Anda di halaman 1dari 15

PORTOFOLIO KASUS MEDIK

Seorang Anak 1,5 Tahun Dengan Kejang Demam Sederhana


Disusun Guna Memenuhi Syarat Salah Satu Tugas Formatif Dokter Internship
Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan

Pembimbing :
dr. Mokhammad Aji Edo Susanto

RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN

Disusun Oleh :
dr. Furi Ainun Khikmah

DATA PASIEN
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
No. RM
Tanggal Masuk

Keluhan utama : kejang

: An. MHA
: 1,5 tahun
: laki-laki
: Bojong Wetan 05/03 - Bojong
: 241843
: 7 September 2016

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan kejang tadi pagi dirumah, kejang
satu kali dan lama kejang sekitar 5 menit, Kejang seluruh tubuh
dengan mata melihat ke atas. Setelah kejang anak sadar. Sampai
di RSI pekajangan pasien tidak mengalami kejang lagi.

Lanjutan RPS

Awalnya pasien demam terlebih dahulu, pasien mulai demam


sejak semalam. demam tinggi terus menerus, dan demam turun
hanya jika pasien diberi obat penurun panas yang dibeli diwarung
kemudian demam tinggi lagi. Muntah (-), batuk (-), pilek (-), BAB cair
(-), BAK dalam batas normal

Riwayat Pengobatan

Pasien baru diberikan


obat penurun panas yang
dijual bebas, namun
tidak mengalami
perbaikan

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat kejang :
disangkal
Riwayat trauma :
disangkal
Riwayat Keluarga
Riwayat keluhan serupa (-).

Riwayat Prenatal

Ibu pasien memeriksakan


diri setiap bulan ke
Posyandu dan tidak
pernah mengalami sakit
serius selama masa
kehamilan

Riwayat Kelahiran

Lahir secara spontan


per vaginam
dengan :
Berat badan : 2900
gram
Panjang badan : 48
cm
Lingkar kepala :
tidak diketahui
Lingkar dada : tidak
diketahui
Tanpa cacat bawaan

Riwayat Makan dan


Minum
Pasien sehari hari
mengkonsumsi ASI
ditambahkan dengan
bubur bayi. Selama
dirawat di rumah
sakit, pasien nafsu
makan berkurang,
hanya mau minum
ASI.

Riwayat Imunisasi
Pasien diimunisasi
lengkap sesuai dengan
jadwal di posyandu

Anamnesis
sistem

Obyektif

Demam (+)
Sistem Cerebrospinal :
Sistem Cardiovaskular
Sistem Respirasi
:
Sistem Gatrointestinal
Sistem Genitourinaria :
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Integumen
:

kejang (+)
: keringat dingin (-), nyeri dada (-)
sesak nafas (-), batuk (-), pilek (-)
: BAB hitam (-), kembung (-), mual (-),muntah (-)
BAK (+), nyeri suprapubic (-)
: deformitas (-)
UKK (-)

Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang, lemas
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Nadi
: 120x/menit
Penafasan
: 20x/menit
Suhu
: 39,5 C

Pemeriksaan Fisik
Berat Badan
: 12,5 kg
Tinggi Badan
: 78 cm
Indeks Massa Tubuh : 12,5/(0,78)2 = 20,5

Kepala : normochepal, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/Leher : JVP (-), kaku kuduk (-)
Thorax : Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : simetris kanan = kiri, retraksi (-), sonor +/+, vesikuler +/+,
Ronkhi -/-, Wheezing -/Abdomen : Datar, supel, Bising Usus (+) normal, timpani.
Ekstremitas : Akral Hangat, nadi teraba kuat isi cukup, perfusi jaringan baik,
CRT < 2 detik, edema tungkai (-), ekstremitas pucat -/Anogenital : RT tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium (7 september 2016)
Darah Rutin :
Tanggal

Hasil

Nilai Rujukan

Hemoglobin

10,7 g/dL

11,5-13,5 g/dL

Eritrosit

4,23 jt/ul

3,9-5,9 jt/ul

Hematokrit

30,9%

34-40 %

Trombosit

281 103/ul

150-400 103/ul

Leukosit

15.000 /ul

6,0-17,03/ul

Netrofil

71,7

50-70

Limfosit

18,5

25-40

Monosit

8,7

2-8

Eosinofil

0,0

2-4

Basofil

0,1

0-1

LED 1

41

< 140

LED 2

62

< 140

Assesment (penalaran klinis)


Kejang
demam?

bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu


rektal di atas 38C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
Kejang demam biasanya terjadi pada usia antara 3 bulan dan 5
tahun dan tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau
penyebab tertentu.

Klasifikasi kejang demam

Kejang demam sederhana


(simpleks)

Kejang demam kompleks


kejang yang berlangsung > 15 menit atau kejang berulang > 2 kali
dalam 24 jam dan diantara bangkitan kejang anak tidak sadar.

harus memenuhi kriteria sebagai kejang


umum, kurang dari 15 menit dan terjadi 1
kali dalam 24 jam

Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum


yang didahului kejang parsial
Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Patofisiologi kejang demam secara pasti belum

Patofisiologi

Gambaran Klinis

Suhu tubuh mencapai 39C.

Anak sering kehilangan kesadaran saat kejang.

Kepala anak sering terlempar keatas, mata mendelik, tungkai dan lengan mulai
kaku, bagian tubuh anak menjadi berguncang. Gejala kejang tergantung pada jenis
kejang.

Kulit pucat dan mungkin menjadi biru.

Serangan terjadi beberapa menit setelah anak itu sadar

Pemeriksaan fisik dan laboratorium


Kejang Simplek
(Sederhana)

Tidak dijumpai kelainan fisik


neurologi dan laboratorium

Kejang Kompleks

dijumpai kelainan fisik neurologi


berupa hemiplegi

pemeriksaan EEG: gelombang lambat fokal bervoltase tinggi


kenaikan aktivitas delta, relatif dengan gelombang tajam

Penatalaksanaan
Pengobatan fase akut

Seringkali kejang berhenti sendiri


Saat sedang kejang semua pakaian yang ketat dibuka, dan pasien
dimiringkan kepalanya apabila muntah untuk mencegah aspirasi. Jalan
napas harus bebas agar oksigenasi terjamin
Awasi tanda vital suhu dll

Mencari dan mengobati


penyebab

Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk menyingkirkan


kemungkinan meningitis

Pengobatan profilaksis

Profilaksis intermitten, pada waktu demam : diazepam intrarektal tiap 8


jam sebanyak 5 mg utk pasien dengan BB < 10 kg dan 10 mg utk pasien dg
BB > 10 kg, setiap pasien menunjukkan suhu 38,5C atau lebih
Profilaksis terus-menerus: Pemberian fenobarbital 4-5 mg/kg BB/hari

Algoritme Kejang

Plan
Diagnosis Utama :

Kejang Demam Sederhana

Pengobatan :

IVFD RL 12 tpm

Inj. Cefotaxim 3 x 330 mg

Inj. Noragest 3 x 125 mg

Inj. Sibital 2 x 40 mg

Paracetamol syr 3x1 cth

Apialis 2 x 0,3 cc

Pendidikan :
Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit,
penyebab penyakit, kondisi pasien, dan pengobatan yang akan diberikan.
Perlu juga dijelaskan mengenai komplikasi yang mungkin akan terjadi.
Konsultasi :

Konsultasi ditujukan kepada dr. Sp. A untuk mendapatkan terapi lebih lanjut,
hal ini guna mencegah terjadinya komplikasi.

Rujukan :

Rujukan ditujukan kepada dokter spesialis anak

DAFTAR PUSTAKA

1. Pusponegoro Hardiono D, Widodo Dwi Putro, Ismael Sofyan. Konsensus


Penatalaksanaan Kejang Demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan
Dokter Anak Indonesia, Jakarta. 2006.
2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu
KesehatanAnak FKUI Jakarta. 1985
3. Haslam Robert H. A. Sistem Saraf, dalam Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Vol.
3, Edisi 15. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2000;
4. Hendarto S. K. Kejang Demam. Subbagian Saraf Anak, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSCM, Jakarta.
Cermin Dunia Kedokteran No. 27.1982
5. Saharso Darto. Kejang Demam, dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi
Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU dr. Soetomo, Surabaya. 2006

Anda mungkin juga menyukai