Anda di halaman 1dari 15

Mekanisme kerja sistem akustik

(echosounder dan sonar)


CHAPTER 9

KOMPONEN UTAMA
Time base
Transmitter

Recorder

Electrical
oscilloscope

Display
Receiver

Electrical
strength

Transducer
Sound pulse

Echo

Fungsi
Transmitter : menghasilkan energi dlm bentuk pulsa dari
getaran listrik
Transducer : mengubah energi listrik menjadi energi suara
yang akan dipancarkan ke kolom air & energi suara dari echo
yang diterima diubah kembali menjadi energi listrik.
(Echo/gema : gelombang suara yang dipantulkan oleh target )

Receiver : memperkuat getaran listrik yang lemah yang


dihasilkan transducer sesaat setelah menerima echo
(Penguatan echo ini dilakukan oleh receiver amplifier dan besarnya
penguatan diatur oleh sensitivity control/penguat volume. Pengaturan sinyal
echo yang disesuaikan dengan kedalaman atau jarak target disebut Time
Varied Gain (TVG).

Recorder : perekam/pencatat echo, mengatur kerja transmitter


& menentukan waktu antara pemancaran sound dan
penerimaan echo

Transducer

Sound dalam air sebagai pulsa


Sound menuju target/trace
Sound direfleksikan kembali sebagai sumber echo
Rentang waktu antara sound dan echo ditentukan oleh
Jarak target akustik dari transducer
Speed of sound in water

Perambatan gelombang
(Periode cepat rambat gelombang &
Kecepatan suara di air laut 1500m/det )
Echo menghasilkan
Ukuran Ikan
Lokasi
Abundance

Transducer
Berdasarka fungsinya Transducer dibagi :
- Projector : untuk pemancaran T
- Hydrophone
: untuk penerima R
Bila T dan R menjadi satu disebut Monostatic transducer
Bila T dan R terpisah disebut Bistatic Transducer
Jarak dari permukaan transduser sampai ke jarak dimana terjadi
fluktuasi yang tinggi dari tekanan tersebut disebut daerah near
field.
Pembentukan main lobe terjadi setelah daerah near field disebut far
field.
Batas antara near field dan far field secara visual sulit diketahui,
sehingga jarak (r) dihitung dengan rumus:
r = 2 L2 /
L = panjang dimensi terpanjang dari transduser atau diameternya
= panjang gelombang suara.

Echogram with shadow echo

echo from 1. and


2. sidelobe

bottom
echo from 1. sidelobe
echo from periphery of main lobe
real depth on acoustic axis
shadow area with no detection of targets

Beam pada
transducer :
1. Main Lobe

Diagram Directivity

- lebih sensitif
Intensitas suara

Secondary lebih besar


beam/side - Main lobe axis nilai
b() = 1, makin jauh
lobe
dari main lobe axis
makin kecil
kisaran nilai
b() = 0 1

2a (sudut min 2)

a (sudut min 1)

2. Side Lobe
Main beam/lobe
Half beam
width/angle
()

Cara menentukan lebar beam

Half Beam Angle () : diukur dari sumbu akustik (axis) ke


suatu sudut dimana responnya dari sumbu
(10 Log = -3 dB) jadi 2 = Full beam angle

Bila dimensi terbesar dari pada transducer (L) > dari pada
panjang gelombang (), maka : 2 = 57,3 / L dimensi
permukaan transducer
Kualitas Transducer :
1. Tingkat efisiensi

Kemampaun transducer mengubah energi suara energi


listrik atau sebaliknya.

Nilai sensitivitas transducer : SRT = 20 Log (2,6 x 10)


2. Banyaknya Side lobe

Makin banyak side lobe mengakibatkan :

Makin banyak energi yang hilang untuk sounding


(pemancaran).
Timbul echo yang tidak diinginkan sehingga sulit untuk
menginterpretasikan echo dari main lobe
Kualitas transducer makin jelek.

Recorder/Display
Ditampilkan secara
grafik pada chart
recorder
Chart recorder
memproduksi tanda,
dikenal sebagai
echogram

Ukuran & jumlah echo =


ukuran ikan dan densitas
Voltase Echo dimonitor dg
oscilloscope

Sistem Akuisisi Fungsi


Akustik
Time reference
Transmitter

Transducer
pul
s
layer of plankton
school of fish
bottom

0-line
Echo from plankton
Echo from fish

Receiver/Amplifier

Bottom echo Reverberation


Display of echogram
(Simrad EY-500)

Sistem Akuisisi Data akustik

Tugas dikumpulkan minggu depan:

Mengapa pulsa yang


ditembakkan oleh transduser
berupa gelombang suara bukan
gelombang elektromagnetik?

Anda mungkin juga menyukai