Anda di halaman 1dari 29

Disampaikan dalam rangka kunjungan Mahasiswa Poltekes

Kemenkes Samarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan

UNIT PEMADAM KEBAKARAN


BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
BANYUMAS
Jalan Brigjend Encung No. Telp 113 632611 Purwokerto

Disampaikan oleh:

DARYONO
Kepala UNIT PELAKSANA TEKNIS DAMKAR
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Banyumas
TELP UPT Damkar 113, (0281)632611
TELP. POS DAMAKAR WANGON
(0281)513445
TELP. POS DAMKAR KEMRANJEN
(0282)5293100

1.

2.

3.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja;
UU Nomor 22 Tahun 1997 tentang
Otonomi Daerah;
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor
10 Tahun 1974 tentang Pencegahan
Bahaya Kebakaran di Kota-kota seluruh
Indonesia;
4.
Instruksi

4.

5.

Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor


29 Tahun 1978 tentang Usaha
Peningkatan Kewaspadaan serta
Pencegahan dan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran
Keputusan Menteri PU Nomor :
02/kpts/85 tentang ketentuan
pencegahan dan penanggulangan
kebakaran pada bangunan gedung

6.

7.

8.

Perda Kabupaten Banyumas Nomor 6


Tahun 1985 tentang Pemadam
Kebakaran
Perda Kabupaten Banyumas Nomor 25
Tahun 1996 tentang Pemeriksaan Alat
Pemadam Kebakaran
Perda Kabupaten Banyumas Nomor 19
Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa
Umum di Kabupaten Banyumas

Setelah menyelesaikan Pelatihan peserta


diharapkan mampu menyebutkan dengan benar :
1. Akibat dari Kebakaran;
2. Unsur-Unsur Api;
3. Proses terjadinya Api;
4. Klasifikasi Kebakaran yang berlaku di Indonesia;
5. Macam-macam Teknik Pemadam Api;
6. Macam-macam alat Pemadam Api dan Cara
Penggunaannya;
7. Langkah-langkah Pemadam Kebakaran;
8. Langkah-langkah Penanggulangan Kebakaran;
9. Sikap dan tindakan dalam Pemadaman.

API

API adalah Gas pijar yang


mengeluarkan panas. Bila
Panas yang dikeluarkan itu
melebihi batas maksimal,
maka dapat menimbulkan
KEBAKARAN

Persenyawaan tiga Unsur atau yang


dikenal Segitiga Api
Panas

Udara

API
Benda/Bahan Bakar

API TERKENDALI MENJADI


KAWAN

Selama API dapat


dikendalikan atau
dikuasai besar atau
kecil,
Selama itu pula api
akan menjadi KAWAN
bahkan
menguntungkan dan
menghasilkan

API TAK TERKENDALI MENJADI


LAWAN

Betapupun kecilanya API


selama tidak dikendalikan
atau dikuasai akan
menimbulkan kerugian, cacat
bahkan korban jiwa manusia.
Selama itu pula API dikatakan
menjadi LAWAN dan disebut
PERISTIWA KEBAKARAN

API

KEBAKARAN

Dibutuhkan

Mudah

dikendalikan
Menguntungka
n

Tidak dibutuhkan
Sulit dikendalikan
Merugikan

Suatu peristiwa yang disebabkan


dari API yang tidak dapat
dikendalikan atau dikuasai baik
BESAR maupun KECIL, disengaja
ataupun tidak disenagaja dan
menimbulkan kerugian harta
benda, cacat bahkan korban jiwa
manusia

Kelalaian;
2. Peristiwa Alam;
3. Disengaja / Ulah Manusia;
4. Penyalaan Sendiri;
5. Konselting listrik.
1.

1.

2.
3.
4.
5.
6.

Menghambat kelancaran pemerintahan


/pembangunan;
Menghambat perekonomian;
Menimbulkan pengangguran;
Terganggunya Stabilitas Kamtibmas;
Menimbulkan beban Psikologi;
Kerugian harta benda.

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi Nomor : PE-04/80 tanggal 14 April
1980 Kebakaran dibedakan menjadi
Klas
Klas
Klas
Klas

A
B
C
D

:
:
:
:

Kebakaran
Kebakaran
Kebakaran
Kebakaran

Benda Padat
Benda Cair/Gas
Akibat Listrik
Logam

DENGAN MENGETAHUI KLASIFIKASI KEBAKARAN, MAKA AKAN


MEMUDAHKAN DALAM MENENTUKAN / MEMILIH MEDIA PEMADAM
YANG SESUAI

1. Tindakan Pencegahan (Preventif);


Segala Upaya yang dilakukan agar
Kebakaran tidak terjadi
2. Tindakan Pemadaman (Represif);
Tindakan yang dilakukan untuk
memadamkan kebakaran, sebagai
upaya memperkecil kerugian yang
ditimbulkan dan mencegah agar
kebakaran tidak meluas

1.

2.

3.

4.
5.
6.

7.
8.
9.
10.

Memberikan Penyululuhan, pendidikan dan


pelatihan;
Menempatkan barang-barang yang mudah terbakar
di tempat yang aman dan jauh dari api.
Tidak merokok dan melakukan pekerjaan panas di
tempat barang-barang yang mudah terbakar;
Tidak membuat sambungan listrik sembarangan;
Matikan api setelah tidak digunakan;
Memasang tanda-tanda peringatan pada tempat
yang mempunyai resiko bahaya kebakaran tinggi;
Menyediakan APAR di tempat strategis;
Matikan aliran listrik bila tidak digunakan;
Buang puntung rokok di asbak dan matikan apinya;
Bila akan menutup tempat kerja, periksa dahulu halhal yang dapat menyebabkan kebakaran

Tindakan yang dilakukan untuk


memadamkan kebakaran, sebagai upaya
memperkecil kerugian yang ditimbulkan
dan mencegah agar kebakaran tidak
meluas
TEKNIK DAN TAKTIK
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

TEKNIK
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

TAKTIK
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

TEKNIK
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

Kemampuan
maksimal dalam
menggunakan
peralatan yang
tersedia guna
memadamkan
kebakaran

TAKTIK
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

Kemampuan
maksimal tentang
cara-cara yang
digunakan dalam
rangka pemadam
kebakaran

1.APK Tradisional
2.APK Modern
* Perhatikan beberapa faktror penting

Sistem
Isolasi

Cara pemadaman
dengan tidak
memberi oksigen
pada benda
terbakar

Sistem
Pendingina
n

Cara
pemadaman
dengan
menurunkan
suhu pada benda
yang terbakar

Sistem
Urai

Cara pemadaman
dengan membagibagi benda
terbakar menjadi
bagian kecil-kecil
sehingga api
mudah
dikendalikan

oMenutup dg karung
basah
oMenimbun dg tanah,
pasir atau lumpur

oMenyiram dg air
oMenimbun dengan
daun, batang pohon
yang mengandung
air

Bila sistem isolasi dan


pendinginan tidak
dapat dilakukan

1.

2.

3.

4.

5.
6.

Memadamkan dengan menggunakan alatalat pemadam api yang sesuai, jika api tidak
padam, panggil teman terdekat;
Bunyikan alarm/tanda bahaya kebakaran jika
api belum padam
Hubungi Unit Pemadam Kebakaran Telp 113,
632611, Pos Wangon (0281)513445, Pos
Kemranjen (0282) 5293100 dgn
menyebutkan identitas diri yang lengkap
Amankan lokasi dan bantuan kelancaran
petugas
Menunjukan sumber air terdekat;
Utamakan keselamatan jiwa daripada harta
benda

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Arah Angin;
Jenis benda yang terbakaar;
Volume benda yang terbakar;
Berapa lama telah terbakar;
Situasi kondisi dan lingkungan
Keselamatan diri
1.

2.

3.

4.

Peralatan dan
Perlengkapan yang
digunakan;
Asap tebal akibat proses
kebakaran;
Kemungkinan terjadinya
ledakakan
Kemungkinan terjadi

Harus disertai dengan


resque operator
o
o
o
o

Tegas dan Disiplin;


Yakin akan kemampuan Diri;
Tenang, waspada, tanggap akan situasi
Kompak dalam kerja sama (TeamWork)
Perlu Latihan Secara
Rutin

Pasir;
Tanah
Air
Dll

Alat
Pemadam
Api
Tradisional

Alat
Pemdam
Api
Modern

Alat
Pemadam Api
Ringan
(APAR)

Hydrant
Kebakaran

Sangat baik untuk


pemadaman awal
Terutama dalam
lingkungan Rumah
Tangga atau
Perkantoran yang tdk
begitu luas
Keberadaan Alat
Pemadam Api
Tradisional di Di PLN
di atur oleh Standar
166-1986.

Pasir / tanah;
~ Sangat baik untuk kebakaran
lantai/tanah datar, kebakaran karena
minyak/oli
~ Dapat dipakai untuk membendung
tumpahan minyak, sehingga tidak
meluas
~ Dapat dipakai untuk pemadaman awal
semua jenis kebakaran;

Cara Pemakaian (sistem isolasi)


~

Pasir tanah ditaburkan mulai dari tepi


hingga seluruh permukaan yang
terbakar tertutup rata

Selimut Api / Karung Goni


~ Cocok untuk kebakaran kompor yang
terbakar (kebakaran minyak) dan
semua jenis kebakaran kecuali
kebakaran listrik;
~ Bahan murah dan mudah didapat;

Cara Pemakaian (sistem


pendidingan)
~

Bahan karung goni dengan air


kemudian ditutupkan secara rata
pada bagian yang terbakar, bila
dengan satu karung tidak cukup
tambah lagi

Air : Media yang paling banyak


digunakan
Keuntungan :
~ Mudah didapat dalam jumlah banyak;
~ Mudah diangkut dan dialirkan;
~ Daya serap terhadap panas besar;
~ Daya mengembang menjadi uap besar.

Kelemahan :
~ Tidak bisa untuk kebakaran listrik;
~ Untuk kebakaran minyak harus dengan
cara spray dan teknik yang benar

Pada Jalur keluar;


2. Dekat dengan daerah yang mempunyai
resiko kebakaran
3. Mudah dilihat, dijangkau dan diambil oleh
pengguna;
4. Diberi tanda yang menunjukan tentang
adanya APAR dengan warna merah.
Catatan:

Pada sudut yang sama di tiap lantai;

Pada sudut-sudut kantor;

Dekat dengan pintu tangga.


1.

1.

2.

3.

Menggelar slang (fire hose)


pegang ujung slang (firehose) pada sisi betina dan
lemparkan gulungan slang se arah api.
bila kurang panjang, tambah lagi dan sambungkan
satu dengan yang lainnya.
Sambungkan pangkal slang (sisi betina) dengan
hydrant pilar

Pegang Nozle
Ambil posisi dengan benar (kuda-kuda), setelah siap
beri kode segera dialirkan
Tangan kiri pegang ujung nozle, tangan kanan pada
pangkal nozle sambil dijepit dengan ketiak.

Mengalirkan air
Ambil posisi dengan benar (kuda-kuda), setelah siap
beri kode segera dialirkan
Tangan kiri pegang ujung nozle, tangan kanan pada
pangkal nozle sambil dijepit dengan ketiak.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai