Mola Hidatidosa
Mola Hidatidosa
Terganggu (KET)
Annisa Rahma Chany
13.170
Definisi
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan
Epidemiologi
Frekuensi kehamilan ektopik dilaporkan 1
lokasi
Tuba Fallopii 97%
Uterus (diluar endometrium kavum uterus)
Ovarium
Intraligamenter
Abdominal
Kombinasi kehamilan didalam dan diluar
uterus
Etiologi
Endosalpingitis menyebabkan aglutinasi lipatan lipatan
Gambaran klinis
Nyeri abdomen, nyeri akibat ruptur tuba
Diagnosa (Anamnesa)
haid terlambat u/ bbrp waktu & kadang trdpt
Pemeriksaan fisik
Tanda akut abdomen (nyeri tekan hebat),
Muntah
Gelisah
Pucat & anemis
nadi kecil & halus
TD rendah/ tidak terukur
ekstremitas dingin
Pemeriksaan Ginekologi
Pada pemeriksaan dengan spekulum ditemukan
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan hb serial setiap 1 jam
Jumlah leukosit
Tes kehamilan
ultrasonografi
nilai kavum uteri, kosong atau berisi
Tebal endometrium nya
Apakah ada massa di kanan atau kiri uterus
Apakah kavum douglasi berisi cairan
LAPAROSKOPI
LAPAROSKOPI
Sebagai diagnosis terakhir
Adanya
darah
dalam
rongga
pelvis
mungkin
kuldosentesis
Kuldosentesis dilakukan dengan menusukan
kuldosentesis
Pasien dibaringkan dalam posisi litotomi
Vulva dan vagina dibersihkan dengan
antiseptik
Spekulum dipasang dan bibir belakang portio
dijepit dengan cunam serviks, dengan traksi
ke depan sehingga forniks posterior tampak.
Jarum spinal no 18 ditusukkan ke dalam
kavum Douglas dan dengan semprit 10 ml
dilakukan pengisapan.
kuldosentesis
Bila pada pengisapan ditemukan darah, maka isinya
membeku : darah ini berasal dari arteri atau vena yang tertusuk
2. Darah tua bewarna coklat sampai hitam yang tidak membeku,
Diagnosa banding
1. Infeksi Pelvik
2. Abortus Imminens atau insipiens.
3. Ruptur Korpus Luteum
4. Torsi kista ovarium dan appendisitis.
Penatalaksanaan
TERAPI BEDAH
TERAPI MEDIS
reproduksinya
Lokasi kehamilan ektopik
Kondisi anatomik organ pelvis
Kemampuan teknik bedah mikro dokter
operator
Kemampuan teknologi fertilisasi invitro
SALPINGEKTOMI
Terapi medis
METOTREKSAT
Diberikan 50 mg MTX dosis tunggal,IM. Bila berat badan
< 50 kg, dosisnya 1mg/KgBB.
Menghambat dihydrofolatereduktase, enzim yang
mengurangi asam folat menjadi asam tetrahydrofolic
yang akan menggangu sintesis DNA dan reproduksi sel.
Indikasi
Status hemodinamik stabil
Tidak tampak pulsasi jantung janin
Kadar HCG < 10.000 IU/ml
Tidak ada kontraindikasi pemberian MTX
Pasien dapat dipantau
Kehamilan ovarium
Prognosis
Ibu yang pernah mengalami KET mempunyai
Mola hidatidosa
Pendahuluan
Mola hidatidosa merup salah satu dari
Mola hidatidosa
Adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri
Epidemiologi
Insidensi lebih tinggi di Asia, Afrika, Amerika
Klasifikasi
Berd derajat perub jaringan & ada tidaknya
elemen janin/mudigah
1. Mola hidatidosa komplit
2. Mola hidatidosa parsial
Faktor resiko
Usia <20 th >40th
Ekonomi rendah
Riwayat kehamilan mola
Riwayat keguguran
Defisiensi vitamin A
Asam folat rendah
Kadar karoten darah rendah
Diagnosa
Anamnesa
Pasien mengeluh ada perdarahan melalui vagina
dapat sedikit/banyak
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : perut membuncit
b. Palpasi : uterus membesar tidak sesuai usia
Px laboratorium
Kadar hormon korionik gonadotropin (HCG) yang
tinggi
Sonografi :
Mola komplit massa ekogenik kompleks di uterus
dan banyak rongga kistik tanpa janin/kantung amnion
Mola parsial plasenta menebal& hidropik serta
jaringan janin
USG :
gambaran khas yaitu badai salju (snow flake pattern)
atau sarang lebah (honey comb)
Gambaran makroskopik :
gelembung-gelembung putih
tembus pandang
berisi cairan jernih
ukuran bervariasi dr bbrp mm sampai 1- 2 cm
Histopatologik :
Edema stroma villi, avaskular villi/degenerasi
Penatalaksanaan
Histerektomi
Pemantauan selanjutnya
Human Chorionik gonadotropin
Prognosis
Mola hidatidosa merupakan penyebab
kematian maternal
Perdarahan
Perforasi
Infeksi, sepsis
Choriocarsinoma lebih tinggi
Komplikasi
Perdarahan hebat sampai syok
Keganasan kariokarsinoma
Perforasi karena tindakan (kerokan isapan)
Infeksi Intrauterine
(korioamnionitis)
Pendahuluan
Korion adalah salah satu membran yang ada
Korinamnionitis
Infeksi jaringan membran fetalis beserta
Epidemiologi
Insidensinya adalah 1 -5 % dr kehamilan
Etiologi
Mycoplasma genital (ureaplasma urealyticum
Faktor resiko
Waktu antara ketuban pecah dan persalinan
Penggunaan monitor fetal internal
Jumlah pemeriksaan dalam selama persalinan
Nulipara
Adanya bakteri vaginosis
Maternal
chorioamnionitis
terjadi, apabila
defense mechanism
tubuh terutama pada
vagina gagal untuk
menahan
peningkatan kadar
bakteri pathogen,
sehingga terjadi
infeksi ascending
yang menyebabkan
masuknya bakteri ke
vagina, uterus,
hingga ke cairan
amnion
PATOGENESIS
Diagnosa
Penatalaksanaan
Antimikroba
Antiseptik
Pelahiran janin, sebaiknya mell vagina
Antimikroba
Ampicilin 2 g IV setiap 6 jam atau 3x 1000 mg
Pelahiran janin
Jika janin meninggal upayakan persalinan
Komplikasi maternal
Endomyometritis
Infeksi perlukaan
Abses pelvik
Bakterimia
Post partum hemorragic
Komplikasi fetus
Kematian fetus
Sepsis neonatus
Fetal inflammatory response syndrome (FIRS)
Prognosis
Buruk pada ibu yang tidak melahirka segera/