Anda di halaman 1dari 46

FAMILY PLANNING

Lucia Fuji Zuanthi 0815200


Pembimbing: dr.Dani M.kes

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Universitas Kristen Maranatha
2016

PENDAHULUAN
Kepadatan penduduk menjadi
permasalahan yang dihadapi dunia
saat ini.
Adanya ketidakseimbangan antara
luas wilayah pemukiman dengan
tingkat pertumbuhan penduduk
merupakan dinamika kehidupan
yang mencetuskan permasalahan
tersebut.

PENDUDUK INDONESIA
Tahun 2015 255.461.686 jiwa
Tahun 2014 252.124.458 jiwa
Tahun 2010 237 juta

Slide Title
Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk
Program Kependudukan, Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga dalam rangka
mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia,
dan sejahtera
diharapkan juga dapat memberikan kontribusi
terhadap perubahan kuantitas penduduk yang
ditandai dengan perubahan jumlah, struktur,
komposisi dan persebaran penduduk yang
seimbang sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup
BKKBN

FAMILY PLANNING
Tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami isteri untuk :
menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang diinginkan, mengatur interval
diantara kelahiran, mengontrol waktu
saat kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami dan istri, menetukan
jumlah anak dalam keluarga
WHO

Tujuan keluarga berencana BKKBN (2012)


1. Meningkatkan derajat kesehatan
dan kesejahteraan ibu dan anak
serta keluarga dan bangsa pada
umumnya.
2. Meningkatkan martabat kehidupan
rakyat dengan cara menurunkan
angka kelahiran sehingga
pertambahan penduduk tidak
melebihi kemampuan untuk
meningkatkan reproduksi.

Sasaran utama dari


pelayanan KB
Pasangan Usia Subur
(PUS).
Pelayanan KB diberikan di berbagai unit
pelayanan (pemerintah /swasta) tingkat desa
hingga tingkat kota dengan kompetensi yang
sangat bervariasi.
Pemberi layanan KB antara lain
Rumah Sakit, Puskesmas, dokter
praktek swasta, bidan praktek
swasta dan bidan desa.

Kontrasepsi (Contraception) adalah


alat, obat, efek atau tindakan yang
dimaksudkan untuk mencegah
kehamilan.

Menurut cara pelaksanaannya,


kontrasepsi dibagi dua, yaitu :
Cara temporer (spacing)
menjarangkan kelahiran selama
beberapa tahun sebelum hamil lagi
Cara permanen (kontrasepsi mantap)
mengakhiri kesuburan dengan cara
mencegah kehamilan secara permanen,
dimana pada wanita disebut sterilisasi
dan pada pria disebut vasektomi.

Pada dasarnya pelaksanaan kontrasepsi


hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
2. Efek samping yang merugikan tidak ada
3. Lama kerjanya dapat diatur menurut
keinginan
4. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
5. Tidak memerlukan bantuan medik atau
kontrol yang ketat selama pemakaiannya
6. Cara penggunaannya sederhana
7. Harganya murah supaya dapat dijangkau
masyarakat luas
8. Dapat diterima oleh pasangan suami-isteri

Memilih Metode
Kontrasepsi
Aman/tidak
berbahaya
Dapat
diandalkan
Sederhana
Murah
Dapat diterima
oleh orang
banyak
Pemakaian
jangka lama

Efektivitas
Efek samping
minor
Kerugian
Komplikasikomplikasi
yang
potensial
Biaya

Umur
Gaya hidup
Frekuensi
sanggama
Jumlah keluarga
yang diinginkan
Pengalaman
dengan
kontraseptivum
yang lalu
Sikap
kewanitaan
Sikap kepriaan

Status
kesehatan
Riwayat haid
Riwayat
keluarga
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
panggul

Pihak calon akseptor


Terdapat dua hal yang sangat penting yang
harus diketahui oleh pasangan calon akseptor,
yaitu mengenai efektivitas dan keamanan dari
metode kontrasepsi yang akan digunakan.
Disamping itu keadaan yang paling ideal adalah
bahwa isteri dan suami harus bersama-sama :
Memilih metode kontrasepsi terbaik
Saling kerja-sama dalam pemakaian
kontrasepsi
Membiayai pengeluaran untuk kontrasepsi
Memperhatikan tanda-tanda bahaya
pemakaian kontrasepsi

Pihak medis/petugas KB
Pihak inilah yang sebaiknya menjelaskan
kepada calon akseptor mengenai :
1. Efektivitas dan risiko dari masingmasing metode kontraseptif yang ada
2. Keuntungan non-kontraseptif
3. Kontraindikasi
4. Tanda-tanda bahaya dari metode
kontraseptif yang ada
5. Efek bahaya penggunaan poli farmasi

Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur


Umur ibu kurang dari 20
tahun:
Penggunaan prioritas
kontrasepsi pil oral.
Penggunaan kondom kurang
menguntungkan, karena
pasangan muda frekuensi
bersenggama tinggi sehingga
akan mempunyai kegagalan
tinggi.
Bagi yang belum mempunyai
anak, AKDR kurang
dianjurkan.
Umur di bawah 20 tahun
sebaiknya tidak mempunyai
anak dulu.

ibu antara 20 - 30
tahun
Merupakan usia yang
terbaik untuk
mengandung dan
melahirkan.
Segera setelah anak
pertama lahir,
dianjurkan untuk
memakai IUD sebagai
pilihan utama. Pilihan
kedua adalah norplant
atau pil.

ibu di atas 30 tahun


Pilihan utama menggunakan
kontrasepsi IUD atau norplant.
Kondom bisa merupakan pilihan
kedua.

Dalam kondisi darurat, metode


mantap dengan cara operasi
(sterlilisasi) dapat dipakai dan
relatif lebih baik dibandingkan
dengan spiral, kondom, maupun
pil dalam arti mencegah.

Macam-Macam Metode Kontrasepsi


Cara alamiah, meliputi metode
senggama terputus dan metode kalender
Cara sederhana, terdiri dari kondom,
jelly, diafragma, spermisida, tisu KB.
Alat kontrasepsi hormonal, yakni pil dan
susuk (implan)
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD)
Kontrasepsi mantap (KONTAP) yakni
tubektomi (untuk perempuan) dan
vasektomi (untuk laki-laki)

KB Metode Kalender
metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh
pasangan suami istri dengan tidak melakukan
senggama atau hubungan seksual pada masa
subur/ovulasi.
pasangan suami istri harus mengetahui masa
subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak
sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali
siklus menstruasi.
Bila siklus haid teratur (28 hari) :
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai
hari ke-1
Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16
dalam siklus haid

Metode kalender
keuntungan

kerugian

Tidak memerlukan
biaya
Tidak ada efek
samping
Tidak mempengaruhi
hubungan seksual

Kemungkinan kegagalan yang


jauh lebih tinggi
kedua pasangan tidak bisa
menikmati hubungan suami
istri secara bebas
Masa berpantang yang cukup
lama dapat membuat
pasangan tidak bisa menanti
dan melakukan hubungan
pada waktu berpantang

Metode Amenore Laktasi

Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah


kontrasepsi yang mengandalkan pemberian
Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya
hanya diberikan ASI tanpa tambahan
makanan ataupun minuman apa pun lainnya
Syarat untuk dapat menggunakan: Menyusui
secara penuh (full breast feeding), lebih
efektif bila pemberian lebih dari 8 kali sehari
Cara kerja: Penundaan/ penekanan ovulasi
Efek samping: Tidak ada

KEUNTUNGAN METODE AMENORE LAKTASI (MAL)


Efektivitas tinggi
(keberhasilan 98% pada
enam bulan
pascapersalinan).
Segera efektif. Tidak
mengganggu
senggama. Tidak ada
efek samping secara
sistemik. Tidak perlu
pengawasan medis.
Tidak perlu obat atau
alat. Tidak biaya.

Untuk Ibu:
Mengurangi
pendarahan
pascapersalinan
Mengurangi risiko
anemia
Meningkatkan
hubungan
psikologik ibu dan
bayi

MAL
Untuk Bayi:
Mendapatkan kekebalan pasif
(mendapatkan antibodi perlindungan
lewat ASI)
Sumber asupan gizi yang terbaik
dan sempurna untuk tumbuh
kembang bayi yang optimal
Terhindar dari keterpaparan terhadap
kontaminasi dari air, susu lain atau
formula, atau alat minum yang
dipakai

KETERBATASAN METODE AMENORE LAKTASI


(MAL)
Memerlukan persiapan dimulai sejak
kehamilan.
Metode ini hanya efektif digunakan selama 6
bulan setelah melahirkan, belum mendapat
haid dan menyusui secara eksklusif.
Tidak melindungi dari penyakit menular
seksual termasuk Hepatitis B ataupun
HIV/AIDS.
Tidak menjadi pilihan bagi wanita yang tidak
menyusui.
Kesulitan dalam mempertahankan pola
menyusui secara eksklusif.

KONDOM
Merupakan selubung/sarung karet sebagai
salah satu metode kontrasepsi atau alat untuk
mencegah kehamilan dan atau penularan
penyakit kelamin pada saat bersenggama
Cara kerja:
Menghalangi terjadinya pertemuan sperma
dan sel telur dengan cara mengemas sperma
di ujung selubung karet yang dipasang pada
penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah
ke dalam saluran reproduksi perempuan.
Mencegah penularan mikroorganisme (IMS
termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu
pasangan kepada pasangan yang lain (khusus
kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).

MANFAAT KONDOM

MANFAAT
KONTRASEPSI

MANFAAT
NONKONTRASEPSI

Efektif mencegah kehamilan


bila digunakan dengan benar
Tidak mengganggu produksi ASI
Tidak mengganggu kesehatan
klien
Tidak mempunyai pengaruh
sistemik
Murah dan dapat dibeli secara
umum
Tidak perlu resep dokter atau
pemeriksaan kesehatan khusus
Metode kontrasepsi sementara
bila metode kontrasepsi lainnya
harus ditunda

Membantu mencegah
terjadinya kanker serviks
(mengurangi iritasi bahan
karsinogenik eksogen pada
serviks)
Mencegah penularan IMS,
HIV
Memberi dorongan kepada
suami untuk ikit ber-KB
Mencegah ejakulasi dini
Saling berinteraksi sesama
pasangan
Mencegah imuno infertilitas

KETERBATASAN KONDOM
Cara penggunaan sangat
mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi
Agak mengganggu hubungan
seksual (mengurangi sentuhan
langsung)
Harus selalu tersedia setiap kali
berhubungan seksual
Malu membeli kondom di tempat
umum
Pembuangan kondom bekas
mungkin menimbulkan masalah

HORMONAL
HORMON PROGESTIN

Hormon kombinasi

Hormon Progestin adalah


metode kontrasepsi dengan
menggunakan progestin,
yaitu bahan tiruan dari
progesteron

Hormon Kombinasi adalah


metode kontrasepsi dengan
menggunakan kombinasi
hormon mengandung
hormon esterogen dan
progesteron

PIL
INJEKSI/SUNTIKAN
IMPLAN

PIL
INJEKSI/SUNTIKAN

PIL PROGESTIN
Keuntungan

Keterbatasan

Efektif jika diminum setiap hari


di waktu yang sama (0,05-5
kehamilan / 100 perempuan
dalam 1 tahun pertama)
Tidak diperlukan pemeriksaan
panggul Tidak
mempengaruhi ASI Tidak
mengganggu hubungan seksual
Kembalinya fertilitas segera jika
pemakaian dihentikan
Mudah digunakan dan nyaman
Efek samping kecil

Harus digunakan setiap hari


dan pada waktu yang sama
Bila lupa satu pil saja,
kegagalan menjadi lebih besar
Risiko kehamilan ektopik,
tetapi risiko ini lebih rendah
jika dibandingkan dengan
perempuan yang tidak
menggunakan minipil
Efektifitas menjadi rendah bila
digunakan bersamaan dengan
obat tuberkulosis atau obat
epilepsi
Tidak mencegah IMS

INJEKSI/SUNTIKAN PROGESTIN
KEUNTUNGAN
Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun
pertama
Pencegahan kehamilan jangka panjang
Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
Tidak mempengaruhi ASI
Sedikit efek samping
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause
Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul Menurunkan
krisis anemia bulan sabit (sicle cell)

INJEKSI/SUNTIKAN PROGESTIN
KETERBATASAN
Klien sangat tergantung pada
tempat sarana pelayanan
kesehatan (harus kembali sesuai
jadwal suntikan)
Tidak dapat dihentikan sewaktuwaktu sebelum suntikan berikut
Tidak mencegah IMS
Terlambatnya kembalinya
kesuburan setelah penghentian
pemakaia

IMPLAN

alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung


progestin yang dibungkus dalam kapsul silastik
KEUNTUNGAN silikon polidimetri
KONTRASEPSI
Sangat efektif (kegagalan 0,2 -1,0 kehamilan per 100
perempuan)
Daya guna tinggi.
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
Bebas dari pengaruh estrogen.
Tidak mengganggu kegiatan sanggama.
Tidak mengganggu ASI.

IMPLAN
KEUNTUNGAN
NONKONTRASEPSI

Menguranginyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Mengurangi/memperbaiki anemia
Melindungi terjadinya kanker endometrium
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara.
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit
radang panggul
Menurunkan angka kejadian endometriosis.

KETERBATASAN KONTRASEPSI
IMPLAN

Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk


insersi dan pencabutan.
Tidak mencegah infeksi menular seksual
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian
kontrasepsi, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk
pencabutan
Efektivitas menurun bila menggunakan obat
tuberkulosis atau obat epilepsi

PIL KOMBINASI
KEUNTUNGAN
Efektivitas yang tinggi (1 kehamilan per 100 perempuan
dalam tahun pertama penggunaan)
Risiko terhadap kesehatan sangat kecil
Tidak mengganggu hubungan seksual
Mudah dihentikan setiap saat
Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Dpat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium,
kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang
panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore atau akne

PIL KOMBINASI
KETERBATASAN
Membosankan karena
harus menggunakan
nya setiap hari
Tidak boleh diberikan
kepada perempuan
menyusui
Tidak mencegah IMS

SUNTIKAN KOMBINASI

KEUNTUNGAN
KONTRASEPSI
Sangat efektif (0,1 -0,4 kehamilan
per 100 perempuan selama tahun
pertama penggunaan)
Risiko terhadap kesehatan kecil.
Tidak berpengaruh pada hubungan
suami istri.
Tidak diperlukan pemeriksaan
dalam.
Efek samping sangat kecil.

Keuntungan
Nonkontrasepsi

SUNTIKAN KOMBINASI

Mengurangi jumlah perdarahan.


Mengurangi nyeri saat haid.
Mencegah anemia.
Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker
endometrium.
Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
Mencegah kehamilan ektopik
Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul.
Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia
perimenopause.

KERUGIAN SUNTIKAN KOMBINASI


Pola haid tidak teratur, perdarahan bercak atau
perdarahan sela sampai 10 hari.
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan
seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau
ketiga.
Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.
Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan
suntikan.
Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan
dengan obatobat epilepsi (Fenitoin dan Barbiturat) atau
obat tuberculosis (Rifampisin).
Penambahan barat badan.
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan
setelah penghentian pemakaian.

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)


Alat kontrasepsi yang dipasang dalam
rahim dengan menjepit kedua saluran
yang menghasilkan indung telur sehingga
tidak terjadi pembuahan, terdiri dari bahan
plastik polietilena, ada yang dililit oleh
tembaga dan ada yang tidak
Cara kerja: Mencegah terjadinya fertilisasi,
tembaga pada AKDR menyebabkan reaksi
inflamasi steril, toksik buat sperma
sehingga tidak mampu untuk fertilisasi

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)


Efektivitas tinggi, 99,2-99,4% ( 0,6 0,8 kehamilan/100
perempuan dalam 1 tahun pertama)
Dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang
Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
Tidak mempengaruhi hubungan sosial
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu
takut untuk hamil
Tidak ada efek samping hormonal
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah
abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih
setelah haid terakhir)
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Membantu mencegah kehamilan ektopik

KETERBATASAN
Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan
IMS atau perempuan yang sering berganti
pasangan
Diperlukan prosedur medis termasuk
pemeriksaan pelvis
Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
Klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari
waktu ke waktu. Untuk melakukan ini
perempuan harus memasukkan jarinya ke
dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau
melakukan ini

KONTRASEPSI MANTAP (TUBEKTOMI &


VASEKTOMI)
TUBEKTOMI
(Metode Operasi Wanita/ MOW) metode
kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela
bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi
dengan cara mengoklusi tuba falupii
(mengikat dan memotong atau memasang
cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum
WAKTU PENGGUNAAN
Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca
persalinan
Dapat dilakukan segera setelah persalinan
atau setelah operasi sesar
Jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu
setelah persalinan, ditunda 4-6 minggu.

MANFAAT DAN KETERBATASAN TUBEKTOMI


Manfaat
Kontrasepsi
Efektivitasnya tinggi 99,5% (0,5
kehamilan per 100 perempuan
selama tahun pertama
penggunaan)
Tidak mempengaruhi proses
menyusui
Tidak bergantung pada faktor
sanggama
Baik bagi klien apabila kehamilan
akan menjadi risiko kesehatan
yang serius.
Tidak ada efek samping dalam
jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam
fungsi seksual
Non Kontrasepsi
Berkurangnya risiko kanker ovarium

Keterbatasan
Harus
dipertimbangkan sifat
permanen kontrasepsi
ini (tidak dapat
dipulihkan kembali,
kecuali dengan
operasi rekanalisasi)
Dilakukan oleh dokter
yang terlatih

VASEKTOMI
(Metode Operasi Pria/MOP) adalah prosedur
klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan cara mengoklusi
vasa deferensia sehingga alur transportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi
(penyatuan dengan ovum) tidak terjadi
JENIS
1. Insisi
2. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
. WAKTU Bisa dilakukan kapan saja

KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN VASEKTOMI


Keuntungan

Keterbatasan

Efektivitas tinggi 99,6-99,8%


Sangat aman, tidak ditemukan
efek samping jangka panjang
Morbiditas dan mortalitas
jarang
Hanya sekali aplikasi dan
efektif dalam jangka panjang
Tinggi tingkat rasio efisiensi
biaya dan lamanya
penggunaan kontrasepsi

Tidak efektif segera, WHO


menyarankan kontrasepsi
tambahan selama 3 bulan
setelah prosedur (kurang
lebih 20 kali ejakulasi)
Teknik tanpa pisau
merupakan pilihan
mengurangi perdarahan dan
nyeri dibandingkan teknik
insisi

TERIMA KASIH

Sumber

Rencana Strategi Badan Kependudukan


Dan Keluarga Berencana Nasional 2015
Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana
Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan
(BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012)
Pusat Data dan Informasi Kementian
kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai