftar Arsip

Penyimpanan Alih Media


Arsip
Arsip
Berdasarkan
JRA

Diautentikasi
BA
Daftar Arsip
Dinamis
Alat Bukti Yang
Sah

Pemeliharaan Arsip
Pemberkasan arsip aktif

1. dilakukan terhadap arsip yang dibuat dan


diterima berdasarkan klasifikasi arsip
2. tertatanya fisik arsip dan informasi arsip
3. tersusunnya daftar arsip aktif : daftar
berkas dan isi berkas
4. UP menyampaikan daftar arsip aktif
kepada UK
paling lama 6 bulan setelah pelaksanaan
kegiatan (Ps.42 : 7)

Penataan arsip
inaktif dan
Pemeliharaan arsip
inaktif
Penataan arsip inaktif dan
Pemeliharaan arsip inaktif
- UK
Alih media arsip --- >
Pasal 48, PP No.28 Tahun
2012
dalam rangka
pemeliharaan arsip
dinamis dapat dilakukan
alih media

ALIH MEDIA ARSIP


Penyimpanan arsip aktif dan inaktif dilaksanakan
untuk menjamin keamanan fisik dan informasi
arsip selama jangka waktu penyimpanan arsip
berdasarkan JRA
( Pasal 47 ayat (4) PP 28 Th. 2012)

Dimaksudkan untuk menjaga keamanan,


keselamatan dan keutuhan yang dialihmediakan
( Pasal 48, PP 28 2015)

ALIH MEDIA ARSIP DINAMIS

2. PEMELIHARAAN ARSIP
DINAMIS

Alih media arsip --- >


Pasal 48 PP No.28 Tahun
2012
dalam rangka
pemeliharaan arsip
dinamis dapat dilakukan
alih media

1. PENGGUNAAN ARSIP DINAMIS

Alih Media Arsip - pasal


37, ayat (5) Dalam
rangka ketersediaan arsip
untuk kepentingan akses,
arsip dinamis dapat
dilakukan
alih media

KETENTUAN TEKNIS ALIH MEDIA

KETENTUAN TEKNIS ALIH MEDIA


Setiap perusahaan dapat mengalihkan dokumen
perusahaan yang dibuat atau diterima baik diatas kertas
maupun dalam sarana lainnya ke dalam mikrofilm atau
media lainnya dan dapat dilakukan sejak dokumen
dibuat atau diterima oleh perusahaan bersangkutan.
(pasal 2 dan 3 PP 88 Th.1999)
Pimpinan perusahaan wajib mempertimbangkan
kegunaan naskah asli dokumen yang perlu disimpan
karena mengandung nilai tertentu demi kepentingan
nasional atau kepentingan perusahaan dalam hal
dokumen tersebut masih:
a. mempunyai kekuatan pembuktian otentik;
b. mengandung kepentingan hukum tertentu.
(pasal 4 dan 5 PP 88 Th.1999)

KETENTUAN TEKNIS ALIH MEDIA

Pimpinan perusahaan yang bersangkutan dapat terlebih


dahulu menetapkan pedoman intern dalam rangka
pengalihan dokumen perusahaan dan dapat menetapkan
pejabat di lingkungan perusahaan yang bersangkutan
yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk meneliti dan
menetapkan dokumen perusahaan yang akan dialihkan.
(Pasal 6 PP No.88 Th.1999)
Keputusan mengenai pengalihmediaan dokumen
perusahaan hanya dapat dilakukan oleh pimpinan
perusahaan atau pejabat yang ditunjuk. Catatan : Dasar
dari keputusan pimpinan adalah daftar arsip yang akan
dialih mediakan serta surat keputusan persetujuan
pimpinan.
(Pasal 7 PP No.88 Th.1999)

KETENTUAN TEKNIS ALIH MEDIA


Untuk dokumen proses pengalihan hanya
dapat dilakukan setelah dokumen perusahaan
tersebut dibuat di atas kertas dan
ditandatangani oleh pimpinan perusahaan
atau pejabat yang ditunjuk di lingkungan
perusahaan yang bersangkutan dan untuk
pengalihan dokumen perusahaan dapat
dilakukan terhadap satu set dokumen tertentu
atau sekumpulan dokumen, baik yang sejenis
maupun yang tidak sejenis.
(Pasal 8 dan 9 PP No.88 Th.1999)

Alih Media Arsip Negara: .


Proses pengalihan media arsip
dari bentuk kertas ke bentuk
media arsip lainnya,
misalnya:
- media kertas ke media baru
(kertas ke mikrofilm)
- media kertas ke arsip elektonik
(kertas ke pdf, jpeg)

Arsip Suara

Alih Media

Arsip Tekstual
(Kertas)

Arsip Kearsitekturan

Arsip Elektronik

Arsip Citra Bergerak

Scaning....
Pemindai atau scanner merupakan suatu alat
yang digunakan untuk memindai suatu bentuk
maupun sifat benda, seperti dokumen, foto,
gelombang, suhu dan lain-lain. Hasil
pemindaian itu pada umumnya akan
ditransformasikan ke dalam komputer sebagai
data digital.
Scanner terbagi menjadi 3 :
1. Hand-held Scanner Scanner yang cara
penggunaannya memakai tangan untuk
menscan objek, scanner ini biasanya dipakai
pada supermarket yang ada dikasirnya saat
pembayaran barang.

SCANER.....

Plated Bed Scanner yaitu scanner


yang penggunaannya dengan cara
meletakkan objek yang akan discan
diantara lensa dan cover. Jenis scanner
ini banyak di pakai di kantor.
2.

3. Print Scan Copy (PSC) : merupakan


perangkat yang mempunyai multifungsi
diantaranya bisa digunakan sebagai
scanner, bisa digunakan sebagai printer
dan bisa digunakan untuk mesin
fotocopy.

Terdapat beberapa jenis pemindai bergantung


pada kegunaan dan cara kerjanya, antara lain:
1. pemindai gambar
2. pemindai barcode
3. pemindai sinar-X
4. pemindai cek
5. pemindai logam
6. pemindai Optical Mark Reader (OMR)
7. pemindai 3 Dimensi

Bila dikelompokkan berdasarkan cara memasukkan kertas,


pemindai gambar terdiri atas 2 jenis, yaitu:
1. Flatbed
Pada pemindai gambar Flatbed, kertas diletakkan di
atas
kaca pemindai, kemudian lampu dan sensor pemindai
akan bergerak menyusuri kertas tersebut untuk
memperoleh gambarnya.

2. Automatic Document Feeder (ADF)


Pada pemindai gambar Automatic Document
Feeder (ADF), kertas diletakkan pada
baki/tray, lalu satu per satu kertas akan
dimasukkan oleh bagian mekanik pemindai
dengan adanya padassy dan roller. Pada saat
kertas bergerak di atas lampu pemindai,
sensor pemindai bekerja untuk memperoleh
gambar yang merepresentasikan kertas
tersebut. Keunggulan pemindai Automatic
Document Feeder (ADF) adalah:
1.kecepatannya tinggi,
dapat mencapai > 10.000 lembar per jam
2.dapat membaca dua sisi kertas sekaligus
pada saat yang bersamaan

3. Drum
Jenis ini menggunakan photomultiplier tubes (PMT)
untuk membaca data gambar. Jenis ini
menghasilkan
kualitas yang lebih baik di banding jenis lainnya.
Namun
karena harganya relatif mahal, maka jenis ini
sudah tidak
banyak digunakan. Banyak orang beralih
menggunakan
jenis flatbed berkualitas tinggi. Tetapi jenis ini
masih
tetap digunakan oleh pihak-pihak yang
membutuhkan
kualitas yang baik, seperti museum atau seniman
yang
akan menyimpan hasil kerja seninya.

Hasil dari scanner biasanya berbentuk RGB (Red Green


Blue) yang dapat diubah menjadi gambar yang
berformat JPEG, TIFF, Bitmap,PNG dan PDF.
Beberapa scanner dapat kita buat dalam data berbentuk
teks menggunakan optical character recognition (OCR).
OCR software digunakan untuk mengubah hasil scanner
menjadi data dalam bentuk teks yang dapat diatur
dengan
word processor.
Resolusi dari scanner biasanya adalah dots per inch
(dpi). Seperti printer, lebih tinggi dpi dapat diartikan
kualitas gambar yang lebih baik.

ALASAN MELAKUKAN ALIH MEDIA


VOLUME ARSIP YANG
TERUS BERTAMBAH
PRASARANA DAN
SARANA TERBATAS

PENYUSUTAN

ALIH MEDIA

PELAKSANAAN ALIH MEDIA ARSIP DINAMIS


Ps.49 PP 28/2015

PELAKSANAAN
(ditetapkan oleh
Pimpinan Pencipta Arsip)

BENTUK DAN MEDIA

KEBIJAKAN ALIH MEDIA

Berita Acara Alih Media


Arsip Dinamis (UP/UK)
AUTENTIKASI
ARSIP
ALIH MEDIA

KONDISI ARSIP
DAN NILAI INFORMASI

ARSIP YG DIALIHMEDIAKAN
TETAP DISIMPAN UNTUK
KEPENTINGAN HUKUM

DIAUTENTIKASI PIMPINAN
DI LINGKUNGAN PA

Daftar arsip dinamis


yg dialihmediakan

Arsip Hasil Alih Media dan hasil


Cetaknya merupakan alat bukti
yang sah sesuai UU

Alih Media Arsip


Persyaratan Minimum
Penyelenggara
BENTUK DAN MEDIA
Sistem Kearsipan Elektronik
Penjelasan Pasal 49 PP No 28 Tah 2012)

a. Dapat menampilkan kembali Informasi Elektronik dan/atau


Dokumen Elektronik secara utuh sesuai dengan masa
retensi yang ditetapkan dengan peraturan Per-UU;
b. Dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keautentikan,
kerahasiaan, dan keteraksesan Informasi Elektronik daalam
penyelenggaraan sistem elektronik tersebut;
c. Dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk
dalam penyelenggaraan sistem elektronik tersebut;
d. Dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan
dengan bahasa, informasi, atau simbol yang dapat dipahami
oleh pihak yang bersangkutan dengan penyelenggaraan
sistem elektronik tersebut; dan
e. Memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga
kebaruan, kejelasan, dan bertanggungjawabkan prosedur atau

Alih Media Arsip


KEBIJAKAN ALIH MEDIA

1. Metode ( pengkopian,
konversi, migrasi);
2. prasarana dan sarana;
serta
3. penentuan pelaksana
alih media

Berita Acara Alih Media


Arsip Dinamis

Memuat (-)
1. Waktu pelaksanaan
2. Tempat pelaksanaan
3. Jenis media
4. Jumlah arsip
5. Keterangan proses alih media yang
dilakukan
6. Pelaksana
7. Penandatangan oleh pimpinan UP/UK

Keterangan Proses
Alih Media Yang
dilakukan adalah
keseluruhan proses
alih media yang
dimulai dari kebijakan
alih media,
pengoperasian alih
media sampai dengan
keterangan bahwa alih
media telah dilakukan
sesuai dengan aslinya,
keterangan tersebut
diberikan oleh Ahli

ASPEK LEGALISASI ALIH MEDIA

Berita Acara Alih Media Arsip Dinamis


sekurang-kurangnya memuat:
a. waktu pelaksanaan;

b. tempat pelaksanaan;
c. jenis media;
d. jumlah arsip;
e. keterangan proses alih media yang
dilakukan;
f. pelaksana; dan
g. penandatangan oleh pimpinan unit
pengolah
dan/atau unit kearsipan.
( Pasal 49 ayat (7) PP No. 28 Tahun 2012)

ASPEK LEGALISASI ALIH MEDIA

Berita Acara Alih Media Arsip Statis sekurangkurangnya memuat:


a. waktu pelaksanaan;

b. tempat pelaksanaan;
c. jenis media;
d. jumlah arsip;
e. keterangan tentang Arsip yang
dialihmediakan;
f. keterangan proses alih media yang dilakukan;
g. pelaksana; dan
h. penandatangan oleh Pimpinan Lembaga
Kearsipan.
(Pasal 100 ayat (2) PP No. 28 Tahun 2012)

ASPEK LEGALISASI ALIH MEDIA


Berita Acara dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan
dilampiri dengan Daftar Dokumen yang dialihkan ke
dalam Mikrofilm atau media lainnya, dengan
ketentuan:
a. lembar pertama untuk pimpinan perusahaan;
b. lembar kedua untuk unit pengolahan;
c. lembar ketiga untuk unit kearsipan.
(Bab III Pasal 13 ayat (3) PP No. 88 Th.
1999)
Berita Acara dan Daftar Arsip yang dialihmediakan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Dokumen Perusahaan yang dialihkan ke dalam
Mikrofilm atau media lainnya.
(Bab III Pasal 13 ayat (4) PP No. 88 Th. 1999)

Alih Media Arsip


KEBIJAKAN ALIH MEDIA

1. Metode ( pengkopian,
konversi, migrasi);
2. prasarana dan sarana;
serta
3. penentuan pelaksana
alih media

Berita Acara Alih Media


Arsip Dinamis

Memuat (-)
1. Waktu pelaksanaan
2. Tempat pelaksanaan
3. Jenis media
4. Jumlah arsip
5. Keterangan proses alih media yang
dilakukan
6. Pelaksana
7. Penandatangan oleh pimpinan UP/UK

Daftar Arsip Yang


Dialihmediakan

ASPEK LEGALISASI ALIH MEDIA


Daftar Arsip Dinamis yang dialihmediakan
sekurang-kurangnya memuat:
a. Unit Pengolah;
b. nomor urut;
c. jenis arsip;
d. jumlah arsip;
e. kurun waktu; dan
f. keterangan.
(Pasal 49 ayat (8) PP No.28 Tahun 2012)

ASPEK LEGALISASI ALIH MEDIA


Daftar Arsip Statis yang dialihmediakan
sekurang-kurangnya memuat:
a. Pencipta Arsip;
b. nomor urut;
c. jenis arsip;
d. jumlah arsip;
e. kurun waktu; dan
f. keterangan.
(Pasal 100 ayat (3) PP No.28 Tahun 2012)

AUTENTIKASI ARSIP ELEKTRONIK


Arsip Elektronik
adalah arsip yang
diciptakan (dibuat
atau diterima dan
disimpan) dalam
format elektronik
arsip ini dianggap autentik karena penciptanya
memperlakukannya seperti arsip yang pertama kali diciptakan
dengan mengandalkannya untuk pelaksanaan kegiatan rutin

arsip yang autentik adalah arsip yang memiliki struktur, isi dan
konteks yang sesuai dengan kondisi pada saat pertama kali arsip
tersebut diciptakan oleh orang atau lembaga yang memiliki otoritas
atau kewenangan sesuai dengan isi informasi arsi

Alih Media Arsip


KEBIJAKAN ALIH MEDIA

1. Metode ( pengkopian,
konversi, migrasi);
2. prasarana dan sarana;
serta
3. penentuan pelaksana
alih media

DIAUTENTIKASI PIMPINAN
DI LINGKUNGAN PENCIPTA ARSIP
PP No. 28/2012, ps.49 (5)

dengan memberi
tanda tertentu yang
dilekatkan, terasosiasi
atau terkait dengan
arsip hasil alih media

Berita Acara Alih Media


Arsip Dinamis

Daftar Arsip Alih Media

Memberikan paraf
atau tanda tangan
secara manual atau
elektronik terhadap
arsip hasil alih media

KETENTUAN
TEKNIS ALIH
ASPEK LEGALISASI
ALIHMEDIA
MEDIA
Setiap pengalihan dokumen perusahaan ke dalam mikrofilm
atau media lainnya wajib dilegalisasi oleh pimpinan
perusahaan atau pejabat yang ditunjuk di lingkungan
perusahaan yang bersangkutan dengan dibuatkan berita
acara yang harus mengandung informasi berupa :
a. keterangan tempat, hari, tanggal, bulan, dan tahun
dilakukannya legalisasi;
b. keterangan mengenai jenis dokumen yang dialihkan;
c. keterangan bahwa pengalihan dokumen perusahaan yang
dibuat di atas kertas atau sarana lainnya ke dalam
mikrofilm atau media lainnya telah dilakukan sesuai dengan
naskah aslinya;
d. tanda tangan dan nama jelas pejabat yang bersangkutan.
(Bab III Pasal 13 ayat 1 dan 2 PP No. 88 Th. 1999 )

PENILAIAN AUTENTIKASI ARSIP ELEKTRONIK


KATEGORI 1
Terdiri dari arsip yang
ada begitu
selesai dibuat
(autentik )

KATEGORI KEDUA
Arsip yang telah mengalami
beberapa kali perubahan , tidak dapat dikatakan
yang 1. Dianggap autentik kr penciptanya
memperlakukan dg mengandalkannya untuk
Pelaksanaan kegiatan rutin

KATEGORI ARSIP

AUTENTISITAS ARSIP TERANCAM


APABILA ARSIP DIKIRIMKAN MELINTASI
RUANG DAN WAKTU

POKOK BAHASAN-4

Pengaman Arsip Hasil Alih Media

Oleh
DR. ANDI KASMAN, S.E., M.M
Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


( ANRI )

PEMELIHARAAN ARSIP YANG DIALIH MEDIAKAN


Verifikasi autentik
Kopi dalam format
asli

Pembuatan kopi arsip


elektronik

Kopi imitasi (reproduksi)


baik konten maupun
format arsipnya- kopi dari
aslinya

Kopi biasa ( hanya


direproduksi konten
orisinalnya)
kehilangan dan

Perlindungan dari
kerusakan

Perlindungan terhadap keusangan media dan


teknologi

ALIH MEDIA

KETENTUAN TEKNIS ALIH MEDIA


Dalam pengalihan dokumen perusahaan pimpinan perusahaan atau
pejabat yang ditunjuk wajib menjamin keamanan proses pengalihan
agar:
a. Dokumen perusahaan hasil pengalihan, yang disimpan di
dalam mikrofilm atau media lainnya tersebut, merupakan
dokumen pengganti yang sepenuhnya sama dengan
naskah aslinya;
b. Mikrofilm atau media lainnya tetap dalam keadaan baik
untuk dapat disimpan dalam jangka waktu sekurangkurangnya sesuai dengan ketentuan mengenai daluwarsa
suatu tuntutan yang diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku; dan
c. Dokumen hasil pengalihan dapat dibaca atau dicetak
kembali di atas kertas.
( Pasal 10 PP No.88 Th. 1999 )

Keabsahan Arsip/Dokumen
Kekuatan pembuktian terletak pada keabsahan dokumen (akta)-nya.
Kekuatan pembuktian dapat dilihat dari kekuatan secara formil dan
kekuatan secara materiil.
(Prof. Sudikno, Hukum Acara Perdata)
a. Otentisitas dan reliabilitas Arsip/Dokumen (berbasis) kertas
otentisitas keabsahan formal
(format, kewenangan, tanda tangan)
reliabilitas keabsahan materiil
(kebenaran isi yang terkandung di dalamnya)
b. Otentisitas dan reliabilitas Arsip/Dokumen (berbasis)
elektronik
1. arsip media baru tergantung pada keabsahan proses
penciptaannya.
2. arsip elektronik keabsahan informasi tergantung pada kekuatan
sistemnya.

ALIH MEDIA ARSIP DINAMIS


Alat Bukti Yang Sah dan Kepentingan Hukum

ASPEK LEGALISASI ALIH MEDIA

Dokumen yang telah dialihkan dalam Mikrofilm atau media


lainnya atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah.
Hasil cetak Dokumen yang dialihkan ke dalam Mikrofilm dapat
dilegalisasi untuk keperluan proses peradilan dan kepentingan
hukum lainnya.
(Bab III Pasal 16 ayat 1 dan 2 PP No. 88 Th. 1999)

Arsip yang dialihmediakan tetap disimpan untuk kepentingan


hukum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Arsip hasil alih media dan hasil cetaknya merupakan alat bukti
yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
(Bab IV Pasal 49 ayat (4) dan ayat (10) PP No. 88 Th. 1999)

ALIH MEDIA ARSIP STATIS


Kepentingan Pelestarian dan Pelayanan Arsip

ASPEK LEGALISASI ALIH MEDIA

Alih Media dilakukan untuk pelaksanaan Preservasi


Arsip Statis melalui Reproduksi (Pasal 99 ayat (1);
Alih Media dilaksanakan denganmemperhatikan
kondisi fisik dan nilai informasi yang menghasilkan
Arsip Statis dalam bentuk dan media elektronik
dan/atau media lainya sesuai dengan Aslinya
(Pasal 99 ayat (2) Jo Pasal 100 ayat (4);
Arsip yang dialihmediakan tetap disimpan untuk
kepentingan pelestarianb dan pelayanan arsip
(Pasal 100 ayat (5);
(Bab IV, Paragraf 4 Preservasi Arsip Statis, Pasal 49 dan Pasal 100 PP No. 28 Th. 2012)

Pemberian Nomer Seri


Pengaman
dan Security Printing
Security printing adalah percetakan yang
berhubungan dengan pengamanan tingkat tinggi
pada naskah, dengan tujuan untuk mencegah
pemalsuan dan perusakan serta jaminan terhadap
keautentikan dan keterpercayaan naskah dinas.
Security printing menggunakan metode-metode
teknis sebagai berikut:

a. Kertas khusus
Gambar: Kertas Khusus
Kertas khusus adalah Kertas yang dipakai sebagai
pengamanan memiliki nomor seri pengaman yang
letaknya diatur secara tersendiri dan hanya diketahui
oleh pihak-pihak tertentu. Penggunaan kertas ini
harus berurutan sesuai dengan nomor serinya
sehingga memudahkan pelacakan.

b. Watermarks

Gambar: Watermarks
Watermarks Adalah gambar dikenali atau pola
pada kertas yang muncul lebih terang atau
lebih gelap dari sekitar kertas yang harus
dilihat dengan cahaya dari belakang kertas,
karena variasi kerapatan kertas.

c. Rosettes

Gambar: Rosettes
Rosettes adalah suatu teknik security printing
yang berbentuk garis-garis melengkung tidak
terputus dan menempati suatu area tertentu.
Biasanya menyerupai bunga.

d. Guilloche

Gambar: Guilloche
Adalah suatu teknik security printing yang
terdiri dari garis-garis melengkung tidak
terputus yang menempati suatu area terbatas
yang terbuat sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu ornamen border yang indah

e. Anticopy

Gambar : Anticopy
Adalah suatu teknik security printing dengan
garis atau raster pada area tertentu dan
tersembunyi hanya akan nampak apabila
dokumen ini difotocopi.

f. Microtext

Gambar : Microtext
Adalah suatu teknik security printing yang
memakai
elemen
pengaman
yang
tersembunyi terdiri dari teks dengan ukuran
sangat kecil sehingga secara kasat mata akan
tampak seperti suatu garis. Perlu bantuan
lensa pembesar untuk melihat teks ini.

g. Line width modulation

Gambar : Line Width Modulation


Adalah suatu teknik security printing yang
terbentuk dari susunan garis yang mengalami
penebalan pada garis-garis desain lurus
maupun lengkungan pada area tertentu.

h. Relief motif

Gambar : Relief Motif


Adalah suatu teknik security printing yang
dibentuk dengan pembengkokan pada areal
tertentu sehingga akan menimbulkan image
seolah-olah desain relief (motif) terkesan
timbul.

i. Invisible ink

Gambar : Invisible Ink


Adalah suatu teknik security printing yang
berupa aplikasi teks, gambar maupun logo
yang dicetak dengan tinta sekuriti khusus
untuk pengamanan. Tinta tersebut hanya
akan tampak apabila diamati dibawah sinar
ultra violet

TERIMA KASIH,
Mohon Maaf apabila ada kata yang salah dan tidak berkenan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai