Anda di halaman 1dari 36

ANESTESIA PADA SC

(SECTIO CAESAREA)

Dr. R. SUTANTRI EDI PRABOWO, SpAn


FK. UNRI / RSUD ARIFIN ACHMAD

Sectio Caesarea adalah melahirkan bayi


melalui insisi abdominal dan dinding
uterus.
Tindakan anestesi yang biasa dilakukan
adalah :
1. Anestesi Regional
- Spinal Analgesia
- Epidural Anastesia
2. Anestesi Umum

I. SPINAL ANALGESIA
Keuntungan spinal anestesi untuk Sectio
Caesarea adalah tekniknya sederhana,
induksinya cepat, kontak foetus dengan obatobatan minimal, pasiennya sadar dan bahaya
aspirasi sedikit.
Kerugiannya adalah : tingginya kejadian
hipotensi, ada mual muntah intrapartum,
kemungkinan adanya post spinal headache,
lama kerja obat anestesi terbatas.

Masalah pada spinal anestesi adalah adanya hipotensi.


Setelah induksi spinal anestesi untuk sectio caesarea,
kejadian hipotensi maternal (sistolik kurang dari
100mmHg atau turun lebih dari 30mmHg
dari tekanan darah awal) adalah sebesar 80 %.
Perubahan hemodinamik ini disebabkan karena
blokade simfatis dan diperbesar oleh penekanan aorta
dan vena cava inferior oleh uterus yang grafid ketika
pasien dalam posisi supine.
Materna hipotensi bisa mengancam kehidupan ibu dan
foetus bila penurunan tekanan darah dan cardiac
output tidak cepat dikoreksi.keadaan hipotensi
maternal yang singkat, bisa menyebabkan penurunan
Apgar score, pemanjangan waktu mencapai keadaan
nafas yang adekuat dan menyebabkan asidosis pada
foetus

Karena Spinal Anestesi mempunyai


keuntungan-keuntungan untuk sectio
caesarea , berbagai usaha dilakukan
untuk mencegah hipotensi maternal.
Dicoba dengan pemberian 1000 1500
ml Ringer laktat 15-30 menit sebelum
spinal anestesi.

Kejadian hipotensi selama spinal anestesi


untuk sectio caesarea pada pasien dengan
persalinan fase aktif lebih rendah dari pada
yang sedang tidak dalam persalinan, hal ini
karena :
- Auto tranfusi sekitar 300ml darah
kedalam sirkulasi maternal akibat kontraksi
uterus.
- Penurunan ukuran uterus sekunder
hilangnya cairan amnion, bila ketuban sudah
pecah.
- Lebih tingginya katekholamine ibu pada
wanita yang sedang dalam persalinan.

Mual muntah sering terjadi pada spinal


anestesi.Hal ini disebabkan karena :
- Hipotensi sistemik yang menyebabkan
penurunan cerebral blood flow dan
menyebabkan cerebral hipoksia.
- Traksi peritonium atau viskera yang
menyebabkan reaksi vagal berupa
bradikardi dan penurunan cardiac output.
Telah dilakukan evaluasi terhadap keefektifan
terapi yang cepat untuk setiap penurunan
tekanan darah untuk pencegahan mual
muntah. Kesimpulannya bahwa pemberian
efedrin intravena, jika diberikan segera bila
tekanan darah turun, dapat mencegah
penurunan tekanan darah dan akan
mengurangi kejadian mual muntah.

Sakit kepala paska spinal merupakan masalah


utama setelah spinal anestesia pada
obstetri.Kejadian post spinal headache
bervariasi dari satu institusi ke institusi lainnya,
berkisar 0-10 %.
Beberapa teknik untuk mengurangi kejadian
post spinal headache :
- Suntikan jarum spinal harus pararel
dengan arah serabut durameter.
- Makin kecil jarumnya, makin sedikit
kejadian post spinal headache.
- Ujung jarum, kejadian post spinal
headache dengan pencil point lebih rendah
dari pada quinke.

Ringkasan spinal anestesi untuk Sectio


Caesarea :
1. Berikan cairan yang tidak mengandung
dextronse (2000ml) jika tidak ada kontra
indikasi.
2. Monitor tekanan darah,nadi, EKG,
saturasi O2.
3. Obat Anestesi Lidokain 5% atau
bupivacain 0,5%.
4. Gunakan jarum spinal quincke no. 27 atau
whitacre No. 25.

5. Posisi right lateral saat induksi spinal


anestesi.
6. Posisi pasien miring kiri sampai bayi
lahir.
7. Terapi penurunan tekanan darah ibu
dengan efedrin 5-10 mg dan berikan
cairan. Bila ada kontra indikasi
pemberian efedrin, berikan
phenylephrine 40 ug.
8. Berikan oksigen melalui masker.

Kontra indikasi spinal anestesi untuk


Sectio Caesarea :
1. Pendarahan hebat pada ibu
2. Hipotensi hebat
3. Gangguan pembekuan
4. Kelainan neurologis
5. Pasien menolak
6. Kesulitan teknis
7. Tubuh pasien pendek atau morbid
obesiti
8. Sepsis, baik lokal maupun general.

II. EPIDURAL
ANESTESIA

Keuntungan epidural anastesia untuk sectio


caesarea :
1. Kejadian dan beratnya hipotensi ibu lebih
rendah
2. Tidak ada tusukan dura, menyebabkan
berkurangnya kejadian post spinal
headache.
3. Dengan memasang kateter, dapat dipakai
untuk operasi yang lama juga menghilangkan
sakit pada periode pasca bedah.

Kerugian Epidural Analgesia :


- Teknik lebih sulit dari pada spinal
analgesia.
- onset obat anestesi lebih lama
- Membutuhkan obat anestesi lokal
yang lebih banyak.
masalah : Ada perbedaan efek
kardiovaskuler antara epidural anestesi
dan spinal anestesi untuk sectio
caesarea.

Kompikasi :
Kejadian suntikan intravaskuler melalui
epidural kateter kurang lebih 2,3 %.
Kejadian menusuk durameter 0,02 20%.
kejadian post spinal headache dengan
jarum epidural no. 17 adalah 76 %.
Kejadian emboli udara pada vena 9,5% 65% yang bisa terjadi pada spinal anestesi,
epidural anestesi atau anestesi umum.
Kejadian menggigil 14-68%. Mekanisme
belum jelas, tetapi dapat diterapi dengan
epidural fentanil/sufentanil atau petidin
intravena.

Kontra indikasi :

Hipotensi hebat.
Gangguan kuagulasi.
Kelainan Neurologis.
Pasien menolak.
Kesulitan teknis.
Sepsis, lokal atau general.

III. ANESTESI UMUM


Keuntungannya adalah : induksinya
cepat, mudah dikendalikan, kegagalan
anestesi tidak ada, dapat menghindari
terjadinya hipotensi.
Kerugiannya adalah : kemungkinan
adanya aspirasi, masalah pengelolaan
jalan nafas, bayi terkena obat-obatan
narkotika serta adanya kemungkinan
awareness.

Materna Aspirasi
Aspirasi pneumonia akibat aspirasi
cairan lambung disebut sebagai
Mendelson syndrome, maka penting
sekali menetralkan asam lambung.
Pengelolaan Jalan Nafas
Penurunan saturasi O2 pada parturien
lebih cepat daripada pasien-pasien yang
tidak hamil, hal ini dihubungkan dengan
peningkatan konsumsi 02 dan
penurunan functionalresidual capacity.

Masalah lain untuk anestesi umum pada sectio


caesarea adalah kesulitan intubasi. Bila hal itu
terjadi harus dilakukan ventilasi melalui masker
atau dipasang laryngeal mask, tetapi
masalahnya adalah aspirasi tetap tidak bisa
dihilangkan.
Depresi Neonatus
Penyebabnya :
1. Penyebab Fisiologis
- Hipoventilasi ibu
- Hiperventilasi ibu
- Penurunan perfusi utero placenta
disebsbkan kompresi aortocaval

2. Penyebab farmakologi
- Obat-obat induksi
- Pelemas otot
- Rendahnya konsentrasi oksigen
- N2O dan obat anestesi inhalasi
lainnya
- Efek memanjangnya interval
induction delivery dan uterine
incision delivery

Masalah utama anestesi umum untuk


sectio caesarea adalahkejadian
awareness karena kita memakai dosis
kecil dan konsentrasi rendah obat
anestesi untuk mengurangi efek pada
foetus. Kejadian awareness sekitar 17
36 %.

Kesimpulan anestesi umum untuk sectio caesarea


adalah :
1. Premedikasi dengan metoclopramide dan beri
antasid yang tidak berpartikel (30ml).
2. Monitor tekanan darah, nadi, EKG, saturasi O2,
capnograph, suhu, TOF.
3. pasien miring kiri
4. Preoksigenasi dengan O2 100%
5. Induksi denganpenthotal/ketamin/profol +
relaxant.
6. Intubasi dengan endotrakheal tube + balon.
7. N2O/O2 50% + isoflurane 0,75%
atau enflurane 1%

8. Hindari hiperventilasi atau


hipoventilasi
9. Kosongkan lambung dengan NGT
10. ID interval singkat
11. UD interval singkat
12. Berikan narkotik pada ibu setelah
bayi lahir
13. Ekstubasi bila ibu sudah sadar penuh

PLACENTA PREVIA
Pendarahan anterpatum adalah penyebab
utama kematian ibu pada pasien-pasien
kebidanan.Pendarahan hebat pada periode
anterpartum pada umumnya disebabkan
karena placenta praevia atau solution
placenta. Pada placenta praevia dengan
pendarahan aktif,sectio caesarea dilakukan
dengan anestesi umum.Berikan kristaloid,
koloid atau darah untuk mempertahankan
volume intravaskuler yang dilihat dari
tekanan darah,frekuensi nadi,CVP dan
diuresis.

SOLUTION PLACENTAE
Adalah lepasnya placenta dari tempat
implantasinya yang normal dari
decidua
basalis, kejadiannya 0,02-2% dan mortaliti
perinatal sekitar 50%.
Penyebabnya bisa karena trauma, tali
pusat yang pendek, yang tiba-tiba pada
penekanan uterus dan hipertensi. Pendarahan
mungkin tersembunyi dan berkumpul
dibelakang placenta.Gejala klinis awal
berupa sakit perut hebat disertai dengan
tanda-tanda feotal distress.

RUPTURA UTERI
paling sering terjadi pada pasien yang
telah mengalami operasi pada uterus
misalnya sectio caesarea atau invasi
throphoblast.

IV. PRE EKLAMSI DAN


EKLAMSI
Pre Eklamsi adalah : suatu kelainan yang tidak
manifest sebelum kehamilan 20 minggu.
Pra eklamsi khas dengan adanya trias :
hypertensi,protein uria, dan edema yang
menyeluruh.
Disebut pre-eklamsi ringan bila pada wanita
yang sebelumnya normotensi ada kenaikan
tekanan diastolik menjadi >90mmHg dengan
protein uria <0,25gr/lt.

Disebut pre-eklamsi berat bila tekanan


sistolok >160mmHg atau diastolik
>110mmHg, peningkatan yang cepat dari
protein uria,oliguria <100ml/24 jam, ada
gangguan cerebral atau penglihatan,
pulmonary edema atau sianosis.

Obat-obat yang dipakai


selama anestesi umum
1.
2.
3.
4.
5.
6.

N2O
Halotane
Pentotal
Muscle Relaxant
Pitocin
Ergot Alkaloids

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai