DAN ANALISIS
Kimia SMK
SK DAN KD
Standar Kompetensi :
Melakukan pemisahan dan Analisis
Kompetensi Dasar :
Memisahkan zat dari campuran
Menentukan kadar suatu zat.
Unsur atau senyawa secara gravimetri, volumetri
dan teknik lainnya
Hal.: 2
Adaptif
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat melakukan pemisahan campuran
dengan cara maserasi, ekstraksi, destilasi,
sentrifugasi, kristalisasi dan filtrasi
Siswa dapat menentukan kadar suatu unsur atau
senyawa dengan berbagai tehnik
Hal.: 3
Adaptif
PEMISAHAN
Dalam kimia, proses pemisahan
digunakan untuk mendapatkan satu
atau lebih produk yang lebih murni
dari suatu campuran senyawa kimia.
Hal.: 4
Adaptif
TEKNIK PEMISAHAN
Pengayakan
Filtrasi
Kristalisasi
Destilasi
Sentrifugasi
Hal.: 5
Adaptif
PENGAYAKAN
Pengayakan merupakan
proses pemisahan yang
didasari atas perbedaan ukuran
partikel di dalam campuran
tersebut
Hal.: 6
Adaptif
FILTRASI
Filtrasi adalah proses pemisahan
dari campuran heterogen yang
mengandung cairan dan partikel
partikel padat dengan
menggunakan media filter yang
hanya meloloskan cairan dan
menahan partikelpartikel padat.
Hal.: 7
Adaptif
FILTRASI
Pemisahan dengan kertas saring
tanpa tekanan(adanya grafitasi)
Hal.: 8
Adaptif
KRISTALISASI
Pemisahan dengan teknik kristalisasi
didasari atas pelepasan pelarut dari zat
terlarutnya dalam sebuah campuran
homogen atau larutan, sehingga terbentuk
kristal dari zat terlarutnya.
Contoh :
Pemisahan dengan pembentukan kristal
melalui proses penguapan seperti pada
proses pembuatan garam.
Hal.: 9
Adaptif
DESTILASI
Destilasi merupakan teknik
pemisahan yang didasari atas
perbedaan titik didih atau titik
cair dari masingmasing zat
penyusun dari campuran
homogen
Hal.: 10
Adaptif
Hal.: 11
Adaptif
SENTRIFUGASI
Teknik Sentrifugasi
yaitu metode untuk
mempercepat proses
pengendapan
dengan memberikan
gaya sentrifugasi
pada partikel
partikelnya.
Hal.: 12
Adaptif
ANALISIS KUANTITATIF
Dalam melakukan
Cara menetapkan
analisis kuantitatif
berat atau volume
terdapat empat
dari sebuah senyawa tahapan yang harus
yang ingin kita
dikerjakan secara hati
ketahui dikenal
hati:
dengan istiliah
1. Sampling
analisis kuantitatif
2. Pelarutan Sampel
3. Pengukuran
4. Perhitungan
Hal.: 13
Adaptif
GRAVIMETRI
Gravimetri merupakan penetapan
kuantitas atau jumlah sampel melalui
penghitungan berat zat
Produk harus selalu dalam bentuk padatan (solid).
Kemudahan atau kesukaran dari suatu zat untuk
membentuk endapan dapat diketahui dengan melihat
kelarutannya atau melihat harga dari hasil kali
kelarutan atau Ksp.
Hal.: 14
Adaptif
TAHAPAN GRAVIMETRI
1. Reaksi pembentukan endapan
2. Pencucian endapan, dengan menyaring
endapan, dilanjutkan membilasnya dengan
air.
3. Memurnikan endapan, dengan cara
menguapkan zat pelarut atau air yang
masih ada didalam sampel, pemanasan
atau mengeringkan dalam oven.
4. Penimbangan sampel dengan timbangan
analitis
Hal.: 15
Adaptif
VOLUMETRI / TITRASI
Analisis volumetri
merupakan teknik
penetapan jumlah
sampel melalui
perhitungan volume.
Alat pengukur volume
menjadi bagian
terpenting, dalam hal
ini digunakan buret.
Hal.: 16
Adaptif
PERHITUNGAN TITRASI
Perhitungan atau
penetapan analit
didasari pada
keadaan ekivalen
dimana ada
kesetaraan zat
antara analit
dengan pereaksi,
sesuai dengan
koefisien reaksinya.
Hal.: 17
Adaptif
PENGGOLONGAN TITRASI
Titrimetri dapat diklasifikasikan ke
dalam empat jenis yang didasari pada
jenis reaksinya :
1.Titrasi Asam-Basa
2.Titrasi Redoks (Permanganometri, Iodometri,
Iodimetri)
3.Titrasi Pengendapan(Argentometri)
4.Titrasi Nitrimetri
Hal.: 18
Adaptif
TITRASI ASAM-BASA
1. Asidimetri
2. Alkalimetri
Kegunaan :
Menetapkan kadar basa
Larutan baku : Asam,
misal HCl 0,1N
Indikator : Indikator
Asam-basa, misal metil
jingga, metil merah
Reaksi : Netralisasi
Asam-Basa
Kegunaan :
Menetapkan kadar
asam
Larutan baku : Basa,
misal NaOH 0,1 N
Indikator : Indikator
Asam-Basa, misal
fenolftalein
Reaksi : Netralisasi
Asam-Basa
Hal.: 19
Adaptif
TITRASI REDOKS
1. Iodometri
2. Iodimetri
Kegunaan : Menetapkan
kadar oksidator
Larutan baku : Larutan
Natrium Thiosulfat
Indikator : Larutan
kanji/Amylum
Reaksi : Iodium hasil
reaksi KI dg zat uji/
oksidator bereaksi dg
Natrium Thiosulfat
,suasana asam
Hal.: 20
Kegunaan : Menetapkan
kadar reduktor
Larutan baku : Larutan
Iodium
Indikator : Larutan
kanji/Amylum
Reaksi : Iodium bereaksi
langsung dg reduktor/zat
uji, suasana asam
Adaptif
TITRASI REDOKS
3. Permanganometri
Kegunaan : Menetapkan kadar
reduktor
Larutan baku : Larutan Kalium
Permanganat
Indikator : Tidak diperlukan
Reaksi : Larutan Kalium Permanganat
bereaksi dengan reduktor/zat uji
dalam suasana asam.
Hal.: 21
Adaptif
ARGENTOMETRI
1. Metode Mohr
2. Metode Fajans
Kegunaan : Menetapkan
kadar garam halida, kec.I
Larutan baku : Larutan
Perak Nitrat
Indikator : Larutan Kalium
Kromat
Reaksi : Terbentuk
endapan merah
bata/Perak Kromat pd titik
akhir titrasi, suasana
netral
Hal.: 22
Kegunaan : Menetapkan
kadar garam halida
Larutan baku : Larutan
Perak Nitrat
Indikator : Larutan Eosin,
Fluorescein
Reaksi : Di sekeliling
endapan AgCl jd merah
akibat adsorpsi indikator,
suasana asam
Adaptif
ARGENTOMETRI
3. Metode Volhard
Kegunaan : Menetapkan kadar garam halida dg
titrasi kembali
Larutan baku : Larutan Perak Nitrat dan
Amonium/Kalium Thiosianat
Indikator : Lar.Feriamoniumsulfat
Reaksi : Larutan zat uji ditambahkan Perak Nitrat
berlebih. Kelebihan Perak Nitrat dititrasi kembali
dengan Kalium/Amonium Thiosianat suasana asam.
Hal.: 23
Adaptif
NITRIMETRI
Hal.: 24
Adaptif
Terimakasih
Hal.: 25
Adaptif