Anda di halaman 1dari 18

SELENIUM DAN

VITAMIN E SEBAGAI
ANTIOKSIDAN DI
DALAM ANEMIA
HEMOLITIK KRONIS:
APAKAH KEDUANYA
TIDAK MENCUKUPI?
SEBUAH STUDI
KASUS-KONTROL
TERESA NADIA (07120110050)

ABSTRAK

Kerusakan oksidatif yang merupakan


salah satu tanda yang terdapat pada Sickle
Cell Disease (SCD) dan Thalassemia Mayor
(TM)

Antioksidan

Penelitian ini untuk menilai perbedaan


kadar serum selenium dan vitamin E yang
ada pada pasien dengan SCD dan TM yang
bergantung pada transfusi

PENDAHULUAN

Vitamin dan sisa mineral merupakan


penghambat utama bagi kerusakan
oksidatif.

Pada SCD Hemoglobin S tidak stabil dan


menghasilkan radikal bebas yang
merusak enzim sel dan lipid selaput

Pasien dengan SCD terbukti kekurangan


kadar seng, selenium, gluthathione, dan
vitamin A C D E

Bio marker stress oksidatif pada


pasien TM dan SCD yang ditransfusi

PASIEN DAN METODE


Dilakukan dijurusan Patologi Kimia
Sample diambil dari RS Pediatrik Universitas Kairo

PASIEN DAN METODE

Pasien SCD menjalani transfusi yang tidak teratu,


tergantung pada pengobatan hydroxyurea nya (HU)

SAMPLING
Dilakukan berbagai pemeriksaan lab pada pasien

PEMERIKSAAN
LAB

Analisa terhadap ALT, AST, total


Kolesterol, Triglycerides (TG), LDL dan
HDL-kolesterol dianalisa dengan
menggunakan alat analisa kimia
otomatis Dimension EXL

Serum ferritin diukur dengan


menggunakan chemiluminescent
immunoassay pada AxSYM

ANALISA
STATISTIK

Semua perhitungan statistik dilakukan


dengan menggunakan program komputer
SPSS

Data Numerik dinyatakan dengan mean


standard deviation (SD); perbandingan
ketiga grup dilakukan dengan
menggunakan pengujian analisa varian satu
arah

Perbandingan antar grup dengan


menggunakan chi-squared test

P-values yang kurang dari 0,05 dianggap

HASIL DAN
PEMBAHASAN
Temuan Lab

Grup TM:

Hb, MCV, MCH, MCHC, Trombosit,


dan LDL ditemukan

HCT, Ferritin, dan AST

Grup SCD semua hasil ditemukan


sebaliknya

erbandingan profil lipid antara talasemia, SCD, dan grup kontrol

Tingkat Selenium dan Vitamin E dalam tiga grup

HASIL DAN
PEMBAHASAN
Banyak faktor seperti kelebihan
kandungan besi, cidera hati, dan gangguan
hormone yang mempengaruhi pola lipid
pada pasien dengan bentuk beta-talasemia
mayor.

HASIL DAN
Selenium memiliki
PEMBAHASAN
Penipisan serum Vit
E yang sangat
signifikan ditemukan
pada studi penelitian
ini (P<0,0001)
Vit E memiliki peran
yang penting dalam
melindungi sel-sel
dari kerusakan
oksidatif

peran yang signifikan


dalam mencegah
perubahan oksidasi
lipid, radang, dan
mencegah platelet

Kadar Selenium dari:


TM: 30,6 23,6
g/L
SCD: 29,8 20,8
g/L
Kontrol: 109,9
8,3 g/L

HASIL DAN
PEMBAHASAN

Semua pasien TM bergantung pada


transfusi dan menerima darah 4-24x/tahun

Pada SCD hanya 21 pasien yang


bergantung pada transfusi dan menerima
darah 2-24x/tahun

Pada penelitian lain disebutkan bahwa


penumpukan zat besi yang disebabkan oleh
transfusi dapat memicu kerusakan jaringan
dan memperlambat pertumbuhan.

KESIMPULAN

Pasien dengan TM dan SCD kehilangan


antioksidan dan akibatnya mengalami
peningkatan tekanan oksidatif

Ini merupakan indikasi bahwa pasien TM dan


SCD menghasillkan lebih banyak O2 rektif

Meskipun demikian, tingkat antioksidan ini


tidak berkorelasi dengan indeks hemolisis
maupun inflamasi pada pasien transfuse
kronis.

KESIMPULAN
Celasi zat besi yang tepat merupakan
komponen mendasar dari terapi talassemia dan SCD yang dapat menunda
kerusakan jaringan disebabkan kelebihan
zat besi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai