SKP Dokumen
SKP Dokumen
PENGALAMAN KERJA
Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 - 2005
DOKUMEN
Sasaran Keselamatan Pasien
(SKP)
Dr.dr.Sutoto,M.Kes
KARS
SASARAN I : KETEPATAN
IDENTIFIKASI PASIEN
KARS
PETUGAS HARUS
MELAKUKAN
IDENTIFIKASI PASIEN
SAAT:
pemberian obat
1.
2. pemberian darah /
produk darah
3. pengambilan darah dan
spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan
pengobatan
5. Sebelum memberikan
tindakan
KEBIJAKAN IDENTITAS
PASIEN
1. Identifikasi pasien:
1. harus mengikuti pasien kemanapun (gelang identitas)
2. tak mudah/bisa berubah.
IDENTITAS PASIEN
1. Nama pasien dalam e KTP
2. Tanggal lahir
3. Nomer rekam medis
Permenkes 1691/2011, Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Lampiran Hal 6.
KARS
IDENTITAS TAMBAHAN YG
DIMUNGKINKAN
1. NIK: Nomer induk
Kependudukan dalam eKTP
2. NIT : Nomer identitas tunggal
dalam kartu BPJS
3. Bar code
KARS
12
SPO
CARA IDENTIFIKASI
PASIEN
Petemuan Pertama seorang petugas
dengan pasien:
1. Secara verbal: Tanyakan nama
pasien
2. Secara visual: Lihat ke gelang pasien
dua dari tiga identitas, cocokkan
dengan perintah dokter
Pertemuan berikutnya dapat lihat secara
visual saja ke gelang pasien, dua
identitas dari tiga identitas
Sutoto.KARS
13
SPO
SAAT PEMASANGAN
GELANG OLEH PETUGAS
1. Jelaskan manfaat gelang pasien
2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang
menolak, melepas, menutupi gelang
.dll
3. Minta pasien utuk mengingatkan
petugas bila akan melakukan tindakan
atau memberi obat memberikan
pengobatan tidak menkonfirmasi
nama dan mengecek ke gelang
Sutoto.KARS
14
Sutoto.KARS
16
17
SASARAN II : PENINGKATAN
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Sutoto.KARS
18
KOMUNIKASI EFEKTIF
1. Melakukan Read Back Terhadap Instruksi Yang Diterima
Secara Lisan Maupun Melalui Telpon Atau Melaporkan
Hasil Pemeriksaan Kritis
2. Buat Standar : Singkatan, Akronim, Simbol Yang Berlaku
Di RS dan singkatan yang dilarang
3. Buat Standar Komunikasi Pada Saat Operan / Hand
Overs Communication
4. Tingkatkan Ketepatan Membuat Laporan
KARS
Perintah Lisan/Lewat
Telepon
1.
2.
3.
Tulis Lengkap
Baca UlangEja untuk
NORUM/LASA
Konfirmasilis
an dan tanda
tangan
Sutoto.KARS
ISI PERINTAH
21
TGL/
JAM
ISI PERINTAH
NAMA
PENERIMA
PERINTAH
(TANDA
TANGAN)
NAMA
PEMBERI
PERINTAH
(TANDA
TANGAN)
PELAKSANA
PERINTAH
(NAMA DAN
TANDA
TANGAN)
Sutoto.KARS
22
KETERANGAN
Sutoto.KARS
23
hidralazine
cerebyx
vinblastine
chlorpropamide
glipizide
daunorubicine
Sutoto.KARS
hidroxyzine
celebrex
vincristine
chlorpromazine
glyburide
doxorubicine
24
KEBIJAKAN PELAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes
dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan
hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan
pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan
menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat.
RS mempunyai Prosedur yang meliputi
penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap
tipe tes,
oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus
dilaporkan
menetapkan metode monitoring yang memenuhi
ketentuan
Sutoto.KARS
25
SPO
PERSIAPAN PERAWAT/DOKTER JAGA SEBELUM
MEMBERIKAN LAPORAN KEPADA DOKTER
SBAR
A Communication Technique for Today's Healthcare
Professional
Sutoto.KARS
30
SBAR
I
INTRODUCTION
SITUATION
BACKGROUND
ASSESSMENT
Q/A QUESTION N
ANSWER
Sutoto.KARS
32
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memperbaiki
keamanan obatobat yang perlu
diwaspadai (highalert)
Sutoto.KARS
35
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
HIGH
ALERT
HIGH
ALERT
Amiodarone IV
Colcichine Injection
Heparin Unfractionated IV
Insulin SC dan IV
Lidocaine IV
Netiride
10
11
12
13
14
Warfarin
Sutoto.KARS
38
ELEKTROLIT KONSENTRAT
1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml
2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml
!
3. natrium/sodium klorida > 0.9%
HIGH
4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat
ALER
T
Sutoto.KARS
40
hidraALAzine
ceREBYx
vinBLASTine
chlorproPAMID
E
glipiZIde
DAUNOrubicin
e
Sutoto.KARS
hidrOXYzine
ceLEBRex
vinCRIStine
chlorproMAZINE
glYBURIde
dOXOrubicine
44
LAS
A
LAS
A
Sutoto.KARS
45
Sutoto.KARS
46
Look alike
LAS
A
Sutoto.KARS
47
LAS
A
LASA
Sutoto.KARS
48
CONTOH
KEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
DEFINISI:
Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang
bermakna bila digunakan secara salah
KETENTUAN :
1. Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat
high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta
panduan penata laksanaan obat high alert
2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata
laksanaan obat high alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses
terbatas, diberi label yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam
keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja
perhuruf
5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek
5 tepat, lanjutkan dengan double check.
HIGH
ALERT
Sutoto.KARS
49
Sutoto.KARS
51
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memastikan
tepat-lokasi,
tepat-prosedur,
dan tepatpasien.
Sutoto.KARS
52
KARS
Gambar ilustrasi KP
CONTOH PENANDAAN
Sutoto.KARS
61
62
KEBIJAKAN VERIFIKASI
PRAOPERATIF :
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang
benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto,
hasil pemeriksaan yang relevan tersedia,
diberi label dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus
dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan
4. Tahap Time out :
1. memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan
diselesaikan
2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum
dimulai,
3. melibatkan seluruh tim operasi
TIME OUT
Sutoto.KARS
64
PANDUAN
Sebelum Induksi Anestesi:
65
PANDUAN
Sebelum Insisi Kulit (Timeout):Apakah .
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60
menit sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood
lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
66
T
U
O
N
PANDUAN
SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN
KAMAR OPERASI
G
I
S
67
Sutoto.KARS
70
71
Sutoto.KARS
73
DAPATKAH SEORANG
PETUGAS RS YANG
TIDAK
MENCUCI TANGAN
SEBELUM MEMEGANG
PASIEN
MEMBUNUH PASIEN
?
Luka
Operasi
Terinfeks
i MRSA
SETIAP STAF KLINIS HARUS
MENCUCI TANGAN SESUAI
STANDAR WHO, DAN
MENERAPKAN FIVE MOMENT
FOR HAND HYGINE
TELAPAK TANGAN
TEPUNG SELACI PUPUT
PUNGGUNG TANGAN
SELA- SELA JARI
LAMA CUCI TANGAN:
PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN
HAND RUB : 20-30 DETIK
KUNCI)
HAND WASH 40-60 DETIK
SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)
KUKU DAN UJUNG JARI (PUTARPUTAR)
Sutoto.KARS
cknowledgement : WHO World Alliance
for Patient Safety
79
PEMAKAIAN
SARUNG TANGAN STERIL
Prosedur bedah
Pemeriksaan vagina
prosedur radiologi invasif
melakukan akses vaskular dan
prosedur (central line)
Menyiapkan/mencampur total
parenteral nutrition
Menyiapkan/mecampur
kemoterapi.
KARS
PEMAKAIAN
SARUNG TANGAN PEMERIKSAAN
DALAM SITUASI KLINIK
Potensi menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan
item yang terlihat kotor oleh cairan tubuh.
DIRECT PATIENTS EXPOSURE:
Kontak dengan darah; kontak dengan selaput lendir dan kulit
yang tidak utuh; potensi adanya organisme sangat menular
dan berbahaya; situasi darurat atau epidemi, memasang dan
melepas infus, mengambil darah; menghentian venous line;
Pemeriksaan panggul dan vagina; suctioning non-closed
systems of endotracheal tubes.
INDIRECT PATIENT EXPOSURE:
Mengosongkan pot tumpahan; Menangani dan mencuci
instrumen; penanganan limbah; membersihkan tumpahan
cairan tubuh.
KARS
(Sumber : WHO. Hand hygine WHY,HOW ,
WHEN?)
KARS
Saru
ng
tanga
n
steril
Sarung
Tangan
pemeriksa
an
KARS
92
Sutoto.KARS
93
94
TIDAK
MELAKUKAN
ASESMEN RISIKO
JATUH SEBELUM
MEMINDAHKAN
PASIEN
KETEMPAT LAIN
MENYEBABKAN
PASIEN
MENINGGAL
Sutoto.KARS
96
KARS
Sutoto.KARS
98
HumptyDumpty
ScaleInpatient
CHAMPS
Pediatric
Fall Risk
Assessment
Tool
Pediatric
Fall Risk
Assessment
Scale
(PFRA)
Used at NCH
Physical &
physiological falls
(not developmental)
5 items
7 items
4 items
10 items
Scale 0 to 5+
Scale 7 to 23
Scale 0 to 4
Scale 0 to 30
Cut-off score = 2
Cut-off score = 12
Cut-off score = 1
Cut-off score = 5
Sutoto.KARS
99
Patient falls
There are three types of patient falls
1. an accidental fall: is prevented by ensuring a
safe environment.
2. a physiological anticipated fall: Anticipated
physiological falls are prevented by first identifying
who is likely to fall using the MFS.
3. an unanticipated physiological fall: The first
unanticipated physiological fall cannot be
predicted and, therefore, cannot be prevented,
because the staff and the patient may not realize
that the patient has the condition that precipitates
the unexpected
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer
Publishing Company, New York. 2009.
Sutoto.KARS
100
Dapat di
antisipasi
(Physiological
antisipated fall)
antisipasi
(an
unanticipated
physiological fall)
Intrinsik (berhubungan
dengan kondisi pasien)
Riwayat
jatuh
sebelumnya
Inkontinensia
Gangguan
kognitif/psikologis
Gangguan
keseimbangan/mobilitas
Usia > 65 tahun
Osteoporosis
Status kesehatan yang
buruk
Kejang
Aritmia jantung
Stroke atau Serangan
Iskemik
Sementara
(Transient
Ischaemic
Attack-TIA)
Pingsan
Ekstrinsik (berhubungan
dengan lingkungan)
Lantai basah/silau, ruang
berantakan, pencahayaan
kurang,
kabel
longgar/lepas
Alas kaki tidak pas
toilet
yang
Dudukan
rendah
Kursi atau tempat tidur
beroda
inap
Rawat
berkepanjangan
yang
tidak
Peralatan
aman
Peralatan rusak
Tempat tidur ditinggalkan
dalam posisi tinggi
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2nd Ed. Springer
Publishing Company, New York. 2009.
Monitoring
Proteksi jatuh dari tempat tidur/kursi
Proteksi dari lingkungan berbahaya
Proteksi dari cedera
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer
Sutoto.KARS
103
Publishing Company, New York. 2009.
FAKTOR RISIKO
Riwayat jatuh
Tidak
Ya
Diagnosa Sekunder
Tidak
Ya
Tidak ada/
Bedrest/ Dibantu
perawat
Kruk/ Tongkat
15
Kursi/ Perabot
30
Menggunakan Infus/
Heparin lock/
Pengencer darah
Tidak
Gaya Berjalan
Normal/ Bedrest/
kursi roda
Lemah
10
Terganggu
20
Status Mental
SKALA
Ya
SKO
R
0
25
0
15
0
20
0
Menyadari
0
Kemampuan
Lupa akan
15
MFS:keterbatasan/
Morse Fall Scale
CONTOH:
ASESMEN
RISIKO JATUH
MORSE FALL
SCALE
Sutoto.KARS
105
Jenis kelamin
Diagnosis
Gangguan kognitif
Faktor lingkungan
KRITERIA
Respons terhadap:
1. Pembedahan/
sedasi / anestesi
2. Penggunaan
medikamentosa
NILA SKOR
I
< 3 tahun
3 7 tahun
7 13 tahun
13 tahun
Laki-laki
Perempuan
Diagnosis neurologi
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi,
anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)
Gangguan perilaku / psikiatri
Diagnosis lainnya
Tidak menyadari keterbatasan dirinya
Lupa akan adanya keterbatasan
Orientasi baik terhadap diri sendiri
Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam
tempat tidur bayi / perabot rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur
Area di luar rumah sakit
4
3
2
1
2
1
4
3
Dalam 24 jam
Dalam 48 jam
> 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/
anestesi
Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat,
fenotiazin, antidepresan, pencahar, diuretik, narkose
Penggunaan salah satu obat di atas
Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi 106
3
2
1
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
2
1
buram?
degenerasi makula?
apakah terdapat perubahan perilaku berkemih?
Ya/ tidak
Kebiasaan berkemih
ya = 2
(frekuensi, urgensi, inkontinensia, nokturia)
mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)
0
jumlahkan nilai
Transfer (dari
memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam
1
transfer dan
tempat tidur ke
pengawasan
mobilitas. Jika
kursi dan kembali ke memerlukan bantuan yang nyata (2 orang)
2
nilai total 0-3,
maka skor = 0.
tempat tidur)
tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu
3
bantuan total
jika nilai total 4mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)
0
6, maka skor = 7
imobilisasi
3
Parameter
Skor
Edmonson Psychiatric
Fall Risk Assessment
Sutoto.KARS
108
Sutoto.KARS
109
110
Sutoto.KARS
111
Skor
0
RIWAYAT JATUH
Tidak pernah
Skor
0
AKTIFITAS
Mandiri
Skor
0
POLA BAB/BAK
Teratur
Skor
0
sekarang
MOBILITAS/MOTORIK
Mandiri
Skor
0
Inkontinensia
Koordinasi/keseimbangan
Gangguan memori
urine/faeses
Bingung/Disorientasi
Nokturia
buruk
KOGNITIF
Orientasi baik
Skor
0
Urgensi/Frequensi
Pilihan di bawah ini dapat di jumpai lebih dari satu
DEFISIT SENSORIS
Skor
PENGOBATAN
Skor
KOMORBIDITAS
Kacamata bukan biofokal
0
Kurang dari 4 jenis & tidak
1
Diabetes/Cardiac/ISK
Skor
1
Kacamata biofokal
Gangguan SSP/Stroke/
Gangguan pendengaran
Antihipertensi/Hipoglikemik/
Parkinson
Kacamata multifocal
Antidepressan/Neurotropik
Katarak/Glaukoma
Sedatif/Psikotropika/Narkotik
a/
Infus
epidural/Spinal/Diuretik/
Laxativ
TOTAL SKOR: ____________
112
1.
Pastikan bel
mudah dijangkau
Skor 6-13
1. Lakukan langkah
pencegahan untuk
resiko rendah
Skor 14
1. Lakukan SEMUA
langkah pencegahan
untuk resiko rendah
dan sedang
2. Roda tempat tidur 2. Pasangkan gelang
2. Kunjungi dan
pada posisi terkunci
khusus (warna
monitor pasien
kuning) sebagai tanda setiap 1 jam
resiko pasien jatuh
3. Posisikan tempat
3. Tempatkan tanda
3. Tempatkan
tidur pada posisi
resiko pasien jatuh
pasien di kamar
terendah
pada daftar nama
yang paling dekat
pasien (warna kuning) dengan nurse
station (jika
memungkinkan)
4. Pagar pengaman
4. Beri tanda resiko
tempat tidur
pasien jatuh pada
113
Patient
safety/Group/2011
dinaikkan
pintu
kamar pasien
Tgl/j
am
Indikator Pengukuran
Kriteria Sukses
Numerator
Denominator
Monitoring
laporan insiden
pasien jatuh
Total laporan
insiden
jatuh pada
periode
monitoring
Total hari
rawat pada
periode
monitoring
KARS
SEKIAN
TERIMA KASIH
KARS