Abstrak
Obyektif : untuk mengevaluasi aktivitas
seksual dan mendeskripsikan perilaku
terkait dengan berbagai informasi yang
didapatkan
Metode : ibu hamil diinterview dengan
kuisioner selama 3 periode. Hasil yang
diukur adalah frekuensi coitus, hasrat,
orgasme, dan kepuasan seksual. Diukur
dalam 3 trimester kehamilan
Hasil :
terjadi penurunan yang signifikan pada
masing-masing indikator yang diukur
(p<0,001).
Posisi seksual mengalami penurunan pada
posisi man on top.
Perhatian terhadap pengaruh aktifitas seksual
yang mempengaruhi terjadinya aborsi
menurun sejalan peningkatan umur kehamilan
Hanya 22% wanita hamil menerima informasi
mengenai aktifitas seksual dalam kehamilan
dari dokter
Kesimpulan :
Seksualitas dan aktifitas seksual menurun
secara signifikan dalam kehamilan.
Pemberian informasi dari dokter kepada
pasien mengenai aktifitas seksual dalam
kehamilan masih sangat kurang
Program edukasi dan konseling dalam
aktifitas seksual selama kehamilan harus
dijalankan antara ibu hamil dan dokter
secara menyeluruh
Pendahuluan
Dalam kehamilan terjadi perubahan secara fisik
dan psikis yang tentunya dapat mempengaruhi
aktifitas seksual.
Perubahan fisik antara lain adalah morning
sickness, bulkiness, awkwardness, changing in
body image, akan dapat mempengaruhi hasrat
seksual
Dari penelitian sebelumnya oleh Masters d Johnson
mengenai seksualitas selama masa kehamilan,
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasrat
seksual pada trimester kedua kehamilan sebagai
akibat dari adanya kongesti pembuluh darah pelvis
[
[
Pengukuran Outcome
Yang diukur :
frekuensi hubungan seksual
Hasrat seksual
Orgasme
Kepuasan seksual
Menggunakan skala analogi visual maupun persentase
Data kategorikal menggunakan persentase dan perbandingan
yang digunakan menggunakan test chi square.
Variabell kontinyu merupakan mean dan standar deviasi
apabila terdistribusi normal kontinyu dengan analisis of
variasi
Non normal terdistribusi kontinyu sebagai perbandingan dan
median yang dibuat oleh Kruskal Walis Tes.
Hasil
Dari 300 wanita yang berpartisipasi
dalam studi ini 138 wanita gagal di follow
up, 12 wanita mengalami aborsi dan 1
wanita mengalami APB karena plasenta
previa. Sehingga hanya 149 wanita yang
menyelesaikan kuisioner yang diberikan
Pengurangan sampel ini tidak
menyebabkan perubahan dari data
demografi yang ada.
Demografi
Frekuensi vaginal
intercourse
Frekuensi intercourse
menurun sejalan dengan
meningkatnya usia
kehamilan. (p<0,001)
Intercourse pada trimester
kedua sejalan dengan
trimester pertama
Abstinence pada trimester
ke 3 (p<0,001)
Diskusi
Dalam masa kehamilan wanita
beradaptasi terhadap berbagai
perubahan dari dalam dirinya.
Terdapat berbagai perubahan yang
terjadi antara lain perubahan fisiologi,
bentuk tubuh, gaya hidup. Yang
kesemuanya dapat mempengaruhi
seksualitas dan aktifitas seksual
Kesimpulan
Seksualitas dan aktifitas seksual
menurun secara signifikan selama
kehamilan
Pemberian pengetahuan mengenai
hal ini masih jarang
Perlunya edukasi dan konseling
mengenai hubungan seksual dalam
masa kehamilan
TERIMA KASIH