Anda di halaman 1dari 34

KEBIJAKAN PROGRAM

KESEHATAN LANJUT USIA

Direktur Kesehatan Keluarga


Dr. Eni Gustina, MPH

DEFINISI
Permenkes RI No 67 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lansia di Puskesmas :

Lanjut Usia : seseorang yang telah mencapai usia 60 th ke


atas
Pra Lansia : umur 45 59 tahun

DEMOGRAFI LANSIA INDONESIA


Sensus Penduduk 2010: Jumlah lansia 18,1 juta jiwa
(7,6% dr total pddk)
Tahun 2014 menjadi 18,781 juta (8,4%)
Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah
Lansia terbanyak di dunia
Bonus demografi tahun 2020 -2035 lonjakan jumlah
Lansia setelah tahun 2035
Tahun 2035 diperkirakan akan mencapai 41 juta jiwa dan 80
juta jiwa pada tahun 2050

PERUBAHAN STRUKTUR UMUR PENDUDUK


AKIBAT TRANSISI DEMOGRAFI INDONESIA
1971,2010,2030
1971

2010

2030

Anak-anak usia 0-14 thn 1971 dan yang akan lahir mencapai usia 15-55
thn pada 2010 menciptakan angkatan kerja yang besar jumlahnya, tahun
2030 anak ini mencapai usia 35-90 thn
(SM Adioetomo based on Indonesian Population Projection 2010-2035 and pop structure 1971) 6

17/OWN CALCULATION 07/2013

SEBARAN POPULASI LANSIA MENURUT


PROVINSI

Susenas 2012

LATAR BELAKANG
Tujuan Pembangunan Kesehatan : meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, dengan perhatian khusus pada


penduduk rentan --- > a.l penduduk Lansia ( 60 tahun)
Penduduk Lansia --- > Budaya Bangsa Indonesia : tempat
yang terhormat dalam keluarga dan masyarakat,
kebijaksanaan dan pengalaman hidup : jadi contoh serta
dimanfaatkan secara optimal.
Upaya peningkatan kesejahteraan pada lansia --- >

diarahkan untuk memperpanjang usia harapan hidup


dan masa produktif -- > kemandirian, kesejahteraan
dan pemberdayaan pada kesehatan keluarga
8

L
A
N
D
A
S
A
N
H
U
K
U
M
9

KOMITMEN GLOBAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Viena Plan of Action on aging 1982.


U.N. Principle of the Elderly 1991.
A Society for all Ages 1998.
Rencana Aksi Macao / Macao Plan of Action (1 Oktober 1998)
W H O Active Aging , Policy Frame Work 2000.
Madrid International Plan of Action on Ageing/MIPAA ( 2002)
Shanghai Implementation Strategy (23-26 September 2002)
Fifty-eighth World Health Assembly, Resolution WHA 58.16 on
Strengthening active and healthy ageing Agenda item 13.15, May
2005
9. Macao Document Operationalization of the Madrid International
Plan of Action on Aging (MIPAA) in Asia Pacific- October 2007
10.Regional Strategy for Healthy Ageing 2013 - 2017
11.Yogyakarta Declaration on Ageing and Health 2012

KOMITMEN NASIONAL
1. UU Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
2. UU no 39 tahun 1999 tentang Hak Azazi Manusia
3. UU Nomor 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Sosial
4. UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. PP RI Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Lanjut Lansia
6. Keppres Republik Indonesia No. 52. Tahun 2004 Tentang Komisi Nasional Lanjut
Usia
7. Permendagri no 60 tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Komisi Daerah
Lanjut Usia Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanganan Lanjut Usia di
Daerah
8. Permenkes nomor 79 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
di Rumah Sakit
9. Permenkes No. 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat

FAKTOR
PENDUKUNG

FAKTOR
PENGHAMBA
T

GAP

1.
1. Fasyankes
Fasyankes yang
yang ramah
ramah
Lansia
Lansia belum
belum tersedia
tersedia secara
secara
memadai
memadai
2.
2. Kurangnya
Kurangnya pengetahuan
pengetahuan dan
dan
perhatian
perhatian masyarakat
masyarakat
terhadap
terhadap kesehatan
kesehatan Lansia
Lansia
3.
3. Anggapan
Anggapan sebagian
sebagian
masyarakat
masyarakat bahwa
bahwa Lansia
Lansia
itu
itu identik
identik dengan
dengan ketidak
ketidak
berdayaan
berdayaan dan
dan sakit-sakitan
sakit-sakitan

KONDISI SAAT INI

PRAKONDISI
1.UHH meningkat
-- > lansia
2.Reg. Strategy for
Healthy Ageing
3.Deklarasi
Yogyakarta
4.RPJMN 20152019

SASARAN STRATEGIS
Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan
bagi Lansia di fasyankes primer dan rujukan
12

KEBIJAKAN
PENINGKATAN
KESEHATAN LANJUT
USIA

KEBIJAKAN UPAYA KESEHATAN


LANSIA YANG AKAN DILAKUKAN
DASAR
Regional Strategy for Healthy Aging 2013 -2018 (WHO SEARO)
Yogyakarta Declaration on Ageing and Health (WHO SEARO 2013)
RPJMN 2015 -2019
Renstra Kemenkes 2015 - 2019

RENCANA AKSI NASIONAL (RAN)


KESEHATAN LANJUT USIA
TH 2015 2019

INDIKATOR UPAYA KESEHATAN LANJUT USIA


YANG DIUSULKAN MASUK RENSTRA

No

INDIKATOR

Persentase Puskesmas yang


menyelenggarakan pelayanan santun
lanjut usia sesuai standar

TARGET
2015

2016

2017

2018

2019

10%

20%

30%

40%

50%

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN


LANJUT USIA
TUJUAN UMUM
Meningkatkan Kualitas hidup Lansia agar sehat, mandiri,
produktif, berguna dan sejahtera
TUJUAN KHUSUS
1.Meningkatkan kesadaran lansia untuk menjaga kesehatan
2.Meningkatkan peran serta keluarga & masyarakat dalam
kegiatan Kesehatan Lansia
3.Meningkatkan mutu pembinaan & pelayanan kesehatan
bagi lansia
4.Meningkatkan koordinasi Lintas Program, Lintas Sektor dan
Mitra lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan dan
16
pemberdayaan Lansia dalam konteks Keluarga

SASARAN PROGRAM
LANGSUNG
Pra Lansia
(45-59 th)
Lanjut Usia
(60-69 th)
Lansia Risti
(> 70 th / 60 69 th
dg masalah kes)

TAK LANGSUNG
Keluarga
Masyarakat tmpt
Lansia berada
Organisasi sosial/
Ormas
Petugas kesehatan
Masy.luas
17

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT


USIA
1. Pembinaan kesehatan Lansia terutama ditujukan pada upaya peningkatan
kesehatan dan kemampuan untuk mandiri agar selama mungkin tetap
produktif dan berperan aktif dalam pembangunan.
2. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan peran keluarga dan
masyarakat serta menjalin kemitraan dengan LSM, swasta dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan Lansia secara berkesinambungan.
3. Pembinaan kesehatan Lansia dilaksanakan melalui pendekatan holistik
dengan memperhatikan nilai sosial dan budaya yang ada
4. Pembinaan kesehatan Lansia dilaksanakan secara terpadu dengan
meningkatkan peran, koordinasi dan integrasi dengan LP dan LS
5. Pendekatan siklus hidup dalam pelayanan kesehatan untuk mencapai lanjut
usia sehat dan aktif dalam konteks kesehatan keluarga
6. Upaya kesehatan Lansia dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan yang berkualitas, secara komprehensif meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif

KEBIJAKAN YANG SUDAH


DILAKUKAN
1. Meningkatkan upaya kesehatan bagi Lanjut Usia di
pelayanan kesehatan dasar, dengan konsep
Puskesmas Santun Lanjut Usia
2. Meningkatkan upaya rujukan kesehatan bagi Lanjut
Usia melalui pengembangan Poliklinik Geriatri Terpadu
di Rumah Sakit
3. Meningkatan mutu perawatan kesehatan bagi Lanjut
Usia dalam keluarga (Home Care) yang terintegrasi
dengan Perkesmas
4. Meningkatan peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan Lanjut Usia, melalui Posyandu Lansia
5. Kerjasama dengan LS, profesi dan LSM

HASIL PENGEMBANGAN
PROGRAM
Program Kesehatan Lanjut usia saat ini telah dikembangkan di 34 provinsi
Jumlah Puskesmas Santun Lansia sebanyak lebih kurang 800 Puskesmas
Jumlah Kelompok Lanjut Usia (Posyandu Lansia) yg memberikan pelayanan
promotif dan preventif ada 86.000 yang tersebar di semua provinsi
Rifaskes 2011 persentase puskesmas yang ada Posyandu lansia adalah 78,8
%. (tertinggi di DIY=100%)
RS yang mempunyai poliklinik geriatri ada 10 yaitu: RSCM, Jakarta, RSUP
Karyadi, Semarang, RSUP Sardjito, Yogyakarta, RSUP Sanglah, Denpasar,
RSHS Bandung, RSUP Wahidin, Makassar, RSUD Soetomo, Surabaya, RSUD
Moewardi, Solo, RSUP Adam malik, RSU Syaiful Anwar Malang
Pengembangan Klinik dan Pelayanan psikogeriatri di 33 RS Jiwa milik
pemerintah
Home Care lansia yang terintegrasi dengan Perkesmas di 900 Puskesmas di 20
provinsi

KEBIJAKAN YANG SUDAH


DILAKUKAN

Upaya yang
dilakukan masih
menjadikan Lansia
sebagai objek
belum menjadikan
sebagai subjek

Perlu dipikirkan
pengembangan
konsep peningkatan
peran Lansia dalam
meningkatkan status
kesehatan Keluarga

KEBIJAKAN KELUARGA
SEHAT

TARGET DAN CAPAIAN MDGs PROGRAM


KESEHATAN IBU DAN ANAK

346
(2010)

23

SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019


NO

INDIKATOR

2014

2019

346

306

32

24

MENINGKATNYA DERAJAT KES IBU DAN


ANAK

Menurunnya AKI per 100.000 kelahiran

Menurunnya AKB per 1.000 kelahiran hidup

MENINGKATNYA STATUS GIZI MASYARAKAT

Menurunnya prevalensi anemia ibu hamil


(persen)

37,1

28

Menurunnya BBLR (persen)

10,2

Meningkatnya bayi usia < 6 bulan mendapat ASI


ekslusif (persen)

41,5

60

Menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada


balita (persen)

19,6

17

Menurunnya prevalensi stunting (pendek dan


sangat pendek) pada baduta (persen)

32,9

28
24

25

DUA SAYAP PUSKESMAS


UKM

PENDEKATAN
KELUARGA

PUSKESMAS

KELUARGA
SEHAT

UKP
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL

26

NO.

Indikator Keluarga
PROGRAM
Sehat INDIKATOR
PRIORITAS
AKI dan AKB
(termasuk
imunisasi)

1.
2.
3.
4.

Bumil ikut progrram ANC minimal 4 kali


PUS ikut KB
Bayi diimunisasi dasar lengkap
Remaja putri mendapat TTD

Gizi (Stunting)

5.
6.
7.

Bayi mendpt ASI Eksklusif minimal 6 bulan


Pertumbuhan balita dipantau
Balita ikut stimulasi dini perkembangan anak

3.

PM (ATM)

8.
Penderita HIV AIDS berobat sesuai standar
9.
Penderita TB berobat sesuai standar
10. Penderita Malaria berobat sesuai standar

4.

PTM (Hipertensi,
DM, Obesitas,
Kanker)

11. Penderita hipertensi berobat teratur


12. Penderita DM berobat teratur
13. Tidak ada anggota keluarga yang obesitas

Perilaku dan
kesehatan
lingkungan

14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

1.

2.

Keluarga menggunakan sarana air bersih


Keluarga menggunakan jamban
Keluarga memiliki tempat sampah
Keluarga memiliki sarana pengelolaan limbah
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
Keluarga memakai kelambu ketika tidur
Keluarga menjadi anggota JKN

27

PENDEKATAN CONTINUUM OF CARE


& LIFE CYCLE
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

PENDEKATAN KELUARGA

28

PROGRAM KESEHATAN KELUARGA


DENGAN PENDEKATAN SIKLUS
KEHIDUPAN
Penjaringan kes. Peserta

Penjaringan kes. peserta


didik
BIAS
UKS
PMT-AS

didik
Kespro remaja
Konseling: Gizi
HIV/AIDS,NAPZA dll
Anak SD
Pemberian
Konseling
Kespro Tablet
Pelayanan
tambah
KB darah
KIE Kespro Catin
Anak SMP/A &
PKRT
remaja
ari
h
PUS & WUS
a
00
10 rtam an
pe dup
hi
e
k
Bayi
Pemeriksaan
Kehamilan

Pr
Pr om
Di ev oti
ag en f,
no tif
D
Hu in sa
i
Hi lu
ku lir =
r
re d29 ati
h a an f

Persalinan, nifas
& neonatal

P4K
Buku KIA
ANC terpadu
Kelas Ibu Hamil
Fe & asam folat
PMT ibu hamil
TT ibu hamil

Mendorong persalinan di
Fasyankes
APN (MAK III) dan KF
IMD, Vit K 1 inj, Imm Hep B
Rumah Tunggu
Kemitraan Bidan Dukun
KB pasca persalinan
PONED-PONEK

Balita

Pemantauan
pertumbuhan
&
perkembanga
n
PMT
Lansia
berkualitas

ASI
eksklusif
Imunisasi
dasar
lengkap

MP-ASI
Penimbang
an
Vit A
MTBS,

MTBM

Posyandu Lansia
Peningkatan
kualitas Hidup
Mandiri
Perlambatan
proses

PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN


LANSIA
1. Menjadi Lansia sehat adalah hak asasi setiap manusia
2. Pelayanan kesehatan primer adalah ujung tombak untuk
tercapainya Lansia sehat yang didukung oleh pelayanan
rujukan yang berkualitas
3. Partisipasi Lansia perlu diupayakan dalam setiap kegiatan
baik di keluarga maupun masyarakat berupa kegiatan
sosial ekonomi sesuai dengan kemampuan, minat dan
kondisi kesehatannya
4. Pelayanan bagi lanjut usia diupayakan secara lintas disiplin
dan lintas sektor
5. Pelayanan bagi lanjut usia perlu dilaksanakan dengan
memperhatikan gender dan kesamaan hak

KONDISI
KONDISI BERDASARKAN ASUMSI

Kultur budaya Indonesia yang Extended Family


Masih besarnya peran Lansia dalam
mengambil keputusan terhadap ibu hamil dan
bersalin
Sebagian besar masyarakat Indonesia,
pengasuhan anak diserahkan kepada
nenek/kakek -- > karena orang tua bekerja
atau bercerai
Lansia sebagai orang tua yang dihormati bagi
PUS dan WUS -- > mengingat jumlah PL KB
sudah berkurang -- > Lansia bisa diberdayakan

Perlu
data

??

TUJUAN RAPAT
1. Brain storming dalam membangun konsep, bagaimana meningkatkan
peran Lansia dalam meningkatkan status kesehatan keluarga (mulai
dari kesehatan ibu hamil, bayi, anak, usia sekolah dan remaja dan
usia subur) dengan mengacu pada program keluarga sehat
2. Menggali informasi tentang :
Upaya kesehatan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk
mendukung program kesehatan Lansia yang sudah ada
Bagaimana peran Lansia agar dapat diberdayakan dalam
meningkatkan kesehatan keluarga
Data dan informasi yang dapat mendukung pelaksanaan program
tersebut
Sumber daya dan dana yang dapat dipergunakan untuk pelaksanaan
kegiatan

PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN

Anak SD

Balita

Anak SMP/A &


remaja
ari
h
PUS & WUS
a
00
1 0 r ta m a n
pe dup
hi
ke
Bayi
Ibu Hamil,
bersalin dan
nifas
Lansia
berkualitas

Bagaimana
meningkatkan peran
Lansia dalam
meningkatkan status
kesehatan setiap
siklus kehidupan

Anda mungkin juga menyukai