CIRI CIRI
KALIMAT
EFEKTIF
1.Memiliki unsur minimal S P.
2.Taat terhadap tata aturan ejaan
yang berlaku.
3.Menggunakan diksi yang tepat.
4.Menggunakan kesepadanan
antara struktur bahasa dan jalan
pikiran yang logis/sistematis.
5.Menggunakan kesejajaran bentuk
bahasa.
6.Melakukan penekanan ide pokok.
7.Mengacu pada kehematan
penggunaan kata.
8.Menggunakan variasi struktur
PERSYARATAN KALIMAT
EFEKTIF
Kebenaran struktur
Kepada hadirin dimohon berdiri!
Hadirin dimohon berdiri!
Kepada hadirin, kami ucapkan terima
kasih!
Kecocokan konteks
Buku saya yang kebanjiran kemarin
dimakan rayap.
CONTO
H
Amara pergi ke sekolah, kemudian
Amara pergi ke rumah temannya untuk
belajar.
Tidak
Efektif
Efektif
2. Kesejajaran Bentuk
(Paralelisme)
Kesejajaran satuan dalam kalimat, menempatkan ide/
gagasan yang sama penting dan sama fungsinya ke
dalam struktur / bentuk gramatis.
4. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif ialah
kehematan dalam pemakaian kata, frase atau
bentuk lainnya dianggap tidak diperlukan.
5. Kevariasian
Panjang pendeknya variasi dalam kalimat mencerminkan
jalan pikiran seseorang. Variasi dalam penulisan pilihan
kata (diksi) atau variasi dalam tutur kalimat yang tepat
dan benar akan memberikan penekanan pada bagianbagian kalimat yang diinginkan.
Contoh:
Saya Meminjam buku di perpustakaan. Buku itu saya baca
tadi malam.
Anda harus berani menghadapi korupsi. Jangan takuttakut! Jangan ragu-ragu!
Anda adalah calon pemimpin masa depan.
6. Kelogisan
Yang dimaksud kelogisan adalah bahwa ide
kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan
tempat kami persilakan.
Kalimat tersebut tidak logis.
Maka seharusnya:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, kami persilakan.
7. Pengulangan
Pengulangan dilakukan untuk menunjukkan bagian yang
dipentingkan dalam kalimat. Pengulangan dapat
membuat bagian yang diulang menjadi menonjol.
Contoh:
Rendi adalah pria yang tinggi, kurus, ceking, bahkan
sebagian temannya menjuluki ia kerempeng.
Lihat saya, perhatikan saya, amati gerak-gerik saya maka
anda akan berhasil.
LANJUTAN
2. Salah Pemilihan kata
Contoh:
Saya mengetahui kalau ia kecewa. Seharusnya: Saya
mengetahui bahwa ia kecewa
3. Salah Nalar
Bola gagal masuk gawang. Seharusnya: Bola tidak
masuk gawang
4. Kata Depan yang Tidak Perlu
Contoh:
Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Seharusnya: Program ini menyediakan berbagai fitur
terbaru.
UNSUR - UNSUR
1. Paralelisme
Dalam kalimat yang efektif, gaya paralelisme menempatkan unsur
yang setara dalam konstruksi yang sama. Konstruksi yang selarian
dan sejalan itu biasanya menempatkan diri dalam hal-hal berikut:
sama-sama berbentuk kata kerja, sama-sama berbentuk kata
benda.kalau berawalan me sama-sama berawalan me.
Contoh:
Yang dilakukannya selama ini di kampung hanya mengurus sawah,
menjenguk sanak famili, dan membersihkan kuburan nenek.
2. Repetisi
Kekuatan sebuah kalimat dapat pula di bangkitkan dengan
mengulang sebuah kata yang di anggap penting dalam bagian
kalimat.
Contohnya:
Mengarang sebuah buku agama berbeda syaratnya dengan
mengarang buku cerita fiksi, sedang mengarang untuk surat kabar
berlainan ketentuannya dengan mengarang syair.
3. Inversi
Seringkali kalimat efektif dapat diusahakan dengan membalikkan
pola dasarnya.
Inversi termasuk sejenis gaya kalimat.
Terjadinya bentuk inversi boleh jadi karena ingin memberi variasi,
agar kalimat tidak terlalu monoton.
Contoh:
Roni terkilir kakinya waktu bermain bola.
ADA
PERTANYAAN ??
Designed by TAUFIK
TERIMA KASIH
TERIMA
KASIH
Atas
Perhatiannya....
Atas Perhatiannya....
Designed by TAUFIK
BAHASA
INDONESIA
KALIMAT
EFEKTIF
Kelompok 2
Anggota : M. Taufikurraman
Fajar Prakarsa Utama
Arni Yunita
Dera Aulia M
Suryani Nainggolan
Virdan Ghifari