Anda di halaman 1dari 12

HUKUM DAGANG

Imron s
siregar
B1A112029

Sejarah
Pada masa Romawi belum dikenal Hukum Dagang, maka yang
berlaku adalah hukum tidak tertulis pedagang itu sendiri.
Kemudian hubungan dagang antar masyarakat diatur dalam
kodifikasi Hukum Romawi hasil kodifikasi Kaisar Yustianus
(code civil).
Pada
abad
pertengahan,
dikarenakan
perkembangan
perdagangan yang pesat, muncul peraturan diluar code civil.
Perkembangan selanjutnya menjadi tertulis dan bentuknya
statuta.
Hukum Dagang (KUHD) Indonesia diumumkan dengan
publikasi tanggal 30 April 1847 yang mulai berlaku pada
tanggal 1 Mei 1848.

Hubungan Hukum Dagang dan Hukum Perdata

Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut
melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau hukum yang mengatur
hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam
lapangan perdagangan.
Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur
hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik
beratkan pada kepentingan perseorangan.
KUHD adalah kUHPerdata khusus yang diberlakukan dalam hal perdagangan.
Sehingga berlaku asas lex specialis derogat lex generalis.
Hukum Dagang merupakan bagian dari Hukum Perdata, atau dengan kata lain
Hukum Dagang meruapkan perluasan dari Hukum Perdata.

Sumber Hukum
1. Sumber hukum tertulis
a. Yang dikodifikasi
b. Yang tidak dikodofikasi
2. Sumber hukum tidak tertulis
a. Yaitu kebiasaan
3. Yurisprudensi Merupakan sumber hukum tetapi tidak memiliki
kekuatan mengikat.
4. Perjanjian-perjanjian Internasional/ Traktat
a. Misal, GATT, WTO, TRIPs, dsb.
5. Doktrin
a. Merupakan sumber hukum yang berasal dari ajaran maupun
pendapat dari ahli hukum, namum tidak memiliki kekuatan
mengikat. Contoh, tentang status firma.

Hubungan Hukum Dagang dan Hukum


Ekonomi

Kegiatan dagang dan kegiatan perusahan merupakan


kegiatan ekonomi.
Hukum dagang mengatur kegiatan privat sampai
dengan hukum ekonomi lahir akibat turut campurnya
pemerintah dalam masalah perdagangan.

Inti Hukum Dagang


Pedagang
Perbuatan dagang
Perikatan dagang

Pembukuan dalam Hukum


Dagang
Pembukuan memiliki dasar hukum yaitu,
pasal 6 s/d 12 KUHD.
Fungsi pembukuan :
1.
2.
3.
4.

Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi

yuridis
ekonomis
administrasi
fiscal

Pedagang Perantara
Latar belakang timbulnya perantara adalah
karena perkembangan ekonomi seorang
pengusaha tidak bisa melakukan sendiri
maka dia memerlukan perantara.

Jenis-jenis Perantara

Perantara dalam Perusahaan

Perantara di Luar Perusahaan

Pimpinan perusahaan
Pemegang prokurasi
Pengurus filial
Pekerja keliling
Pelayan toko

Agen perusahaan
Notaris
Pengacara
Makelar
Commissioner
Expeditur
Pialang saham

Badan Usaha
Skema Badan Usaha
Perseoranga
n

Perusahaa
n Dagang
PT
Koperasi
Yayasan
Badan
Hukum

Badan
usaha

Persekutuan
/Perkumpula
n

Bukan
Badan
Hukum

Maatschap /
Perkumpulan /
perdata/ perseroa/
persekutuan
Firma (Fa)
Komanditer (CV)

Akusisi, Merger, dan Konsolidasi


1. Akusisi (Pengembalilalihan / Take Over)
Dasar hukum
Pasal 103 105 UUPT
PP No. 27 Tahun 1998

2. Merger (Penggabungan)
Dasar Hukum
Pasal 102
104-109 UUPT,dan
PPNo.27 Tahun 1998

3. Konsolidasi
Dasar Hukum
Pasal 102,
104-109 UUPT,dan
PP No. 27 Tahun 1998

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai