Anda di halaman 1dari 21

PERANCANGAN

SABUK

DISUSUN OLEH :
SOPIAN F. SINURAT
MARTIN M. MARBUN

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

Pembatasan Masalah

(a) Analisis mekanisme transmisi sabuk tunggal dan


ganda pada Mesin Pemecah Kulit Kacang Tanah
(b) Tetapkan ukuran diameter dan putaran (rpm)
pulley (driver) dan follower/driven dan rasio
transmisi, jarak antar pusat poros antar pulley, dan
panjang sabuk
(c) Analisis Tipe dan jenis sabuk sesuai langkahlangkah perencanaan sabuk

A. Pengantar
Transmisi sabuk adalah sistem transmisi
tenaga/daya/momen puntir dari poros yang satu ke poros
yang lain melalui sabuk (belt) yang melingkar/melilit pada
puli yang terpasang pada poros-poros tersebut.
Karakter gesekan sabuk dan permukaan puli sangat
mempengaruhi kemampuan transmisi. Jadi besarnya gaya
tegang dalam sabuk menentukan besarnya momen puntir
yang dapat ditransmisikan.

Keuntungan transmisi sabuk :


a. Pemindahan tenaga berlangsung secara elastik, maka
tidak dibutuhkan kopling elastik.
b. Tidak berisik.
c. Dapat menerima dan meredam beban kejut.
d. Jarak poros tidak tertentu.
e. Jarak poros yang lebih besar dapat dicapai.
f. Mudah dah murah dalam pembuatan.
g. Hanya memerlukan sedikit perawatan.

Kerugian transmisi sabuk :


h. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran
tidak konstan.
i. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, sistem
transmisi sabuk memerlukan dimensi/ukuran yang lebih
besar dari sistem transmisi roda gigi atau rantai.

Proses Kerja Mesin Pengupas Kulit


Kacang Tanah
Prinsip kerja pengupasan menggunakan pengaruh pukulan dan
gesekan dan dilengkapi dengan bagian pembersih (ayakan dan
blower) pada putaran mesin 250 rpm, 300 rpm dan 350 rpm, dan
400 rpm menghasilkan unjuk kerja optimal pada tingkat
putaran mesin 300 rpm dengan kapasitas 102,12 kg. Sedangkan
Rusendi dkk (2005) dalam penelitian rancang bangun dan analisis
kinerja mesin pemolong kacang tanah pada
putaran mesin 300rpm, 350rpm dan 400 rpm dan jenis bahan
perontok kulit sabuk datar dan karet ban luar justru
menghasilkan temuan tentang efektifitas pemolongan pada putaran
mesin 400 rpm dengan nilai rata-rata viabilitas tertinggi yaitu 125
kg/jam.

B. Transmisi Sabuk V
Transmisi Sabuk-V (V-Belt)
Jarak yang cukup jauh yang memisahkan antara dua buah
poros mengakibatkan tidak memungkinkannya mengunakan
transmisi langsung dengan roda gigi. Sabuk-V merupakan
sebuah solusi yang dapat digunakan. Sabuk-V adalah salah
satu transmisi penghubung yang terbuat dari karet dan
mempunyai penampang trapesium. Dalam penggunaannya
sabuk-V dibelitkan mengelilingi alur puli yang berbentuk V
pula. Bagian sabuk yang membelit pada puli akan mengalami
lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan
bertambah besar (Sularso, 1991:163).

Sabuk-V banyak digunakan karena sabuk-V sangat mudah


dalam penangananya dan murah harganya. Selain itu
sabuk-V juga memiliki keungulan lain dimana sabuk-V
akan menghasilhan transmisi daya yang besar pada
tegangan yang relatif rendah serta jika dibandingkan
dengan transmisi roda gigi dan rantai, sabuk-V bekerja
lebih halus dan tak bersuara. Sabuk-V selain juga
memiliki keungulan dibandingkan dengan transmisitransmisi yang lain, sabuk-V juga memiliki kelemahan
dimana sabuk-V dapat memungkinkan untuk terjadinya
slip.

10

Faktor Koreksi Transmisi Sabuk-V

C. Perencanaan Sabuk

11

a) Daya Rencana (Pd)

12

b) Momen Rencana ( T1, T2 )

13

c) Diameter Lingkaran Jarak bagi Puli


(dp , Dp )

14

d) Kecepatan Sabuk

15

e) Panjang Keliling

16

f) Jarak Sumbu Poros (C)

17

g) Sudut Kontak

18

D. Analisis Mekanisme Transmisi Sabuk Tunggal


dan Ganda pada Mesin Pemecah Kulit Kacang
Tanah
Cara kerja mesin pengupas kulit kacang tanah adalah sebagai
berikut :
Motor bensin/power supply dengan daya 16 PK dan putaran output
2600 rpm dihubungkan melalui mekanisme transmisi pulley- v belt
untuk mereduksi putaran sehingga diperoleh putaran mesin
rendah sesuai persamaan kecepatan keliling mekanisme pulley
penggerak (V1= pd1n1) = mekanisme pulley yang digerakkan (V2=
pd2n2). Putaran rendah hasil transmisi tersebut selanjutnya
ditransmisikan ke poros rumah pemecah yang didesain dengan
putaran maksimal 2.600 rpm. Pada putaran tertinggi (2.500 rpm)
rasio transmisi awal (i1) adalah 2,9 dan rasio transmisi akhir (i5)
pada n akhir 80,37 rpm adalah 2,3. Pada putaran mesin sedang
(1.800 rpm) rasio transmisi awal (i1) adalah 2,9 dan rasio
transmisi akhir (i5) pada n akhir 57,87 rpm adalah 2,3. Dan pada
putaran mesin terendah (1.250 rpm) rasio transmisi awal (i1)
adalah 2,89 dan rasio transmisi akhir (i5) pada n akhir 40,19 rpm
19 adalah 2,3

20

21

Anda mungkin juga menyukai