Terapi Cairan
Terapi Cairan
Terapi Cairan
Oleh :
Gusti Legawa
Jorghi Rezkivan
Nina Dwi Oktaria
Supervisor : dr. Achmad Hariyadi Sp.B
Cairan Tubuh
Dalam keadaan normal, keseimbangan
cairan dan elektrolit dipertahankan
dengan menjaga keseimbangan antara
jumlah asupan cairan dan jumlah cairan
yang hilang melalui ginjal, saluran cerna
maupun cara lain
Cairan tubuh terdiri dari bahan pelarut,
terutama berupa air dan bahan atau
partikel terlarut, yaitu berupa elektrolit
dan nonelekktrolit.
Perpindahan Cairan
Perpindahan cairan tubuh dipengaruhi oleh:
1. Tekanan hidrostatik
Hidrostatik adalah tekanan yang dihasilkan
oleh cairan pada dinding pembuluh darah
2. Tekanan onkotik
Gaya tarik sifat atau system koloid agar air
tetap berada dalam plasma darah di
intravaskuler
3. Tekanan osmotik
Perpindahan cairan melalui membran semi
permiable dengan konsentrasi lebih tinggi
Cuaca
Panas
Latihan Berat
dan Lama
Kulit
350
350
350
Saluran Napas
350
250
650
Urin
1400
1200
500
Keringat
100
1400
5000
Feses
100
100
100
Total
2300
3300
6500
Insensible lose
Koloid
Komplikasi minimal
Cairan KRISTALOID
Cairan Kristaloid di klasifikasikan sebagai berikut :
Cairan Isotonik : cairan dengan tekanan yang sama seperti
cairan tubuh. Cairan ini menetap dalam
cairan ekstraselluler (290-310 mOsm/L)
Contoh
: Normal Saline (NaCL 0,9 %), Ringer Laktat (RL),
Ringer Asetat, Ringerfundin, Glucose 5%
: Cairan dengan tekanan osmotik lebih rendah
dari cairan tubuh (osmolaritas dibawah 250
mOsm/L)
: Aquadest, larutan 2,5% dextrose in water
Cairan Hipotonis
Contoh
CAIRAN KRISTALOID
Cairan KOLOID
PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID
Berdasarkan hasil penelitian cairan
koloid digunakan:
1. Resusitasi cairan pada penderita
dengan syok hemorragic sebelum
transfusi tersedia.
2. Resusitasi cairan pada
hipoalbuminemia berat, mis: luka
bakar.
3. Pasien post op yang mengalami
gangguan plasma darah
Natrium
Kalium
2-4mEq
/
kgBB/har
i
1-2mEq
/
kgBB/har
i
Koreksi Kehilangan
cairan
Derajat Dehidrasi
Derajat Dehidrasi
Derajat
Defisit (%BB)
Tanda
Ringan
Turgor menurun
Mata cekung
Mukosa kering
Sedang
5-8
Tanda dehidrasi
ringan
Oliguria
Hipotensi ortostatik
Takikardi
Berat
8-10
Tanda dehidrasi
ringan-sedang
Gangguan
kardiovaskuler
Gangguan kesadaran
Perkiraan defisit
cairan
Cairan Rumatan
2,5mL/kgBB/jam
(untuk operasi
superficial)
2,5 - 15mL/kgBB/jam
(untuk operasi yang
membuka rongga
abdomen)
Kebutuhan Pengganti
TERAPI CAIRAN
Maintenance
Resusita
si
Kristaloid
Koloi
d
Mengganti kehilangan
akut
(Syok, dehidrasi,
Air + Elektrolit +
Nutrisi
Memasok
kebutuhan
harian
+
Defisit
= % derajat dehidrasi x BB
Case
Pasien usia 30 tahun datangdengan
tanda turgor turun, oliguria, takikardi.
Muntah 200ml. BB pasien 50 Kg.
Tatalaksana dan terapi cairan pada
pasien tersebut?
1. A-B-C
2. Terapi cairan
Maintenance : 40ml x 50 = 2000ml
Cairan output : 200ml
Defisit : 8% x 50 = 4000 ml
Total cairan : 6200 ml
50% 8jam
50% 16jam
3100ml
8jam
3100ml
16jam
Syok
Tanda syok
Takikardi (>100x/mnt)
Akral dingin
Takipnea (>25x/mnt)
Tekanan darah turun (<90/60mmhg)
Kesadaran menurun
Syok hipovolemik
Penyebab
Perdarahan
Kombusio
Inflamasi luas seperti peritonitis
umum
Dehidrasi
Kehilangan cairan usus ( ileus, diare,
muntah, fistel)
Syok hipovolemik
Tanda
II
III
IV
Kehilangan cairan
< 750
ml
750
-1500ml
15002000ml
> 2000ml
% volume cairan
<15%
15-30%
30-40%
>40%
Nadi
<100
100-120
120-140
>140
Tekanan darah
normal
normal
menurun
Menurun
Respirasi rata-rata
Up to
20
20-30
30-35
>35
Urine output
(ml/jam)
>30
20-30
5-15
Sangat
kurang
Pengantian cairan
kristalo kristaloid
id
Kristaloid +
darah
Kristaloid +
darah
Kesadaran
Normal
Bingung
Tidak sadar
Gelisah
Case
Pasien datang dengan hernia
ingkarserata. Pada tanda vital nadi
130x/mnt, tekanan darah 90/70
mmHg, respirasi 25x/mnt. Bb pasien
50kg. Tatalaksan dan terapi cairan
pada pasien?
1. A-B-C
2. Terapi cairan
Defisit cairan : 8% X 50 X 35%
: 1400ml
Pemberian cairan : secepatnya atau insisial
1-2 jam pertama
Pasang DC
Syok kardiogenik
Penurunan curah jantung pada volume
cairan intravaskuler yang cukup
menyebabkan hipoksia jaringan.
Terapi cairan + obat inotropik
Syok sepsis
Keadaan dimana terjadi penurunan tekanan darah sistol
<90 mmHg atau sistol > 40 mmHg disertai tanda
kegagalan sirkulasi.
SIRS(Systemic Inflamatory Respons Syndrome)
mencakup 2 atau lebih keadaan berikut :
1. Suhu > 38C atau < 36C
2. Frekuensi Jantung > 90x/menit
3. Frekuensi Napas > 20x/menit atau PaCO2
<32mmHG
4. Frekuensi leukosit darah > 12.000/mm3 , < 4.000
mm3
Terapi Cairan :
Luka Bakar
Case
Pasien datang dengan luas luka bakar
20%. Bb pasien 50kg. Tatalaksan dan
terapi cairan pada pasien?
A-B-C
Terapi cairan : 4 x 50 x 20
4000ml
2000ml
8jam
2000ml
16jam
Elektrolit
Hiponatremia
Hipernatremia
Hipokalemia
Hiperkalemia
Na <135 mmol/liter
Gejala klinis :<125 mmol/l.
sakit kepala, mual,
muntah, disorientasi
bahkan koma
kejang <120 mmol/l
Terapi : Nacl 3 % 50 70
mmol/jam
Elektrolit
Hiponatremia
Na >145 mmol/l.
Hipernatremia
Hipokalemia
Hiperkalemia
-160 mmol/l
demam, gelisah,
iritabel, sopor, koma.
Terapi: cairan sampai
defisit cairan
tergantikan
Cairan : dekstroe 5 %
atau Nacl 0,45%.
Elektrolit
Hiponatremia
Hipernatremia
Hipokalemia
Hiperkalemia
Elektrolit
Hiponatremia
Hipernatremia
Hipokalemia
Hiperkalemia
EKG:peninggian gelombang
T.
terapi:
- IV dekstrose, insulin
- IV Calsium klorida
- IV lasix
Terapi Elektrolit
Defisit Na
= 0,6 x BB x Na
Defisit K
= 0,4 x BB xK
Referensi
Sudoyo, A.W., dkk. Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Interna Publishing. 2009.
Price, S.A., & Wilson, L.M. Patofisiologi:
Konsep Klinis dan Proses-proses Penyakit
6th ed. Jakarta: EGC.2005.
Schwartz, S.I. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu
Bedah. Jakarta: EGC.2000.
Sjamsuhidajat & De Jong. Buku Ajar Ilmu
Bedah. Jakarta: EGC.2013.