Disusun oleh :
Lisa Nur Awliya (14330077)
Ranti Wahyuningtiyas (14330081)
Endah Budi Ningsih(14330085)
Christin Debora (14330086)
Aprillia Ulfa (14330087)
pelayanan
Kegiatan
konseling aktif
Konseling yang diberikan atas
inisiatif langsung dari Apoteker
KONSELING
konseling pasif.
konseling terjadi jika pasien
datang untuk berkonsultasi
pada apoteker untuk
mendapatkan penjelasan
tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan obat dan
pengobatan
hubungan/komunikasi
farmasis dengan pasien dan
membangun kepercayaan pasien
kepada farmasis.
Memberikan informasi yang sesuai
kondisi dan masalah pasien.
Membantu pasien menggunakan obat
sesuai tujuan terapi dengan
memberikan cara/metode yang
memudahkan pasien menggunakan
obat dengan benar.
Prinsip Konseling
1) Menentukan Kebutuhan
Lakukan pendekatan awal dengan mengemukakan pertanyaan
terbuka dan mendengar dengan baik dan hati-hati agar sasaran
konseling mengungkapkan kebutuhannya
2) Perasaan
Farmasis harus dapat mengerti dan menerima perasaan pasien
(berempati). Farmasis harus mengetahui dan mengerti perasaan pasien
(bagaimana perasaan menjadi orang sakit) sehingga dapat berinteraksi
dan menolong dengan lebih efektif. Beberapa bentuk perasaan atau
emosi pasien dan cara penanganannya adalah sebagai berikut :
Aspek Konseling yang harus disampaikan
Penyimpanan
Dokter
Dalam proses penggunaan obat, pada tahap penetapan pilihan obat serta
regimennya untuk seorang pasien tertentu, dokter memerlukan informasi dari
apoteker agar ia dapat membuat keputusan yang rasional.
Perawat
Informasi yang dibutuhkan perawat pada umumnya harus praktis, dan ringkas,
misalnya frekuensi pemberian dosis, metode pemberian obat, efek samping yang
mungkin, penyimpanan obat, inkompatibilitas campuran sediaan intravena, dll
Pasien
Informasi obat untuk PRT (Penderita Rawat Tinggal) diberikan apoteker sewaktu
menyertai kunjungan tim medik ke ruang pasien; sedangkan untuk pasien rawat
jalan, informasi diberikan sewaktu penyerahan obatnya. Informasi obat untuk pasien
pada umumya mencangkup cara penggunaan obat, jangka waktu penggunaan,
pengaruh makanan pada obat, penggunaan obat bebas dikaitkan dengan resep obat,
dan sebagainya).
Apoteker
1.
2.
3.
Kendala
Ilmu
Kalau kita menguasai ilmu yang akn kita
sampaikan, maka kita akan dapat berbicr
lancar, meyakinkan sehingga pasien akan puas
dan percaya, ini merupakan kunci utama.
Kalau pasien sudah percaya maka mereka akan
patuh.
Kemampuan
Berkomunikasi
Ini penting, karena teknik berbicara akan
sangat berpengaruh pada keberhasilan
komunikasi
Metode Konseling
Beberapa metode Konseling yaitu :
1. Three Prime Questions
Bagaimana Penjelasan Dokter ttg Obat Anda ?
Bagaimana Penjelasan Dokter ttg Cara Pakai Obat Anda ?
Bagaimana Penjelasan Dokter ttg Harapan setelah minum/memakai
Obat Anda ?
2. Final Verification
Meminta Pasien utk Mengulang Instruksi
Yakin Bahwa pesan tidak ada terlewat
Koreksi bila ada Salah Informasi
3. Show and Tell
Melakukan Cerita
Melakukan Peragaan
Melalui Gambar, Tayangan
Pengenalan/ pembuka
Penilaian Awal/Identifikasi
Pemberian Informasi
Verifikasi
Tujuan : a.Untuk memastikan apakah pasien memahami
informasi yang sudah
disampaikan.
b. Mengulang hal-hal penting.
Tehnik : fill in the gaps
Tindak lanjut
Tujuan : a. Mengikuti perkembangan pasien
b. Monitoring keberhasilan pengobatan.
Tehnik :a.Membuat patient medication record(PMR)
b. Komunikasi melalui telepon.
Terimakasih