Anda di halaman 1dari 15

PLTMH

(Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hydro)
NAMA : TRIYANI
NIM : D1121131002

Pendahuluan
Krisis energi yang mendunia, telah membangunkan kesadaran
masyarakat dunia terhadap dampak yang ditimbulkan oleh krisis
tersebut. Sistem energi dunia sedang beralih dari sistem energi
berbasis fosil ke sistem energi berbasis sumber daya terbarukan
(renewable energy). Berbagai alternatif telah dikaji dan
dikembangkan termasuk mengalihkan pasokan energi berbasis
sumber daya fosil ke sumber daya berbasis sumber daya
terbarukan. Renewable energy menjadi primadona dalam
penyediaan energi salah satunya dengan Mikrohydro system.

Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik

yang menggunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai
sumber daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan
ketinggian tertentu dan instalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun
ketinggiannya dari istalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan
untuk menghasilkan energi listrik (Hendar dan Ujang, 2007).
Menurut (Hadihardaja dan Sangkawati, 2001), Pembangkit Listrik Tenaga

Mikro Hidro (PLTMH) adalah bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Air dalam
skala kecil dimana daya yang dihasilkan < 1 Mega Watt, yang merupakan
bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu
menjadi tenaga listrik dengan menggunakan turbin dan generator.

Sumber PLTMH
PLTMH sumber energinya adalah sebagai berikut:
Potensi energi air yang melimpah
Seperti dari saluran irigasi, sungai, atau air terjun alam
Terdapat beda tinggi air di suatu wilayah atau alur sungai, baik berupa

terjunan (head), jumlah debit air dan alur sungai yang curam
Aliran air sungai yang bisa dibendung, maka disitu dapat dibangun

PLTMH

Komponen dalam PLTMH


Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)

Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di


bagian sisi sungai (Intake pembuka) ke dalam sebuah bak pengendap
(Settling Basin).
Settling Basin (Bak Pengendap)

Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air.


Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi
komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.
Headrace (Saluran Pembawa)

Headrace atau Saluran Pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk
menjaga elevasi dari air yang disalurkan.

Headtank (Bak Penenang)

Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air
antara sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisahan akhir kotoran
dalam air seperti pasir, kayu kayuan
Penstock (Pipa Pesat)

Mengendalikan aliran menjadi minimum sebagai antisipasi aliran yang


cepat pada turbin tanpa menurunkan elevasi muka air yang berlebihan dan
menyebabkan arus baik pada saluran Penstock dihubungkan pada sebuah
elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin.
Turbine dan Generator

Turbin dan generator berfungsi untuk mengubah energi air (potensial,


tekanan dan kinetik) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.

Prinsip Kerja PLTMH


Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air

(Hidro), turbin, dan generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri


pada dasarnya sama dengan PLTA hanya saja PLTMH kapasitasnya
tidak begitu besar.
Prinsip kerja PLTMH adalah memanfaatkan beda ketinggian atau

sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik yang ada pada
saluran irigasi, sungai, serta air terjun. Aliran air akan memutar
turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik
turbin akan memutar generator dan generator menghasilkan listrik.

Menurut (Ezkhelenergy, 2013) skema PLTMH adalah sebagai


berikut :

Komponen Turbin - Generator

Intake

Bendungan

Saluran Pengalih

Pintu Intake

Saluran pembawa

Keuntungan PLTMH
Bebas Emisi.
Energy yang dihasilkan dapat diperhitungkan.
Pembangkit berumur panjang ( diperkirakan sampai dengan 30

tahun atau lebih).


Sistem pengoperasian sederhana, biaya pengoperasian dan

pemeliharaannya murah.

Kekurangan PLTMH
Sangat tergantung pada aliran sungai secara alamiah.

Sedangkan aliran sungai tersebut sangat bervariasi sehingga


pada umumnya tenaga andalan atau tenaga mantap akan
sangat kecil jika dibandingkan dengan kapasitas totalnya.
Tidak mampu menghasilkan tenaga yang besar.

Referensi
Hadihardaja Joetata Prof Ir, Sangkawati Sri Ir MS, 2001.

Bangunan Tenaga Air (Diktat Kuliah) Universitas


Diponegoro.
Hendar dan Ujang. (2007). Desain, manufacturing dan

instalasi turbin propeller open flume 125 Mm di C.V.


Cihanjuang Inti Teknik Cimahi-Jawa Barat. Bogor:
Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai