Anda di halaman 1dari 17

REFLEKSI KASUS ICU

SUBDURAL HEMATOMA
PEMBIMBING :
D R . E R R Y G U T H O M O , S P. A N

G A B R I E L A A D V E N T I A U TA M I
42100040

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn W

Usia

: 52 tahun

Alamat : Gunung Kidul


Pekerjaan

: Wiraswasta

Tgl Masuk : 12 September 2016

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSB dengan keluhan penurunan kesadaran post
kecelakaan sepeda motor. Sebelumnya pasien dibawa ke RSUD Wonosari
kemudian dirujuk ke RSB. Pada saat di RSUD Wonosari pasien datang dalam
keadaan masih sadar dan pada saat hendak masuk ke ambulans untuk
dirujuk pasien tiba-tiba tidak sadarkan diri.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (-), DM (-)
Riwayat Alergi : (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
GCS
Vital Sign
TD
HR
RR
Suhu

: Buruk

: Sopor
: E2M3V3

:
:
:
:

140/80
100x / menit
18 x / menit
36,7C

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematologi

Hasil

Nilai normal

Hb

L 9.9 g/dl

11.7 15.5

Lekosit

H 13.3 ribu/mmk

4.5 11.5

Segment Neutrofil

H 88.8 %

50 - 70

Hematokrit

L 29.3 %

35.0 49.0

Eritrosit

L 3.27 juta/mmk

4.2 5.40

Trombosit

L 94 ribu/mmk

150 450

Kimia Darah

Hasil

Nilai Normal

SGOT

26.2 U/L

0 55.0

SGPT

28.3 U/L

5.00 34.00

Ureum

42.4 mg/dl

17.0 54.0

Creatinin

0.80 mg/ dl

0.73 1.18

Elektrolit ( Na. K, Cl,


Ca )

Hasil

Nilai normal

Natrium

139.0 mmol/ L

136 146

Kalium

3.89 mmol/L

3.5 5.1

Chlorida

100.6 mmol/L

98.0 107.0

Calcium

8.1 mg/dl

8.4 10.20

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

DIAGNOSIS & TATALAKSANA AWAL


(IGD)
Diagnosis
CKS ( Subdural Hematoma, Sub Arachnoid Hematoma, dan
Udema Cerebri)
Tatalaksana Awal
O2 3 lpm
Manitol 4 x 250
Lapor dokter bedah saraf pro Craniotomy

TATALAKSANA ICU
INTAKE
Enteral Inpepsa
Parenteral Infus RL + Tutofusin ops, Nacl 100 cc + pentothal 250 mg , PRC 1 kolf
Pola Ventilasi terpasang ventilator ASV MV 100 % , head up > 40
OBAT
Enteral Nebulizer (farbivent + flIxotide) 3x1
Parenteral
- Ceftriaxon 2 x 1 gr
- Ketesse 2 x 50 mg
- Pantoprazole 2 x 1
- Kalnex 3 x 50
- Phenitoin 3 x 100
- Manitol 4 x 125 cc

SUBDURAL HEMATOMA
Subdural hematom adalah hematom yang terletak
di bawah lapisan duramater dengan sumber
perdarahan yang dapat berasal dari:
Bridging vein (paling sering terjadi)
A/V cortical
Sinus venosus dorsalis
Berdasarkan waktu terjadinya perdarahan maka
subdural hematom terbagi menjadi 3, yaitu:
Subdural hematom akut, kurang dari 3 hari
Subdural hematom subakut, terjadi antara 3 hari3 minggu
Subdural hematom kronis, jika perdarahan lebih

PATOFISIOLOGI
Trauma kecepatan tinggi akselerasi dan deselerasi
otak laserasi pada bridging vein dan pembuluh
darah kortikal perdarahan akumulasi darah
memisahkan duramater dan arakhnoidea.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
F O T O P O LO S K E PA L A

CT - SCAN

Gambaran bulan sabit ( cressentic mass )

Adanya fraktur

Adanya cedera penyerta

Sulcus dan girus dapat terkompresi

Seringkali disertai edema


Dapat disertai midline shift

Densitas dapat berubah sesuai waktu

- Akut (1-3 hr) hiperdens


- Sub Akut (4 14 hr) isodens
- Kronis (1-2 bulan) konkaf

INDIKASI OPERASI
(EUROPEAN BRAIN COMMITION)
Jika perdarahan tebalnya lebih dari 1 cm
Jika terdapat pergeseran garis tengah (midline shifting) lebih
dari 5 mm
Edema serebri
Operasi yang dilakukan adalah craniectomy, yaitu evakuasi
hematom dengan dekompresi atau tidak mengembalikan
tulang dan disimpan di subgalea.

TATALAKSANA AWAL
Pada pasien dengan trauma , wajib dilakukan resusitasi yang dimulai dari :
A (Airway)
B (Breathing)
C (Circulation)
Pada pasien dengan SDH sering terjadi prognosis yang buruk dikarenakan adanya
underlying brain injury sehingga dibutuhkan perawatan intensif, ventilator, pemantauan
tekanan darah, dan manajemen hipertensi intrakranial.
SURGICAL DECOMPRESSION
Berdasarkan Guidelines for the Surgical Management of Acute Subdural Hematomas,
dekompresi dilakukan apabila ada indikasi seperti midline shift > 5mm dan perdarahan
> 1 cm.
Indikasi emergensi dekompresi pada pasien dengan hematome < 1cm dan midline shift
< 5mm dapat dilakukan apabila terdapat kriteria :
1. Skor GCS menurun sebanyak 2 atau lebih pada fase akut di rumah sakit
2. Dilatasi pupil
3. ICP > 20 mmHg

reference : emedicine.medscape.Journal of Su
Hematoma. Agustus 2016

PREOPERATIVE TREATMENTS
- Tindakan preoperative dilakukan dengan tujuan untuk
menurunkan tekanan intra kranial.
- Respirasi dengan oksigen menghindari terjadinya hipoksia.
Infus saline dapat diberikan untuk perbaikan cairan tubuh dan
memantau tekanan darah.
- Apabila terdapat tanda tanda sindrom herniasi dapat
diberikan manitol 1 g/kg intravena.
- Pemberian anti konvulsan dapat diberikan untuk mencegah
terjadinya kejang.
- Pasien dengan riwayat koagulopati dengan SDH akut dapat
diberikan anti koagulan dengan transfusi FFP untuk memantau
protrombin time (PT).

reference : emedicine.medscape.Journal of
Subdural
Hematoma. Agustus 2016

PROGNOSIS
Prognosis bergantung dari beberapa hal, yaitu:
GCS
Usia pasien
Adanya lesi penyerta di jaringan otak

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai