Komplikasi Persalinan, Distocia
Komplikasi Persalinan, Distocia
(Persalinan lama)
Mira Trisyani
Introduction
Persalinan normal
Suatu keadaan fisiologis, normal dapat berlangsung sendiri
tanpa intervensi penolong.
Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor P utama
Kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan
keadaan janin (passanger) + faktor2 "P" lainnya :
psychology, physician, position
Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara faktorfaktor "P" persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.
Bila ada gangguan pada satu atau lebih faktor P ini, dapat
terjadi kelambatan atau gangguan pada jalannya persalinan.
Kelambatan atau kesulitan persalinan ini disebut DISTOSIA.
Distosia berpengaruh buruk bagi ibu maupun janin.
Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan
prognosis ibu dan janin.
Etiologi Distocia
Power :
Kontraksi Hipotonik
Kontraksi Hipertonik
Passenger :
Posisi janin, Besar janin, Gemeli
Presentasi muka dan presentasi dahi
Tali pusat pendek atau melilit di leher janin
Passage :
Kelainan tulang panggul,
Kelainan jaringan lunak panggul
Partus percobaan
Inersia uteri
hipotonik
Inersia uteri
hipertonik
INERSIA UTERI
HIPOTONIK
Adalah kelainan his dengan kekuatan yang lemah /
Klasifikasi Inertia
Inersia uteri primer : terjadi pada
permulaan fase laten. Sejak awal telah
terjadi his yang tidak adekuat, sehingga
sering sulit untuk memastikan apakah
penderita telah memasuki keadaan in
partu atau belum.
Inersia uteri sekunder : terjadi pada
fase aktif kala I atau kala II. Permulaan his
baik, kemudian pada keadaan selanjutnya
terdapat gangguan / kelainan.
Penanganan
Keadaan umum penderita harus diperbaiki. Gizi selama
kehamilan harus diperhatikan.
Penderita dipersiapkan menghadapi persalinan, dan
dijelaskan tentang kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Pada inersia primer, setelah dipastikan penderita masuk
dalam persalinan, evaluasi kemajuan persalinan 12 jam
kemudian dengan periksa dalam. Jika pembukaan
kurang dari 3 cm, porsio tebal lebih dari 1 cm, penderita
diistirahatkan, diberikan sedativa sehingga dapat tidur.
Mungkin masih dalam "false labor".
Jika setelah 12 jam berikutnya tetap ada his tanpa ada
kemajuan persalinan, ketuban dipecahkan dan his
diperbaiki dengan infus pitosin. Perlu diingat bahwa
persalinan harus diselesaikan dalam waktu 24 jam
setelah ketuban pecah, agar prognosis janin tetap baik.
Continue: Penatalaksanaan
Perlu diingat bahwa hampir 50% kelainan his pada fase aktif
Penanganan
Kolaborasi pemberian sedativa dan obat
yang bersifat tokolitik (menekan kontraksi
uterus) agar kontraksi uterus tersebut hilang
dan diharapkan kemudian timbul his normal.
Denyut jantung janin harus terus dievaluasi.
Bila dengan cara tersebut tidak berhasil,
persalinan harus diakhiri dengan sectio
cesarea
Kemacetan persalinan
Paling sering terjadi pada pintu atas panggul (H-I)
atau pintu tengah panggul (sampai H-III).
Normal berat anak yang dilahirkan seorang ibu
adalah antara 2500 - 4000 gram.
Bayi dengan BBL lebih dari 4000 g disebut
makrosomia.
Bayi dengan BBL < dari 2500 g disebut bayi berat
lahir rendah
Maka kapasitas terkecil panggul itu adalah 3200 g, karena jika lebih dari
itu bayi tidak akan dapat melewati midpelvis.
Partus Percobaan
Adalah suatu partus fisiologis yang dilakukan pada
kehamilan aterm, anak presentasi belakang kepala dengan
suspek disproporsi sefalopelvik (CPD).
Tujuan tindakan partus percobaan adalah memastikan ada
tidaknya CPD.
Dimulai saat penderita dinyatakan in partu, dengan
penilaian kemajuan persalinan dimulai setelah persalinan
masuk fase aktif. Penilaian dilakukan setiap 2 jam.
Yang dinilai dalam partus percobaan :
1. Kemajuan pembukaan serviks
2. Turunnya kepala
3. Putaran paksi dalam (memutarnya ubun-ubun kecil ke
depan)
Presentasi dahi
Tunggu, karena 2/3 akan berubah menjadi presentasi muka atau oksiput.
Jika janin besar atau tidak ada perubahan presentasi, keputusan terbaik
adalah sectio cesarea.
TIDAK dianjurkan usaha mengubah posisi kepala, karena risiko terjadi
prolaps tali pusat.
Presentasi muka
Bila dagu berada di depan, persalinan pervaginam spontan prognosis lebih
besar. Bila dagu berada di belakang, sikap menunggu dagu berputar ke
depan. Bila dagu tetap di belakang dan tidak ada perputaran, persalinan
pervaginam tidak mungkin karena terjadi defleksi kepala yang maksimal,
harus dilakukan sectio cesarea.
Jika turunnya bagian terendah kepala kurang lancar, atau kemajuan
pembukaan serviks lambat, sectio cesarea juga harus dilakukan
Distocia Bahu
Definisi:
Kepala janin dapat dilahirkan tetapi berada dekat vulva
Disebabkan karena bahu depan terperangkap dibelakang
simphisis pubis
Kesulitan melahirkan bahu janin dengan metode biasa.
Insiden:
Maternal
- Postpartum hemorrhage
- Uterine rupture
Turtle neck
Penanganan
Buatlah episiotomi yang cukup luas untuk mengurangi
obstruksi jaringan lunak dan memberikan ruangan
yang cukup untuk tindakan
Merubah posisi ibu berbaring terlentang
Lakukan tarikan yang kuat dan terus menerus kearah
bawah pada kepala janin untuk menggerakkan janin
Lakukan teknik selanjutnya jika bahu masih sulit
dilakukan
Penanganan
Ask for help
Lift - the buttocks
- the legs
McRoberts maneuver
Cont: Penanganan
Avoid the Ps
Panic
Pulling (on the head): hindari tarikan
berlebihan pada kepala yang dapat
menimbulkan trauma pada plexus
brakhialis
Pushing (on the fundus): jangan
lakukan tekanan fundus karena
dapat mempengaruhi bahu lebih
lanjut dan menyebabkan ruptur uteri
(Massanti Maneuvre)
Suprapubic Pressure
(Massanti Maneuver)
Rubin Maneuver
Rotation of posterior:
Woods Manuver (step 1)
Rotation of posterior:
Woods Manuver (step 2 &3)
Gaskin Maneuver
Letak Lintang
Letak lintang adalah "presentasi janin yang tidak
baik sama sekali".
Persalinan pervaginam TIDAK MUNGKIN, kecuali
pada keadaan janin sangat kecil, atau telah mati
cukup lama.
Penyebab:
plasenta previa - kehamilan multipel
Prematuritas
Panggul sempit
Hidramnion
Multiparitas
Kelainan uterus atau janin lainnya
Diagnosa
Pemeriksaan luar (palpasi Leopold) diraba
kepala di kanan atau di kiri perut ibu
Bunyi jantung berada di sekitar pusar
Fundus uteri terhadap usia gestasi lebih
rendah daripada letak memanjang
Pemeriksaan dalam mungkin dapat
diraba lengan, bahu atau iga janin
Tentukan berdasarkan letak punggung :
dorsosuperior atau dorsoinferior,
dorsoanterior atau dorsoposterior.
Letak Sungsang
Letak sungsang sering ditemukan dalam persalinan.
Penyebab
- Prematuritas
- Plasenta Previa
- Hidramnion
- Mioma Uteri
- Kehamilan Multipel
- Hidrosefalus / Anensefalus
Diagnosis letak sungsang
1. pemeriksaan luar, janin letak memanjang, kepala di
daerah fundus uteri
2. pemeriksaan dalam, teraba bokong saja, atau bokong
dengan satu atau dua kaki.
Letak sungsang sering dilahirkan dengan cara
- pimpinan meneran dengan bantuan atau manual aid
- ekstraksi
Forceps