Objektif :
Pemeriksaan Fisik
Status Internus
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Kulit : Turgor kulit baik
Thoraks
Paru
Jantung
Inspeksi : Iktus jantung tidak terlihat
Palpasi
: Iktus jantung teraba di linea midclavicula sinistra
ICS V
Perkusi
: Batas jantung normal
Auskultasi : Bising tidak ada, bunyi jantung tambahan tidak
ada
Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak membuncit
Palpasi
: Hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
(+) di titik
McBurney dan epigastrium, nyeri lepas (+), rovsing
(+),
Psoas sign (+), obturator sign (+), defans muskuler
(-),
Laboratorium:
Tanggal 13 Juni 2016
Hb
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
GDS
Gol. Darah
Urinalisa :
Warna
Glukosa
Protein
Reduksi
Bilirubbin
Urobilin
Sedimen
: 15,1 gr/dl
: 17.400/mm 3
: 264.000/mm3
: 51, 6%
: 112 mg/dl
:A
: kuning agak keruh
: normal
: (+)
: (-)
: (-)
: (-)
: eritrosit (-), leukosit (+), silinder (-), kristal (-), sel epitel (-)
Migration of pain
Anorexia
:1
Nausea/vomiting
RLQ tenderness
Rebound
:1
Elevated temperature
Leukocytosis
:2
Left shift
:Total points
:9
:1
:1
:2
:1
DIAGNOSIS KERJA
Appendisitis Akut
TERAPI
IVFD Asering 30 tts/mnt
Inj Ondansentron amp IV
In Ranitidin 1 amp IV
RENCANA
Konsul Dokter Spesialis Bedah
Definisi
Appendisitis disebabkan karena adanya
obstruksi pada lumen appendiks vermiformis.
Penyebab sumbatan lumen yang paling
sering adalah fecalit
Diikuti hiperplasia jaringan limfoid submukosa
Faktor lain yang sangat berperan adalah
kuman dalam lumen appendiks.
E.coli, Klebsiella, Pseudomonas,
Peptostrepcoccus, dll.
Patogenesis
Pada tahap awal terjadinya reaksi peradangan
appendiks, yang mengalami iritasi baru mukosa dari
appendiks keluhan nyeri semata hanya akibat
distensi dari appendiks
(stadium kataral atau akut fokal)
Manifestasi Klinis
Gejala utama pada apendisitis akut
Nyeri abdomen.
Nyeri menetap di kuadran kanan bawah
Nyeri batuk ataupun berjalan kaki.
Vomitus
Diare
Demam yang tidak terlalu tinggi, yaitu suhu
antara 37,50 38,50C (bila suhu lebih tinggi,
diduga telah terjadi perforasi)
Pemeriksaan Fisik
Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekan kuadran
kanan bawah atau titik Mc Burney.
Nyeri lepas muncul karena rangsangan peritoneum
Rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
Pada apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan
palpasi dalam untuk menentukan adanya rasa nyeri.
Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator untuk
mengetahui letak apendiks.
Pemeriksaan jumlah leukosit membantu
menegakkan diagnosis apendisitis akut.
Diagnosis
Keterangan:
0-4 : kemungkinan
Appendicitis kecil
5-6 : bukan diagnosis
Appendicitis
7-8 : kemungkinan besar
Appendicitis
9-10 : hampir pasti menderita
Appendicitis
Bila skor 5-6 dianjurkan untuk
diobservasi di rumah sakit, bila
skor >6 maka tindakan bedah
sebaiknya dilakukan.
Penatalaksanaan
Puasakan
Berikan analgetik dan antiemetik jika diperlukan
untuk mengurangi gejala.
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian
analgetik tidak akan menyamarkan gejala saat
pemeriksaan fisik.
Pertimbangkan KET terutama pada wanita usia
reproduksi.
Berikan antibiotika IV pada pasien dengan gejala
sepsis dan yang membutuhkan Laparotomy