Anda di halaman 1dari 28

BAHAN BAKAR CAIR

Gasolin adalah suatu senyawa organik yang dibutuhkan dalam


suatu pembakaran dengan tujuan untuk mendapatkan
energi/tenaga. Gasolin ini merupakan hasil dari proses distilasi
minyak bumi (Crude Oil) menjadi fraksi-fraksi yang diinginkan.
Adapun jenis-jenis bahan bakar
minyak yang diproduksi dan diperdagangkan di Indonesia untuk
keperluan kendaraan bermotor, rumah tangga, industri dan
perkapalan adalah sebagai berikut:

Super TT, Premix, Premium (gasolin untuk motor) dan BB2L,


ELPIJI dan BBG,
Minyak Tanah (kerosene),
Minyak Solar (gas oil),
Minyak Diesel (diesel oil),
Minyak Bakar (fuel oil)

JENIS ANGKA OKTAN


ANGKA OKTAN

RISET (RON)
Memberikan gambaran tentang kecenderungan bahan
bakar untuk mengalami pembakaran tidak normal pada
kondisi pengendaraan sedang dan juga pada kecepatan
rendah dan dilakukan dengan metode riset
ANGKA OKTAN

MOTOR (MON)
Memberikan gambaran mengenai kinerja pengendaraan
pada kondisi operasi yang lebih berat, kecepatan tinggi
atau kondisi beban tinggi.
Bilangan oktan dipasaran merupakan rata-rata aritmetis
dari MON dan RON.

SPESIFIKASI BENSIN
NO

JENIS BENSIN

ANGKA OKTAN

MINIMUM
KANDUNGAN
TIMBAL

Premium

88 RON

0,3 g/l

Premix 94

94 RON

0,3 g/l

Super TT

95 RON

0,005

Prima TT

98 RON

0,005

MENINGKATKAN ANGKA OKTAN

Memilih minyak bumi yang mempunyai kandungan aromat


tinggi, dalam trayek didih bensin.

Meningkatkan kandungan aromatik melalui pengolahan


reformasi, atau alkana bercabang, atau olefin bertitik didih
rendah.

Menambah aditif peningkat angka oktan seperti timbal alkil,


biasanya timbaltetra etil (TEL) dan timbal tetra metil (TML).

Menggunakan komponen berangka oktan tinggi sebagai


ramuan, misalnya alcohol atau eter.

SPESIFIKASI BENSIN
JENIS

SIFAT PEMBAKARAN

Diukur

SIFAT VOLATILITAS

KETERANGAN

dengan angka oktan, Angka oktan


merupakan ukuran kecenderungan gasoline
untuk mengalami pembakaran tidak normal
yang timbul sebagai ketukan mesin.
Semakin tinggi angka oktan suatu bahan
bakar, semakin berkurang kecenderungan
untuk mengalami ketukan dan semakin tinggi
kemampuannya untuk digunakan pada rasio
kompresi tinggi tanpa mengalami ketukan.

Berkaitan dengan masalah operasi dan unjuk


kerja kendaraan bermotor.
Kemudahan mesin dinyalakan pada waktu
dingin, penyalaan pada waktu panas dan
kecenderungan mengalami pembentukan es
pada karburator .

SIFAT VOLATILITAS

Pembentukan

endapan di ruang
bakar dan busi serta pengenceran
terhadap minyak pelumas.
Berkaitan dengan daya dan
percepatan, kemulusan operasi
serta konsumsi bahan bakar.

SIFAT STABILITAS DAN


KEBERSIHAN

Bensin

/ gasoline harus bersih,


aman tidak rusak dan tidak
merusak dalam penyimpanan dan
pemakaiannya.
Parameter spesifikasi yang
berkaitan dengan sifat ini antara
lain adalah zat getah, korosi dan
berbagai uji tentang kandungan
senyawa belerang yang bersifat
korosif.

ADITIF PADA BENSIN


Menaikkan angka oktan bensin
seiring dengan kemajuan
perkembangan teknologi
kendaraan bermotor dan
kebutuhan akan lingkungan yang
lebih bersih

ZAT ADITIF
JENIS

KETERANGAN

Tetraethyl Lead (TEL)

Senyawa Oksigenat
(methanol, etanol,
isopropil alkohol)
Eter (Metil Tertier Butil Eter)
(MTBE)
Etil Tertier Butil Eter (ETBE) da
Tersier Amil Metil Eter (TAME)).

Alkohol

Penyebab utama keberadaan timbal di


atmosfer.
(setiap tambahan 0.1 gram timbal per 1
liter gasoline mampu menaikkan angka
oktan sebesar 1.5 - 2 satuan angka
oktan. di samping itu, timbal merupakan
komponen dengan harga relatif murah)
senyawa organic cair untuk menambah
angka oktan dan kandungan oksigen
Selama pembakaran, oksigen tambahan
di dalam bensin dapat mengurangi emisi
karbon monoksida, CO dan materialmaterial pembentuk ozon atmosferik.

JENIS

KETERANGAN

MMT
(Methylcyclopentadie
nyl Manganese
Tricarbonyl)

Senyawa

organologam yang digunakan


sebagai pengganti bahan aditif TEL

Naphtalene

Naftalena

Digunakan

selam dua puluh tahun terakhir


di Kanada, Amerika Serikat serta beberapa
negara Eropa lainnya.
adalah salah satu komponen
yang termasuk benzena aromatik
hidrokarbon, tetapi tidak termasuk
polisiklik. Naftalena memiliki kemiripan sifat
yang memungkinkannya menjadi aditif
bensin untuk meningkatkan angka oktan.

Penggunaan

Naftalena sebagai aditif


memang belum terkenal karena masih
dalam tahap penelitian.

BENSIN TANPA TIMBAL

Di Amerika Serikat upaya konversi gasolin


menuju pemakaian bensin tanpa timbal ini
telah dirintis semenjak awal 1980-an

dikeluarkannya aturan untuk menurunkan


kadar timbal pada gasoline secara bertahap
oleh US - Environmental Protection Agency (EPA).

DAMPAK KESEHATAN AKIBAT PB.


KADAR

DAMPAK KESEHATAN

Pb (g/dl)

ANAK

0 s/d 10

Penurunan

10 s/d30

Gg.

30 s/d 50

Gg.sintesa

50 s/d 100

>100

DEWASA

tingkat kecerdasan
Gg. Pertumbuhan tulang
Metabolisme Vit D
haemoglobin

Gg.

systolic tek darah


Gg. protoporthyrin eritrosit
Gg.

Sistim sayaraf pusat


Gg. Ginjal
Gg.Infertilitas (pada pria)

Anemia

Anemia

Gg.

Ginjal
Gg. Otaksis syaraf pus

Gg.

Kematian

Kematian

Sintesa haemoglobin

PERTIMBANGAN PEMILIHAN ADITIF

Kemampuannya meningkatkan angka oktan bensin


sebagai parameter utama dalam penentuan kualitas
bensin;

Sifat-sifat fisik dan kimiawinya mendukung proses


pencampuran bensin dengan baik;

Kemudahan dalam proses pembuatannya;

Efek toksisitas yang ditimbulkannya;

Serta kajian keekonomiannya dari segi harga produk


dan biaya proses.

BAHAN BAKAR DIESEL

Terdiri dari senyawa hidrokarbon dan senyawa


nonhidrokarbon.

Senyawa hidrokarbon yang dapat ditemukan


dalam bahan bakar diesel antara lain parafinik,
naftenik, olefin dan aromatik

senyawa nonhidrokarbon terdiri dari senyawa


yang mengandung unsur non logam,yaitu S, N,
O dan unsur loga m seperti vanadium, nikel dan
besi.

PENGGOLONGAN BAHAN BAKAR MESIN DIESEL


(berdasarkan jenis putaran mesinnya)
1.

Automotive Diesel Oil ( ADO ), yaitu bahan bakar yang


digunakan untuk mesin dengan kecepatan putaran mesin di
atas 1000 rpm (rotation per minute).
Bahan bakar jenis ini yang biasa disebut sebagai bahan
bakar diesel. Biasanya digunakan untuk kendaraan bermotor.

2. Industrial Diesel Oil, yaitu bahan bakar yang digunakan untuk


mesin-mesin yang mempunyai putaran mesin kurang atau
sama dengan 1000 rpm.
Biasa digunakan untuk mesin-mesin industri, disebut minyak
diesel.

Karateristik Umum Minyak Diesel


JENIS

KETERANGAN

Viskositas

dinyatakan

Angka
Setana

kemampuan

Berat
Jenis

perbandingan

dalam waktu yang diperlukan untuk


mengalir pada jarak tertentu.
mempengaruhi kinerja injektor pada mesin diesel.
bahan bakar untuk menyala sendiri (auto

ignition).
Angka setana tinggi menunjukkan bahan bakar dapat
menyala pada temperatur relatif rendah
angka setana rendah menunjukkan bahan bakar dapat
menyala pada temperatur yang relatif tinggi.
berat per satuan volume
karakteristik ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya
yang dihasilkan oleh mesin diesel per satuan volume
bahan bakar.

4 Titik Tuang

Titik

tuang adalah titik temperatur terendah dimana


mulai terbentuk kristal
Kristal parafin yang dapat menyumbat saluran bahan
bakar.

5 Nilai Kalor
Pembakaran

Menunjukkan

6 Volatilitas

Sifat

7 Kadar
Residu
Karbon

Menyebabkan

energi kalor yang dikandung dalam tiap


satuan massa bahan bakar.
kecenderungan bahan bakar untuk berubah
fasa menjadi fasa uap.
Tekanan uap yang tinggi dan titik didih yang rendah
menandakan tingginya volatilitas.
menumpuknya residu karbon dalam
ruang pembakaran yang dapat mengurangi kinerja
mesin.
Pada temperatur tinggi deposit karbon ini dapat
membara, sehingga menaikkan temperatur silinder
pembakaran.

Kadar Air
dan
Sedimen

dapat membentuk kristal yang dapat menyumbat


aliran bahanbakar.
dapat menyebabkan korosi dan pertumbuhan mikro
organisme yang dapat menyumbat aliran bahan
bakar.
Sedimen dapat menyebabkan penyumbatan dan
kerusakan mesin.

Indeks
Diesel

10 Titik
Embun

11 Kadar
Sulfur

Kandungan

12 Titik
nyala

temperatur

(flash point)

waktu yang diperlukan untuk bahan bakar agar dapat


menyala di ruang pembakaran dan diukur setelah
penyalaan terjadi
suhu dimana mulai terlihatnya cahaya yang berwarna
suram relatif terhadap cahaya sekitarnya pada
permukaan minyak diesel dalam proses pendinginan.

sulfur yang berlebihan dalam bahan bakar


diesel dapat menyebabkan terjadinya keausan pada
bagian-bagian mesin.
terendah dimana bahan bakar dapat
menyala. Hal ini berkaitan dengan keamanan dalam
penyimpanan dan penanganan bahan bakar.

BAHAN BAKAR GAS

Bahan Bakar Gas (BBG) adalah gas bumi yang telah


dimurnikan dan aman,bersih andal, murah, dipakai
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Komposisi BBG sebagian besar terdiri dari gas metana


(CH4) dan etana (C2H6) lebih kurang 90% dan
selebihnya adalah gas propana (C3H8), butana(C4H10),
pentana (C5H10), nitrogen dan karbon dioksida.

BBG lebih ringan daripada udara dengan berat jenis


sekitar 0,6036 dan mempunyai nilai oktan 120.

PEMAKAIAN BBG

Teknologi BBG untuk kendaraan bermotor telah lama diterapkan


di Italia sejak tahun 1934 dan menyusul negara negara lainnya
seperti Amerika, Selandia Baru, Kanada, Argentina, Malaysia,
Brazilia, Tailand dan Rusia.

Di Indonesia, BBG telah diuji coba oleh suatu tim Evaluasi


Teknis Proyek Percontohan Bahan Bakar Gas dengan hasil baik
dan layak untuk dipakai pada kendaraan bermotor.

Segala macam tipe/merk kendaraan dapat menggunakan BBG,


untuk itu perlu dipasang peralatan tambahan yang disebut
"Conversion Kit ". Bila diperlukan,

kendaraan BBG dapat kembali menggunakan Bahan Bakar


Minyak hanya dengan memutar tombol penyeleksi bahan bakar
(2 sistem).

KEUNTUNGAN BBG

Lebih ekonomis

Mengurangi biaya pemeliharaan mesin

Aman didalam penggunaanya

Memberikan pembakaran yang bersih

Mengurangi polusi udara

Sudah dapat diproduksi di dalam negeri

BBG memiliki beberapa keunggulan terhadap BBM, antara


lain karena cadangan gas bumi relatif masih cukup besar
dan biaya pengadaannya lebih murah dari BBM.

Kendaraan yang menggunakan BBG akan memperpanjang


usia pemakaian minyak pelumas, mesin dan busi, ramah
lingkungan dan aman bagi pemakai.

Konsumsi BBM untuk sektor transportasi adalah yang


paling dominan (mencapai 52%) dibandingkan untuk
industri (19%), listrik (7%) dan rumah tangga (22%). Jadi
substitusi BBM dengan BBG akan mengurangi konsumsi
BBM secara signifikan.

EMISI GAS BUANG


BAHAN
PENCEMAR
(POLUTAN)

KETERANGAN

1 Sumber
Polutan

Polutan

2 Komposisi kimia

Polutan

3 Bahan

dibedakan

penyusun

primer seperti sulfur oksida (SOx), nitrogen oksida (NOx) dan


hidrokarbon (HC) langsung dibuangkan ke udara bebas dan
mempertahankan bentuknya seperti pada saat pembuangan.
Polutan sekunder seperti ozon (O3) dan peroksiasetil nitrat (PAN)
adalah polutan yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi fotokimia,
hidrolisis atau oksidasi.
organik mengandung karbon dan hidrogen, juga beberapa
elemen seperti oksigen,
nitrogen, sulfur atau fosfor; contohnya hidrokarbon, keton, alkohol,
ester dan lain- lain.
Polutan inorganik seperti karbonmonoksida (CO), karbonat, nitrogen
oksida, ozon dan lainnya.

menjadi partikulat atau gas.


Partikulat dibagi menjadi padatan dan cairan seperti debu,
asap, abu, kabut dan spray;dapat bertahan di atmosfer.
Sedangkan polutan berupa gas tidak bertahan di atmosfer
dan bercampur dengan udara bebas.

PROGRAM PENGENDALIAN
EMISI KENDARAAN
BERMOTOR

Mempromosikan penggunaan Catalytic Converters


untuk kendaraan baru.

Menerapkan persyaratan desain atau manufaktur


kendaraan untuk menjamin bahwa kendaraan baru
didesain mempunyai emisi yang rendah.

Mempromosikan bahan bakar gas untuk kendaraan


dengan substitusi bensin dengan CNG dan Liquid
Petroleum Gas (LPG) sebagai sumber energi bagi
transportasi umum di kota metropolitan.

Meningkatkan dan membuat infrastruktur untuk


pendistribusian CNG dan LPG bagi
transportasi di kota metropolitan.

Secara bertahap menghapus kendaraan tua


yang boros bahan bakar karena buruknya
kondisi mesinnya, maupun penghapusan
kendaraan dua-langkah yang memiliki
karakteristik pembakaran yang kurang efisien
dan bahan bakar yang bercampur oli.

Menempatkan

dan menegakkan program


pengendalian emisi dan mempromosikan perbaikan
pemeliharaan mesin kendaraan bermotor melalui :

Pemeriksaan

berskala
Mewajibkan perbaikan mesin dan peningkatan
pemeliharaan bagi kendaraan dengan emisi yang
tinggi
Inspeksi dan penegakkan peraturan di jalan.
Mengurangi

dan menghilangkan secara bertahap


kandungan Pb di bensin dengan cara menyediakan
migas tanpa Timbal di seluruh kota metropolitan.

Mengurangi kandungan Pb dengan migas yang yang


saat ini mengandung Timbal dari0,45 gram/liter
menjadi 0,15 gram/liter.

Memperbaiki transportasi umum di kota besar


dengan cara :

Memperbaiki dan meningkatkan kemampuan


jaringan kereta api, baik untuk daerah metropolitan
maupun hubungan antar kota.
Mengatur perencanaan kota yang tepat.
Meningkatkan dan mengembangkan alternatif
transportasi umum yang menarik.
Membentuk mass rapid transit system di kota-kota
besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Memperbaiki arus lalu lintas dengan cara perencanaan spesifik,


melenyapkan bottle necks yang ada, pembangunan jalan untuk
mengurangi jumlah perjalanan yang dibutuhkan, serta
memperbaiki jasa komunikasi untuk mengurangi kebutuhan guna
melakukan perjalanan tambahan.

Menganjurkan pengembangan dan pengoperasian kendaraankendaraan beremisi rendah seperti kendaraan :

Diesel-electric hybrid
Diesel-hydraulic hybrid
Comprassed natural gasMethanol
Electric
Hydrogen
Solar power

Meneruskan perbaikan pengendalian emisi dengan :

Memperbaiki fasilitas pengujian dan metode


inspeksi
Memperbaiki standar emisi
Memperbaiki inspeksi dan penegakkan peraturan di
jalan

Memperbaiki desain kendaraan dan mesinnya untuk


meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.
Hal ini akan memperbaiki :

Konsumsi bahan bakar kendaraan


Tingkat emisi kendaraan.

Anda mungkin juga menyukai