manusia untuk melihat dunianya. Tanpa cahaya, maka dunia akan gelap, hitam, dan mengerikan. Keindahan tidak akan tampak dan ternikmati. Manusia membutuhkan cahaya untuk beraktivitas dengan sehat, nyaman, dan menyenangkan. Tanpa cahaya tidak ada arsitektur
Pencahayaan Alami
Matahari sebagai sumber cahaya alami
utama bagi bumi mempunyai peran penting dalam sejarah kehidupan manusia. Terbit pagi hari dari ufuk timur dan terbenam sore hari di ufuk barat, begitulah siklus harian perjumpaan manusia dengan sang surya. Sinar dan cahaya matahari telah memberikan energi dan inspirasi yang tiada habis habisnya bagi manusia.
Pencahayaan Alami
Beberapa kelebihan cahaya dan sinar
matahari antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bersifat alami (natural). Manusia pada dasarnya tidak ingin dicabut dari alam dan selalu ingin berada di dalam atau dekat dengan alam. Memaksakan diri hidup terpisah dari lingkungan alami akan memicu ketegangan batin maupun fisik. Cahaya alami matahari memiliki nilai nilai (baik fisik maupun spiritual) yang tak tergantikan oleh cahaya buatan. 2. Tersedia berlimpah
Pencahayaan Alami
3. Tersedia secara gratis
4. Terbarui (tidak habis habisnya, sampai matahari mati!) 5. Memiliki spektrum cahaya lengkap 6. Memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan bagi mahluk hidup di bumi 7. Dinamis. Arah sinar matahari selalu berubah oleh rotasi bumi maupun peredarannya mengelilingi matahari. Intensitas cahaya yang berubah ubah oleh adanya halangan awan yang melintas akan memberikan efek gelapterang yang menambah kesan dinamis.
Pencahayaan Alami
Sedangkan, beberapa kelemahan cahaya
matahari untuk dipergunakan mencahayai ruangan adalah sebagai berukut : 1. Pada bangunan berlantai banyak dan gemuk (berdenah rumit) sulit untuk memanfaatkan cahaya alami matahari (walau ada teknologi serat kaca yang dapat menyalurkan cahaya jauh kedalam ruangan) 2. Intensitas tidak mudah diatur, dapat sangat menyilaukan atau sangat redup
Pencahayaan Alami
4. Sering membawa serta panas masuk ke
dalam ruangan 5. Dapat memudarkan warna Karena sinar langsung matahari membawa serta panas, maka yang dimanfaatkan untuk pencahayaan ruangan adalah cahaya bola langit. Sinar langsung matahari hanya diperkenankan masuk ke dalam ruangan untuk keperluan tertentu atau bila hendak dicapai efek tertentu. Oleh karena itu bagi arsitek perlu diingat
Pencahayaan Alami
1. Pembayangan ; untuk menjaga agar
sinar langsung matahari tidak masuk ke dalam ruangan melalui bukaan. Teknik pembayangan antara lain dengan memakai tritisan dan tirai. 2. Pengaturan letak dan dimensi bukaan untuk mengatur agar cahay bola langit dapat dimanfaatkan dengan baik. 3. Pemilihan warna dan tekstur permukaan dalam ruangan dan luar untuk memperoleh pemantulan yang baik (agar pemerataan
Pencahayaan Alami
Untuk mendapatkan pencahayaan yang
sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pencahayaan diruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu: 1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting) 2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting) 3. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
Pencahayaan Alami
4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak
Langsung (semi indirect lighting) 5. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)
Pencahayaan Alami
Berdasarkan peruntukannya pencahayaan
dibagi menjadi : 1. Pencahayaan umum (general lighting) Pencahayaan merata untuk seluruh ruangan dan dimaksudkan untuk memberikan terang merata, walau mungkin minimal, agar tidak terlalu gelap. 2. Pencahayaan kerja (task Lighting) Pencahayaan fungsional untuk penerangan bgi jenis kerja bersangkutan.
Pencahayaan Alami
3. Pencahayaan aksen (accent lighting)
Pencahayaan yang secara khusus diarahkan ke objek tertentu untuk memperkuat penampilannya (fungsi estetik). 4. Cahaya ambien (ambient light) Cahaya keseluruhan dalam suatu ruang yang merupakan efek gabungan dari pencahayaan umum, aksen dan lain lain.