Anda di halaman 1dari 17

RADIOLOGI

PENDAHULUAN
Pelayanan medik yang menggunakan semua
modalitas energi radiasi pengion, dan nonpengion, serta radiologi intervensi, untuk
diagnosis dan terapi.
Antara lain teknik pencitraan dan penggunaan
emisi radiasi dengan sinar X, radioaktif,
ultrasonografi, radiasi radio frekuensi
elektromagnetik, intervensi vaskuler dan nonvaskuler

PENDAHULUAN
Radiographer
Tenaga kesehatan lulusan APRO (Akademi
Penata Radiologi)/D-III Radiologi/ATRO
(Akademi Teknik Radiodiagnostik) dan
Pendidikan Asisten Rontgen, yang
memiliki kompetensi dengan tugas,
wewenang dan tanggung jawab untuk
melakukan kegiatan radiografi, imejing,
kedokteran nuklir dan radioterapi di
pelayanan kesehatan dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

RUANG LINGKUP
1. Pelayanan Radiologi Diagnostik
Pelayanan penunjang dan/atau terapi yang menggunakan
radiasi pengion dan/atau radiasi non pengion yang terdiri
dari pelayanan radiodiagnostik, imaging diagnostik dan
radiologi intervensional untuk menegakkan diagnosis
atau suatu penyakit.

Pemeriksaan Sinar-X konvensional (General X-Ray)


Pemeriksaan CT-Scan (Computed Tomography)
Pemeriksaan USG (Ultra soundnography
MRI
Dll

RUANG LINGKUP
2. Pelayanan Radioterapi
Pelayanan yang menggunakan radiasi
pengion dan/atau radiasi non pegion yang
terdiri dari pelayanan radioterapi primer,
pelayanan radioterapi sekunder dan
pelayanan radioterapi tertier, ditujukan
pada penderita kanker dan non kanker yang
memerlukan terapi

RUANG LINGKUP
3. Pelayanan Kedokteran Nuklir
Pelayanan penunjang dan/atau terapi yang
memanfaatkan sumber radiasi terbuka dari
disintegrasi inti radionuklida yang melalui
pemantuan fisiologi, metabolisme dan terapi radiasi
internal.
Gamma Camera
PET CT

LANDASAN HUKUM
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.375/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Radiographer.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.780/MENKES/PER/VIII/2008
tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Radiologi.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor : 357/Menkes/PER/V 2006
tentang registrasi dan unit kerja
radiographer.

LANDASAN HUKUM
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 133/Kep/M.Pan/12/2002 tentang jabatan
fungsional radiographer dan angka kreditnya.
Keputusan Menteri Kesehatan
No.700/Menkes/SK/V/2003/tentang petunjuk
teknis jabatan fungsional radiographer.
Peraturan Menteri Kesehatan
No.1575/Menkes/Per/IX/2005 tentang organisasi
dan tata kerja departemen kesehatan.

LANDASAN HUKUM
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007
tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan
Keamanan Sumber Radioaktif.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1014/Menkes/SK/XI/2008 tentang Standar
Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana
Pelayanan Kesehatan

STANDARD
KETENAGAKERJAAN
1. Kepala Intalasi Radiologi
Kualifikasi : Dokter spesialis Radiologi
Tugas : Mengatur pelaksanaan kegiatan di instalasi
radiologi sebagai Kepala Administrasi dan Kepala
Teknis Medis.

STANDARD
KETENAGAKERJAAN
2. Tenaga Radiografer
Kualifikasi : D III APRO
Tugas:
Melakukan pembuatan foto
Rontgen .
Membantu dokter ahli radiologi /
non radiologi dalam pemeriksaan
radiologi kontras atau khusus.
Melaporkan kepada kepala
Instalasi Radiologi bila terjadi
kerusakan pesawat dan
aksesorisnya.

Melakukan perawatan semua


peralatan radiologi dan
aksesorisnya
Membina petugas kamar gelap
sehingga tercapai hasil akhir
yang optimal dari radiograf.
Membantu pengumpulan data
pemeriksaan secara berkala.
Merencanakan kebutuhan
habis pakai, misalnya film,
obat cuci film dll.
Membantu dokter Spesialis
Radiologi dalam pemeriksaan
USG.

STANDARD
KETENAGAKERJAAN
3. Operator
Kualifikasi : Pelatihan Radiologi
Tugas :
Membantu tugas-tugas Radiografer.
Bekerjasama dengan Radiolog,
Radiografer dll melaksanakan tugas
pembuatan foto .
Secara berkala membersihkan peralatan
radiologi.

STANDARD
KETENAGAKERJAAN
4. Petugas Kamar Gelap
Kualifikasi : Pelatihan Radiologi
Tugas :
Mengambil film yang telah disinari dari kaset film ,
lalu mencuci dan memprosesnya kemudian
memasukkan film baru ke dalam kaset film.
Memberi tahu kepada operator bila ada yang rusak,
supaya operator mengulang pembuatan foto.
Mengeringkan foto yang sudah diproses dan
menyerahkan kepada petugas loket.
Mengusahakan agar kamar gelap selalu bersih.

STANDARD
KETENAGAKERJAAN
5. Petugas Administrasi
Kualifikasi : Sarjana
Tugas :
Menerima surat konsul dari dokter dan mencatatnya dalam buku
register.
Menyerahkan surat konsul ke Radiografer / operator untuk dilakukan
pemeriksaan.
Menyerahkan surat permintaan semua program kontras dengan status
pasien (untuk yang rawat inap) kepada dokter spesialis radiologi.
Memberi identitas pada amplop dan foto sesuai dengan data pasien.
Menyiapkan lembar ekspertise untuk dibacakan kepada dokter spesialis
radiologi.
Mengumpulkan foto-foto yang sudah dibaca untuk diserahkan kepada
ruangan atau pasien.

STANDARD
KETENAGAKERJAAN
6. Petugas Sanitasi
Kualifikasi : SMA
Tugas :
Membersihkan dan merawat gedung Instalasi
Radiologi.
Membersihkan dan merawat furniture / mebel
yang ada di Instalasi Radiologi.
Melaporkan bila ada kerusakan / lampu listrik
yang putus kepada Kepala Instalasi untuk
diteruskan kepada IPSRS.

STANDARD
KETENAGAKERJAAN
7. Petugas Proteksi Radiasi
Kualifikasi : APRO dan Pelatihan PPR
Tugas :
Menyelenggarakan proteksi Radiasi
Menyelenggarakan pelayanan film bagde dengan mengumpulkan,
mencatat serta mengirim kembali dan mendistribusikan pada
semua pekerja radiasi.
Melaporkan kepada Kepala Instalasi bila ada hal luar biasa.
Mengawasi dan menegur sikap dan perilaku petugas terhadap
proteksi radiasi.
Melaporkan tentang adanya bahaya kebocoran radiasi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai