Batang Tarik
Batang Tarik
1.Pendahuluan
2.Tahanan Nominal
3.Luas Netto
4.Efek Lubang Berselang seling pada Luas Netto
5.Luas Netto Efektif
6.Geser Blok ( Block Shear )
7.Kelangsingan Struktur Tarik
8.Transfer Gaya Pada Sambungan
Tu Tn
Contoh :
Hitung luas netto, An dari batang tarik berikut ini, baut yang
digunakan berdiameter 19 mm, lubang dibuat dengan metode
punching
Lubang baut 19
mm
Pelat 6 x 100 mm
Solusi :
Luas Kotor, Ag = 6 x 100 = 600 mm2
Lebar lubang = 19 + 2 = 21 mm
An = Ag - ( lebar lubang x tebal pelat )
= 600 6 x 21 = 474 mm2 < 85% Ag ( = 510 mm2 )
T
Keruntuhan potongan 1 1 dan
2
potongan 1 - 2
Contoh :
Tentukan Anetto minimum dari batang tarik berikut ini, baut = 19 mm,
tebal pelat 6 mm
dapat dilakukan
Contoh :
Hitung An minimum dari batang tarik berikut, yang terbuat dari profil siku
L100.150.10 dengan lubang = 25 mm
JAWAB :
Luas kotor Ag
Lebar Lubang
Potongan AC
Potongan ABC
Contoh :
Hitunglah luas netto dari profil CNP 20 berikut ini, jika baut yang digunakan
berdiamater 16 mm
JAWAB :
Ukuran lubang = 16 + 2 = 18 mm
Potongan 1 : An = 3220 2(18)(11,5) 8,5(18) = 2653 mm2
Potongan 2 : An = 3220 2(18)11,5) 2(18)(8,5)+ ((502)(11,5+8,5)/2))/(4x
71,5) + ((502)(8,5)/2))/(4x100) = 2640,54 mm2
Periksa terhadap syarat An 0,85 Ag
0,85 Ag = 0,85 x (3220) = 2737 mm2
Jadi Ag minimum adalah 2640,54 mm2
Kinerja batang tarik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, tetapi yang
penting di cermati adalah sambungan karena sambungan akan memperlemah
batang tersebut. Efisiensi sambungan merupakan fungsi dari daktilitas
material, jarak antar alat pengencang, konsentrasi tegangan pada lubang baut
serta shear lag.
Shear lag terjadi bila komponen batang tarik hanya disambung sebagian saja.
Salah satu mengatasi shear lag adalah dengan memperpanjang sambungan,
Shear lag diistilahkan menjadi luas netto efektif yang dinyatakan sebagai
berikut :
Ae = U. An
Dengan
Shear Lag
Contoh :
Plat dengan ukuran 10 x 150 mm dihubungkan dengan pelat berukuran 10 x
250 mm menggunakan sambungan las seperti pada gambar. Hitunglah tahana
tarik rencana dari struktur tersebut, jika mutu baja adalah BJ 41 ( fy = 250
Mpa, fu = 410 Mpa )
JAWAB :
Elemen plat tipis menerima beban tarik, dan disambungkan dengan alat
pengencang, tahanan dari komponen tarik tersebut kadang ditentukan oleh
kondisi batas sobek atau sering disebut geser block. Pada gambar dibawah
profil siku yang mengalami sobek pada potongan a-b-c, bagian ini sobek .
Geser blok merupakan penjumlahan tarik leleh pada irisan dengan geser
fraktur pada irisan lainnya yang saling tegak lurus. Dan tahanan nominal tarik
dalam keruntuhan geser blok pada persamaan :
1. Geser leleh tarik fraktur ( fu.Ant 0,6 fu Anv )
Tn = 0,6 fy. Agv + fu. Ant
2. Geser fraktur Tarik Leleh ( fu. Ant < 0,6. fu. Anv )
Tn = 0,6 fu. Anv + fy. Agt
Dengan :
Contoh :
Bila rasio beban hidup dengan beban mati adalah sama dengan 3, L/D = 3,
hitunglah beban kerja yang dapat dipikul olej profil L100.100.10, dengan baut
berdiamater 16 mm yang disusun seperti pada gambar dibawah ini. BJ baja 37
(fy = 240, fu = 370)
JAWAB :
Untuk Mengurangi problem yang terkait dengan lendutan besar dan vibrasi,
maka komponen struktur tarik harus memenuhi syarat kekakuan. Syarat ini
Pada umumnya lubang pada batang tarik digunakan oleh alat pengecang, baut
atau paku keling untuk mentranfer gaya dari suatu batang ke batang tarik yang
lainnya. Anggapan dasar alat pengencang dengan ukuran yang sama akan
menyalurkan gaya yang sama besarnya bila diletakan secara simetri terhadap
garis netral komponen struktur tarik.