Anda di halaman 1dari 35

Radiologi Pediatri

Materi UKDI

GASTROESOPHAGEAL
REFLUX
Refluks / regurgitasi isi lambung ke distal
oesophagus melewati sphincter oesophagus bawah.
Faktor resiko :
Abnormalitas anatomi : distensi fundus yg lama,
pemendekan sphincter, kolaps sphincter akibat tekanan
berulang minor refluks.
Hiatus hernia.
Tekanan sphincter lemah secara permanen.

Px. radiologi dapat terlihat :


Refluks bebas, peristalsis yg buruk secara primer & bersihan yg
buruk, kontraksi esofagus abnormal, esofagitis dg luka, striktur,
Barrett esofagus, aspirasi, sakulasi pseudodivertikula
intramural.

Respon mukosa ke asam (low high


grade) :
Respon metaplasi faktor resiko
neoplasma.
Refluks esofagitis / radang striktur
peptikum.
Px. endoskopi GERD (-) tapi gejala klinis
(+).

Tatalaksana :
Kasus minor : terapi medis utk
mengurangi asam lambung.
Pembedahan utk merekonstruksi kerja

Foto polos abdomen +


kontras
GERD mild reflux.
Tampak opasitas kontras yg
regurgitasi dari gaster kembali
ke esofagus.

Barium
esophagogram
Tampak reflux pada
pasien dg posisi
tegak / up right.

Barium
esophagogram
Reflux esophagitis.

GASTROENTERITIS
Inflamasi lambung & usus oleh faktor patogen - non
patogen.
Seperti : bakteri, virus, cacing, parasit, jamur; malabsorbsi, alergi,
bahan toksik, imunodefisiensi, dll.
Ditandai dg mintah & diare dehidrasi & gg. keseimbangan
elektrolit.

Gejala klinis :
Infeksi demam.
Nyeri abdomen, BAB sering, konsistensi cair, sering diare; bisa
lendir, darah, putih keruh / cucian beras.
Peristaltik usus meningkat, tenesmus ani (+).
Malaise, anoreksia.
Tanda dehidrasi.
Penurunan tanda vital.

Tatalaksana
Prinsip :
Rehidrasi cairan : cara pemberian (oral / IV),
yg diberikan, berapa banyak.
Jenis terapi :
Tx. Diet
Yang diberikan disesuaikan dg penyebab
(perhatikan malabsorbsi) & kandungan kalori
utk perbaikan gizi yg hilang.
Tx. simptomatik.
Anti diare (hati - hati : anti motilitas,
mengeraskan feses, anti sekretorik); adsorben
(co: norit/charcoal); anti emetik; anti piretik;
probiotik utk usus (bakteri Lactobacillus).
Tx. definitif (antibiotik).

Gastroenteritis Rota Virus

CT scan.
Infeksi S. typhii menunjukkan
penebalan dinding kolon
ascending (panah bengkok),
dilatasi usus kecil proksimal
(panah tebal),
& adenopati mesenterik yg
ekstensive (panah tebal) & cairan
bebas.

USG
Pasien demam & gastroenteritis oleh S.
Enteritidis.
Tampak pola penebalan mukosa ileum
dg pola feathery (panah panjang) dg
sedikit pelvic fluid (panah pendek).

CT scan + kontras
Tampak penebalan mukosa segmen
panjang distal ileum (panah) pada
pasien gastroenteritis S. Enteritidis.

CT scan (coronal) +
kontras
Eosinophilic
gastroenteritis.
Tampak penebalan
dinding usus kecil yg
hippoattenuating, difus,
konsentris & parah (panah
lurus).
Tampak penebalan rugae
gaster yg dibatasi antrum
(panah bengkok)
menyebabkan
penyempitan.
Struktur hipodens
merupakan penampakan
lapisan serosa / luar dari

CT scan
Infeksi S. thypii dg ileal
perforationdg ulserasi ileal ulserasi
pd laparotomi cito.
Tampak ekstravasasi kontras (panah)
menunjukkan perdarahan aktif.

CT scan
Infeksi S. thypii dg
hepatosplenomegaly.

WORMS
Paling banyak ditemukan pada anak usia 110 tahun
pd lingkungan dg sosial ekonomi menengah ke bawah.
Sering ditemukan pada distal usus kecil / duodenum.
Infeksi cacing terjadi melalui tanah yg terkontaminasi
masuk ke saluran cerna host berupa telur migrasi
ke paru, dibatukkan menuju trakea cacing dewasa
maturasi ke saluran cerna (2 bulan).
Gejala klinik :
Rasa penuh di saluran cerna, chaxecia.
Tanda anemia kronis.
Terjadi nyeri kolik.
Eosinophilia.
Hematemesis.

Tatalaksana :
Medikamentosa.
Pembedahan utk evakuasi parasit.

Komplikasi :
Apendisitis.
Ikterus (bila cacing menginvasi kantung
empedu).
Pneumonia.
Perforasi usus.
Obstruksi mekanik oleh gumpalan cacing.

Foto polos + kontras


Tampak filling defect bentuk serpiginosa
pada distal duodenum yg merupakan
bentuk cacing dewasa (Ascariasis).

Foto polos + kontras


Cacing tampak sebagai struktur tubuler
longitudinal.
Tanda panah : tampak cacing sebagai
pararel bands / pita paralel /sejajar pada
saluran cerna yg terdistensi.
Kepala panah : tampak cacing pada
potongan transversal sebagai target sign,
titik tengah tersebut merupakan usus /

Foto polos + kontras


Panah kuning : gambaran lusen linear pada
ileum cacing.
Panah merah : gambaran cacing yg diberi
kontras (menelan kontras) sehingga tampak

USG (oblique)
Tampak struktur multipel hipoekoik
tubuler dg dinding ekogenik batas tegas
dalam lumen duodennum.

USG
Tampak massa hipoekoik tubuler panjang dg dinding lebih ekogenik /
hiperekoik (putih) yg bebas bergerak dalam lumen usus.

PERITONITIS TUBERCULOSIS
Infeksi TB yg melibatkan peritoneal ekstra
pulmonal / TB gastrointestinal.
Penyebaran secara hematogen, atau rupturnya
kelenjar limfe intra abdominal (jarang).
Dibedakan 3 tipe :
Tipe basah (90%), tipe kering, tipe fibrotik.

Px. radiologi :
CT scan
Nodul atau penebalan simetris dari peritoneum & mesenter.
Peningkatan abnormal dari penampakan peritoneal atau
mesenter.
Asites.
Pembesaran kelenjar limfe dg atenuasi lemah / low attenuating
lymphadenopathy.

Berdasarkan tipe :
Tipe basah
Asites eksudatif atenuasi tinggi, berupa cairan bebas
atau berlokulasi, cairan dg tinggi protein seluler
tinggi.

Tipe kering
Limfadenopati kaseosa mesenter & adesi fibrosa;
penebalan omentum (cake like appearance).

Tipe fibrosis
Massa omentum yg terfiksasi di segmen usus.
Usus yg kusut & terdapat cairan bebas / asites.

DD :
Peritoneal carcinomatosis.
Primary peritoneal mesothelioma.

CT scan axial
Tuberculous peritonitis (dry type)
Gambar I : tampak penebalan omentum & pembesaran multipel
kelenjar limfe mesentrik.
Gambar II : tampak abnormalitas difus dari omental & peritoneal
dg penebalan segmen usus.
Gambar III : penebalan panjang segmen terminal ileum.
Pemeriksaan imaging dikonfirmasi dg biopsi dipandu ultrasound
dg konfirmasi granuloma & AFB / basil tahan asam
teridentifikasi.

CT scan axial
Tuberculous peritonitis (dry type)
Gambar IV : limfadenopati perihilar kanan.
Gambar V : pembesaran ekstensif dari kelenjar limfe subcarinal.
Pemeriksaan imaging dikonfirmasi dg biopsi dipandu ultrasound
dg konfirmasi granuloma & AFB / basil tahan asam
teridentifikasi.

CT scan (coronal)
Tuberculous peritonitis
Tampak dilatasi tuba ovarial dg
peritoneum bernodul & penebalan
reaktiv dinding usus.
Didapatkan pula lesi pada hepar.

UMBILICAL HERNIA
Sering terjadi pada wanita.
Muncul sebagai massa pada midline, tanpa rasa nyeri atau
terdapat nyeri.
Hernia umbilikalis terdiri dari lemak, mesenterik atau usus kecil
dan atau besar.
Ada 2 jenis :
Kongenital, terjadi pd minggu ke 10 gestasi akibat penutupan
inkomplete dari dinding abdomen bagian depat setelah usus masuk ke
dalam cavum abdomen.
Didapatkan, umumnya pada orang dewasa, dg faktor resiko seperti
obesitas, multiparitas, asites, massa intra-abdomen yg besar.

Terdapat resiko tinggi hernia umbilikalis utk terjadi strangulasi &


inkaserasi usus; dapat terjadi obstruksi usus yg komplikasi nya
adalah iskemik usus.
Tatalaksana : operasi rekonstruksi hernia.

USG umbilical
hernia

CT scan (3D VR skin


surface)
CT scan (axial C+)
Umbilical hernia kecil yg
berisi lemak.
Tanda panah : leher
hernia yg sempit & soft
tissue swelling pada
kantung hernia.
Strangulated Umbilical Hernia
CT scan (sagital)

CT scan (coronall)

HEPATITIS PEDIATRIC
Oleh virus HAV.
Gejala klinis :
Periode prodormal : demam sub febris, mual muntah,
penurunan nafsu makan, nyeri abdominal perut kanan atas.
Diare atau konstipasi.
Ikterus, urine seperti teh / dark urine, feses warna lebih terang.

Tatalaksana :
Simptomatik.
Terapi diet & tingkatkan imunitas.
Tindakan prevensi & profilaksis.

Komplikasi :
Hepatitis fulminan dg nekrosis hepatis masif & gagal hati
(jarang).
Hiperbilirubinemia, pruritus akibat obstruksi bilier.

USG (transverse)
Normal hepar.
Panah : vaskulasi vena porta
perifer.

USG (transverse)
Hepatitis pada anak 2 tahun dg
ikterus & pembesaran abdomen.
Tampak pembesaran hepar dg
struktur yg kasar & tampak
kantung empedu (GB).
Vena porta perifer tidak
tervisualisasi.

USG (transverse)
Hepatitis akut.
Tampak edema hepar (hepar
hipoekoik bila dibandingkan dg
ginjal kanan), dg pembesaran
sedang & tampak prominen
dari vena portal.

USG
Hepatitis kronik & sirosis.
Tampak tekstur kasar & hepar yg
noduler.

CIRRHOSIS OF THE LIVER


Akibat yg umumnya terjadi pada proses penyakit
hepar kronik; terdapat sekuel tejadinya penyakit,
yaitu hipertensi portal & Ca. hepatoseluler.
Dapat diakibatkan oleh infeksi virus hepatitis, infeksi
IV, alkoholik atau daerah endemis.
Manifestasi klinis :
Penigkatan enzim hepar.
Dapat terjadi gejala akibat : gagal hepar, asites, hipertensi
portal, hepatocellular carcinoma (HCC).

Karakteristik sirosis :
Fibrosis.
Regenerasi nodular (mikro < 3 mm; makro > 3mm).
Distorsi bentuk hepar.

Px. radiologis :
Dapat terlihat adanya hipertrofi lobus atau atrofi segmen
hepar.
Tampak nodul : regeneratif, siderotik atau displastik.
Dg dopler dapat diperiksa aliran sistem vena portalnya,
vena hepatika, arteri hepatika.
Adanya splenomegali, asites, perubahan lemak
peritoneal.

Tatalaksana :
Tx. underlying disease.
Kurangi intake sodium, gunakan diuretik, bed rest.
Parasintesis utk asites.
Peritoneovenous shunt (PVS) or LeVeen shunt
Transjugular intrahepatic portosystemic shunt procedure
(TIPS)
Surgical portosystemic shunts untuk hipertensi portal
Transplantasi liver tx. utk sirosis hepatik.

USG
Pasien sirosis hepatis.

Jaringan hepar noduler


dengan dikelilingi
ascites.

USG
Pasien sirosis hepatis.

Tampak pembesaran
lobus kiri hepar &
struktur ekogenik
(hiperekoik) kasar dari
dinding hepar.

USG
Pasien sirosis hepatis.

Hepar hiperekoik dg tepi


noduler, hepar atrofi (+),
dilatasi vena portal, asites (+).

CT scan
Pasien sirosis hepatis.

Tampak pembesaran lobus kiri (L)


& kauda (C), dg fibrosis & atrofi
pada lobus kanan posterior.
Panah ke atas : deformitas kontur
hepar.

Foto polos + kontras


Pasien sirosis hepatis.
Gambaran esophagus.
Normal & dengan
varises.

FOOD ALLERGY
Merupakan reaksi imun patologik terhadap makanan mengandung protein.
Ada 2 tipe reaksi imunoalergi yaitu produksi IgE & sel T yg dimediasi oleh
reaksi alergi.
Gastroenteropati eosinofilik adalah ciri dari infiltrasi intensif dari eosinofil
ke dinding saluran gastrointestinal sehingga lumen tampak menyempit.
Gejala klinis :
Nyeri abdomen.
Anoreksia.
Perdarahan.
Enteropati berakibat kehilangan protein.
Asites yg berkaitan dg eosinofilia perifer.

Px. radiologi :
CT scan
Tampak penebalan hipodense konsentrik dinding usus akibat penebalan mukosa yg dapat
berakibat parah : asites, efusi pleura.

Celiac disease, salah satu contoh gluten enteropati inflamasi kronik


mediasi sel T (autoimun).

CT scan (coronal) +
kontras
Tampak penebalan
dinding usus kecil yg
hippoattenuating, difus,
konsentris & parah (panah
lurus).
Tampak penebalan rugae
gaster yg dibatasi antrum
(panah bengkok)
menyebabkan
penyempitan.
Struktur hipodens
merupakan penampakan
lapisan serosa / luar dari
usus karena (ujung
panah).

Anda mungkin juga menyukai