Anda di halaman 1dari 29

MARKER SEROLOGI & IMUNOLOGI PADA INFEKSI

VIRUS HBV, HCV & HIV


Yongky tamigoes

Peranan pemeriksaan laboratorium sebagai marker


pada infeksi virus HBV, HCV& HIV
1. untuk mencegah penularan penyakit
2. menegakkan diagnosisi
3. memantau perjalanan penyakit
4. memperkirakan prognosis

VIRUS HEPATITIS B ( HBV)


Virus hepatitis B virus DNA, termasuk golongan Hepadnavirus.
HBV menimbulkan penyakit hepatitis akut dan kronis, fulminan,
sirosis dan kanker
hati
Transmisi : hubungan seksual, perinatal: Ibu terinfeksi ke bayi baru
lahir, alat sutik,

transfusi darah.

Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Virus Hepatitis B


pemeriksaan serologi

HBsAg s = surface

Anti HBs( HBsAb)

HBeAg e = envelope

Anti HBe (HBeAb)

HBcAg c = core

Anti HBc (IgM dan Ig

Pemeriksaan virologi

HBV- DNA

Biokimia

Alanine aminotransferase (ALT)

Histologi

Biopsi hati

G)

Hepatitis B surface Antigen(HBsAg)

HBsAb

Lapisan permukaan HBV.


Terdiri dari protein dan lipid.
Terdapat dalam darah :
.
1- 10 minggu setelah terpapar HBV
sebelum timbul gejala hepatitis atau
sebelum peningkatan kadar alanin aminotransferase
serum
Menghilang dalam darah setelah 4 sampai 6
bulan
Merupakan penanda, telah terjadi: infeksi akut
dan persisten (HBsAg menetap > 6 bulan)
Bila tidak dijumpai dalam darah menandakan
proses menuju perbaikan

Antibodi terhadap HBsAg.


Petunjuk / penanda sembuh dari infeksi
HBV Karena HBsAb bertanggung jawab
untuk pemulihan dan kekebalan.
Penanda sebagai post vaksinasi HBV
Timbul setelah 3 bulan terinfeksi dan
menetap

Hepatitis B e Antigen
(HBeAg)
Merupakan bagian protein inti (core
protein) HBV.
Penanda replikasi aktif virus.
Penanda infektifitas yang tinggi.
Bila antigen menetap lebih dari 10
minggu kronis

Antibodi (HBeAb)
Antibodi terhadap HBe Ag
Sebagai penanda eliminasi dari
virus
HBeAb merupakan bukti petunjuk
sembuh pada pasien

HBcAg
Merupakan antigen protein inti
tidak dijumpai dalam darah.
Dijumpai pada permukaan /dalam sel hati.

HBcAb
Antibodi terhadap HBcAg.
Dapat muncul dalam darah beberapa saat
IgM anti-HBc menunjukkan infeksi akut.
Bila IgM anti-HBc bertahan > 6 bulan
menunjukkan infeksi kronik.
Bila titer rendah igG anti- HBc dengan
anti- HBs menunjukkan infeksi hepatitis B
dimasa lampau.
Bila titer tinggi igG anti-HBc dengan
tanpa anti-HBs menunjukkan infeksi virus
persisten
7

HBV-DNA
Dapat ditentukan dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) hybrdization.
Penanda yang paling tepat untuk menandakan proses replikasi aktif virus
HBV-DNA dapat dijumpai pada serum dan hati setelah HBsAg menghilang.
HBV-DNA dalam serum merupakan indikator yang baik untuk kadar viremia

Fase Hepatitis B

10

Virus Hepatitis C ( HCV)


Virus hepatitis C virus RNA, termasuk famili Flaviviridae
Transmisi HCV transfusi darah, pencangkokan organ dari donor terinfeksi, kelahiran ibu
yang terinfeksi, perilaku seksual resiko tinggi.
Pemeriksaan Laboratorium Pada Infeksi Viirus hepatittis C
Pemeriksaan Biokima
Pemeriksaan penyaring ( screening Test) untuk memeriksa antibodi spesifik ( Anti HCV)
Tes konfirmasi untuk memeriksaan HCV RNA
Penentuan genotif HCV

11

1. Pemeriksaan Biokima
Pada pemeriksaan darah Infeksi virus Hepatitis C terlihat adanya Peningkatan bilirubin, alkali
fosfatase dan transamine .
Serum transminase terutama serum Alanine Amino Transferase (ALT = SGPT)
Akut

peningkatan ALT terjadi 7-8 minggu


setelah infeksi

kronis

Pola peningkatan ALT/ SPGT selama 6


bulan / lebih bersifat polifasik (naik
turun)

Meningkat bisa
10-15 x nilai
normal

Hepatitis c

Nilai normal ALT Pada laki-laki : 0


50 U/L
Perempuan : 0-35
U/L

12

2. Pemeriksaan penyaring ( screening test)


Pemeriksaan penyaring dilakukan untuk memeriksa antibodi spesifik ( Anti HCV) .
Pemeriksaan ini dengan menggunakan antigen utama C 100-3 yang disintesis
melalui rekayasa DNA terhadap kultur ragi kemudian direaksikan dengan antibodi
yang terdapat dalam serum.
Bisa dilakukan dengan cara :
ELISA (enzyme linked immuno assay) / RIA ( Radio Immuno Assay)
RIBA (Recombinant Immunoblast Assay).

13

TES ANTI HCV ELISA


Generasi I

Hanya satu antigen


saja ( C100-3)

Tes ini sensitivitasnya


80%- 90%

Generasi 2

antigen (C100-3,
protein C-22, C-33
dari inti dan NS-3
protein)

Tes ini sensitivitasnya


97%

Generasi 3

antigen (C100-3,
protein C-22, C-33
dari inti dan NS-3
protein, NS-5

Tes ini LEBIH sensitiv


dari generasi 1 dan 2

14

TES ANTI HCV RIBA


RIBA I

antigen C 100-3, 5-11 dan superoxide


dismutase (SOD)

RIBA 2

antigen rekombinan
C100-3,5-1-1,
SOD,C-33c dan C-22

RIBA 3

2 antigen rekombinan
C100-3 dan C-22
Antigen rekombinan
c-33c dan NS-5

Tes inI lebih spesifik dari


ELISA 1

Tes inI sensitifitasnya


98% dan lebih spesifik
dari RIBA 1

Lebih sensitif dari RIBA 2 Karena


Penambahan Sintetik peptida

15

3. Tes Konfirmasi
Pemeriksaan HCV RNA Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode biologi molekuler
PCR dan branched-DNA (b-DNA)

PCR

(b-DNA)

- metode pemeriksaan berdasarkan amplifikasi target RNA atau


DNA.
- RNA/DNA virus diperbanyak terlebih dahulu sebelum dideteksi,
sehingga metode ini sangat sensitif.
- Salah satu cara untuk menentukan adanya viremia
metode pemeriksaan berdasarkan amplifikasi signal yang
dihasilkan. Dengan adanya molekul penguat (b-DNA), maka
signal yang dideteksi akan diperkuat.
16

4. Penentuan Genotipe HCV


untuk memantau perjalanan penyakit serta menentukan
respon terhadap pengobatan interferon.
genotipe 1 memberi respons yang buruk dengan
pengobatan,
genotipe 2 dan 3 memberikan respons yang baik dengan
terapi interferon.

17

Interpretasi pemeriksaan hepatitis


Anti HCV

HCV RNA

INTERPRETASI

Kemungkinan Interpretasi Lain

Negatif

Negatif

Tidak ada infeksi

Positif

Positif

Infeksi HCV (+)

Positif

Negatif

Ada perbaikan

a. Negatif palsu
b. Sudah diterapi, kadar HCV RNA dibawah
kemampuan deteksi PCR

Negatif

Positif

Masih ada infeksi

a.Infeksi awal (belum terbentuk antibodi anti


HCV).
b. Positif palsu atau kontaminasi

18

Human immunodeficiency virus (HIV)


HIV merupakan virus RNA termasuk famili Retroviridae
Factor Risiko HIV : IDU (Injected Drug User), Perinatal (Ibu ke Anak), Postnatal (Menyusui)
,STI (Sexually transmitted infection)

19

PEMERIKSAAN SEROLOGI & IMUNOLOGI HIV


METODE MEDETEKSI ANTI- HIV/ ANTIBODI
1. Enzyme immunoassays (EIA)
2. Western Blot (WB)
3. Rapid test

METODE DENGAN MENGUKUR VIRAL LOAD (HIV


RNA)
1. PCR ( polymerase chain reaction)
2. branched chain deoxyribonucleic acid (b- DNA)
3. NASBA(Nucleic acid sequence-based
amplification )

20

Metode deteksi anti-HIV/antibodi:


1. Enzyme immunoassays (EIA)
.Metode EIA mendeteksi antibodi yang diproduksi sebagai respon terhadap infeksi
HIV.
.Kompleks antigen-antibodi dideteksi menggunakan anti human IgG antibodi yang di
konjugasikan ke sebuah enzim seperti alkaline fosfatase. Kemudian ditambahkan
substrat yang nantinya akan memberi warna .
.Hasil :
.(-) : terjadi perubahan warna
.(+) : tidak terjadi perubahan warna
. False positif dapat terjadi pada keadaan misalnya : imunisasi, DNA virus infeksi
( misalnya Epstein Barr virus) Bila ini terjadi harus dikonfirmasi dengan western blot

21

2 Western Blot (WB)


Merupakan metode konfirmasi yang paling banyak dipakai setelah dilakukan pemeriksaan
penyaring (EIA).
prinsip pemeriksaan reaksi antara antibodi anti HIV dengan antigen HIV
- Hasil + bila terdapat pita sekurang-kurangnya dua antigen p24, gp 41 atau gp 120/160
- Hasil bila tidak ditemukan pita
- INDETERMINATE terdapat satu pita saja yang positif yaitu p24, gp41, gp120/160, p66, p55,
p51, p31 atau p17

22

3. Rapid test
Oraquick rapid HIV -1 / antibody test
- Spesimen berupa darah vena (ujung jari) dan cairan rongga mulut.
- Darah /cairan rongga mulut dimasukkan kedalam tabung pengecer yang
mengandung 1 ml larutan buffer, kemudian dimasukkan alat penguji (strip/ carik
celup)
- Hasil dibaca 20 -40 menit
- Bila terdapat Garis merah di area kontrol pada alat penguji menandakan hasil yang
reaktif
- garis merah ini terbentuk karena ada komplek antibodi HIV yang bereaksi dengan
antigen di membran nitroselulosa yang mengandung peptida sintetik gp 41(HIV-1)
dan gp 36 (HIV-2).

23

b. Metode dengan mengukur viral load (HIV RNA)

Tujuan Mengukur viral load untuk mengetahui jumlah virus HIV dalam darah sehingga
dapat mengukur besarnya replikasi virus. Pengukuran HIV RNA (Viral Load) :
1. PCR ( polymerase chain reaction)
Pemeriksaan dengan menggunakan alat the Roche Amplicor HIV-1 Monitor
didasarkan pada sistem amplifikasi target dan menggunakan teknologi reverse
transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR).
Memiliki rentang deteksi HIV RNA berkisar antara 400750.000 copies/mL
Antikoagulan sampel darah yang dapat digunakan adalah EDTA atau ACD (acid citrate
dextrose)

24

2. pengukuranHIV RNA dengan branched chain deoxyribonucleic


acid (b- DNA)
metode hibridisasi secara kuantitatif yang didasarkan pada amplifikasi sinyal
branched DNA
dipakai untuk memonitor pasien-pasien yang sedang dalam terapi antiviral HIV
Rentang dinamik metode ini mencapai 1.000.000 kopi RNA/mL, sedangkan
sensitivitasnya hingga 50 kopi RNA/mL plasma, dan batas kuantifikasinya sekitar 75100 kopi RNA/mL
Antikoagulan sampel darah yang digunakan adalah EDTA

25

3. Pengukuran HIV RNA dengan Nucleic acid sequence-based


amplification (NASBA)
isolasi asam nukleat melalui proses lisis dan ikatan RNA virus pada mikropartikel silicon dioxide
(silica),

diikuti

dengan

amplifikasi

isotermal

(sehingga

disebut

target

amplification)

menggunakan sebuah reverse transcriptase, RNAase H, dan T7 RNA polymerase


Sensitivitas pemeriksaan ini sekitar 40 RNA kopi/mL, batas kuantifikasi berkisar 500 kopi/mL,
dan rentang dinamik hingga mencapai 10.000.000 RNA kopi/mL (bioMerieux NuclisensTM QT
HIV-1 RNA assay)
Antikoagulan yang dapat dipakai antara lain: EDTA, ACD, dan heparin

26

peran viral load pada infeksi HIV


1.Untuk meramalkan perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS
2. Membantu penderita dan dokter untuk menetukan aktu permulaan pemberian terapi
antiretroviral
3. menentukkan efektivitas atau kegagalan terapi.
4. Pemeriksaan viral load juga penting dan bermanfaat dilakukan pada seseorang yang baru
saja terpapar HIV atau mengalami infeksi yang masih akut, namun belum terbentuk antibodi

27

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai