Siklus Menstruasi
Di susun oleh :
Kelas
Ayu Triani
Cica Listiana
Sarah Fauziah
Suci Siti. N
Muzaiyana
Titik Nurhasanah
Vera Liyani Puja Astuti
Yesi Melisa
: II-C Kebidanan
DIII KEBIDANAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
Haid
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi normal dapat
dibagi menjadi 2 segmen yaitu,
siklus ovarium(indug telur) dan
siklus uterus (rahim). Siklus indung
telur terbagi menjadi 3 bagian,
yaitu siklus folikuler, siklus ovulasi
dan siklus luteal, sedangkan siklus
uterus dibagi menjadi 4 fase,
yaitu : fase menstruasi, fase post
menstruasi fase intermenstruum
dan fase pramenstruum.
Siklus uterus
Siklus uterus berupa
pertumbuhan dan
pengelupasan bagian dalam
uterus-endometrium. Pada
akhir fase mentruasi
endometrium mulai tumbuh
kembali dan memasuki fase
proliferasi. Pasca ovulasi,
pertumbuhan endometrium
berhenti sesaat dan kelenjar
endometrium menjadi lebih
aktif-fase sekresi.
Fase Menstruasi
menstruasi
1Fase
atau deskuamasi
Fase post
menstruasi
3Fase intermenst-
Fase proliferasi
akhir.
a. Fase sekresi dini
b. Fase sekresi lanjut
1. Kram perut.
2. Nyeri payudara.
3. Perubahan suasana
hati.
4. Timbul jerawat.
5. Tekanan pada panggul.
6. Sakit punggung.
7. Sakit kepala dan
Kelelahan.
8. Kesulitan
Berkonsentrasi
GANGGUAN MENSTRUASI
1.
2. Disminore
Disminore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid,
sampai membuat wanita tersebut tidak dapat bekerja
dan harus tidur. Nyeri sering bersamaan dengan rasa
mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah.
Penyebab gangguan disminorea adanya sekresi
hormonsecara berlebihan atau sekresi sejenis zat yang
disebut prostaglandin. Zat inilah yang menyebabkan
peningkatan frekuensi kontraksi otot rahim sehingga
menimbulkan nyeri haid.
a. Hipermenore
Hipermenore adalah perdarahan berkepanjangan atau berlebihan pada waktu menstruasi
teratur. Karena terhambatnya fase proliferasi pada dinding endometrium, dikarenakan
produksi hormone estrogen kurang optimal.
Tanda dan Gejala
Nyeri terus menerus pada perut bagian bawah selama masa menstruasi
b. Hipomenorea
c. Polimenorea
Wanita dengan polimenorea akan mengalami
menstruasi hingga dua kali atau lebih dalam sebulan,
dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang
relaif sama atau lebih banyak dari biasanya.
Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidak
seimbangan system hormonal pada aksis hipotalamushipofisis-ovarium. Ketidak seimbangan hormone tersebut
dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi
(pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus menstruasi
normal sehingga didapatkan menstruasi yang lebih sering.
d. Oligemenorea
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus
menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah
pendarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea
akan mengalami menstruasi yang lebih janrang dari biasanya.
Oligomenorea terjadi akibat adanya kangguan
keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisisovarium. Gangguan hormone tersebut menyebabkan lamanya
siklus menstruasi normal menjadi memanjang, sehingga
menstruasi lebih jarang terjadi. Oligomenorea lebih sering
terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama setelah
haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang menopause.
e. Amenorea
Amenore adalah tidak adanya haid
selama 3 bulan atau lebih. Gangguan
amenore disebabkan tidak normalnya
produksi FSH serta LH.
a. Penyebab
Penyebab tersering dari amenorea
primer
Pubertas terlambat
Kegagalan dari fungsi indung telur
Agenesis uterovaginal (Tidak
tumbuhnya organ Rahim dan vagina)
Gangguan pada susunan saraf pusat
Terima kasih