Anda di halaman 1dari 14

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

(PP No. 71 Tahun 2010)

PERNYATAAN NOMOR 07 :
AKUNTANSI ASET TETAP

DEFINISI
Aset tetap adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari dua
belas bulan untuk digunakan, atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.

KRITERIA
Kriteria yang harus dipenuhi agar suatu aset dapat
diakui sebagai aset tetap, yaitu:
berwujud,
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan,
biaya perolehan dapat diukur secara andal,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas, dan
diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
Pengeluaran belanja barang yang tidak memenuhi
kriteria aset tetap di atas akan diperlakukan sebagai
persediaan/aset lainnya.

KLASIFIKASI
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi dalam Pengerjaan

PENGAKUAN ASET TETAP


Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi
masa depan dapat diperoleh dan nilainya
dapat diukur dengan handal.
Pengakuan aset tetap ditandai dengan telah
diterimanya atau diserahkannya hak
kepemilikan atas aset tetap; dan atau pada
saat penguasaannya berpindah.

PENGUKURAN ASET TETAP


Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Biaya
perolehan merupakan jumlah kas atau setara kas
yang telah dan yang masih wajib dibayarkan atau nilai
wajar imbalan lain yang telah dan yang masih wajib
diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat
perolehan atau konstruksi sampai dengan aset
tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk
dipergunakan.
Apabila tidak memungkinkan menggunakan biaya
perolehan, maka digunakan nilai wajar pada saat
perolehan. Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau
penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami
dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

CARA-CARA PEROLEHAN ASET TETAP


Perolehan aset tetap dapat terjadi karena cara:
pembelian (pembayaran sekaligus, pembayaran termin,
atau lump-sum)
pertukaran aset, donasi, swakelola, dan lain
sebagainya.
Untuk beberapa aset tetap yang diperoleh dengan
pembelian lumpsum (gabungan), biaya perolehan dari
masing-masing aset tetapnya ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar tiap aset yang bersangkutan.

PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN


Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap
yang memperpanjang masa manfaat atau yang
kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa
yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu
produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus
ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.
Istilah yang lebih populer untuk menyebut penambahan
nilai asset tersebut adalah kapitalisasi.
Penerapan kapitalisasi ditetapkan dalam kebijakan
akuntansi suatu entitas berupa kriteria dan/atau suatu
batasan jumlah biaya (capitalization thresholds) tertentu
untuk dapat digunakan dalam penentuan apakah suatu
pengeluaran harus dikapitalisasi atau tidak.

PENYUSUTAN
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan.
Metode penyusutan yang dapat dipergunakan antara
lain:
a.Metode garis lurus (straight line method);
b.Metode saldo menurun ganda (double declining balance
method)
c. Metode unit produksi (unit of production method)

Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan,


seluruh aset tetap disusutkan sesuai dengan sifat dan
karakteristik aset tersebut

PENGHENTIAN DAN PELEPASAN


ASET TETAP
Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika
dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan
penggunaannya dan tidak ada lagi manfaat ekonomi
masa yang akan datang.
Penghentian dan pelepasan aset dapat disebabkan
karena pemusnahan, pemindahtanganan, maupun
sebab lain seperti terbakar, dicuri, dan sebagainya.
Pencatatan transaksi penghentian dan pelepasan aset
tetap dilakukan ketika telah terbit Surat Keputusan
Kepala Daerah tentang Penghapusan Barang Milik
Daerah.

PENGUNGKAPAN
Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing masing jenis aset tetap
sebagai berikut:

Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying


amount);

Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
1. Penambahan;
2. Pelepasan;
3. Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
4. Mutasi aset tetap lainnya.

Informasi penyusutan, meliputi:


1. Nilai penyusutan;
2. Metode penyusutan yang digunakan;
3. Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
4. Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;

PENGUNGKAPAN
Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:
1. Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
2. Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap;
3. Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan
4. Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap. .
Jika aset tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali, maka hal-hal berikut harus
diungkapkan::
5. Dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap;
6. Tanggal efektif penilaian kembali;
7. Jika ada, nama penilai independen;
8. Hakikat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya pengganti;
9. Nilai tercatat setiap jenis aset tetap.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai