Anda di halaman 1dari 48

SISTEM

KARDIOVASKULAR
Kelompok 12
Annisaa Ahmada Atusta
Nadia Puji Heryanti
Nunun Indriani

Sistem
Kardiovaskular
adalah sistem yang
memberi
fasilitas
proses pengangkutan
berbagai substansi selsel tubuh dan dari selsel tubuh.
Sistem ini terdiri dari
organ penggerak yaitu
jantung dan sistem
saluran yaitu arteri

SIKLUS JANTUNG

Siklus tunggal jantung : semua peristiwa


yang berkaitan dengan denyut jantung.
Pada siklus jantung, perubahan tekanan
darah terjadi karena atrium dan ventrikel
secara bergantian kontraksi dan relaksasi.
Fase kontraksi jantung = sistol
Fase relaksasi jantung = diastol

Siklus jantung orang dewasa yang sedang


istirahat dapat dibagi menjadi 3 fase utama :
1) Perioda relaksasi
Pada akhir satu denyut jantung ketika ventrikel
mulai relaksasi, keempat ruang jantung ada
dalam keadaan diastol. Ini adalah awal dari
perioda relaksasi.
2) Pengisian ventrikel
Pengisian utama ventrikel terjadi tepat setelah
katup atrioventrikular membuka. Sepertiga
pertama waktu pengisian ventrikel dikenal
sebagai periode pengisian cepat ventrikel.
Sepertiga waktu kedua disebut diastasis,
volumenya kecil.

3) Kontraksi ventrikel
mendekati akhir sistol atria, impuls dari
nodus SA masuk melalui nodus AV ke dalam
ventrikel yang menyebabkan ventrikel
depolarisasi. Kemudian kontraksi ventrikel
dimulai
an
darah
mendorong
katup
atrioventrikular menutup dengan cepat.
Kontraksi otot ini adalah isometri (sama
panjang). Karena tak ada jalur aliran bagi
darah, volume ventrikel dipertahankan
sama (iso volumetri).

SUARA JANTUNG
Auskultasi = kegiatan mendengarkan suara
dalam tubuh, menggunakan alat yang disebut
stetoskop.
Suara denyut jantung terutama datang dari
bergolaknya darah yang disebabkan oleh
menutupnya katup jantung.
Suara pertama yang terdengar dhoub lebih
keras dan sedikit lebih panjang daripada suara
kedua. Suara dhoub dihasilkan oleh gerak
balik
darah
yang
menutup
katup
atrioventrikular segera setelah sistol ventrikel
mulai.

Suara kedua lebih pendek dan tidak


sekeras suara pertama, terdengar dep,
yang diakibatkan karena gerak alik darah
yang menutup katup semilunar pada awal
diastol ventrikel.
Pada seseorang yang sedang istirahat,
waktu antara suara jantung kedua dengan
suara jantung pertama berikutnya kira-kira
dua kali lebih lama daripada waktu antara
suara jantung pertama dan suara jantung
kedua dalam satu siklus.

CADANGAN JANTUNG

Cadangan jantung adalah perbandingan


antara keluaran jantung maksimum seseorang
pada saat aktif dan keluaran jantung sewaktu
istirahat. Jantung sehat memompa keluar
semua darah yang memasuki jantung selama
diastol. Saat istirahat, 50%-60% total volume
yang dikeluarkan, sebab 40%-50% tetap
tinggal dalam ventrikel setelah setiap
kontraksi. Dengan demikian volume sekuncup
(volume denyutan) seimbang dengan selisih
volume akhir diastolik dikurangi volume akhir
sistolik.

Tiga faktor penting mengatur volume


sekuncup pada keadaan berbeda, dan
menjamin bahwa ventrikel kiri dan kanan
memompa sama volume darah.
1) Preload,
perentangan jantung sebelum
berkontraksi.
2) Kontraktilitas,
kekuatan penuh kontraksi
serabut otot ventrikel.
3) Afterload, tekanan yang harus dilampaui
sebelum pengeluaran darah dari ventrikel
dapat dimulai.

Zat kimia tertentu yang ada dalam tubuh


mempengaruhi proses fisiologis dasar otot
jantung dan laju jantung. Ada 2 jenis zat
kimia yang mempunyai pengaruh besar,
yaitu hormon dan ion.
Hormon misalnya epinefrin, nonepinefrin
dan tiroid. Ion misalnya K, Ca, Na.

SIRKULASI DARAH
Sirkulasi merupakan fungsi vital, dan
merupakan
satu-satunya
sarana
yang
memungkinkan sel dapat menerima bahan
yang diperlukan bagi penyediaan energi dan
tumbuh, serta berguna bagi kesehatan dan
kelestarian tubuh.
Mekanisme sirkulasi harus memenuhi dua
syarat, yaitu : harus tetap mengalir dan harus
dengan kecepatan tertentu pada kondisi yang
berbeda.

MEKANISME PENGENDALIAN SIRKULASI


Mekanisme pengendalian sirkulasi terdiri
dari
dua
bagian,
yaitu
mekanisme
pengendalian
jantung
dan
mekanisme
pengendalian vasomotor.
1) Pengendalian Kecepatan Gerak Jantung

Mekanisme pengendalian kecepatan


gerak jantung yang utama adalah
pressorefleks. Pressoreseptor terletak
dalam lengkung aorta dan bagian
proksimal vena cava.

Bila tekanan darah aorta atau sinus karotid


naik
secara
tiba-tiba,
ia
merangsang
presoreseptor dalam pembuluh ini. Ini akan
mendorong
pusat
kardioinhibitor
dan
menghambat
pusat
akselerator,
yang
mendorong kenaikan impuls parasimpatetik
dari pusat kardioinhibitor melewati saraf vagus,
dan beberapa impuls simpatetik dari pusat
melalui saraf kardioakselerator ke jantung. Ini
menyebabkan refleks memperlambat denyut
jantung. Hubungan terbalik antara tekanan
darah dan laju jantung disebut Hukum Marey

Presoreseptor pada jantung kanan, yaitu


vena cava dirangsang oleh naiknya
tekanan dalam vena. Ini akan merangsang
pusat kardioakselerator dengan menekan
pusat inhibitori. Hasilnya, lebih banyak
impuls yang mengalir ke korda simpatetik
dan meneruskannya melalui saraf
kardioakselerator ke jantung untuk
membawakan refleks akselerasinya.
Refleks ini dikenal dengan refleks
Bainbridge.

Faktor yang mempengaruhi kecepatan


gerak jantung:
1) Suhu darah
2) Emosi
3) Rangsangan berbagai ekteroreseptor
4) Kemikalia tertentu

MEKANISME PENGENDALIAN VASOMOTOR


Pengendalian vasomotor terdiri dari beberapa
bagian, yaitu presorefleks, kemorefleks, refleks
ikhemik medulari, dan pengendalian oleh otak.
Menurunnya tekanan darah dalam arteri
mengawali respon vasomotor yang berlawanan,
yaitu mengawali refleks vasokonstriksi arteriola
dan
vena.
Turunnya
tekanan
arterial
menyebabkan impuls lebih kecil yang mengalir
dari presoreseptor menuju ke pusat vasodilator.
Dengan demikian penurunan dan rangsangan
pusat vasokonstrikor dilakukan oleh refleks
vasokonstriksi.

Kemorefleks Vasomotor
Kemoreseptor terletak dalam aorta dan
karotid, peka atas defisiensi oksigen darah,
sedikit kurang peka terhadap kelebihan CO2
darah serta terhadap penurunan pH darah
arteri. Bila salah satu atau lebih dari keadaan
ini
merangsang
kemoreseptor,
serabutserabutnya merambatkan lebih banyak impuls
ke pusat vaskonstriksi.

Mekanisme refleks iskhemik medulari


merupakan pengendalian sebagian besar
kekuatan semua pembuluh darah kecil. Baik
kekurangan oksigen maupun kelebihan CO2
menyertai iskhemia (pasok darah tidak
mencukupi), namun hiperkapnia (kelebihan
CO2 dalam darah) mendorong merangsang
pusat vasokonstriktor dan menghasilkan
penyempitan arteriola serta penampungan
darah vena.

Pengendalian Vasomotor oleh Pusat Otak


Pengendalian lokal arteriola ''hyperemia
reactive
Pertambahan pasok darah lokal yang
berkembang ketika aktivitas jaringan
meningkat.

Prinsip-prinsip Aliran darah

Suatu cairan hanya dapat mengalir bila tekanannya


berbeda, yaitu mengalir dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan rendah
Hukum Poiseuille: kecepatan aliran darah berbanding
langsung pada tekanan arterial dan berbanding
terbalik pada aliran darah yang berlawanan arah

Volume darah yang bersirkulasi tiap


menit = Tekanan arterial:Tahanan

Dua faktor utama: darah merupakan cairan ketal


yang tidak dapat meluncur bebas melalui
pembuluhnya dan pembuluh darah diameternya kecil
(fakta anatomis)

Pengendalian Tekanan
Darah Arteri

Jika keluaran jantung per menit


bertambah atau diameter arteriolanya
berkurang, maka volume darah arterial
dan tekanannya naik
Keluaran jantung per menit adalah
volume darah ventrikel kiri yang
dipompa ke aorta tiap menit. besar
volume bergantung pada cepat dan kuat
denyut jantung

Pengendalian Resistensi
Tahanan
Ukuran arteriola
Penyempitan arteriola mengurangi
kelancaran aliran darah dari arteri menuju
arteriola
Viskositas darah
Dalam kondisi abnormal, viskositas
dapat menjadi membahayakan yang
menurunkan tekanan arterial dan tahanan

Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran


darah vena ke jantung
Diastol atrium
Tekanan darah di atrium setelah relaksasi lebih
rendah daripada tekanan di vena kava
Proses pernapasan
Karena turunnya tekanan darah vena kava, dan
sebagian karena naiknya tekanan darah vena
perifer (abdominal)
Kontraksi otot rangka
Akibat pemijatan vena oleh otot yang berkontraksi
Adanya katup semilunar
Mencegah aliran darah di dalam vena bergerak
balik

TEKANAN DARAH

PENGUKURAN TEKANAN DARAH


Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar
darah dapat mengalir didalam pembuluh darah dan
beredar mencapai seluruh jaringan.
Tekanan darah terbagi menjadi dua jenis, yaitu
tekanan sistolik dan diastolik.
a.
Tekanan sistolik adalah tekanan yang dihasilkan
pada saat jantung mulai berdenyut dan berkontraksi
memompa darah keluar dari jantung.
b.
Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan yang
dihasilkan pada saat jantung berelaksasi setelah
berdenyut.
Dalam keadaan sehat, tekanan sistol dan diastol
seseorang adalah 120/80. Artinya tekanan sistol=120
mmHg, sedangkan tekanan diastol 80 mmHg.

Pengukuran tekanan darah dapat


dilakukan dengan dua cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung.
a. Secara langsung dengan memasukkan
kanula ke dalam pembuluh darah arteri
dan dimonitor dengan alat pendeteksi
tekanan darahnya
b. Cara tidak langsung dengan
menggunakan alat sphygmomanometer

HUBUNGAN TEKANAN DARAH DENGAN


PENDARAHAN
Darah mendesakkan tekanan tinggi pada
arteri dan tekanan yang rendah pada vena
Apabila arteri terputus, darah akan keluar
memancar dengan kekuatan besar. Akan
tetapi, pada vena hanya akan merembes
atau menetes
Jadi, darah mengalir dalam arteri memancar
mengikuti naik turunnya tekanan darah
arterial, tetapi mengalir perlahan dan tetap
dalam vena karena tekanannya rendah.

Bila terjadi pendarahan maka sel darah


merah dengan hemoglobinnya
sebagaipembawa oksigen, hilang. Pada
perdarahan sedang, sel-sel itu diganti
dalam waktubeberapa minggu
berikutnya. Tetapi bila kadar hemoglobin
turun sampai 40% ataudibawahnya,
maka diperlukan transfusi darah.

Perbedaan antara Arteri dan Vena


N
o

Faktor
Pembeda

1. Dinding
pembuluh
2. Letak
3.
4.
5.
6.
7.

Arteri
Ototnya tebal

Jauh dr
permukaan
tubuh
Katup
Tidak ada
Jika
terluka
Darah
memancar
Arah aliran keluar
Denyutnya Keluar jantung
terasa?
Ya
Darahnya
kaya
Oksigen (O2)
akan?

Vena
Otot tipis
Dekat
permukaan
tubuh
Ada
Darah hanya
merembes
Kembali ke
jantung
Tidak
Karbondioksida
(CO2)

KECEPATAN ALIRAN DARAH

Aliran darah merupakan jumlah darah yang mengalir


melalui suatu titik tertentu di sirkulasi dalam periode
waktu tertentu.
Aliran darah yang melalui pembuluh darah ditentukan
oleh dua faktor, yaitu perbedaan tekanan darah di
antara kedua ujung pembuluh dan resistensi
pembuluh darah.
Prinsip kecepatan aliran darah adalah cairan yang
dialirkan pada jarak tertentu dalam setiap menit
berbanding langsung dengan gradien tekanan cairan
dan berbanding terbalik dengan aliran yang arahnya
berlawanan. Prinsip ini dikenal sebagai Hukum
Poiseuille

Kecepatan
aliran
darah
(jarak
tempuh setiap menitnya) melalui
pembuluh darah berdasarkan prinsip
fisika, bila suatu cairan mengalir dari
suatu daerah berdiameter kecil ke
daerah
berdiameter
besar,
kecepatannya akan turun. Dalam
sistem pembuluh dara, keseluruhan
bagian
yang
mewakili
seluruh
arteriola mempunyai diameter lebih
besar
daripada
yang
mewakili
seluruh arteri.

Karenanya aliran darah di dalam arteriola lebih lamban


daripada aliran darah di dalam arteri. Demikian pula daerah
yang mewakili seluruh arteriol mempunyai diameter lebih
kecil daripada diameter yang mewakili seluruh kapiler,
karenanya aliran darah di dalam arteriola lebih lamban
daripada aliran daerah yang mewakili kapiler. Sebab, aliran
darah di dalam arteriola lebih lamban daripada aliran darah di
dalam arteri. Demikian pula daerah yang mewakili seluruh
arteriol mempunyai diameter lebih kecil daripada diameter
yang mewakili seluruh kapiler, karenanya aliran darah di
dalam arteriola lebih lamban daripada aliran daerah yang
mewakili kapiler.

DENYUT NADI

Denyut nadi adalah denyutan arteri


dari gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat
dari denyutan jantung. Frekuensi
denyut nadi pada umumnya sama
dengan frekuensi denyut/detak jantung
Denyutan dinyatakan sebagai ekspresi
dan dorongan balik arteri secara
berganti-ganti.

Ada 2 faktor yang bertanggungjawab bagi


kelangsungan denyutan yang dapat dirasakan:
a. Pertama, pemberian darah secara berkala dengan
selang waktu pendek dari jantung ke aorta, yang
tekanannya berganti-ganti naik turun dalam
pembuluh darah. Bila darah mengalir teta dari
jantung ke aorta, tekanan akan tetap sehingga tidak
ada denyutan.
b. Kedua, elastisitas dari dinding arteri yang
memungkinkannya meneruskan aliran darah dan
aliran balik. Bila dinding tidak elastis maka tetap ada
pergantian tekanan tinggi rendah dalam sistol dan
diastol ventrikel, namun dinding tersebut tidak dapat
melanjutkan alirannya dan mengembalikan aliran
sehingga denyutpun tidak dapat dirasakan.

PEMBULUH DARAH

Pembuluh Darah Arteri (nadi)

Pembuluh Darah Vena (balik)

PEMBULUH DARAH ARTERI (NADI)


Adalah semua pembuluh darah yang
arahnya meninggalkan jantung
Struktur dari dalam ke luar:
1.
Endotelium
2.
Membran Basal
3.
Jaringan Elastis
4.
Jaringan Otot Polos
5.
Jaringan Elastis
6.
Jaringan Konektif (penghubung)

Dinding otot pembuluh nadi lebih tebal,


kuat, dan bersifat elastis
Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada
pembuluh balik
Darah yang keluar dari jantung melalui 2
pembuluh nadi yaitu:
a.Arteri pulmonalis, membawa darah
kaya karbondioksida ke paru-paru
b.Aorta, membawa darah kaya oksigen
ke seluruh tubuh

Pembuluh Balik (Vena)


Adalah pembuluh darah yang
membawa darah kembali ke jantung
Struktur dari dalam ke luar:
1. Katup
2. Endotelium
3. Membran basal
4. Jaringan otot polos
5. Jaringan Konektif

Disepanjang pembuluh terdapat banyak katup (valvula


semi lunaris) yang menyebabkan darah mengalir ke
satu arah
Secara garis besar dibagi atas 2, yaitu
a. Vena Pulmonalis, membawa darah kaya oksigen
kembali ke serambi kiri jantung
b. Vena Kava, membawa darah kaya CO2 dari tubuh
menuju serambi kanan jantung. Terdiri atas:

1. Vena Kava Superior: dari tubuh bagian atas


2. Vena Kava Inferior: dari tubuh bagian bawah

Tekanan pembuluh lebih


lemah di bandingkan
pembuluh nadi
Dinding pembuluh lebih
tipis dan tidak elastis.
Terletak di dekat
permukaan kulit sehingga
mudah di kenali

KAPILARI DARAH

Kapilari darah ialah saluran darah


yang terkecil sekali.
Kapilari darah menghubungkan
arteriol kepada venul.
Dinding kapilari darah hanya setebal
satu sel.
Dinding-dindingnya yang tipis
memudahkan resapan bahan-bahan
berlangsung dengan cepat.

SIRKULASI DARAH
Arteri, arteriola kapiler ,
venula dan vena menyusun
Alur Sirkulasi darah ke
seluruh tubuh

SIRKULASI KORONARIA
SIRKULASI
SISTEMIK

Memasok
Miokardium
Jantung

Menjalar dari
saluran
pencernaan
makanan
menuju hati

SIRKULASI SISTEMIK

Sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah


yang dimulai pada saat darah dipompa
keluar dari ventrikel kiri melalui aorta ke
seluruh tubuh dan kembali keatrium kanan
jantung melalui vena cava superior dan
inferior.
Mekanismenya adalah : Aliran darah dari
ventrikel kiri katup aortic - aorta - arteri arteriola -kapiler - venula - vena - vena
cava inferior dan superior - atrium kanan .

SIRKULASI PULMONALIS
Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi
darah dari ventrikel kanan jantung
masuk ke paru-paru kemudian
kembali ke atrium kiri.
Mekanismenya adalah : Aliran darah
dari ventrikel kanan katup
pulmonalis - arteri pulmonalis paru-paru - vena pulmonalis atrium
kiri

SIRKULASI PORTAL

Darah dari usus, pankreas, dan limpa mengalir


melalui vena porta ke hati dan dari hati melalui
vena hepatika ke kava inferior.
Pada manusia, tekanan vena porta pada
keadaan normal adalah sekitar10mmHg, dan
tekanan vena hepatika adalah sekitar 5 mmHg.
Hati merupakan suatu organ vena besar yang
dapat diperluas danmampu bekerja sebagai
tempat penyimpanan darah yang berguna bila
ada volumedarah berlebih dan dapat
memberikan darah ekstra pada saat
berkurangnya volumedarah

SIRKULASI FETALIS

Hanya ada pada janin


Berisi struktur khusus yang memungkinkan
pengembangan janin untuk menukar bahanbahan dengan ibunya
Struktur yang membawa darah janin menuju
darah ibu dan kembali kedalam tubuh janin
yaitu arteri umbilikalis , vena umbilikalis dan
duktus umbilikalis
Darah janin dengan ibu tidak akan tercampur
karena berada pada kapilernya sendiri-sendiri
Mekanisme :

Anda mungkin juga menyukai