Agenda
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Akuntansi proses
bukti mengidentifikasi mencatat
melaporkan laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan output proses
akuntansi, yang akan menjadi informasi bagi
para pemakainya dalam pengambilan
keputusan.
yang digunakan
manajemen dalam mengambil keputusan tidak
memerlukan standar akuntansi, disesuikan dengan
kebutuhan mis: LK untuk merger/akuisisi.
4
PENGEMBANGAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Stakeholders/Pengguna
DPR
Pemerintah
Peraturan
Perundang-undangan
Masyarakat Internasional
Standar Akuntansi
Internasional
Standar Akuntansi
Internasional
PELAKSANAAN/
PERBENDAHARAAN
PERENCANAAN
SAP
PEMERIKSAAN
PERTANGGUNG
-JAWABAN
6
Secara Umum :
menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi
ASUMSI DASAR
dibandingkan; dan
Dapat dipahami
11
TANGGUNG JAWAB
PELAPORAN KEUANGAN
Tanggung jawab penyusunan dan penyajian
laporan keuangan berada pada pimpinan
entitas
Basis akuntansi;
Prinsip nilai historis;
Prinsip realisasi;
Prinsip substansi mengungguli bentuk formal;
Prinsip periodisitas;
Prinsip konsistensi;
Prinsip pengungkapan lengkap; dan
Prinsip penyajian wajar.
13
BASIS AKUNTANSI
BASIS KAS: untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan;
BASIS AKRUAL: untuk pengakuan aset, kewajiban, dan
ekuitas;
Entitas diperkenankan menggunakan basis akrual sepenuhnya,
namun tetap menyajikan Laporan Realisasi Anggaran
berdasarkan basis kas.
KOMPONEN
KOMPONEN LAPORAN
LAPORAN KEUANGAN
KEUANGAN
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
2. NERACA
3. LAPORAN ARUS KAS
UU 17 psl 30 dan 31
PSAP 01
17
NERACA
Kewajiban Jangka
Pendek
Kewajiban Jangka
Panjang
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana
Cadangan
19
20
Informasi umum
Kebijakan akuntansi
Penjelasan item dalam laporan
Informasi lain
21
SISTEM AKUNTANSI
SKPD
BUD/SKPKD
Sistem
Akuntansi
BUD
LRA
Neraca
CaLK
Neraca
LRA
PPKD
LAK
Neraca
LAK
CaLK
CaLK
22
di
se
rah
kan
Kepala Daerah
Sistem
Akuntansi
Satker
LRA
BPK
DPR/DPRD
Pres/Kdh
LK
LK
(unaudited)
(unaudited)
LK
(audited)
LK
Pemeriksa
(audited)
LK
(audited)
Raperda
LPJ-LK
Bahas
Perda
LPJ-LK
Raperda
LPJ-LK
23
PERMASALAHAN LK DAERAH
24
Pengadaan
Aset tidak jelas surat
Aset belum dinilai
Rekonsilisasi data inventaris aset dan data akuntansi
Penganggaran yang kurang tepat menimbulkan aset tetap
Inventarisir aset yang kurang rapi
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi dalam Pengerjaan
KOMPONEN BIAYA
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga
belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan
setiap biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
CONTOH KASUS
PEROLEHAN TANAH
Satuan Kerja A membeli tanah dengan harga Rp30 M,
dimana di atasnya berdiri bangunan senilai Rp10 M. Untuk
membuat tanah tersebut siap digunakan maka harus
dikeluarkan lagi biaya untuk pembongkaran bangunan
sebesar Rp2 M, pematangan tanah Rp1 M, dan balik nama
Rp1 M. Atas transaksi ini nilai tanah yang harus diakui di
neraca adalah sebesar Rp34 M (30+2+1+1)
ASET DONASI
ASET BERSEJARAH
PENYUSUTAN
PRASYARAT PENYUSUTAN
METODE PENYUSUTAN
PENGHENTIAN
Untuk aset tetap yang karena kondisinya atau karena
alasan lain dihentikan dari penggunaan aktif maka aset
tetap tersebut dipindahkan ke pos aset lainnya.
Jurnal standar untuk mencatat transaksi ini adalah sbb:
Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Cr. Peralatan dan Mesin
xxx
xxx
xxx
PELEPASAN
xxx
xxx
PENYAJIAN
Penyajian aset tetap dalam lembar muka neraca adalah sebagai berikut:
Aset
Aset Tetap
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan
Total Aset Tetap
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
xxx
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Total Ekuitas Dana Investasi
xxx
xxx
PENGUNGKAPAN
Diungkapkan dalam CaLk untuk masing-masing jenis aset tetap :
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai
tercatat;
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan:
penambahan,
pelepasan,
akumulasi
penyusutan dan perubahan nilai jika ada, dan mutasi aset
tetap lainnya.
Informasi penyusutan meliputi: nilai penyusutan, metode
penyusutan yang digunakan, masa manfaat atau tarif
penyusutan yang digunakan, serta nilai tercatat bruto dan
akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
LAMPIRAN
Nilai aset tetap yang ada dalam neraca merupakan
gabungan dari seluruh aset tetap yang dimiliki atau
dikuasai oleh suatu pemerintah. Apabila pembaca
laporan keuangan ingin mengetahui rincian aset tetap
tersebut, maka laporan keuangan perlu lampiran
tentang
Daftar Aset yang terdiri dari nomor kode aset tetap,
nama aset tetap, kuantitas aset tetap, dan nilai aset
tetap
KEMENTERIAN
KEUANGAN
DITJEN
PERBENDAHARAAN
Tanah
57
AKUNTANSI TANAH
Tanah Aset Tetap yang
diperoleh dengan maksud untuk
dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap dipakai.
Termasuk tanah
untuk gedung,
bangunan, jalan,
irigasi, dan jaringan
Pengakuan
Definisi
Didasarkan bukti
kepemilikan yang
sah
Tanah
Pengukuran
Pengungkapan
Dasar penilaian
untuk
menentukan nilai
tercatat;
Rekonsiliasi jumlah
tercatat pada awal dan
akhir periode
dan
TANAH WAKAF
Tanah yang digunakan/dipakai oleh
instansi pemerintah yang berstatus tanah
wakaf tidak disajikan dan dilaporkan
sebagai aset tetap tanah pada neraca
pemerintah, melainkan cukup diungkapkan
secara memadai pada CaLK.
Definisi
Pengakuan
PERALATAN
DAN MESIN
Pengukuran
Terdapat bukti
hak/kepemilikan telah
berpindah, misalnya
ditandai dengan berita
acara serah terima
pekerjaan, dan dilengkapi
dengan bukti kepemilikan
kendaraan.
Dasar penilaian
untuk menentukan
nilai tercatat;
Pengungkapan Rekonsiliasi awal
dan akhir periode
Informasi penyusutan :
nilai, metode, masa
manfaat, serta nilai tercatat
bruto
61
61
diterima atau
diserahkan hak
kepemilikannya
dan/atau pada saat
penguasaannya
berpindah serta telah
siap dipakai.
BANGUNAN
Biaya Perolehan
Dasar penilaian
untuk menentukan
.
.
Pengukuran Pengungkapan nilai tercatat;
Rekonsiliasi awal
dan akhir periode
Informasi penyusutan :
nilai, metode, masa
manfaat, serta nilai tercatat
bruto
62
.
Definisi
JALAN, IRIGASI
DAN JARINGAN
.
Pengukuran
Dasar penilaian
untuk menentukan
.
nilai tercatat;
Pengungkapan
Rekonsiliasi awal
dan akhir periode
Informasi penyusutan :
nilai, metode, masa
manfaat, serta nilai tercatat
bruto
.
Definisi
.
Pengakuan
ASET TETAP
LAINNYA
.
Pengukuran
Pengungkapan
Dasar penilaian;
Rekonsiliasi jumlah tercatat
pada awal dan akhir periode
Informasi penyusutan
meliputi: nilai, metode, masa
manfaat, serta nilai tercatat
bruto
AKUNTANSI KDP
aset-aset yang dalam
proses pembangunan.
mencakup ASET TETAP
yang proses perolehannya
dan/atau pembangunannya
membutuhkan suatu
periode waktu tertentu dan
belum selesai.
Definisi Pengakuan
.
ASET TETAP
LAINNYA
.
biaya langsung;
.
PengukuranPengungkapan
biaya tidak langsung;
biaya lain yang secara khusus
Secara Kontrak:
PENYELESAIAN KDP
KDP akan dipindahkan ke pos aset tetap yang
bersangkutan jika konstruksi secara substansi telah
selesai dikerjakan dan konstruksi tersebut telah dapat
memberikan manfaat/jasa sesuai tujuan perolehan
Dokumen sumber untuk pengakuan penyelesaian suatu
KDP adalah Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
(BAPP).
PENGHENTIAN KDP
No.
Pembangunan
Aset
Berita Acara
Penyelesaian
Pekerjaan (BAPP)
Pemanfaatan
Aset
Penyajian
1.
Selesai
Sudah diperoleh
Sudah
dimanfaatkan
Aset Tetap
2.
Selesai
Sudah diperoleh
Belum
dimanfaatkan
Aset Tetap
3.
Selesai
Belum diperoleh
Sudah
dimanfaatkan
KDP
4.
Selesai sebagian
Belum diperoleh
5.
6.
Belum selesai
KDP
PENGHENTIAN KDP
Apabila dihentikan pembangunannya untuk
sementara waktu, maka KDP tersebut tetap
dicantumkan ke dalam neraca dan kejadian ini
diungkapkan secara memadai dalam CaLK.
KDP diniatkan untuk dihentikan pembangunannya
secara permanen maka KDP tersebut harus
dieliminasi dari neraca dan kejadian ini diungkapkan
secara memadai calam CaLK.
PENGUKURAN KDP
KDP dicatat dengan biaya perolehan.
Seluruh biaya langsung dan tidak
langsung yang dikeluarkan sampai KDP
tersebut siap untuk digunakan.
PP 38 tahun 2008
Pengelolaan Barang Milik Negara
Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian
secara independen berdasarkan kompetensi
yang dimilikinya terdiri dari penilai internal dan
penilai eksternal.
Penilaian adalah proses kegiatan yang dilakukan
oleh penilai untuk memberikan suatu opini nilai
atas suatu obyek penilaian pada saat tertentu
dalam rangka pengelolaan barang milik negara/
daerah.
76
77
Penilaian
Penilaian barang milik daerah berupa tanah
dan/atau bangunan dalam rangka pemanfaatan
atau pemindahtanganan dilakukan oleh penilai
internal yang ditetapkan oleh gubernur/bupati/
walikota, dan dapat melibatkan penilai eksternal
yang ditetapkan oleh gubernur/bupati/walikota.
Penilaian barang milik negara/daerah
dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar,
dengan estimasi terendah menggunakan NJOP.
78
Penilaian
Penilaian barang milik negara/daerah diperlukan
dalam rangka mendapatkan nilai wajar atau nilai
pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Nilai wajar atau nilai pasar atas barang milik
negara/daerah yang diperoleh dari penilaian ini
merupakan unsur penting dalam rangka
penyusunan neraca pemerintah, pemanfaatan
dan pemindahtanganan barang milik
negara/daerah.
79
Penilai
Yang dimaksud dengan "penilai internal" adalah
penilai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Pemerintah yang diangkat oleh kuasa Menteri
Keuangan yang diberi tugas, wewenang, dan
tanggung jawab untuk melakukan penilaian
secara independen.
Yang dimaksud dengan "penilai eksternal"
adalah penilai selain penilai internal yang
mempunyai izin praktek penilaian dan menjadi
anggota asosiasi penilaian yang diakui oleh
Departemen Keuangan.
80
81
Penilai
Penilai adalah pihak yang melakukan Penilaian secara
independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya terdiri
dari Penilai Internal dan Penilai Eksternal.
Penilai Internal di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara, selanjutnya disebut Penilai Direktorat Jenderal,
adalah penilai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat
Jenderal yang diangkat oleh kuasa Menteri yang diberi tugas,
wewenang, dan tanggung jawab untuk melakukan Penilaian
secara independen.
Penilai Eksternal adalah penilai selain Penilai Direktorat
Jenderal yang mempunyai izin praktek Penilaian dan menjadi
anggota asosiasi Penilaian yang diakui oleh Departemen
Keuangan.
82
NILAI WAJAR
Nilai Pasar yang dalam ilmu akuntansi disebut
sebagai Nilai Wajar, adalah perkiraan jumlah
uang pada tanggal penilaian, yang dapat
diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil
penukaran suatu properti, antara pembeli yang
berminat membeli dan penjual yang berminat
menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan,
yang penawarannya dilakukan secara layak
dalam waktu yang cukup, dimana kedua pihak
masing-masing mengetahui kegunaan properti
tersebut bertindak hati-hati, dan tanpa paksaan.
83
Tujuan Penilaian
Penilaian Barang Milik Negara dilakukan
dalam rangka:
Penilai Internal
Penilai Internal diangkat oleh atau atas kuasa Menteri.
Untuk dapat diangkat menjadi Penilai Internal, seorang
calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Penilai Eksternal
Penggunaan jasa Penilai Eksternal dalam pemberian bantuan teknis
Penilaian dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari
Direktur Jenderal.
Penggunaan jasa Penilai Eksternal dituangkan dalam perjanjian.
Penggunaan Penilai Eksternal dapat dilaksanakan dalam hal:
berdasarkan kajian teknis dari Kantor Pusat, jasa Penilai
Eksternal dibutuhkan untuk melakukan bantuan teknis Penilaian;
dan
terdapat anggaran untuk menggunakan jasa Penilai Eksternal.
Tata cara penunjukan Penilai Eksternal dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penilai Eksternal melaksanakan Penilaian berdasarkan surat
perintah kerja dari pemberi tugas.
86
Proses penilaian
a. mengidentifikasi permohonan/ penugasan
Penilaian;
b. menentukan tujuan Penilaian;
c. mengumpulkan data awal;
d. melakukan survei lapangan;
e. menganalisis data;
f. menentukan pendekatan Penilaian;
g. menyimpulkan nilai; dan
h. menyusun laporan Penilaian.
87
Pendekatan Penilaian
Penilaian dilakukan dengan
menggunakan:
a. pendekatan data pasar;
b. pendekatan biaya; dan/atau
c. pendekatan pendapatan.
88
Pendekatan Penilaian 1
Pendekatan data pasar dilakukan untuk mengestimasi
nilai objek Penilaian dengan cara mempertimbangkan
data penjualan dan/atau data penawaran dari objek
pembanding sejenis atau pengganti dan data pasar yang
terkait melalui proses perbandingan.
89
90
Pendekatan Penilaian 2
Pendekatan biaya dilakukan untuk
mengestimasi nilai objek Penilaian dengan
cara menghitung seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk membuat/memperoleh
objek Penilaian atau penggantinya pada
waktu Penilaian dilakukan kemudian
dikurangi dengan penyusutan fisik atau
penyusutan teknis, keusangan fungsional,
dan/atau keusangan ekonomis.
91
Pendekatan Biaya
Penilaian dengan menggunakan
pendekatan biaya dilakukan dengan tahap:
menghitung biaya pembuatan baru atau biaya
penggantian baru objek Penilaian;
menghitung besarnya penyusutan dan/atau
keusangan objek Penilaian; (fisik/teknis,
funsgsional, ekonomis) dan
mengurangkan biaya pembuatan baru atau
penggantian baru dengan penyusutan
dan/atau keusangan objek Penilaian.
Pendekatan Penilaian 3
Pendekatan pendapatan dilakukan
untuk mengestimasi nilai objek Penilaian
dengan cara mempertimbangkan
pendapatan dan biaya yang berhubungan
dengan objek Penilaian melalui proses
kapitalisasi langsung atau pendiskontoan.
Pendekatan Pendapatan
Penilaian dengan menggunakan endekatan
pendapatan dilakukan dengan tahapan:
a. mengestimasi pendapatan kotor efektif per tahun
yang dihasilkan oleh objek Penilaian;
b. mengestimasi pendapatan bersih per tahun yang
dihasilkan oleh objek Penilaian;
c. menentukan tingkat kapitalisasi dan/atau tingkat
diskonto yang sesuai; dan
d. menghitung nilai kini dari pendapatan bersih
sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan tingkat
kapitalisasi dari/atau tingkat diskonto sebagaimana
dimaksud pada huruf c.
Laporan Penilaian
Hasil Penilaian dituangkan dalam laporan
penilaian.
Laporan penilaian sekurang-kurangnya memuat:
a. uraian objek Penilaian; b. tujuan penilaian; c.
tanggal survei lapangan; d. tanggal penilaian; e.
hasil analisis data; f. pendekatan penilaian; dan
g. kesimpulan nilai.
Laporan penilaian direview pada penilai di
atasnya
Laporan penilaian berlaku 6 bulan setelah
tanggal penilaian
ASET TETAP
Aset Tetap
CONTOH
Tanah
Bangunan
Gedung Kantor
Gedung Pabrik
Land improvement
Peralatan
Kendaraan
Mesin
Peralatan kantor
97
Bunga
Pinjaman
Penurunan
Aset
PSAK
26
PSAK
48
Aset Tetap
PSAK
16
Sewa
PSAK - Terkait
PSAK
30
PSAK
13 & 19
47
PSAK
58
Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan
Investasi Properti
Aset tidak berwujud
Tanah
99
for resale.
Long-term in nature and
usually depreciated.
Possess physical substance.
Hak penambangan
2.
Reservasi tambang
100
aset
dapat
diukur
Mempengaruhi
Mempengaruhinilai
nilaiaset
aset
Mempengaruhi
Mempengaruhibiaya
biayadepresiasi
depresiasiatau
ataubiaya
biayaoperasi
operasi
Laba
Laba(potensi
(potensiearning
earningmanagement)
management)
Evaluasi
Evaluasiprinsip
prinsippengakuan
pengakuan
Biaya
Biayaawal
awalmemperoleh
memperolehaset
aset
Biaya
Biayaselanjutnya
selanjutnyauntuk
untukmenambah,
menambah,mengganti,
mengganti,
memperbaiki
memperbaiki
102
Seluruh
Seluruhbiaya
biayaterkait
terkaitaset
asetyang
yangmemiliki
memilikimanfaat
manfaat di
di
masa
masamendatang.
mendatang.
Aset
Asetlain
lainyang
yangberfungsi
berfungsiagar
agarsuatu
suatuaset
asetdapat
dapat
memiliki
memilikimanfaat
manfaatdi
dimasa
masamendatang.
mendatang.
Alat
Alatyang
yangdipasang
dipasang agar
agarpabrik
pabrikdapat
dapat berjalan
berjalan
sesuai
sesuaidengan
denganketentuan
ketentuanpengolahan
pengolahanlimbah
limbah
industri.
industri.
103
Penggantian
Penggantianaset
asetakan
akanmenambah
menambahaset
asetjika:
jika:
Memenuhi
Memenuhikriteria
kriteriaaset
aset(Memiliki
(Memilikimasa
masamanfaat
manfaatlebih
lebihdari
dari
satu
satuperiode
periodedan
dandiukur
diukurdengan
denganandal)
andal)
Komponen
Komponenyang
yangdiganti
digantitidak
tidaklagi
lagidicatat
dicatatsebagai
sebagaiaset
aset
Inspeksi
Inspeksiyang
yangsignifikan
signifikandapat
dapatdiakui
diakuisebagai
sebagaijumlah
jumlah
tercatat
tercatataset
asetjika:
jika:
Memenuhi
Memenuhikriteria
kriteriaaset
aset
Nilai
Nilaiinspeksi
inspeksiterdahulu
terdahulu(dibedakan
(dibedakandari
darifisik)
fisik)dihentikan
dihentikan
pencatatanya
pencatatanya
104
Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur
sebesar nilai wajar
kecuali:
Tidak memiliki substansi komersial,
atau
Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur
secara andal
Substansi
Substansi
Komersial
Komersial
Nilai
Nilai wajar
wajar
Aset
Aset dipertukarkan
dipertukarkan
Revaluation
Revaluation Model
Model
Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
yang sama.
107
Revaluation
Revaluation Model
Model
Nilai Wajar
Nilai di mana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arms
length transaction)
Bukan nilai yang akan diterima atau
dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,
atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
109
110
112
Frekuensi Penilaian
Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari
suatu asset tetap yang direvaluasi.
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda
secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi
lanjutan perlu dilakukan.
Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu
direvaluasi secara tahunan.
Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan
apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan.
Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu
direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
113
Revaluasi
Revaluasi harus
harus dilakukan
dilakukan secara
secara
reguler
reguler
Untuk
Untuk memastikan
memastikan jumlah
jumlah tercatat
tercatat
tidak
tidak berbeda
berbeda secara
secara material
material dengan
dengan
nilai
nilai wajar
wajar pada
pada tanggal
tanggal neraca.
neraca.
114
Entire
Entire
class
class
To
ToEquity
Equity
directly
directly
Negative
Negative
to
to P/L
P/L
Dr
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi
Cr
Cr Saldo
SaldoLaba
Laba
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui
Laporan Laba Rugi.
116
Penyusutan
Cost
Cost Model
Model
Penyusutan
Penyusutan
Revaluation
Revaluation Model
Model
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat
disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama
umur manfaatnya (useful life).
117
Penyusutan
Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
Contoh : rangka dan mesin
pesawat
Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lain.
Penyusutan
Penyusutan
118
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat
aset tersebut siap digunakan
Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan
Penyusutan
Implikasinya,
penyusutan tidak
dihentikan sekalipun
aset:
sedang tidak
digunakan atau
dihentikan
penggunaannya
Penyusutan
Nilai residu dan umur manfaat
suatu aset harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku
Jika hasil review berbeda dengan
estimasi
sebelumnya
maka
perbedaan
tersebut
harus
diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi.
120
Penyusutan
Umur
Umur Manfaat
Manfaat
Penyusutan
Metode penyusutan yang
digunakan:
Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan
122
Penyusutan
Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan
Garis
Garis Lurus
Lurus
Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebananyang
yangtetap
tetap
sepanjang
sepanjangumur
umurmanfaat
manfaatselagi
selaginilai
nilairesidu
residu
tidak
berubah
tidak berubah
Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebananyang
yangmenurun
menurun
sepanjang
sepanjangumur
umurmanfaat
manfaat
Jumlah
Jumlah Unit
Unit
Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebananberdasarkan
berdasarkan
penggunaan
penggunaan
123
124
Penurunan Nilai
Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji
apakah terdapat indikasi (external or internal)
penurunan nilai, jika ada maka dilakukan pengujian
berikut:
125
Penghentian Pengakuan
Jumlah
tercatat
aset
pengakuannya pada saat:
tetap
dihentikan
a)dilepaskan; atau
b)Tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jualsewa balik).
Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.
126
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset
tetap
Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah
tercatat aset,
Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah
disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan
penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
127
Pengungkapan
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan
akhir periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
128
Pengungkapan Revaluasi
Dasar yang digunakan untuk menilai kembali
aktiva
Tanggal efektif penilaian
Nama penilai independen, bila ada
Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti
Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
Surplus penilaian kembali neraca
129
Pengukuran Awal
Sama dengan PSAK 16
Biaya perolehan awal hak atas properti yang
dikuasai secara sewa dan dikelompokkan
sebagai properti investasi mengacu pada
PSAK 30 Sewa, dimana aset diakui pada
jumlah mana yang lebih rendah antara:
Nilai wajar properti, dan
Nilai kini dari pembayaran sewa
minimum.
131
132
133
Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar
Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar
Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada periode
periode
terjadinya.
terjadinya.
Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
laporan
laporan laba
laba rugi
rugi atau
atau ekuitas.
ekuitas.
Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan.
Penyusutan.
Penyusutan.
Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar pada
pada
tanggal
tanggal neraca.
neraca.
Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya
mengharuskan
mengharuskan secara
secara reguler.
reguler.
134
Pelepasan
Properti investasi harus dihentikan pengakuannya
(dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.
8. Pengungkapan
jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugiuntuk:
penghasilan rental dari properti investasi;
beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang
menghasilkan rental
beban operasi Iangsung investasi yang tidak menghasilkan pendapatan
rental selama periode tersebut; dan
perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan laba
rugi atas penjualan properti investasi
Pengungkapan
Nilai
Nilai Wajar
Wajar
Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi
pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang
dihasilkan dari akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari
pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam jumlah tercatat aset;
penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk
dalam kelompok aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan
sebagai dimlliki untuk dijual dan pelepasan lain;
laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
perubahan lain.
137
8. Pengungkapan
Nilai
Nilai Wajar
Wajar
Pengungkapan
Nilai
Nilai Biaya
Biaya
Metode penyusutan yang digunakan;
masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan
akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal danakhir.periode;
Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan. akhir
periode, yang menunjukkan:
Penambahan
Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usaha
Aset diklasifikasikan untuk dijual
Penyusutan
Penurunan nilai
Transfer ke klasifikasi lain
139
Pengungkapan
Pengungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan
Pengungkapan tambahan utama termasuk:
Informasi yang mendalam untuk setiap UPK
(atau kelompok UPK) yang memiliki nilai
tercatat goodwill atau aset tidak berwujud
PSAK 48
dengan masa manfaat tidak terbatas,
Par 121-130
termasuk
Asumsi utama dan pendekatan manajemen
yang digunakan untuk mengukur nilai
terpulihkan
Periode dimana manajemen telah
memproyeksikan arus kas, tingkat
pertumbuhan, tingkat diskonto, ....
140
TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
08161932935 atau 081318227080
http://staff.blog.ui.ac.id/martani
142